Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : K3 ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)

DOSEN : Hj. Syahida Djasang. SKM., M.M.kes


KELAS :A
DIPLOMA : IV
JENIS TUGAS : KELOMPOK

MAKALAH
STERILISASI, KONTAMINASI DAN
DESINFEKSI

OLEH :
1. ANDI KHADIJAH

2. ANNISA SEKAR JASMINE

3. KURNIAWATI

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya serta nikmat kesehatan-Nyalah kami selaku kelompok IV mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh
guru bidang studi K3.

Kami sadar sepenuhnya bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan dan jauh
dari harapan kami. Oleh Karena itu kami selaku penyusun makalah ini dengan senang hati
menerima kritikan dn masukan-masukan agar makalah kami dapat lebih baik nantinya.

Demikian, kami sebagai penyusun makalah ini berharap agar penulisan makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga dengan adanya makalah kami ini, kita dapat
mengetahui berbagai banyak informasi tentang Desinfeksi, Dekontaminasi Dan Sterilisasi
nantinya. ُ‫آ ِميْن‬

Makassar, 11 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar…….................................................…...........................……………………………… i

Daftar isi…………………………….....................................…......................……...……………………….. ii

Bab I Pendahuluan................................................................................................................. 1

A.    Latar Belakang…..………….........................................................................……………………. 1

B.     Rumusan Masalah…………………………………..............................................................….. 2


C.    Tujuan Penulisan…………………………….........................................................................……… 2
D.    Manfaat Penulisan………………...............................................................……………….….. 2

Bab II Pembahasan

A.    Definisi Sterilisasi…………....................................................................…………………………….. 3


B.     Tujuan Sterulisasi…………................................................................…………......…………. 3
C.    Jenis-jenis Sterilisasi……...............................................................………………..…………. 3
D.    Definisi Dekontaminasi…………………………............................................................…….………… 7
E.     Tujuan Dekontaminasi……………………………...............................................................…….…...... 7
F.      Definisi Desinfeksi…………................................................................…………………………………..… 7
G.    Faktor-faktor pengaruh Desinfeksi…...............................................................………………………….... 7
G. Tingkatan Desinfeksi...............................................................………………………...….... 8

Bab III Penutup

A.    Kesimpulan……………………………………………………........................................................................ 9
B.    Saran…………………….......……………………......................................................................………….. 9
Daftar pustaka…………………………………………….............................................................…………… 10

Soal - soal……………………………………………...................................................................…………… 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam bekerja menciptakan lingkungan bebas infeksi, yang penting dan rasional
adalah melakukan setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan. Setiap petugas
kesehatan baik yang bertugas di RS maupun di klinik rawat jalan mempunyai resiko untuk
terkena infeksi dari pasien yang sedang ditanganinya. Selain itu juga dapat menularkan
infeksi dari pasien satu ke pasien yang lain melalui alat-alat medis dan non medis yang
digunakan dan sudah terkontaminasi. Infeksi dapat juga terjadi apabila petugas tidak
melakukan prosedur yang benar dalam menangani alat-alat/intrumen yang bekas pakai
(daur ulang). Proses dekontaminasi, pemberisihan, dan desinfeksi merupakan proses yang
sangat menentukan dalam menjamin alat-alat yang akan disterilkan bebas dari sisa-sisa
bahan infeksi. Proses ini harus mampu menurunkan kemungkinan infeksi pada petugas
yang melaksanakan pembersihan dan persiapan alat untuk disterilkan. Kegagalan pada
proses ini merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi. Infeksi di rumah sakit
merupakan masalah serius yang menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit dan oleh
karena itu harus ditangani dengan baik. Petugas yang melakukan pekerjaan ini harus terlatih
dan terampil serta dilengkapi alat pelindung.

