Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STERILISASI DAN DESIFENKSI

DISUSUN OLEH:

NILUH GEDE PRISKILA AMBARAYANTI

P07124318026

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN/DIV

TAHUN AJARAN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “ sterilisasi dan desinfeksi ’’ yang telah membawa kami pada
suatu pemahaman yang lebih mendalam mengenai metari tersebut.

Kami menyadari bahwa penyelesaian tugas makalah ini tak akan lepas dari
pengawasan daan bimbingan para pengajar dan orang-orang di sekeliling kami
dalam memberikan pengarahan bagi kami dalam menyusun makalah ini. Untuk
itu kami berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dalam bentuk, isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, saran
dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah selanjutnya.

Semoga apa yang kami paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa melimpahkan anugrah dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Palu, 28 Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

1.1.Latar Belakang................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah............................................................ 1

1.3.Tujuan Penulisan.............................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................... 2

2.1.Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi............................... 2

2.2.Macam-macam Sterilisasi................................................. 3

2.3.Macam-macam Desinfektan............................................. 3

2.4.Cara Sterilisasi................................................................... 4

2.5.Cara Desinfeksi................................................................. 5

2.6.Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi...................................... 6

2.7.Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi................................. 7

BAB III PENUTUP.............................................................................. 8

3.1.Kesimpulan.......................................................................... 8

3.2.Saran.................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkembangan bakteri semakin hari semakin tak terkontrol. Beberapa
bahan obat dan produk kesehatan misalnya kateter, jarum suntik, sarung
tangan bedah dan hemodialiser pada penggunaannya berkontak langsung
dengan jaringan atau cairan tubuh. Oleh karena itu produk tersebut harus steril
atau bebas dari mikroorganisme hidup terutama yang bersifat patogen.
Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat penting dikuasai
untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan
mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang
terkandung pada ilmu mikrobiologi. Selain itu, diperlukan juga cara untuk
mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian sterilisasi dan desinfeksi?
2. Bagaimana macam-macam sterilisasi dan desinfeksi?
3. Bagaimana cara sterilisasi dan desinfeksi?
4. Apa tujuan sterilisasi dan desinfeksi?
5. Apa perbedaan antara sterilisasi dan desinfeksi?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetatahui sterilisasi dan desinfeksi.
2. Untuk mengetahi macam-macam sterilisasi dan desinfeksi.
3. Untuk mengetahui cara sterilisasi dan desinfeksi.
4. Untuk mengetahui tujuan dan perbedaan sterilisasi dan desinfeksi.
5. Untuk mengetahui perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian sterilisasi dan Desinfeksi

A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit melalui proses
fisik maupun kimiawi. Sterilisasi dilakukan untuk membebaskan alat,
bahan, media, dan lain-lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang apatogen beserta spora
yang terdapat pada alat perawatan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, ataupun bahan kimia. Jenis
sterilisasi anatara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, sterilisasi
gas(formalin, H2O2), dan radiasi ionisasi. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan pada sterilisasi, diantaranya adalah:
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
2. Peralatan yang akan disterilisasi harus dibungkus dan diberi lebel yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan steril.
3. Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril.
4. Tidak boleh menambah petalatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
5. Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril.
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.

B. Pengertian Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen
pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian terhadap endospora

2
bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
membunuh kumat patogen dan apatogen
tetapi tidak membunuh spora yang terdapat pada alat keperawatan ataupun
kedokteran. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan
melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur untuk
mencegah terjadinya infeksi dan mengondisikan alat dalam keadaan siap
pakai.
Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum pembersihan
objek, kandungan zat organik, tipe dan tingkat kontaminasi mikroba,
konsentrasi dan waktu pemaparan, kealamian objek, suhu, serta derajat
pH.

2.2.Macam-macam Sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

1. Sterilisasi secara mekanik(filtrasi), menggunakan suatu saringan yang


berpori sangat kecil (0,22-0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan.Proses ini ditunjukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik. Cara kerja dari sterilisasi ini brbeda
dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme
melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut.
2. Sterilisasi secara fisik, dapat dilakukan pemanasan dan penyinaran baik
mengunakan api langsung, oven, mengukus, serta autoklaf dan penyinaran
dengan sinar UV.
3. Sterilisasi secara kimiawi, biasanya mengunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol.

2.3.Macam-macam Desinfektan

1. Alkohol

3
Etil alcohol atau propel alcohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidan
kedokteran gigi untuk medensinfeksi permukaan.
2. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidan kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrol plak.
4. Senyawa Halogen
Hipoklorit dan providoiodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
helide. Walaupun murah dak efektif zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik(misalnya
chloros,domestos, dan betadine)
5. Fenol
Larutan jernih yang tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena dapat dirusak oleh zat
organik. Zat ini berupa virusidal dan sporosidal yang lemah.
6. Klorsirenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan(misalnya dettol).

