Anda di halaman 1dari 9

Ferina Dwi Anggraeni

QC & Pengarsipan Pada


Lab. Patologi Anatomi
QUALITY
CONTROL

Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh


masing-masing laboratorium secara terus-menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian erorr/penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.

 Pre-analitik :  Pasca-analitik :
- Fiksasi Spesimen - Kesalahan penulisan
- Pengiriman Spesimen - Kesalahan verifikasi
- Identifikasi Spesimen - Kesalahan pengiriman
- Data Klinik yang adekuat hasil
- Pencatatan - laporan tidak lengkap
- IHK, TAT & frekuensi
pengulangannya TAT
 Analitik :
- Intra-operative frozen section
- Final diagnose
- Kualitas potongan histologi
- Spesimen hilang selama
prosessing
- Blok dan slide labelling
PENGENDALIAN MUTU
INTERNAL

TAHAPAN
PMI
HISTOPATOLOGI
• Dilakukan pembuatan slide unstained (yaitu appendik).
• Slaid diwarnai dengan Hematoksilin Eosin (HE).
• Sediaan diberi label QC (Quality Control) dan tanggal
• Sediaan diperiksa di bawah mikroskop, dinilai berdasarkan kualitas
warna, kontras warna, kontras lipatan dan ketebalan potongan
jaringan.
• Sediaan yang sudah sesuai dengan mutu dapat dijadikan standart
penilaian .

HASIL STANDAR
• Slide dan
MUTU
kaca penutup bersih, bening, tanpa bercak – bercak
buram.
• Media “mounting” tidak berlebihan, jaringan tertutup kaca
penutup.
• Tidak dijumpai gelembung udara atau lipatan.
• Jaringan tidak pecah – pecah/ retak – retak.
• Orientasi jaringan benar (untuk organ berongga)
• Potongan tipis, menampilkan sel yang saling menutupi atau
bertumpuk.
• Pulasan inti dan sitoplasma jelas kontrasnya.
PEDOMAN MENILAI
1. KUALITAS
Nukleus: Mewarnai HE biru
nukleus menjadi dan dapat
menunjukkan membran nukleus, nukleoli, kromatin, dan
nukleus yang vakuolar dan hiperkromatis.
2. Sitoplasma dan subtansi dasar lainnya: dapat mewarnai dan
membedakan sitoplasma,kolagen, otot, eritrosit, dan mucin
dengan nuansa warna kemerahan.
3. Pada potongan usus, usus buntu dan paru-paru: dapat
mewarnai mucin pada sel epitel, berwarna biru atau terang
tergantung pada pH dari Hematoxylin.
MUTU
EKSTERNAL
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Wajib dilakukan setiap satu tahun
B. FIKSASI A. PULASAN DAN
sekali MOUNTING
 Jaringan terfiksasi sempurna
 Tidak tampak lisis  Kontras warna hematoksilin
dan eosin cukup jelas
STANDAR MUTUPEMOTONGANSediaan BLOK
jernih/bersih,
PARAFIN DAN PEWARNAAN dehidrasi pasca
HE eosin
sempurna (tidak ada
C. PENGOLAHAN SAMPAI bercak)
MENJADI BLOK PARAFIN  Tidak ada sel udara pada
 Tidak tampak bercak putih , mounting
fragmentasi dalam blok  Mounting media tidak
 Tidak dijumpai efek berlebihan
termal/kering  Seluruh jaringan tertutup
 Orientasi jaringan pada oleh kaca penutup.
embeding, menampilkan semua
lapisan secara lengkap

D. PEMOTONGAN BLOK
PARAFIN
 Tipis, sel tidak bertumpuk
(ketebalan 1 sel---maksimal 5
mikron ), ketebalan merata.
 Tanpa lipatan
 Tidak ada goresan
 Tidak ada kontaminan jaringan
lain.
Beberapa pedoman kontrol kualitas harian pewarnaan H&E dapat
dilakukan pada organ usus besar (kolon), kulit dan ginjal.
• .

