Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERSIAPAN PENGAMBILAN DARAH VENA

Dosen Pembimbing :

Ariani Agustin Amalia ,S.Tr.

Di susun oleh :

LIDIAWATI

TLM (TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK)

Universitas Politeknik Mitra Karya Mandiri Ketanggungan

Jl.Jend.Sudirman No.441 Ketanggungan,Brebes

Kab.Brebes Jawa Tengah 52263.


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “persiapan pengambilan darah vena punkture”tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pra-analitik Flebotomi,dimana
tugas tersebut menyangkut dengan materi yang telah di berikan.

Terimakasih kepada ibu Arifiani Agustin Amali,S.Tr. selaku Dosen mata kuliah dan Dosen
pembimbing. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,oleh
karena itu penulis akan sangat menghargai akan kritikan dan saran untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar belakang

1. 2. Rumusan masalah

1. 3 Tujuan

1. 4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Darah Vena (Spuit)

2. 2 Jenis pembuluh Darah

2. 3 Fungsi pembuluh darah

2. 4 Alat dan bahan

2.5 Cara kerja

A.Metode Tabung Vakum

2. 6 Pengambilan darah Vena dengan vakum

2. 7 keuntungan dan kekurangan

2. 8 Alat dan bahan

2. 9 Cara kerja

B.Metode Semprit

2. 10 Pengambilan darah Vena dengan metode semprit

C.Metode Wing Needle

2. 11 Pengertian

2. 12 Indikasi (Kegunaan)

2. 13 Lokasi

2. 15 Alat dan bahan

2. 16 Komplikasi (Efek samping )

2. 17 Pencegahan

3. 18 Kelemahan Wing Need


3. 19 Komplikasi pada pengambilan darah

3. 20 Faktor-faktor kegagalan

BAB III PENUTUP

3. 21 Kesimpulan

3. 22 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara tim, perawat melakukan fungsi
kolaboratif dalam memberikan tindakan.

Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa,memantau


perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang dapat
mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :

1. Faktor Pra-instrumentasi : Sebelum dilakukan pemeriksaan.


2. Faktor Instrumentasi. : Saat pemeriksaan (Analisa) sampel.
3. Faktor Pasca Instrumentasi : Saat penulisan hasil pemeriksaan.

Pada tahap Pra-Instrumentasi sangat penting diperlukan kerja sama antara petugas,pasien
dan dokter. Karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil
Pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk Dalam tahapan Pra-instrumentasi meliputi :

1. Pemahaman Instruksi dan pengisian formulir laboratorium


2. Persiapan penderita
3. Persiapan Alat yang akan dipakai
4. Cara pengambilan sampel
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan dan transportasi ).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian darah Vena


2. Apa yang menjadi dasar pengambilan darah Vena
3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaa pengambilan darah Vena
4. Apa yang menjadi masalah pengambilan darah vena
5. Upaya apa yang dapat mencegah kecelakaan saat pengambilan darah Vena

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian darah Vena


2. Mengetahui dasar pengambilan darah Vena
3. Mengetahui penyebab terjadinya darah Vena
4. Mengetahui masalah pengambilan darah Vena
5. Mengetahui upaya pencegahan kecelakaan saat pengambilan darah Vena
BAB II PEMBAHASAN

1. Apa pengertian darah Vena

Yaitu bagian dari sistem sirkulasi tubuh yang bertugas yang mengangkut komponen
darah keseluruh tubuh. Pembuluh darah Vena terletak di seluruh tubuh dan memiliki bentuk
serta ukuran yang berbeda dengan pembuluh darah lain.

2. Apa yang menjadi dasar pengambilan darah Vena

Legalitas Plebhotomi :

1. Keputusan MENKES No.04 / MENKES / SK / 2002 Tentang laboratorium kesehatan


swasta dituliskan bahwa salah satu tugas dan tanggung jawab perawat yang bekerja
di laboratorium swasta adalah melakukan tindakan pengambilan spesimen.
2. Peraturan MENPAN No.08 tahun 2006 Tentang Analis Kesehatan pegawai negeri
(Pranata Laboratorium) Tugas layanan Laboratorium di bidang Hematologi,Kimia
klinik, Mikrobiologi,immuniserologi,toxicologi,kimia lingkungan dan patologi
anatomi.
3. Keputusan Mentri Kesehatan dan Mentri Kesejahteraan Sosial RI No.141
MENKESKESOS / SK / II / 2001 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pejabat
fungsional pranata laboratorium kesehatan.

3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pengambilan darah Vena.


