Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

“ CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT ”

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5

Daimatul Falah ( P17320320053 )


Nilna Amanina ( P17320320068 )
Raden Azmi Kamil ( P17320320073 )
Shafa Lutfiansyah ( P17320320080 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PRODI D3 KEPERAWATAN BOGOR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya,
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Ciri-Ciri
Kelompok Sosial dan Masyarakat”.

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mengalami beberapa hambatan. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Antropologi dan Kesehatan serta menambah pengetahuan atau wawasan tentang ciri-ciri
kelompok social dan masyarakat bagi para pembaca dan juga kami selaku penyusun.

Tiada satu kata yang dapat kami berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terima kasih
dan kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari betul bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Apabila ada kesalahan dari makalah ini, kami mohon maaf.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, 03 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Sosial ................................................................................... 2
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Individu ...................................................................... 2
2.3 Manusia sebagai Makhluk sosial ........................................................................... 4
2.4 Ciri-Ciri Kelompok Sosial ...................................................................................... 4
2.5 Tipe-tipe kelompok sosial ...................................................................................... 5
2.6 Definisi Masyarakat ............................................................................................... 9
2.7 Unsur-Unsur Masyarakat ....................................................................................... 10
2.8 Sifat dan Hakekat Masyarakat ............................................................................... 12
2.9 Fungsi Masyarakat Terhadap Individu ................................................................... 14
2.10 Penyebab Terasingnya Seseorang ........................................................................ 15

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 17
3.2 Saran ...................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya, setiap individu merupakan bagian dari kelompok sosial. Peran kelompok
sosial bagi kehidupan manusia sangatlah penting. Tanpa kita sadari ada banyak bentuk-bentuk
kelompok sosial disekitar kita.
Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu dengan karakteristik tertentu dan kesamaan
identitas yang saling berinteraksi bersama serta memiliki kesadaran kolektif sebagai satu
kesatuan.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang
hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur. Sebenarnya kelompok merupakan
kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua
pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok. Kelompok sosial dan masyarakat
adalah suatu kelompok yang saling berkaitan akan tetapi memiliki ciri yang berbeda. Dalam
masyarakat terdiri dari berbagai kelompok sosial yang beraneka ragam. Sehingga dengan
adanya kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menyeimbangkan keadaan ketika
masyarakat mengalami sebuah konflik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan adalah :
1. Pengertian kelompok sosial dan kelompok masyarakat
2. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
3. Penyebab terjadinya kelompok social
4. Ciri kelompok sosial dan kelompok masyarakat
5. Fungsi dan hakekat masyarakat

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mahasiswa bisa mendeskripsikan makna kelompok sosial masyarakat dengan mendalam.
2. Kita bisa mengetahui ciri dari kelompok
3. Sebagai bahan pembelajaran yang dapat menambah ilmu pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok Sosial


Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di
masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu
sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas,
fans dsb). Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat
mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli :
1. Menurut Soerjono Soekanto Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau
kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara
mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt Istilah kelompok sosial diartikan sebagai
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling
berinteraksi.
3. Menurut George Homans Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan
kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang
terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
4. Menurut wikipedia kelompok sosial adalah dalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.

2.2 Manusia Sebagai Makhluk Individu


Pada hakikatnya manusia yang terlahir ke dunia sudah mempunyai peran yaitu sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk hidup yang diciptakan sempurna oleh
Tuhan manusia telah diberi bekal yaitu berupa akal budi, hati nurani, dan kehendak bebas.
Selain itu manusia juga dibekali potensi-potensi diri yang dapat dikembangkan untuk memberi
manfaat kepada dirinya maupun lingkungan sekitanya.
Manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai arti bahwa manusia terlahir dengan
memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang memebedakan dengan manusia lainnya.
Perbedaan itu dapat terlihat dalam bentuk fisik, wajah, dan sifat. Pembentukan dari seorang

