1. Intan datang ke Laboratorim untuk melakukan pemeriksaan yang disarankan oleh dokter yang telah menanganinya. Intan mengalami beberapa keluhan, diantaranya yaitu mengalami ruam pada bagian batang hidung, pipi, tangan dan pergelangan tangan yang disertai nyeri sendi atau kelelahan terus menerus. Diagnosis sementara dokter adalah penyakit lupus. Dokter menyarankan salah satu pemeriksaan laboratorium yaitu Pemeriksaan ANA (antinuclear antibody). Bagaimana kondisi imun pasien tersebut setelah dilakukan pemeriksaan ANA? a. Immune over-reaction (autoimun) b. Immune under-reaction c. Balanced immune system d. Hipersensitivitas e. Immunodefisiensi 2. Seorang pemuda mengunjungi salah satu RS untuk melakukan pemeriksaan. Keluhan yang dialami pemuda tersebut ialah kelelahan, mual dan muntah, feses berwarna pucat, urine berwarna gelap atau kecokelatan, serta kulit dan mata menjadi kuning. Menurut diagnosis dokter bahwa pasien tersebut mengalami gangguan hati yaitu hepatitis autoimun. Untuk menunjang diagnosis tersebut, dokter menyarankan dilakukannya tes darah. Apakah tujuan dari dilakukannya tes darah tersebut? a. Untuk mendeteksi adanya autoantibodi b. Untuk menentukan tingkat keparahan dari kerusakan hati c. Untuk menghitung jumlah sel darah merah d. Untuk menghitung jumlah sel darah putih e. Untuk menghitung jumlah trombosit Skema Sistem Imun
SISTEM IMUN
NON-SPESIFIK SPESIFIK
FISIK LARUT SELULER HUMORAL SELULER
LENDIR BIOKIMIA FAGOSIT Sel B Sel T
SELAPUT LISOZIM SEL NK IgG Th 1 SILIA SEKRESI SEL MAST IgA Th 2 BATUK SEBASEUS BASOFIL IgM Ts/Tr/Tr3 BERSIN ASAM LAMBUNG EOSINOFIL IgE Tdth LAKTOFERIN IgD CTL/Tc ASAM sitokin NKT NEURAMINIK Th17 HUMORAL KOMPLEMEN APP MEDIATOR ASAM LIPID SITOKIN TUGAS PERTEMUAN 2
Tugas Mandiri : buat ringkasan materi dari video
Tugas Terstruktur : Buat 2 Soal Pilihan ganda
Ringkasan Materi dari Video
Resirkulasi Limfosit dan Migrasi ke Kelenjar Getah Bening
Resirkulasi di sekitar pembuluh darah dan pembuluh limfatik yang pada dasarnya melintasi seluruh tubuh dengan alasan perlunya sel T dan B yang diarahkan ke setiap sudut dan celah tubuh mungkin tidak pernah benar-benar menemukan satu antigen yang aktif. Jadi tubuh menghadapinya dengan menggunakan sekunder organ limfoid tubuh terutama kelenjar getah bening. Sel T menyelesaikan perkembangannya di timus dan sel B di sumsum tulang, kemudian keduanya dilepaskan ke pinggiran dan dapat bermigrasi masuk dan keluar dari berbagai kelenjar getah bening di tubuh. Sel dendritik yang masuk ke kelenjar getah bening yang bertindak sebagai antigen menyajikan sel ke sel T sehingga sel dendritik ini dapat memfagositkan mikroba dan kemudian memprosesnya untuk disajikan dalam konteks MHC. Ini merupakan satu-satunya cara agar sel T dapat melihat antigen jika sel dendritik berada di kelenjar getah bening dan sel T masuk dan memeriksanya. Contoh dari pernyataan diatas ialah : Seseorang yang terluka di bagian kakinya akibat menginjak paku berkarat yang telah terkontaminasi oleh mikroba. Mikroba tersebut ada kemudian akan diambil oleh sel dendritik langsung pada area luka kemudian akan bermigrasi ke kelenjar getah bening yang mengering. Kelenjar getah bening yang mengering ini terletak paling dekat dengan situs cedera/situs peradangan dan produksi jenis kemo yang juga akan membantu merekrut sel T yang bahkan naif ke kelenjar getah bening ini di tempat yang panas. Pada kelenjar getah bening, yang pertama adalah pembuluh limfatik aferen yang dibawa oleh pembuluh limfatik eferen. Sel dendritik masuk melalui pembuluh limfatik aferen kemudian akan berada pada zona marjinal diantara sel B dan T sehingga dapat berinteraksi dengan T dan B. Sel ini harus bisa bebas bergerak di antara darah dan limfatik mencari antigen di masing-masing kelenjar getah bening ini dan sampai pada zona sel T dengan melalui high endothelial venules (HEVs). Sel endotel sebenarnya adalah sinyal berhenti yang perlu diketahui oleh sel T bahwa ini adalah situs yang dibutuhkan dan pada titik itu sel T mampu melakukannya melintasi venula endotel tinggi dan berakhir di dalam kelenjar getah bening zona sel T. Sel T kemudian dapat berinteraksi dengan sel dendritik untuk mengetahui apakah ada antigen penyajian yang paling banyak ditemukan di pinggiran. Kasus dimana sel T tidak menemukan antigen yang diinginkan dan itu akan menyerang sehingga hal ini perlu meninggalkan ruang pembuat kelenjar getah bening. Sel T lain akan masuk dan memeriksa berbagai antigen yang tersedia. Antigen tinggal di satu tempat dan sel T bergerak ke seluruh tubuh untuk mencari dan berinteraksi dengan antigen di situs yang seharusnya.
Soal Pilihan Ganda
1. Seorang laki-laki datang ke laboratorium untuk melakukan tes sumsum tulang atau bone marrow puncture. Tes ini ditujukan untuk memeriksa sel darah yang ada di sumsum tulang yang dicurigai sebagai kanker darah. Dokter menyarankan pemeriksaan ini sebagai penunjang diagnosisnya. Apakah limfosit yang matang pada sumsum tulang? a. Limfosit T (T cell) b. Sel NK (sel natural killer) c. Limfosit A d. Limfosit B (B cell) e. Limfosit P 2. Seorang wanita dengan keluhan muncul benjolan pada ketiak dan terus bertambah besar, serta bertekstur keras dan tidak bergerak ketika digoyangkan. Selain itu pasien tersebut pun mengalami demam dan nafsu makan yang hilang. Diagnosis dokter ialah adanya infeksi kelenjar getah bening pada ketiak pasien tersebut. Dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui lokasi infeksi yang menyebabkan pembengkakan tersebut. Apakah pemeriksaan yang harus dilakukan pasien tersebut? a. Pemeriksaan darah lengkap b. Tes Biopsis c. CT Scan dan pemeriksaan X-ray d. Pemeriksaan ANA e. Pemeriksaan VDRL