Anda di halaman 1dari 13

“SINTESIS KOLESTEROL”

KELOMPOK 6

KELAS A

Tekonologi Laboratorium Medis


Nama Anggota :

NURUL MUHLISA (PO714203191027)


ANDI NURUL SABRIA (PO714203191006)
ILMIA PUTRI USNUL (PO714203191016)
XXXX
XXXX
KOLESTEROL
Kolesterol merupakan senyawa prekursor semua
steroid lain di dalam tubuh, misalnya kortikosteroid,
hormon seks, asam empedu, dan vitamin D, serta
peran strukturalnya pada membran sel dan di lapisan
luar lipoprotein. Sebagian besar kolesterol dalam
tubuh berasal dari biosintesis (sekitar 700mg/hari),
sisanya berasal dari bahan makanan hewani
misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak.
Kolesterol yang disintesis dari tubuh manusia
terutama oleh hepar dan usus yang menyumbang
sekitar 10% dari seluruh jumlah yang disintesis.
Kolesterol mampu disintesis pada hampir seluruh
jaringan yang mengandung sel berinti, prosesnya
berlangsung di retikulum endoplasma (Mayes, &
Botham, 2009; Haryanto & Sayogo, 2013).
FUNGSI KOLESTEROL
Your Picture Here
Kolesterol berfungsi membentuk membran sel dan
merupakan penyusun utama batu empedu. Selain itu,
kolesterol juga berfungsi sebagai prekursor berbagai
macam hormon steroid, seperti testosteron, progesteron,
estrogen, endogen, kortikosterol, dan aldosterol yang
bertanggung jawab pada perkembangan seksual dan
kontrol metabolisme (Gambar 2), dan sebagai prekursor
dalam pembentukan asam folat serta berperan penting
untuk pertumbuhan embrio (Nastri, 1997).

Gambar 2. Produksi Macam-macam Hormon Steroid


BIOSINTESIS KOLESTEROL
Bahan utama untuk sintesis kolesterol adalah asetat.
Terdapat tiga tahap utama dalam proses sintesis
kolesterol (Berg dkk., 2012).

Asetil KoA yang digunakan untuk biosintesis kolesterol berasal


dari reaksi oksidasi (mis., Asam lemak atau piruvat) di
mitokondria dan diangkut ke sitoplasma (Gambar 3). Asetil
KoA juga dapat disintesis dari sitosolik asetat yang berasal dari
oksidasi sitoplasma etanol yang diawali oleh sitoplasma alkohol
dehidrogenase (ADH). Semua reduksi reaksi biosintesis
kolesterol menggunakan NADPH sebagai kofaktor. Intermediet
biosintesis kolesterol isoprenoid dapat dialihkan ke reaksi
sintesis lainnya, seperti pada dolichol (digunakan dalam
sintesis glikoprotein terkait-N, koenzim Q (jalur fosforilasi
oksidatif) atau rantai samping heme-a. Selain itu, Zat antara ini
digunakan dalam modifikasi lipid beberapa protein.

Gambar 3. Jalur untuk pergerakan unit asetil-CoA dari dalam


mitokondria menuju sitoplasma
1. PembentukanAsamMevalonat Dari Asetil-CoA
Enzim HMG-CoA terdapat di sitosol maupun HMG-CoA kemudian diubah menjadi mevalonate oleh HMG-CoA reductase,
mitokondria sel hati. Mitokondria zat antara ini HMGR (enzim ini terikat pada retikulum endoplasma, ER). HMGR benar-benar
terutama merupakan prekursor senyawa-senyawa membutuhkan NADPH sebagai kofaktor dan dua mol NADPH dikonsumsi
keton, sedangkan yang di sitoplasma menghasilkan selama konversi HMG-CoA menjadi mevalonate. Reaksi yang dikatalisis oleh
mevalonat yang digunakan untuk sintesis kolesterol HMGR adalah laju pembatas langkah biosintesis kolesterol, dan enzim ini
(Stryer, 1996).jalur dan enzim yang diperlukan tunduk pada kontrol peraturan yang kompleks seperti yang dibahas di bawah
serupa dengan yang ada di mitokondria. Dua mol ini. HMGR berasal dari gen HMGCR yang terletak pada kromosom 5q13.3 dan
asetil-KoA dikondensasi dalam pembalikan reaksi terdiri dari 22 ekson yang menghasilkan dua mRNA alternatif yang menyandi
tiolase, membentuk acetoacetyl-CoA. Enzim tiolase HMGR isoform 1 (888 asam amino) dan HMGR isoform 2 (835 asam amino).
sitoplasma yang terlibat dalam biosintesis kolesterol Mevalonate kemudian diaktifkan oleh dua fosforilasi berturut-turut (dikatalisis
adalah acetoacetyl-CoA tiolase (acetyl-CoA oleh mevalonate kinase (MVK) , dan phosphomevalonate kinase(PMVK)) yang
acetyltransferase 2) yang dikodekan oleh gen menghasilkan, secara berurutan, mevalonate 5-fosfat dan kemudian
ACAT2. Meskipun sebagian besar asetoasetil-KoA mevalonate 5-difosfat (senyawa yang terakhir disebut juga 5-pirofosporon atau
diturunkan melalui proses ini, adalah mungkin untuk mevalonat 5-pirofosfat). Pada manusia, mevalonate kinase adalah enzim lokal
beberapa asetoasetat, yang dihasilkan selama peroksisom yang dikodekan oleh gen MVK. Gen MVK terletak pada kromosom
ketogenesis, untuk berdifusi keluar dari mitokondria 12q24 dan terdiri dari 12 ekson yang menghasilkan tiga mRNA alternatif.
dan dikonversi menjadi acetoasetil-KoA dalam Phosphomevalonate kinase juga merupakan enzim peroksisom dan berasal
sitosol melalui aksi asetoasetil-CoA sintetase dari gen PMVK. Gen PMVK terletak pada kromosom 1q22 dan terdiri dari 6
(AACS ). Acetoacetyl-CoA dan mol asetil-KoA ketiga ekson yang mengkodekan protein asam amino 192.
diubah menjadi HMG-CoA dengan aksi versi sitosol Setelah pembentukan mevalonate 5-difosfat, hasil dekarboksilasi ATP-
sintesis HMG-CoA yang dikodekan oleh gen dependent isopentenylpyrophosphate (IPP) yang merupakan molekul
HMGCS1. isoprenoid yang diaktifkan. Sintesis IPP dikatalisis oleh diphosphomevalonate
decarboxylase (juga disebut mevalonate-5-pyrophosphate decarboxylase)
yang berasal dari gen MVD
Insert Your Image