 Kurang persiapan dalam melakukan pengambilan darah
 Terburu-buru
 Kurang fokus dalam bekerja
 Kurangnya pengalaman dalam pengambilan darah
 Dll.
4. Apa yang menjadi masalah pengambilan darah Vena:
 Tidak memperdulikan prosedur keselamatan kerja
 Tidak menerapkan K3 dalam bekerja
 Kurangnya pelatihan dalam pengambilan sampel
 Kurang teliti dalam melakukan pengambilan darah
 Dll.
5. Upaya apa yang dapat mencegah kecelakaan saat pengambilan darah Vena
 Selalu melaksanakan prosedur kerja yang baik
 Persiapan yang matang sebelum pengambilan darah
 Tidak terburu-buru
 Harus safety

2.1 Pengertian Darah Vena (Spuit)

Yaitu suatu pengambilan darah yang di ambil pada pembuluh darah vena dosa Cibiru. Medial
cubital atau chapalic dan Vena saphena magma/supervisiall yang lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif dengan menggunakan spuit atau
vakumtainer.
2.2 Jenis Pembvakumtaine

 Inferior.Terdapat pada bagian kanan yang membawa darah dengan banyak karbondioksida
dari tubu bagian atas.
 Superior.Bertugas untuk membawa darah yang penuh sisa metabolisme dari tubuh bagian
bawah.
 Pulmonalis.Yaitu yang berada dalam organ paru-paru yang terdiri dari 2 saluran di paru-paru
kanan dan kiri yang bertugas membawa darah dari bagian-bagian paru-paru menuju jantung.

2.3 Fungsi Pembuluh Darah

 Ialah membawa darah yang kaya karbondioksida kembali ke jantung. Vena membawa
darah dari organ jaringan seluruh tubuh menuju jantung

2.4 Alat dan Bahan

1. Alat
- Tourniquet (tali pembendung)
- Spuit
- Kapas kering
- Plester
- APD lengkap
2. Bahan
-Alkohol 70%

2.5 Cara kerja

1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan


2. Lakukan pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah
3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilempar permintaan
4. Ferifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat
5. Minta pasien untuk meluruskan lengannya,pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas
6. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya
7. Pasang tourniquet kira-kira 10 cm di atas lipat siku 3(jari)
8. Pilih bagian median cubital,basilica atau caphalica lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi Vena.Vena teraba seperti pipa kecil,elastis dan memiliki dinding tebal
jika Vena tidak teraba lakukan pengurutan dari arah pergelangan kesiku atau kompres
dengan air hangat selama 5 menit di daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada area yang akan di ambil darah dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan kering.
10. Tusuk bagian Vena dengan lubang jarum menghadap keatas (40%) jika jarum sudah
masuk kedalam vena akan terlihat darah untuk masuk kedalam spuit (dinamakan flas)
usahakan sekali tusuk kena.
11. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu lepas tourniquet lalu segera lepaskan atau
tarik jarum.Tekan kapas beberapa saat lalu kenakan plaster kira-kira 15 menit.

METODE TABUNG VAKU

Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik,ketika

tabung dilekatkan pada jarum,darah akan mengalir masuk kedalam tabung dan berhenti mengalir
ketika sejumlah volum tertentu telah tercapai.

2..6 Kelebihan dan Kekurangan

A.kelebihan

 -Tidak perlu membagi-bagi sampel darah kedalam beberapa tabung


 Cukup sekali penusukan,dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai
dengan jenis tes yang diperlukan.

B.Kekurangan

 Sulitnya pengambilan pada orang tua,anak kecil,bayi,atau pada Vena yang tidak bisa di
andalkan (kecil/ rapuh),atau jika pasien gemuk.untuk mengatasi hal ini mungkin bisa
digunakan jarum bersayap (winged Needle)

2.8 Alat dan Bahan

 Jarum vakumtainer atau winged Needle ( jarum bersayap )


 Kapas
 Alkohol 70%
 Tourniquet
 Plaster
 Tabung vakum
 Kontener khusus benda tajam (wadah sampah)
Cara kerja :

1. Jaga privasi klien


2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan bersih
4. Pasang jarum pada holder,pastikan terpasang erat
5. Minta pasien meluruskan lengannya,pilih lengan yang banyak melakukan
aktivitas.
6. Minta pasien mengepalkan tangannya
7. Pasang tourniquet kira-kira 10 cm di atas lipat siku
8. Pilih bagian Vena median cubital / cephalic
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70%
dan kering kan.
10. Dengan hati-hati buka tutup jarum,masukkan kedalam holder dan sekrupnya
11. Angkat pelindung jarum dan angkat tutup jarum
12. Lepaskan tourniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya
13. Letakkan kapas ditempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum
14. Lipat pelindung jarum kembali ke tempat nya
15. Buang jarum ke kontiner khusus benda tajam
16. Rapikan alat dan klien
17. Lepaskan sarung tangan
18. Cuci tangan
19. Dokumentasi tindakan
20. Antarkan wadah spesimen ke laboratorium beserta form permintaan ke
laboratorium

B.METODE SEMPRIT

a) Keluarkan semprit dari plastiknya,pasang jarum,tarik penghisap untuk memeriksa


kelancaran nya
b) Penusukan Vena dilakukan seperti metode vakum
c) Lepaskan tourniquet saat darah mengalir
d) Tarik perlahan-lahan penghisap (plunger) dan biarkan semprit terisi sendiri
e) Masukkan darah kedalam tabung yang telah diisi antikoagulan.
C.METODE WINGED NEEDLE

3.11PENGERTIAN

Wing Needle adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara
vakum.Wing needle ini bersifat mudah diganti sehingga mudah di lepas dari spuit serta kontainer
vakum.