2
individu dipengaruhi dua faktor yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Faktor genotip
merupakan faktor keturunan yang dibawa sejak lahir, sedangkan faktor fenotip adalah faktor
lingkungan yang dapat memepengaruhi seorang individu.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian
situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental
psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan;
a. Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
b. Takluk terhadap kolektif.
c. Mempengaruhi masyarakat.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu tidak bermakna


kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenai hal tersebut
ada tiga pandangan yaitu:

a. Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan


atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi, termasuk pula
hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Missal, jika ayahnya seniman maka
sang anak akan menjadi seniman pula.
b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan menentukan pertumbuhan
seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik.
c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu yang
dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi
yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa
tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan
sebelumnya.

3
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara
timbal-balik dengan manusia lain. Dalam sosiologi, mahkluk sosial adalah sebuah konsep
ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang sebagai sebuah "organisme
hidup".Semua elemen masyarakat atau organisme sosial memiliki fungsi yang
mempertahankan stabilitas dan kekompakan dari organisme. Dengan kata lain, manusia
tergantung satu sama lainnya untuk menjaga keutuhan masyarakat.
Peranan manusia sebagai makhluk sosial, sejatinya sudah menjadi kodratnya secara
lahiriyah. Setiap kegiatan yang dilakukan guna keberlangsungan hidupnya, disadari atau
tidak disadari memiliki konteks dalam kehidupan sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dua keinginan yaitu keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia yang lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu
dengan suasana dalam sekitarnya.
Ciri-ciri makhluk sosial:
a. Hidup bermasyakat.
b. Memerlukan oranng lain karena manusia tidak dapat hidup sendiri.
c. Manusia memiliki kebutuhan sosial (social needs), yaitu berinteraksi dengan orang
lain.
d. manusia dapat mengembangkan potensinya, bila ia hidup di tengah masyarakat.

2.4 Ciri-ciri Kelompok Sosial


Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok
sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :
1. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang
lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

4
5. Bersistem dan berproses.
6. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada
kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya
7. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
8. Memiliki kepentingan bersama. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan
berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial.
Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial
tersebut. Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu
kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

2.5 Tipe-tipe Kelompok Sosial


A. Kelompok Berdasarkan Cara Terbentuknya
1. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
 Tidak direncanakan
 Tidak terorganisir
 Tidak ada interaksi secara terus menerus
 Tidak ada kesadaran berkelompok
 Kehadiranya tidak konstan
 Kelompok semu dibagi tiga yaitu :
a) Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
- Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang
mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
- Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu
sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh
: orang antri tiket kereta api.
- Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana
panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri
dari bahaya.

5
- Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena
ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton
atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
- Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah,
contoh : aksi demo.
- Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral,
contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
b) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga
tidak bersifat spontan.
c) Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada
suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang
disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring
sosial dan lain-lain.
2. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai
macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya
selalu konstan.
3. Kelompok Statistical Group, adalah kelompok sosial yang dibentuk tanpa harus
diketahui oleh anggota kelompok. Hal itu karena mereka tidak menyadari sebagai
bagian dari kelompok. Selain itu, kelompok statistik ini biasanya dibentuk untuk
kepentingan sensus penelitian.
4. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun
di sebuah kecamatan.

6
5. Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin,
warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara
anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
6. Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat
dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama
seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok
sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus
menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan,
dan sebagainya.
7. Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).
Ciri-cirh kelompok asosiasi :
1) Direncanakan
2) Terorganisir
3) Ada interaksi terus menerus
4) Ada kesadaran kelompok
5) Kehadirannya konstan

B. Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota


Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
1. Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih
sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian
kerja diantara para anggota kelompok.
2. Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks
dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling
ketergantungan antar anggota.

7
C. Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies.
1. Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
2. Gesselschaft / patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

D. Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri


1. In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu
perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja
sama, konformitas, obediance, dll.

2. Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan
kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan
antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif,
lalai, dan sebagainya.

E. Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para Anggotanya.


1. Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling
kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman,
teman sepermainan.
2. Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena Merupakan
hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas
manfaat. Contoh : sekolah, PGRI.

8
F. Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan
1. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas
dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol,
lembaga pendidikan.
2. Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh :
anggota OSIS.

2.6 Definisi Masyarakat


Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi dan hokum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya
yang membentuk suatu kesatuan. Masyarakat berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi.
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama, yakni penguasa atau pengeksploitasi dan
yang dikuasai atau yang dieksploitasi. Kepribadian masyarakat terbentuk melalui
penggabungan individu-individu dan aksi-reaksi budaya mereka. Manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, mereka tidak
dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat.kriteria-kriteria interaksi antar manusia sebagai
berikut :
1. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu.
2. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
3. Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang
berlangsung.
4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan pengamat.

Masyarakat terjelma bukan karena keberadaannya di satu saat dalam perjalanan waktu.
Tetapi ia hanya ada dalam waktu, ia adalah jelmaan waktu. Masyarakat ada setiap saat dari
masa lalu ke masa mendatang. Kehadirannya justru melalui fase antara apa yang telah terjadi
dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas, dan jiplakan
masa lalu serta bibit dan potensi untuk masa depan.

9
Hakikat masyarakat sesuai dengan scenario penciptaan manusia sebagai khalifah dimuka
bumi, yakni tegaknya keadilan Ilahi yang berlaku untuk alam dan manusia. Masyarakat
merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan manusia lain dalam
suatu kelompok. Kehidupan masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu
yang tidak dapat dihindari. Masyarakat warga atau political society dibentuk dengan tujuan
yang spesifik: menjamin hak milik pribadi dan melakukan penertiban sosial dengan
menjatuhkan sanksi bagi para pelanggar peraturan.

Masyarakat warga yang pertama adalah keluarga, lalu menjadi komunitas warga,
meningkat menjadi masyarakat politik dan berujung pada terbentuknya institusi formal
negara. Masyarakat warga ditandai dengan adanya tiga unsur: komunitas politik,
pemerintahan dan hukum. Isi dari masyarakat warga adalah ketaatan pada hukum,
persetujuan hidup bersama, kesetaraan dan penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat
warga seperti roda putar hamster (hamster wheel) di mana individu terlibat dalam sirkuit tak
berujung mengejar kekayaan dan penghargaan yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Sedangkan masyarakat barbar merujuk pada kehidupan yang selalu disandarkan pada hukum
rimba, pada naluri-naluri alami manusia yang saling beradu satu sama lain Masyarakat
terbagi menjadi dua golongan utama, yakni penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai
atau yang dieksploitasi. Golongan penguasa dilukiskan oleh al-Qur’an sebagai golongan
“mustakbirin” (orang-orang yang sombong). Sedangkan golongan yang dikuasai dilukiskan
al-Qur’an sebagai golongan mustadh’afin (yang tertindas).

2.7 Unsur-unsur Masyarakat

Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kelompok manusia menyebabkan bahwa kita


memerlukan beberapa istilah untuk membedakan berbagai macam kasatuan manusia. Keculai
istilah paling lazim, yaitu masyarakat, ada istila-istilah lain untuk menyebut kesatuan kesatuan
khusus yang merupakan unsur-unsur dari masyarakat, yaitu kategori sosial, golongna sosial,
komunitas, kelompok dan perkumpulan. Keenam istilah itu beserta konsepnya, syarat-syarat
pengikatnya, dan ciri-ciri lainnya yaitu :

10
1. Kategori Sosial
Masyarakat sebagai kelompok orang, yang sifatnya sangat umum, mengandung dalam
sebuah entitas yang lebih spesifik tetapi tidak harus memiliki kondisi ikatan yang sama
dengan sebuah kalangan masyarakat. Kategori sosial merupakan adanya sebuah kesatuan
manusia yang diwujudkan yakni dengan melalui kehadiran fitur atau kompleks fitur
obyektif yang dapat dikenakan pada manusia-manusia. Karakteristik obyektif ini
biasanya dipaksakan oleh pihak di luar kategori sosial itu sendiri, tanpa disadari terhadap
orang yang bersangkutan yakni bersama dalam tujuan praktis.