Gambar 4. Skema Pembentukan Asam Mevalonat


2. PembentukanSkualen Dari Asam Mevalonat

Pada tahap ini, tiga gugus fosfat diikat pada Satu molekul isopentenil pyrophosphat (IPP)
mevalonat. Mevalonat yang terfosforilasi yang mengembun dengan satu molekul dimetylalliyl
terbentuk ini, kemudian kehilangan gugus diphosphat (DMPP) untuk menghasilkan geranyl
karboksil dan sepasang atom hidrogen, pirofosfat (GPP). GPP selanjutnya mengembun
menghasilkan -isopentenil pirofosfat, yaitu dengan molekul IPP lain untuk menghasilkan
bentuk teraktivasi suatu unit isoprena. Enam farnesyl pyrophosphate (FPP). Sintesis kedua
gugus isopenteil lalu bergabung dengan GPP dan FPP dikatalisis oleh enzim, farnesyl
membebaskan gugus pirofosfatnya sehingga diphosphate synthase. Farnesyl diphosphate
menghasilkan hidrokarbon skualen yang synthase berasal dari gen FDPS yang terletak
memiliki 30 atom karbon, 24 karbon dalam pada kromosom1q22 dan terdiri dari 11 ekson
rantai utama dan 6 karbon dalam bentuk yang menghasilkan lima alternatif mRNA yang
cabang gugus metil (Lehninger, 1982). disatukan, yang keduanya mengkodekan tiga
isoform berbeda dari enzim.
Gambar 5. Pembentukan Skualen
3. PembentukanKolesterol Dari Skualen
Squalene kemudian mengalami siklisasi dua langkah
untuk menghasilkan lanosterol. Reaksi pertama dalam
siklisasi dua langkah ini dikatalisis oleh enzim,
squalene epoxidase (juga disebut squalene
Pada tahap ke tiga reaksi di dalam
monooxygenase).
biosintesis kolesterol, skualen mengalami
Enzim ini menggunakan NADPH sebagai kofaktor
serangkaian reaksi ezimatik kompleks, di
untuk mengenalkan oksigen molekuler sebagai
mana struktur linearnya melipat dan
epoksida pada posisi 2,3 squalene yang membentuk
membuat lingkaran membentuk lanosterol
zat antara, 2,3-oksosqualene. Pada tahap kedua, zat
dengan menggunakan enzim siklase, yang
antara epoksida ini diubah menjadi lanosterol melalui
memiliki empat cincin terkondensasi yang
aksi enzim lanosterol sintase (2,3-oksososferal-
merupakan karakteristik steroid (Lehninger,
lanosterol siklase). Squalene epoxidase berasal dari
1982).
gen SQLE yang terletak pada kromosom 8q24.13 dan
terdiri dari 12 ekson yang mengkodekan protein dari
574 asam amino. Lanosterol sintase berasal dari gen
LSS yang terletak pada kromosom 21q22.3 dan terdiri
dari 25 ekson yang menghasilkan empat mRNA yang
disatukan secara gabungan yang bersama-sama
menghasilkan tiga isoform berbeda dari enzim.
Gambar 6. PembentukanKolesterol Dari Skualen
MANFAAT KOLESTEROL

untuk membentuk asam kolat di dalam liver oleh testis untuk pemebentukan
testosteron

untuk pembentukan hormon adrenokortiol


ovarium untuk pembentukan hormon
progesteron dan estrogen
Thank you
Present By : KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai