Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENANGAN SPESIMEN DAN FLEBOTOMI

“CARA PENGAMBILAN DARAH ARTERI”

NAMA KELOMPOK :

DINDA WAHYU SURYADI (PO714203191012)

NURUL MUHLISA (PO714203191027)

KELAS A

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya


rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
dengan judul “Cara Pengambilan Darah Arteri” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penanganan Spesimen dan Flebotomi.

Dalam menulis makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk ucapan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:

1. Kepada kedua orang tua penulis yang telah membatu secara moril maupun
materil.
2. kepada mahasiswa yang telah banyak memberi dukungan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan-


kekurangan yang perlu dibenahi, untuk segala kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat penulis harapkan.

Makassar, 20 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................2

C. Tujuan Makalah..............................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembuluh Darah Arteri................................................................3

B. Pengambilan Darah Arteri..............................................................................3

C. Tujuan Pengambilan Darah Arteri..................................................................5

D. Indikasi...........................................................................................................5

E. Lokasi Pengambilan Darah Arteri..................................................................5

F. Faktor penting dalam Pengambilan Darah Arteri...........................................6

G. Alat Bahan Pengambilan Darah Arteri...........................................................7

H. Modified Allen Test.......................................................................................7

I. Prosedur Pengambilan Darah Arteri................................................................8

J. Komplikasi Pengambilan Darah Arteri...........................................................9


BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................10

B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk melakukan suatu pemeriksaan kita wajib mengambil sampel
terlebih dahulu, salah satunya adalah sampel darah. Dalam kegiatan
pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses
mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara
memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit
(skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang
paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan
dengan venipuncture. Namun untuk beberapa pemeriksaan dibutuhkan juga
sampel dari tusukan arteri atau nadi.
Pengambilan darah arteri umumnya menggunakan arteri radialis di daerah
pergelangan tangan. Jika tidak memungkinkan dapat dipilih arteri brachialis di
daerah lengan atau arteri femoralis di lipat paha. Pengambilan darah harus
dilakukan dengan hati-hati dan oleh tenaga terlatih.
Pengambilan darah arteri adalah prosedur yang dilakukan dengan cara
mengambil darah arteri yang  bertujuan untuk melakukan analisa terhadap gas
darah (status asam basa) dan keadekuatan ventilasi serta oksigenasi seseorang.
Sampel darah arteri yang diambil berasal dari arteri perifer, seperti : arteri
radialis, arteri brachialis atau sepanjang jalur arteri perifer. Pemeriksaan pH
darah arteri digunakan untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen. Penurunan
terhadap nilai pH akan menunjukkan bahwa seseorang mengalami asidosis,
sedangkan peningkatan terhadap nilai  pH akan menunjukkan kondisi
alkalosis (Potter & Perry, 2005).
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu pembuluh darah arteri ?
b. Apa itu pengambilan darah arteri ?
c. Apa tujuan pengambilan darah arteri ?
d. Dimana lokasi pengambilan darah arteri ?
e. Bagaimana cara pengambilan darah arteri ?
f. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi dalam pengambilan darah
arteri ?

C. TUJUAN MAKALAH
a. Untuk mengetahui pengertian pembuluh darah arteri.
b. Untuk mengetahui pengertian pengambilan darah arteri.
c. Untuk mengetahui tujuan pengambilan darah arteri.
d. Untuk mengetahui lokasi pengambilan darah arteri.
e. Untuk mengetahui cara pengambilan darah arteri.
f. Untuk mengetahui komplikasi dalam pengambilan darah arteri.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembuluh Darah Arteri

Pembuluh Darah yaitu pembuluh darah yang membawa darah yang kaya
oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. tubuh kita dalam melakukan fungsinya
tentu membutuhkan kekuatan yang berasal dari nutrisi, cairan, kesehatan tubuh itu
sendiri, juga sirkulasi yang baik dalam tubuh. Tersedianya sirkulasi yang
lancar dalam tubuh merupakan tanggung jawab dari pembuluh darah secara
keseluruhan dan pembulh darah arteri memiliki fungsi khusus seperti yang telah
dijelaskan di awal. Sampel darah arteri digunakan terutama untuk pemeriksaan
analisa gas darah (AGD) arteri. Sampel dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu
pada pasien yang sering diperiksakan AGD melalui kateter dalam arteri, atau
dengan menggunakan spuit untuk tusukan arteri pada pasien yang hanya butuh
satu kali pemeriksaan.

