Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI

PROSES IMUNITAS DAN PROSES DEGENERATIF

Oleh

Kelompok 3 :

Ni Komang Tri Sofiana Dewi (25)

Desak Nyoman Wulan Maharani (44)

I Nyoman Putra Wedananta (49)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Proses Imunitas dan Proses Degeneratif”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
salah satu mata kuliah patofisiologi dimana kami harap makalah ini dapat
membantu para pembaca dalam pemahamannya mengenai proses dari
imunitas dan proses degeneratif.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna karena minimnya pengetahuan, dan juga pengalaman yang
kami miliki. Namun, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kemajuan makalah
kami.

Denpasar, Agustus 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Proses Imunitas...............................................................................................5

2.2 Proses Degeneratif..........................................................................................7

BAB III....................................................................................................................9

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9

3.2 Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi sebagian orang, kesehatan menjadi hal yang sangat penting dan utama di
hidupnya. Namun, seringkali orang dengan kondisi tubuh yang sehat tanpa
keluhan, justru seringkali mengabaikan kesehatannya. Biasanya, bentuk
ketidak peduliannya terlihat dari prilaku-prilaku yang dapat menimbulkan
resiko tinggi timbulnya penyakit seperti komsumsi junk food berlebihan,
merokok, membiarkan lingkungan hidup kumuh, dan tidak melakukan
aktivitas fisik yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif.
Namun, kebanyakan masyarakat baru peduli terhadap kesehatannya jikalau
mereka telah jatuh sakit. Berbicara mengenai penyakit pada manusia tentunya
tidak terlepas dari penyakit yang mungkin diderita. Dari segi pola penyakit di
Indonesia, angka kesakitan penyakit menular masih tinggi. Di sisi lain,
penyakit tidak menular yang bersifat kronis juga sudah banyak diderita oleh
masyarakat.

Jika dikategorikan secara epidemiologis, penyakit degeneratif adalah jenis


penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes mellitus,
kardiovaskuler, obesitas, dan juga stroke.Baiasanya, penyakit degeneratif ini
menyerang hampir setiap manusia yang sudah berusia tua. Umumnya sebelum
seseorang menderita penyakit degeneratif , akan timbul suatu gejala yang
mengarah ke penyakit tersebut namun seringkali terabaikan. Gelaja ini disebut
sebagai sindrom metabolik. Dalam menghadapi suatu penyakit, tubuh manusia
memiliki system imunitas didalamnya yang merupakan suatu kesatuan yang
kompleks dan berlapis-lapis dalam menghadapi invasi pathogen yang masuk
kedalam tubuh seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Beberapa upaya tubuh
tersebut dikarenakan adanya respon imun spesifik dan non-spesifik. Salah satu
upaya tubuh dalam mempertahankan diri dari dari antigen yakni dengan cara
menghancurkan antigen tersebut.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses dari imunitas ?

2. Bagimana proses dari degeneratif ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui proses dari terjadinya imunitas.

2. Untuk mengetahui proses timbulnya penyakit degeneratif.

1.4 Manfaat Penulisan


Secara teoritis dan praktis, kami berharap bahwa hasil dari makalah ini
mampu menambah wawasan kepada para pembaca mengenai proses dari
imunitas dan proses degeneratif. Di sisi lain, kami harap makalah ini dapat
dimanfaatkan sebagai media dalam mengembangkan konsep pembelajaran dan
sebagai wadah dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Imunitas


Sistem imun merupakan salah satu fungsi tubuh yang amat penting, dimana
tanpa system imun, kita lebih mudah jatuh sakit akibat virus, bakteri, jamur,
maupun parasit. Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan
organ khusus yang bekerjasama untuk melawan hal buruk yang masuk
kedalam tubuh. Salah satu jenis sel yang paling penting dalam jaringan ini
adalah sel darah putih (leukosit). Leukosit bergerak ke seluruh tubuh melalui
pembuluh limpatik dan pembuluh darah untuk memantau adanya
kemungkinan masuknya bibit penyakit.