Semua prosedur invasif melibatkan kontak antara alat medis atau instrumen bedah
dan jaringan steril pasien atau membran mukosa. Risiko utama dari semua prosedur
tersebut adalah pengenalan mikroba patogen yang dapat menyebabkan infeksi. Kegagalan
untuk mendesinfeksi dengan benar atau mensterilkan peralatan medis yang dapat
digunakan kembali membawa risiko yang terkait dengan pelanggaran hambatan host.
Tingkat desinfeksi atau sterilisasi tergantung pada tujuan penggunaan objek: critical items
(seperti instrumen bedah, yang menghubungi jaringan steril), semicritical items (seperti
endoskopi, yang berhubungan dengan membran mukosa), dan noncritical items (seperti
stetoskop, yang hanya kontak kulit utuh) memerlukan sterilisasi, disinfeksi tingkat tinggi, dan
disinfeksi tingkat rendah. Pembersihan harus selalu mendahului disinfeksi dan sterilisasi
tingkat tinggi.

1
B. RUMUSAN MASALAH.

1.      Apa yang dimaksud dengan Sterilisasi, Dekontaminasi, dan Desinfeksi ?


2.      Apa saja tujuan dari Sterilisasi, Dekontaminasi, dan Desinfeksi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui tentang Sterilisasi, Dekontaminasi, dan Desinfeksi.


2. Mengetahui tujuan dari Sterilisasi, Dekontaminasi dan Desinfeksi.

D. MANFAAT.

Sebagai literasi atau referensi pembaca mengenai Sterilisasi, Dekontaminasi dan Desinfeksi
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan pembaca.

BAB II
2
PEMBAHASAN
1.     STERILISASI
A. Defenisi :

Secara komplit membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada


benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.

B. Tujuan :

Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora,


yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.

Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Sterilisasi

1.      Sifat bahan yang akan disterilkan


2.      Metode yang paling mudah, murah namun cukup efektif.
3.      Bila terdapat beberapa fasilitas untuk melakukan sterilisasi, haruslah dipilih cara yang
baik.
C. Jenis-jenis Sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1)      Sterilisasi dengan pemanasan kering


a.     Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, cara ini sederhana, cepat dan dapat menjamin
sterilisasinya,hanya penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: 

- Benda-benda dari logam (instrument)

            - Benda-benda dari kaca.

            - Benda-benda dari porselen.     

Caranya:

Siapkan     : - Bahan yang disterilkan

- Waskom besar yang bersih

- Brand spritus

3
                     - Korek api.             

i.      Brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom tersebut. Selanjutnya


dinyalakan dengan api.
ii.      Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

b.      Dengan cara udara panas kering


Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini
memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah.

Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini:

-          Benda-benda dari logam.


-          Zat-zat seperti bubuk, talk,vaselin,dan kaca.

  Caranya :

i.        Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
ii.      Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
iii.    Berilah indikator pada setiap set               
iv.    Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai kertas aluminium foil.
v.      Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
vi.    Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2)      Sterilisasi dengan pemanasan basah.


      Ada beberapa cara :

b.       Dimasak dalam air biasa.


Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi
bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat
ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.

Caranya :

i.        Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain.

4
ii.      Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
iii.    Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati    
iv.    Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
v.      Seluruh permukaan harus terendam.
vi.    Dengan uap air.
 

Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang
bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan
disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.

Caranya :

i.        Alat-alat yang akan disterilkan: dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi.
ii.      Kemudian dibungkus dan dimasukkan dalam dandang

c.                  Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.


Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
setiap rumah sakit.menggunakan alat yang disebut autoclave.

Caranya :

i.           Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan didesinfeksi.
ii.         Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
iii.       Kemudian dibungkus kain/kertas.
iv.       Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.    

3. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia

Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini
dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa
dilaksanakan karena keadaan.

Contoh zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex.

4.      Sterilisasi dengan radiasi.


a.       Radiasi ultraviolet
Karena disemua tempat itu terdapat kuman2x, maka dilakukan sterilisasi
udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.

5
Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril.Hal ini dapat
dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.

5. Sterilisasi dengan filtrasi

Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan. Filtrasi udara
disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air).

- Tujuannya :

Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada
sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang
membutuhkan adanya cairan steril.

Jenis filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-
pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.

2. DEKONTAMINASI

D. Definisi .

Membuang semua material yang tampak (debu,kotoran) pada


benda,lingkungan,permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan.        

