DISUSUN OLEH:
P07124318026
JURUSAN KEBIDANAN/DIV
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “ sterilisasi dan desinfeksi ’’ yang telah membawa kami pada
suatu pemahaman yang lebih mendalam mengenai metari tersebut.
Kami menyadari bahwa penyelesaian tugas makalah ini tak akan lepas dari
pengawasan daan bimbingan para pengajar dan orang-orang di sekeliling kami
dalam memberikan pengarahan bagi kami dalam menyusun makalah ini. Untuk
itu kami berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.
Semoga apa yang kami paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa melimpahkan anugrah dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1.Latar Belakang................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah............................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 2
2.2.Macam-macam Sterilisasi................................................. 3
2.3.Macam-macam Desinfektan............................................. 3
2.4.Cara Sterilisasi................................................................... 4
2.5.Cara Desinfeksi................................................................. 5
3.1.Kesimpulan.......................................................................... 8
3.2.Saran.................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan bakteri semakin hari semakin tak terkontrol. Beberapa
bahan obat dan produk kesehatan misalnya kateter, jarum suntik, sarung
tangan bedah dan hemodialiser pada penggunaannya berkontak langsung
dengan jaringan atau cairan tubuh. Oleh karena itu produk tersebut harus steril
atau bebas dari mikroorganisme hidup terutama yang bersifat patogen.
Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat penting dikuasai
untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan
mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang
terkandung pada ilmu mikrobiologi. Selain itu, diperlukan juga cara untuk
mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian sterilisasi dan desinfeksi?
2. Bagaimana macam-macam sterilisasi dan desinfeksi?
3. Bagaimana cara sterilisasi dan desinfeksi?
4. Apa tujuan sterilisasi dan desinfeksi?
5. Apa perbedaan antara sterilisasi dan desinfeksi?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetatahui sterilisasi dan desinfeksi.
2. Untuk mengetahi macam-macam sterilisasi dan desinfeksi.
3. Untuk mengetahui cara sterilisasi dan desinfeksi.
4. Untuk mengetahui tujuan dan perbedaan sterilisasi dan desinfeksi.
5. Untuk mengetahui perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit melalui proses
fisik maupun kimiawi. Sterilisasi dilakukan untuk membebaskan alat,
bahan, media, dan lain-lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang apatogen beserta spora
yang terdapat pada alat perawatan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, ataupun bahan kimia. Jenis
sterilisasi anatara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, sterilisasi
gas(formalin, H2O2), dan radiasi ionisasi. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan pada sterilisasi, diantaranya adalah:
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
2. Peralatan yang akan disterilisasi harus dibungkus dan diberi lebel yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan steril.
3. Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril.
4. Tidak boleh menambah petalatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
5. Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril.
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
B. Pengertian Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen
pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian terhadap endospora
2
bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
membunuh kumat patogen dan apatogen
tetapi tidak membunuh spora yang terdapat pada alat keperawatan ataupun
kedokteran. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan
melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur untuk
mencegah terjadinya infeksi dan mengondisikan alat dalam keadaan siap
pakai.
Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum pembersihan
objek, kandungan zat organik, tipe dan tingkat kontaminasi mikroba,
konsentrasi dan waktu pemaparan, kealamian objek, suhu, serta derajat
pH.
2.2.Macam-macam Sterilisasi
2.3.Macam-macam Desinfektan
1. Alkohol
3
Etil alcohol atau propel alcohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidan
kedokteran gigi untuk medensinfeksi permukaan.
2. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidan kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrol plak.
4. Senyawa Halogen
Hipoklorit dan providoiodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
helide. Walaupun murah dak efektif zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik(misalnya
chloros,domestos, dan betadine)
5. Fenol
Larutan jernih yang tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena dapat dirusak oleh zat
organik. Zat ini berupa virusidal dan sporosidal yang lemah.
6. Klorsirenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan(misalnya dettol).
2.4.Cara Sterilisasi
4
4. Peralatan ebonit (kanule rektum, kanule trakea, dan lain-lain)
5. Peralatan email (bengkok, baskom, dan lain-lain)
6. Peralatan porselin (mangkok, cangkir, piring, dan lain-lain)
7. Peralatan plastik (selang infus, dan lain-lain)
8. Peralatan tenunan (kain kasa, tampon, doek baju, sprai, dan lain-lain)
Prosedur kerja
1. Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi.
2. Peralatan yang dibungkus harus diberi lebel( nama, jenis obat, dan tanggal
jam sterilisasi.
3. Masukkan ke dalam sterilisator dan hidupkan sterilisator sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
4. Cara sterilisasi.
a. Sterilisasi dengan merebus dalam air mendidih sampai 100 derajat
celcius(15-20 menit) untuk logam, kaca, dan karet.
b. Sterilisasi dengan stoom, mennggukan uap panas dalam autoclave
dengan waktu, suhu, dan tekanan tertentu untuk peralatan tenunan.
c. Sterilisasi dengan panas kering, menggunakan oven panas
tinggi(logam yang tajam dan lain-lain).
d. Sterilisasi dengan bahan kimia, seperti alkohol, sublimat, uap formalin,
sarung tangan, dan kateter.
2.5.Cara Desinfeksi
5
a. Rendamlah alat-alat perawatan dengan larutan desinfektan seperti lisol
0.5%.
b. Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2 jam.
c. Rendamlah peralatan tenunan dengan losol 3-5% kurang lebih 24 jam.
3. Cara desinfeksi dengan menjemur
Prosedur kerja:
a. Jemurlah kasur, tempat tidur, urineal, pispot dan lain-lain, masing-
masing permukaan selama 2 jam.
4. Cara membuat larutan desinfeksi (sabun)
Persiapan alat dan bahan:
a. Sabun paday/cair/krim.
b. Gelas ukur.
c. Timbangan.
d. Sendok makan.
e. Alat pengocok.
f. Air panas/hangar dalam tempatnya.
g. Baskom.
Prosedur kerja:
Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis.
Prosedur kerja:
6
a. Masukkan larutan lisol atau kreolin 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1
liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b. Masukkan larutan lisol atau kreolin 2% atau 3% sebanyan 20 cc atau
30 cc kedalam 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk merendam
peralatan medis.
Prosedur kerja:
Sterilisasi adalah cara untuk membebaskan suatu (alat, bahan, media, dan
lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang apatogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses
untuk membebaskan suatu benda dari mikroorganisme, baik untuk vegetative
maupun bentuk spora.
7
Sedangkan desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia ataupun secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme
patogen.
8
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpilan
A. Macam-macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
2. Sterilisasi secara secara fisik
3. Sterilisasi secara kimiawi
B. Macam-macam desinfektan
1. Alkohol
2. Aldehid
3. Biguanid
4. Senyawa Halogen
5. Fenol
6. Klorsirenol
C. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mencegah makanan menjadi rusak.
9
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
4. Mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai dalam melakukan
biakan murni.
3.2.Saran
Sterilisasi dan desinfeksi apabila dilakukan secara baik dan sempurna maka
akan menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme serta dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi. Semoga dengan disusunnya makalah ini pembaca
mendapatkan pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12