2.4.Cara Sterilisasi

 Beberapa alat yang perlu disterilisasi antaralain:


1. Peralatan logam (pinset, guntuing, spekulum, dan lain-lain)
2. Peralatan kaca (semprit, tabung kimia, dan lain-lain)
3. Peralatan karet (kateter, sarung tangan, pipa lambung, drain, dan lain-lain)

4
4. Peralatan ebonit (kanule rektum, kanule trakea, dan lain-lain)
5. Peralatan email (bengkok, baskom, dan lain-lain)
6. Peralatan porselin (mangkok, cangkir, piring, dan lain-lain)
7. Peralatan plastik (selang infus, dan lain-lain)
8. Peralatan tenunan (kain kasa, tampon, doek baju, sprai, dan lain-lain)

 Prosedur kerja
1. Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi.
2. Peralatan yang dibungkus harus diberi lebel( nama, jenis obat, dan tanggal
jam sterilisasi.
3. Masukkan ke dalam sterilisator dan hidupkan sterilisator sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
4. Cara sterilisasi.
a. Sterilisasi dengan merebus dalam air mendidih sampai 100 derajat
celcius(15-20 menit) untuk logam, kaca, dan karet.
b. Sterilisasi dengan stoom, mennggukan uap panas dalam autoclave
dengan waktu, suhu, dan tekanan tertentu untuk peralatan tenunan.
c. Sterilisasi dengan panas kering, menggunakan oven panas
tinggi(logam yang tajam dan lain-lain).
d. Sterilisasi dengan bahan kimia, seperti alkohol, sublimat, uap formalin,
sarung tangan, dan kateter.

2.5.Cara Desinfeksi

1. Cara desinfeksi dengan mencuci


Prosedur kerja:
a. Cucilah alat perawatan seperti pinset, arteri klem, gunting, dan lain-
lain dengan larutan desinfektan sebelum dilakukan proses sterilisasi.
2. Cara desinfeksi dengan merendam
Prosedur kerja:

5
a. Rendamlah alat-alat perawatan dengan larutan desinfektan seperti lisol
0.5%.
b. Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2 jam.
c. Rendamlah peralatan tenunan dengan losol 3-5% kurang lebih 24 jam.
3. Cara desinfeksi dengan menjemur
Prosedur kerja:
a. Jemurlah kasur, tempat tidur, urineal, pispot dan lain-lain, masing-
masing permukaan selama 2 jam.
4. Cara membuat larutan desinfeksi (sabun)
Persiapan alat dan bahan:
a. Sabun paday/cair/krim.
b. Gelas ukur.
c. Timbangan.
d. Sendok makan.
e. Alat pengocok.
f. Air panas/hangar dalam tempatnya.
g. Baskom.

Prosedur kerja:

a. Masukkan 4 gr sabun atau krim ke dalam 1 liter air panas/hangat,


kemudian diaduk sampai larut.
b. Masukkan 3 cc sabun cair kedalam 1 liter air panas/hangat, kemudian
diaduk sampai larut,

Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis.

5. Cara membuat larutan desinfeksi (lisol dan kreolin)


Persiapan alat dan bahan:
a. Larutan lisol/kreolin.
b. Gelas ukur.
c. Baskom berisi air.

Prosedur kerja:

6
a. Masukkan larutan lisol atau kreolin 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1
liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b. Masukkan larutan lisol atau kreolin 2% atau 3% sebanyan 20 cc atau
30 cc kedalam 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk merendam
peralatan medis.

6. Cara membuat larutan desinfeksi(savlon)


Peralatan dan bahan:
a. Savlon.
b. Gelas ukur.
c. Baskom berisi air secukupnya.

Prosedur kerja:

a. 1Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyan 5 cc kedalam 1 liter air.


b. Masukkan larutan savlon 1% sebanyan 10 cc kedalam 1 liter air.

2.5. Tujuan Steriliasi dan Desinfeksi

a. Mencegah terjadinya infeksi.


b. Mencegah makanan menjadi rusak.
c. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
d. Mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai dalam melakukan
biakan murni.

2.6. Perbedaan Sterilisasi dan Desinfeksi

Sterilisasi adalah cara untuk membebaskan suatu (alat, bahan, media, dan
lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang apatogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses
untuk membebaskan suatu benda dari mikroorganisme, baik untuk vegetative
maupun bentuk spora.

7
Sedangkan desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia ataupun secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme
patogen.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan, jika sterilisasi dan desinfeksi


memiliki perbedaan yang kha, walaupun tetap memiliki tujuan yang sama.
Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar dan desinfeksi secara
khusus membunuh kuman penyebab penyakit.

8
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpilan

Sterilisasi adalah suatu upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk


kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik maupun
kimiawi. Sterilisasi dilakukan untuk membebaskan alat, bahan, media, dan lain-
lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen
maupun yang apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan.

Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada


objek yang tidak hidup dengan pengecualian terhadap endospora bakteri.
Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kumat
patogen dan apatogen tetapi tidak membunuh spora yang terdapat pada alat
keperawatan ataupun kedokteran.

A. Macam-macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
2. Sterilisasi secara secara fisik
3. Sterilisasi secara kimiawi
B. Macam-macam desinfektan
1. Alkohol
2. Aldehid
3. Biguanid
4. Senyawa Halogen
5. Fenol
6. Klorsirenol
C. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mencegah makanan menjadi rusak.

9
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
4. Mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai dalam melakukan
biakan murni.

3.2.Saran

Sterilisasi dan desinfeksi apabila dilakukan secara baik dan sempurna maka
akan menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme serta dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi. Semoga dengan disusunnya makalah ini pembaca
mendapatkan pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Musrifatul Uliyah. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jl. Wijaya 2.


Jakarta 12160.

11
12

Anda mungkin juga menyukai