E. Tujuan prosedur dekontaminasi:

1.      Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.
2.      Untuk membuang kotoran yang tampak.
3.      Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).

4.      Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau
desinfektan.
5.      Untuk melindungi personal dan pasien.
   
3.    DESINFEKSI
F. Definisi

Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan


organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia
cair.

6
G. Faktor-faktor pengaruh desinfeksi.

Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

         Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.


         Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
         Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
         Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
         Struktur fisik benda
         Suhu dan PH dari proses desinfeksi
H. Tingkatan Desinfeksi
    Terdapat 3 tingkat desinfeksi:
-          Desinfeksi tingkat tinggi
    Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri.
-          Desinfeksi tingkat sedang
        Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
-          Desinfeksi tingkat rendah
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat
membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.

BAB III

PENUTUP

7
A.    KESIMPULAN

Dari apa yang dipaparkan pada pembahasan makalah diatas, penulis dapat mengambil
kesimpulan antara lain :

1. Tujuan sterilisasi yaitu Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme


patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan
perawatan yang dipakai.
2. Untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat kesehatan
yang sudah terpakai, tenaga kesehatan dapat melakukannya dengan cara
3. dekontaminasi,pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi.
4. Pemrosesan alat bekas pakai penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit
menular.
5. Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan sterilisasi
merupakan langkah awal yang dilakukan untuk pemrosesan alat bekas pakai.

B.    SARAN

1. Dalam melakukan kegiatan Sterilisasi, Dekontaminasi, dan Desinfeksi harus sesuai


prosedur dan selalu waspada serta hati-hati dalam melakukan kegiatan tersebut.
2. Menyiapkan P3K selalu agar saat terjadi kecelakaan kerja dapat langsung ditangani.
3. Menggunakan alat pelindung diri agar terhindari dari berbagai resiko kecelakaan dan
resiko penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Siri Hadioetomo,Ratna. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia: Jakarta

8
Penn. 1991. Peralatan Laboratorium. PT Gramedia. Jakarta.

Notoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Volk, W. and Wheller, M., 1988, diterjemahkan oleh Markham, Mikrobiologi Dasar. ,
Erlangga, Jakarta

SOAL :

1. Sterilisasi dengan filtrasi digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk


cairan, filtrasi udara disebut HEPA. Kepanjangan dari HEPA adalah.........
A. Hight Efficiency Paticulate Air.
B. Hight Esensial Paticulate Air.

9
C. Hight Efficiency Particular Air.
D. Hight Efficiency Paticulate.
E. Hight Esensial Paticular Air.

Nama : Andi Khadijah

NIM : PO714203191004

2. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi desinfeksi, kecuali.........


A. Bahan organik(bahan biologis) yang dijumpai pada benda.
B. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
C. Dekontaminasi benda sebelumnya.
D. Suhu dan Ph dari proses desinfeksi.
E. Pembersihan benda setelahnya.

Nama : Andi Khadijah

NIM : PO714203191004

3. Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan
tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimicrobial.........
A. Desinfektie.
B. Dekontaminasi.
C. Desinfektan.
D. Antiseptic.
E. Sterilisasi.

Nama : Annisa Sekar Jasmine

NIM : PO714203191009

4. Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,


jamur, parasit, dan virus) termasuk endosperma bakteri pada benda mati atau
instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi ( autoclave), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi.........
A. Desinfeksi.
B. Sterilisasi.
C. Dekontaminasi.
D. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
E. Desinfektan.

Nama : Annisa Sekar Jasmine

NIM : PO714203191009

10
5. Waktu yang digunakan dalam pensterilan menurut (Pharmacope – Rusia), kecuali ?
A. 15 – 20 menit.
B. 1 – 10 menit.
C. 5 – 10 menit.
D. 30 – 60 menit.
E. 5 – 15 menit.

Nama : Kurniawati

NIM : PO714203191019

6. Contoh zat kimia yang digunakan dalam sterilisasi, kecuali ?


A. Formaldehyda.
B. HCl pekat.
C. Hibitane.
D. Cidex.
E. Alkohol.

Nama : Kurniawati

NIM : PO714203191019

11

Anda mungkin juga menyukai