Pengambilan sampel darah arteri lebih sulit dibandingkan sampel darah


vena karena pembuluh darahnya lebih dalam dan tidak terlihat/teraba dengan
komplikasi yang lebih berat. Arteri radialis merupakan pilihan pertama karena
paling dangkal, memiliki kolateral (arteri ulnaris), dan mudah perabaannya.
Pilihan arteri berikutnya adalah arteri brachialis dan arteri dorsalis pedis,
sedangkan arteri femoralis merupakan pilihan terakhir. Sebenarnya pengambilan
sampel dari arteri femoralis lebih mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi
beresiko menyebabkan perdarahan yang sering tidak diketahui karena lokasinya
tertutup selimut.

B. Pengambilan Darah Arteri


Pengambilan darah arteri adalah suatu tindakan untuk mengambil darah
arteri yaitu pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal
dan kaku. Sedangkan analisa gas darah adalah prosedur untuk menilai tekanan
parsial oksigen, karbondioksida dan pH (konsentrasi ion hydrogen) di darah
arteri. Mengambil sampel darah arteri membutuhkan suntikan perkutan pada
arteri brachialis, radial atau femoralis. Juga bisa didapatkan dari arterial line.
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah
yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan serta
kondisi yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen ke
darah dan mengeleminasi karbondioksida dari darah.
Tekanan parsial oksigen (PO2) n : 75-100 mmHg, biasanya menurun sesuai
pertambahan usia
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  : 35-45 mmHg
pH normal : 7,35-7,45
Saturasi oksigen (SaO2) : 94-100%
Kandungan oksigen (O2CT) : 15-23 volume%
Konsentrasi Bikarbonat (HCO3-) : 22-26 millimols/liter
(mEq/liter)

 Perubahan pH disebabkan oleh:


1. Fungsi pernafasan abnormal.
2. Fungsi ginjal abnormal.
3. Jumlah asam atau basa yang berlebihan.
 Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi

C. Tujuan pengambilan darah arteri


1. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel.
2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2.
4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri.

D. Indikasi
 Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik.
 Pasien dengan edema pulmo.
 Pasien akut respiratori distress sindrome (ARDS).
 Infark Miokard.
 Pneumonia.
 lien syok.
 Post pembedahan coronary arteri baypas.
 Resusitasi carniac arrest.
 Klien dengan perubahan status respiratori.
 Anestesi yang terlalu lama.

Kontra indikasi Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien


yang sedang menjalani terapi anti koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan
pembekuan darah.

E. Lokasi Pengambilan Darah Arteri


1. Arteri Radialis, merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai
untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau haematoem
juga apabila Allen test negatif.
2. Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua.
3. Arteri Brachialis, merupakan pilihan ketiga karena lebih banyak resikonya
bila terjadi obstruksi pembuluh darah.
4. Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri
diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah
akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh / tungkai bawah dan
bila yang dapat mengakibatkan berlangsung lama dapat
menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan
vena besar, sehingga dapat terjadi percampuran antara darah vena dan
arteri.