Terdapat 2 tipe leukosit utama yang berperan dalam membunuh penyebab


penyakit yaitu.

1. Limfosit, merupakan sel-sel yang membantu tubuh untuk mengingat dan


mengenali penyebab penyakit sebelumnya. Terdapat dua jenis limfosit,
yaitu limfosit B dan limfosit T.

2. Fagosit, merupakan sel-sel yang memakan penyebab penyakit


sebelumnya. Sebagai contoh, tipe fagosit yang paling umum adalah
neutrofil. Neutrofil merupakan salah satu tipe sel darah putih yang dapat
berfungsi fagositosis. Usia neutrofil relatif pendek, dimana nantinya sel
akan mati setelah melakukan fagositosis.

Lalu bagaimana proses imunitas? Sistem imun tubuh bekerja dikala suatu bibit
penyakit atau biasa disebut antigen terdeteksi masuk dan menyerang tubuh,
dimana antigen dapat masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman,
kotoran, debu, atau polusi. Pada saat itu, maka kesatuan sel-sel pada system
imun tubuh akan membentuk suatu barikade untuk melindungi tubuh dari
infeksi. Selagi proses tersebut berlangsung, beberapa macam sel akan bekerja
sama untuk mengenali antigen tersebut dan memberi respon. Sel-sel ini

5
kemudian akan merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi yang tak
lain adalah bagian dari system kekebalan tubuh yang bertugas untuk
melindungi tubuh dari antigen yang masuk.

Sistem imunitas tubuh akan menghasilkan antibodi sesuai dengan banyaknya


antigen. Bentuk antibodi akan menyerupai antigen itu sendiri, hal itu bertujuan
agar antibodi dapat menempel ke antigen kemudian melawannya, maka dari
itu antigen akan gagal menyebabkan infeksi dan berhenti berkembang.
Kemudian, sel T juga akan membantu memberi sinyal pada sel-sel lainnya.

Setelah dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh manusia selama


beberapa waktu, karena jika antigen kembali menyerang tubuh manusia, maka
antibodi sudah bersedia untuk membasminya. Selain itu, antibodi juga mampu
menetralisir racun yang dibawa oleh bibit penyakit dan merangsang protein
komplemen untuk melawan virus maupun bakteri. Semua sel-sel khusus dan
juga bagian system imun menghasilkan perlindungan terhadap tubuh dari
penyakit, dimana proteksi inilah yang disebut sebagai imunitas.

6
2.2 Proses Degeneratif
Penyakit degeneratif merupakan suatu kondisi kesehatan tubuh dimana sel-sel
maupun jaringan dalam tubuh terus mengalami penurunan fungsi seiring
waktu. Salah satu penyebab paling umum penyakit ini adalah proses penuaan.
Hal itu menyebabkan, orang yang lanjut usia lebih rentan terkena penyakit
degeneratif. Jenis penyakit ini ada banyak, seperti kardiovaskuler, stroke,
penyakit jantung, osteoporosis, dan obesitas.

Terdapat 2 teori mengenai tentang terjadinya degeneratif sel yang memicu


terjadinya penyakit degeneratif, yaitu.

1. Teori Ketuaan

Teori ini dikenal dengan teori tear and wear. Maksudnya adalah jika
semakin tua usia, maka akan akumulasi sampah metabolic dalam sel akan
meningkat yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA. Gangguan ini
mampu meningkatkan resiko mutasi sel, degenerasi sel, dan kerusakan sel.

2. Teori Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menunda reaksi oksidasi dalam


tubuh karena radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari metabolisme
tubuh maupun radikal eksternal, atau radikal yang berasal dari luar.
Paparan radikal bebas berlebih dapat berasal dari sinar UV, asap rokok,
polusi udara, makanan, dan stress. Faktor ini mempermudah penyakit
degeneratif seperti demensia, stroke, dan diabetes mellitus. Antioksidan
akan memberikan atom hydrogen sehingga mampu mengurangi reaktivitas
dari radikal bebas tersebut.