3.12 INDIKASI ( kegunaan )

 Vena yang kecil pada anak kecil/bayi dan orang tua


 Penderita luka bakar yang cukup berat
 Untuk pengobatan IV Intra Vena
 Pada seseorang yang memiliki Vena tipis,rapuh atau diakses
 Untuk meminimalkan nyeriketika insersi ideal pada Neonatus anak atau lansia dengan
Vena yang rapuh dan tidak kuat.

3.13 LOKASI

Posisi pengambilan sampel darah terutama diitentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.

Perlu teknik tinggi dan pengalaman lapangan lama.Tempatnya sering harus mencari-cari yang paling
memungkinkan.Paling disukai tatap disiku dalam,tetapi bisa juga dikaki.

3.14 Alat dan Bahan

 Wing Needle
 Kapas
 Holder
 Alkohol 70 %
 Vakum
 Tourniquet

3.15 Komplikasi (Efek samping)

 Alergi terhadap antiseptik dan plester


 Pendarahan yang berlebihan
 Hematoma,akibat hematoma : Vena bayi yang masih rapuh,jarum menebus seluruh dinding
vena,dan penekanan yang lebih kuat setelah pengambilan darah.

3.16. Pencegahan

 Dengan melakukan semua prosedur pengambilan darah yang benar dan sesuai standar
nya
 Jika alergi terhadap alkohol 70% maka dapat diganti dengan lodine (1-2%) atau
providoelodine.

3.17 Kelemahan

 Aliran darah kurang lancar


 Darah cepat membeku dan menyumbat selang
 Kemungkinan hemolisis tinggi.

3.18 Komplikasi pengambilan darah

 Alergi terhadap antiseptik dan plester


 Pendarahan yang berlebihan
 Hematoma
 Muntah
 Nyerikerusakan Vena
 Kerusakan syaraf
 Terampilnya darah arteri
 Vena kolaps
 Aliran balik antikoagulan

3.19 Faktor-faktor kegagalan pada pengambilan sampel

 Posisi jarum yang salah


 Lubang jarum menempel bagian dinding vena atas atau bawah
 Jarum masuk terlalu dalam
 Jarum masuk sebagian atau terlalu dalam
 Jarum masuk ke Vena yang kolopas
BAB.III PENUTUP

3.20 KESIMPULAN

 Pemeriksaan laboratorium merupakan prosedur pemeriksaan khusus yang dilakukan


pada pasien untuk membantu mencegah diagnosa.
 Sekumpulan Laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu misalnya untuk
mendeteksi penyakit, menentukan resiko,memantau perkembangan penyakit
memantau pengobatan dan lain-lain
 Dipuskesmas umumnya dilakukan pemeriksaan sederhana, meskipun demikian
laboratorium puskesmas dilengkapi dengan peralatan yang memadai dengan
dilengkapi tenaga peeriksa yang spesialis di bidang analis laboratorium.Sehingga
mutu hasil tidak perlu diragukan lagi.
 Pemeriksaan puskesmas / RS meliputi : pemeriksaan urine (derajat keasaman /
ph,protein,bilirubin, glukosa HCG test ( test kehamilan ) pemeriksaan darah
(Hemoglobin/ Hb cara Sahli ,Golda,widal,malaria, pemeriksaan sputum/dahak (BTA
basil tahan asam ).
 N.y S denga keluhan: Badan terasa lemah,pusing, kalau berdiri terasa mau pingsan
dicurigai penderita anemia dan dengan dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
hasil laboratorium 9,6 gr/dl dapat didefinisikan N.y S menderita Anemia.
 Setelah pemeriksaan dilakukan pendokumtasikan pemeriksaan.Dokumentasi dibuat
untu pelaporan pertanggung jawaban ruangan laboratorium puskesmas/ RS dan
laporan hasil pemeriksaan kepada dokter yang merujuk pasien ke laboratorium.
3.21 SARAN

 Bagi institusi pendidikan :


Diharapkan agar mahasiswa mendapatkan bimbingan yang lebih mendalam tentang fungsi
dan peran mahasiswa perawat / perawat dalam proses laboratorium,batasan tindakan dan
prosedur kolaboratif dalam pemeriksaan laboratorium.
 Bagi institusi puskesmas / RS
Khususnya pada bagian ruang laboratorium tetap di tingkatkan mutu pelayanan dan
pendokumentasian data hasil pemeriksaan kesehatan pasien,sehingga mendapat tambahan
pengetahuan dan bimbingan bagi mahasiswa di lahan praktek dalam melaksanakan proses
keperawatan dan kolaboratif perawat dalam tindakan pemeriksaan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Hidaya Alimul.A.2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC.Pusat


LAKBES.1997 Petunjuk Periksaan Laboratorium Puskesmas.Jakarta:Dit.Jend Binkesmas.

Www.Dokter.indo.net.id

www.Prodia.co.id

Anda mungkin juga menyukai