Dapat menunjukan butiran keratohialin yang berwarna biru, dapat


membedakan keratin dari kolagen dan saraf, memperlihatkan batas papiler
pada dermis.

Gambar kiri menunjukkan pH


Eosin terlalu tinggi,
Gambar kanan menunjukkan
Eosin yang sesuai dapat
membedakan serat kolagen dan
jaringan saraf.

GINJAL

Dapat mengidentifikasi membran basal dan tubulus


kontortus.
KOLON
Dapat membedakan serat otot dan kolagen. Sediaan kolon yang diwarnai H&E
memperlihatkan mucin yang berwarna biru. Untuk menghilangkan warna biru
pada mucin dapat dilakukan dengan cara menurunkan pH pada Hematoxylin.

KULIT
PENGERTIAN TUJUAN
Pengarsipan patologi anatomi adalah Menyediakan informasi mengenai
melakukan peyimpanan secara sistematik seluruh data pemeriksaan patologi
semua dokumen baik berupa formulir anatomik yang dapat diakses dengan
permintaan, jawaban pemeriksaan, slaid mudah untuk berbagai kepentingan
mikroskopik, blok paraffin sampai sisa beserta pengelolaannya.
jaringan basah, beserta pengelolaan
waktu simpan, kondisi penyimpanan
sampai pemusnahan.

TABEL
PENYIMPANAN

PENYIMPNAN SLIDE
HISTOPATOLOGI
Tujuan :
• Menyimpan slide dengan sistem tertentu agar mudah
ditemukan dan dipergunaan kembali jika diperlukan.

Prosedur:
1. Mengambil dan mengumpulkan slIde yang sudah
didiagnosa oleh dokter SpPA.
2. Melakukan pengecekan slide sesuai dengan yang tertera
dalam formulir.
3. Melakukan pengecekan slide sesuai dengan yang tertera
dalam formulir.
4. Menyusun slide sesuai nomor urut pemeriksaan PA.
5. Mencatat nomor slide ke dalam buku log arsip .
6. Mengeringkan slide sebelum dimasukkan ke lemari arsip.
PENGELOLAAN
7. Memasukkan slide dimulai dari nomor urut kecil di
bagian depan, menyusul nomor urut besar .
ARSIP
8. Menyimpan slaid di Ruang Arsip selama 10 tahun, setelah
itu slide akan dikeluarkan dan dimusnahkan .

PENYIMPANAN BLOK
PARAFIN
Tujuan:
• Menyimpan parafin blok untuk kebutuhan pelayanan, penelitian dan
pendidikan

Prosedur/teknis pelaksanaan:
1. Mengambil dan mengumpulkan blok parafin yang sudah selesai pemrosesan oleh
teknisi dan telah dilakukan pelapisan ulang parafin.
2. Menghitung jumlah blok dari masing-masing nomor blok sesuai dengan keterangan
formulir makroskopik.
3. Memasukkan dan menyusun blok sesuai nomor urut.
4. Mencatatkan nomor-nomor blok ke dalam buku log arsip.
5. Menyimpan blok ke dalam lemari arsip blok parafin dimulai dari nomor urut kecil
di bagian depan, menyusul nomor urut besar.
6. Menyimpan blok parafin di Ruang Arsip selama 10 tahun, setelah itu parafin blok
akan dikeluarkan dan dimusnahkan.

PENYIMPANAN FORMULIR
ASLI
Tujuan:
• Menyimpan formulir asli dalam satu sistem agar mudah ditemukan dan
dipergunakan kembali jika diperlukan.

Prosedur/teknis pelaksanaan:
1. Mengumpulkan formulir permintaan asli yang sudah selesai dilakukan didiagnosis
oleh dokter SpPA.
2. Mengecek serta mencocokkan formulir asli dengan slaid terkait.
3. Mencatat nomor formulir pada buku log arsip.
4. Menyusun formulir ke dalam map ordner sesuai nomor urut.
5. Meletakkan map ordner pada lemari arsip sesuai nomor urut.
6. Menyimpan formulir hingga 10 tahun setelah itu akan di musnahkan

Anda mungkin juga menyukai