2. Kelompok dan Perkumpulan


Suatu kelompok atau kelompok termasuk dalam kalangan masyarakat karena dapat
memenuhi persyaratannya, selain karakteristik yang ada di masyarakat, ia juga memiliki
karakteristik tambahan, yaitu organisasi dan kepemimpinan, dan selalu terjadi sebagai
unit individu dalam periode yang berubah lagi. dan kembali berkumpul dan kemudian
bubar lagi.

3. Golongan social
Kategori sosial dan kelompok sosial yakni sering dipandang untuk sebuah konsep yang
sama, tetapi dalam kenyataannya mereka berbeda secara signifikan. Kelompok sosial juga
merupakan entitas manusia yang ditandai oleh karakteristik tertentu. Karakteristik ini
sering dikenakan pada mereka dari luar lingkaran mereka sendiri. Namun, kelompok
sosial memiliki ikatan dalam sebuah identitas sosial.

11
2.8 Sifat Dan Hakekat Masyarakat
Sifat hakikat manusia adalah fitur-fitur yang menggambarkan, yang prinsipal membedakan
manusia dengan hewan. Wujud-wujud sifat hakekat manusia (ayat) yaitu:
1. Kemampuan diri menyadari
Kemampuan diri menyadari ini, manusia dapat membedakan antara dirinya dengan
makhluk yang lain. Lebih dari itu manusia juga dapat membuat jarak dengan
lingkungannya, dalam arti lingkungan bisa dijadikan obyek maupun subyek. Kedua hal
tersebut haruslah seimbang dengan perkembangannya. Yang lebih istimewa, kemampuan
manusia dikaruniai untuk membuat jarak dirinya sendiri, yang bisa ditempatkan di tempat
manusia itu sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk menyempurnakan diri.
Pendidikandalam hal ini ditujukan pada pengembangan sosial dan aspek individualisme.
kemampuan mengeksploitasi-potensi yang ada pada manusia, dan memahami potensi
tersebut sebagai kekuatan yang dapat dikembangkan sehingga manusia berkembang
kearah kesempurnaan diri.

2. Kemampuan bereksistensi
Manusia tidak akan terus menerus terbelenggu dalam suatu ruang. Manusia untuk perlu
menerobos ruang itu. Kemampuan menerobos ini bukan hanya terkait soal ruang tapi juga
melibatkan waktu. Dengan begitu manusia terbelenggu didalam ruang tersebut.
Kemampuan menerobos ruang dan waktu yang disebut dengan eksistensi. Kemampuan
bereksistensi ini harus dibangun melalui pendidikan. Pendidikan yang diberikan disini
untuk belajar agar peserta didikbelajar dari pengalamannya dalam mangantisipasi suatu
kondisi dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan, serta mengembangkan daya
kreativitas sejak dari masa kanak-kanak.

3. Pemilikan kata hati


Kemapuan manusia untuk membuat suatu keputusan yang baik / benar maupun yang
buruk / salah bagi manusia disebut kata hati. Usaha untuk mengubah kata hati yang
tumpul manjadi kata hati yang tajam disebut pendidikan kata hati yang dapat dilatih
dengan akal cerdas dan kepekaan emosi dengan tujuan agar orang tidak memiliki
keberanian yang tidak didasari oleh kata hati yang tajam.

12
4. Moral
Moral dapat diartikan sebagai perbuatan / etika yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Pendidikan moral yang didasari dengan kata hati yang tajam akan bedampak baik bagi
manusia dan dikatakan bermoral tinggi, tapi ketika tidak singkron (seimbang) maka dapat
dikatakan manusia itu tidak bermoral.