Lalu, bagaimana penyakit degenerative bisa terjadi? Umumnya, gejala awal


seseorang menderita penyakit degeneratif dikenal dengan nama sindrom
metabolik. Sindrom metabolik merupakan kondisi yang mampu meningkatkan

7
resiko terkena penyakit degenerative seperti gula darah tinggi, kelebihan kadar
lemak di area pinggang, dan kolesterol tinggi.

Proses awal terjadinya penyakit degeneratif adalah adanya transisi demografi,


epidemiologi dan kesehatan, dimana penyakit penyebab infeksi yang berkaitan
dengan kondisi lingkungan hidup akan menyebabkan fertilitas mulai menurun
dan penyakit degeneratif akan muncul. Selanjutnya terjadi perubahan
metabolisme tubuh yang ditandai dengan perununan produksi hormone
testosteron pada pria dan estrogen pada wanita yang biasanya mulai tampak di
usia 65 tahun ke atas. Akibatnya, lemak menumpuk di perut sehingga lingkar
pinggang akan membesar yang diikuti dengan kolesterol atau gula darah tinggi
sehingga mengalami sindrom metabolik. Selain obesitas, lemak dapat
mempersempit pembuluh darah, dimana lemak akan menempel di dinding
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Selanjutnya, lingkungan
hidup yang tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup akan
menyebabkan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Senyawa radikal bebas
timbul akibat berbagai proses kimia kompleks pada tubuh, seperti dari asap
kendaraan, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari yang mampu
menyebabkan penyakit seperti lever dan jantung coroner.

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Sistem imun merupakan salah satu fungsi tubuh yang amat penting,
dimana tanpa system imun, kita lebih mudah jatuh sakit akibat virus, bakteri,
jamur, maupun parasit. Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan,
dan organ khusus yang bekerjasama untuk melawan hal buruk yang masuk
kedalam tubuh. System imun menghasilkan perlindungan terhadap tubuh dari
penyakit, dimana proteksi inilah yang disebut sebagai imunitas.

Penyakit degeneratif merupakan suatu kondisi kesehatan tubuh dimana


sel-sel maupun jaringan dalam tubuh terus mengalami penurunan fungsi
seiring waktu. Salah satu penyebab paling umum penyakit ini adalah proses
penuaan. Umumnya, gejala awal seseorang menderita penyakit degeneratif
dikenal dengan nama sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan
kondisi yang mampu meningkatkan resiko terkena penyakit degenerative
seperti gula darah tinggi, kelebihan kadar lemak di area pinggang, dan
kolesterol tinggi.

3.2 Saran
Ilmu mengenai proses imunitas dan proses degeneratif memiliki arti yang
sangat penting agar kita sebagai seorang mahasiswa keperawatan mengetahui
bagaimana tubuh bisa menghasilkan system imun dan bagaimana penyakit
degeneratif bisa terjadi pada manusia. Ilmu ini perlu pengkajian lebih lanjut
agar mendapat ilmu yang lebih dalam dan lebih detail.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/sistem-imun-manusia/

Price Sylvia A, W. L. M. (2012). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. EGC.

Suiraoka, I. (2012). Penyakit Degeneratif: Mengenal, Mencegah dan


Mengurangi faktor resiko 9 Penyakit Degenaratif. Nuha Medica, 1–123.

Djlqj, W. K. H., Uhvxow, S., Khdowk, Z. D. V, Ehdu, V., Ordg, G., Glvhdvh,
L., & Ghjhqhudwlyh, E. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pola Kematian Pada Penyakit Degeneratif Di Indonesia. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 13(1). https://doi.org/10.22435/bpsk.v13i1Jan.2755

Harlan, J. (2018). SISTEM IMUNITAS Antigen dan Antibodi. Universitas


Unadarma.

10

Anda mungkin juga menyukai