F. Faktor penting dalam pengambilan darah arteri


Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan
prosedur pengambilan spesimen darah arteri adalah sebagai berikut :
o Identifikasi pasien terhadap kondisi-kondisi khusus.
o Beberapa pemeriksaan mengharuskan pasien untuk berpuasa beberapa saat
sebelum dilakukan  pengambilan spesimen darah (diskusikan sebelumnya
dengan laboran).
o Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan pH darah: sodium
bikarbonat
o Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara dari spuit akan menyebabkan
nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO2 meningkat.
o Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 : aldosterone,
ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium bicarbonate,
thiazides.
o Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO2 : acetazolamide,
dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline, triamterene.
o Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO3 : alkaline salts,
diuretics.
o Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3: acid salts.
o Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu
tubuh, pH darah, dan struktur hemoglobin.

G. Alat bahan Pengambilan Darah Arteri


 1 Buah spuit 2,5 cc yang disposible.
 1 buah spuit 1 cc yang disposible.
 Gabus / karet sebagai penutup jarum.
 2 lembar kain kassa steril
 Bengkok, plester, gunting.
 Obat lokal anesthesi (bila) perlu.
 Kapas alkohol dengan campuran bethadine
 Kantong plastik berisi es bila pengirimannya jauh.
 Heparin injeksi 5000 unit.

H. Modified Allen test

Sebelum pengambilan darah dari arteri radialis, harus dilakukan


modified Allen test untuk menentukan apakah arteri ulnaris dapat
memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.
1. Pasien diminta untuk menggenggam, tekan arteri ulnaris dan arteri radialis
dengan jari pada masing-masing arteri
2. Pasien diminta membuka genggamannya, amati telapak tangan pasien
menjadi pucat
3. Lepas tekanan pada arteri ulnaris, bila telapak tangan pasien menjadi
kemerahan, maka tes positif, darah bisa diambil

I. Prosedur pengambilan darah arteri


1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah
preheparinized. Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70%
dan biarkan kering
3. Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau
bantal kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o
(90 o untuk a.femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera
tutup ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali
agar darah bercampur heparin
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-
5 menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau
diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain
dengan suhu 1–5°C) untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh
leukosit.

J. Komplikasi yang bisa terjadi:


1. Trombosis arteri: menyebabkan iskemik dan kematian jaringan
2. Hematoma: dicegah dengan penekanan selama 3-5 menit pada luka.
Penanganan jika terjadi hematoma dengan kompres hangat.
3. Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi terutama pada pasien dengan
pemeriksaan koagulasi yang memanjang atau mendapatkan obat antikoa
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan materi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Pembuluh Darah yaitu pembuluh darah yang membawa darah yang kaya
oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
2. Pengambilan darah arteri adalah suatu tindakan untuk mengambil darah
arteri yaitu pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang
berdinding tebal dan kaku. Sedangkan analisa gas darah adalah prosedur
untuk menilai tekanan parsial oksigen, karbondioksida dan pH
(konsentrasi ion hydrogen) di darah arteri.
3. Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah
yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit
pernafasan serta kondisi yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru
mengirimkan oksigen ke darah dan mengeleminasi karbondioksida dari
darah.
4. Lokasi pengambilan darah arteri yaitu, Arteri Radialis, Arteri Dorsalis
pedis, Arteri Brachialis, dan Arteri Femoralis.
5. Komplikasi yang bisa terjadi dalam pengambilan darah arteri ialah
trombosit arteri, hematoma, dan pendarahan.

B. SARAN
Dalam pengambilan darah baik pengambilan darah vena, kapiler,
maupun arteri diperlukan kehati-hatian dan ketelitian. Pengambilan darah
merupakan suatu kegiatan infeksius yang dapat berbahaya apabila tidak
dilakukan dengan baik. Penulis menyarankan apabila kegiatan ini dilakukan
perlu penggunaan APD yang baik dan benar agar terhindar dari kejadian yang
tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep,
proses, dan praktik . Ed. 4. Jakarta : EGC
Taylor, C., etc. (2008). Fundamentals of nursing : the art and the science of
nursing care.6th Ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
The Royal College of Pathologists of Australasia, Manual of Use and Interpretation
of Pathology Tests, Griffin Press Ltd., Netley, Australia, 1990.

Anda mungkin juga menyukai