5. Kemampuan bertanggung jawab


Keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu yang sesuai dengan aturan manusia, dan
hanya karena perbuatan tersebut dilakukan disebut juga dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab setiap sanksi atau klaim harus diterima dengan kesadaran penuh dan
kerelaan. Pendidikan dalam hal ini yaitu melatih anak didik agar bisa berkonsekuensi
dengan apa yang dia lakukan.

6. Rasa kebebasan (kemerdekaan )


Rasa bebas berarti merdeka, tapi bebas disini adalah bebasdalambatasan kodrat manusia.
Orang bisa bebas jika ikatan yang membelenggua berubah menjadi ikatan yang
menggerakkan. Pendidikan untuk melayani hal ini disediakan untuk dibiasakan
menginternalisasikan nilai-nilai atau aturan -aturan kedalam dirinya sehingga dapat
dirasakan sebagai teroris. Dengan demikian, aturan tersebut tidak lagi diraskan sebagai
suatu yang menghalangi ruang geraknya.

7. Kesiapan melaksanakan dan menyadari hak


Pada kenyataan hak adalah sesuatu yang masih kosong, yaitu meskipun hak tentang
sesuatu itu ada belum tentu seseorang itu mengetahuinya dan meskipun sudah tau belum
tentu mau terangkat. Namun terlepas dari itu tetap ada pihak yang berkewajiban untuk
siap memenuhinya. Dilihat dari segi ini wajib diisi 'ikatan' melainkan keniscayaan yang
mewajibkan manusiatidak merdeka. mau tidak mau manusia harus menerimanya.
Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan dapat tumbuh melalui suatu
proses. Usaha untuk menumbuhkembangkan rasa wajib sebagai keniscayaan dapat
dicapai melalui pendidikan disiplin, karena dapat membangun anaka didiknya dan lebih
mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat.

13
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Kebahagiaan itu rupanya tidak terletak pada keadaannya sendiri secara faktual atau pada
jaringan prosesnya maupun pada perasaan yang diakibatkannya, tetapi kebahagiaan
terletak pada kemauan yang menghayati semuanya itu dengan keheninga jiwa, dan
mendudukkan hal-hal tersebut di dalam jaringan atau ikatan tiga hal yaitu:
pertama,usahayaitu perjuangan terus menerus untuk mengatasi masalah hidup, yang
keduanorma-norma,yaitu kaidah-kaidah hidup yang bersifat sosial dan mengikat, yang
ketiga adalahtakdir yaitu hasil sesuai atau tidak sesuai sesudah orang tersebut melakukan
suatu usaha sampai batas kemampuan dan harus diterima dengan pasrah serta penuh
syukur. dengan dimikian pendidikan memiliki peran penting dalam mencapai
kebahagiaan, utamanya pendidikan keagamaan.

2.9 Fungsi Masyarakat Terhadap Individu


Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagi individu-individu yang hidup
didalamnya. Kita tahu bahwa setiap individu tidak mungkin hidup tanpa bergaul dengan
keadaan masyarakat. Selain itu juga banyak hal yang dapat kita peroleh dari kehidupan
bermasyarakat. Bersosialisasi adalah inti utama kehidupan masyarakat bagi individu-individu
yang ingin berkembang.
a) poin-poin dimana fungsi masyarakat sangat berpengaruh.
1. Untuk melatih dalam bersosialisasi
2. Memberikan pengalaman untuk bersosialisasi
3. Menumbuhkan rasa percaya diri pada individu
4. Mengajarkan untuk mengenal lingkungan
5. Mengenal bagaimana bersosialisasi dan
6. Melatih kebersamaan
Salah satu yang sangat terasa bagi kita di masa depan adalah bagaimana kita
bersosialisasi dalam kehidupan dam mengajarkan bagaimana kita dalam bentuk
berorganisasi dalam lingkup masyarakat. Taka hanya itu kitapun akan mendapatkan
penghargaan dari semua masyarakat yang merasa terbantu atas hadirnya kita walaupun
secara tidak langsung dan nyata. Tetapi dengan adanya berorganisasi itu masyarakan
suadah sangat terbantu dengan kenyamanan yang kita berikan.

14
b) kegiatan atau organisasi yang bisas ada di dalam lingkungan masyarakat:
1. Karang taruna, baik RT atau RW
2. Remaja masjid sekitar tempat tinggal
3. Rohis dan lain-lain
c) kegiatan-kegiatan yang berguna untuk individu di masyarakat:
1. Kegiatan posyandu
2. Kegiatan siskamling
3. Gotong royong membersihkan lingkungan
4. Mengumpulkan barang bekas
5. Mengadakan lomba pada hari istimewa seperti 17 agustus, maulid nabi dan lain-lain.

2.10 Penyebab Terasingnya seseorang


terasing merupakan seseorang yang tidak mampu berinteraksi. Proses interaksi
yang dimaksud, yakni mampu melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain.
Kehidupan terasing dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Kehidupan terasing dapat
dikarenakan seseorang sengaja dikucilkan dari hubungan dengan orang lain. Hal ini dapat
memengaruhi perkembangan jiwa seseorang karena kepribadian seseorang salah satunya
disebabkan pergaulan dengan orang lain.
1. sengaja diasingkan
Seseorang yang dipenjara tidak dapat berinteraksi dengan leluasa. Terlebih jika dia
menjadi tahanan nomor satu Yang ditempatkan Di ruang terisolir.
Orang yang mendapat hukum adat, misalnya mendapat sanksi masyarakat, sehingga
akses hubungan sosial menjadi terbatas

2. Kecacatan fisik
Kehiduapan terasing juga dapat dirasakan oleh orang Yang mengalami cacat secara
fisik.contohnya Orang Yang tuli sejak lahir mengalami kesulitan memahami Bahasa
akaibatnya dia sulit berkomunikasi.

15
3. Gangguan kesehatan
Orang Yang menderita penyakit menular cenderung tidak percaya diri mrlakukan
hubungan sosial. Diakrenakan Rasa minder setiap ia hendak berinteraksi, is mengira
orang akan menolaknya terlebih jika penyakit Yang dideritanya menular Dan
berbahaya.

4. Perbedaan
Salah satu Alasan mengapa orang tidak mrlakukan interaksi sosial adalah Karena
perbedaan mencolok antara dirinya dengan orang lain seperti perbedaan ras, suku,
bahasa dan agama.

5. Sikap mental
Rasa minder, tidak percaya diri,pemalu Dan sejenisnya merupakan gangguan psikologis
Yang dapat mempengaruhi kehiduapan sosial manusia.

6. Kesibukan
Orang Yang dirudung kesibukan kerja mengalami keterbatasan interaksi sosial. Terlebih
jika pekerjaanya tidak melibatkna orang lain seperti duduk Di depan komputer
memeriksa banyak arsip, memeriksa tumpukan Surat - Surat perusahaan.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam
sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika
dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , setiap anggota
mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas
dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:
Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di masyarakat, tidak
memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau memaksakan sesuatu hal yang berbeda
seperti perbedaan derajat atau persamaan yang sudah berbeda.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html

http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html

http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html

https://www.studiobelajar.com/kelompok-sosial/

https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat#:~:text=Masyarakat%20adalah%20sekelompok%20ora
ng%20dalam,yang%20berada%20dalam%20kelompok%20tersebut.

http://blog.unnes.ac.id/mufrikhatululya/2020/08/06/tipe-tipe-kelompok-sosial/

https://guruakuntansi.co.id/pengertian-masyarakat/

http://kompasiana.com/khusnulkhuluq/54f7a8cfa3331139208b46a9/unsurunsur-
masyarakat?page=all

18

Anda mungkin juga menyukai