DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya,
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Ciri-Ciri
Kelompok Sosial dan Masyarakat”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mengalami beberapa hambatan. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Antropologi dan Kesehatan serta menambah pengetahuan atau wawasan tentang ciri-ciri
kelompok social dan masyarakat bagi para pembaca dan juga kami selaku penyusun.
Tiada satu kata yang dapat kami berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terima kasih
dan kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari betul bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Apabila ada kesalahan dari makalah ini, kami mohon maaf.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Sosial ................................................................................... 2
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Individu ...................................................................... 2
2.3 Manusia sebagai Makhluk sosial ........................................................................... 4
2.4 Ciri-Ciri Kelompok Sosial ...................................................................................... 4
2.5 Tipe-tipe kelompok sosial ...................................................................................... 5
2.6 Definisi Masyarakat ............................................................................................... 9
2.7 Unsur-Unsur Masyarakat ....................................................................................... 10
2.8 Sifat dan Hakekat Masyarakat ............................................................................... 12
2.9 Fungsi Masyarakat Terhadap Individu ................................................................... 14
2.10 Penyebab Terasingnya Seseorang ........................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
individu dipengaruhi dua faktor yaitu faktor genotip dan faktor fenotip. Faktor genotip
merupakan faktor keturunan yang dibawa sejak lahir, sedangkan faktor fenotip adalah faktor
lingkungan yang dapat memepengaruhi seorang individu.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian
situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental
psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan;
a. Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
b. Takluk terhadap kolektif.
c. Mempengaruhi masyarakat.
3
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara
timbal-balik dengan manusia lain. Dalam sosiologi, mahkluk sosial adalah sebuah konsep
ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang sebagai sebuah "organisme
hidup".Semua elemen masyarakat atau organisme sosial memiliki fungsi yang
mempertahankan stabilitas dan kekompakan dari organisme. Dengan kata lain, manusia
tergantung satu sama lainnya untuk menjaga keutuhan masyarakat.
Peranan manusia sebagai makhluk sosial, sejatinya sudah menjadi kodratnya secara
lahiriyah. Setiap kegiatan yang dilakukan guna keberlangsungan hidupnya, disadari atau
tidak disadari memiliki konteks dalam kehidupan sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dua keinginan yaitu keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia yang lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu
dengan suasana dalam sekitarnya.
Ciri-ciri makhluk sosial:
a. Hidup bermasyakat.
b. Memerlukan oranng lain karena manusia tidak dapat hidup sendiri.
c. Manusia memiliki kebutuhan sosial (social needs), yaitu berinteraksi dengan orang
lain.
d. manusia dapat mengembangkan potensinya, bila ia hidup di tengah masyarakat.
4
5. Bersistem dan berproses.
6. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada
kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya
7. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
8. Memiliki kepentingan bersama. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan
berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial.
Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial
tersebut. Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu
kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.
5
- Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena
ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton
atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
- Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah,
contoh : aksi demo.
- Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral,
contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
b) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga
tidak bersifat spontan.
c) Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada
suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang
disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring
sosial dan lain-lain.
2. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai
macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya
selalu konstan.
3. Kelompok Statistical Group, adalah kelompok sosial yang dibentuk tanpa harus
diketahui oleh anggota kelompok. Hal itu karena mereka tidak menyadari sebagai
bagian dari kelompok. Selain itu, kelompok statistik ini biasanya dibentuk untuk
kepentingan sensus penelitian.
4. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun
di sebuah kecamatan.
6
5. Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin,
warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara
anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
6. Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat
dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama
seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok
sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus
menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan,
dan sebagainya.
7. Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).
Ciri-cirh kelompok asosiasi :
1) Direncanakan
2) Terorganisir
3) Ada interaksi terus menerus
4) Ada kesadaran kelompok
5) Kehadirannya konstan
7
C. Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies.
1. Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
2. Gesselschaft / patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
2. Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan
kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan
antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif,
lalai, dan sebagainya.
8
F. Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan
1. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas
dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol,
lembaga pendidikan.
2. Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh :
anggota OSIS.
Masyarakat terjelma bukan karena keberadaannya di satu saat dalam perjalanan waktu.
Tetapi ia hanya ada dalam waktu, ia adalah jelmaan waktu. Masyarakat ada setiap saat dari
masa lalu ke masa mendatang. Kehadirannya justru melalui fase antara apa yang telah terjadi
dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas, dan jiplakan
masa lalu serta bibit dan potensi untuk masa depan.
9
Hakikat masyarakat sesuai dengan scenario penciptaan manusia sebagai khalifah dimuka
bumi, yakni tegaknya keadilan Ilahi yang berlaku untuk alam dan manusia. Masyarakat
merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan manusia lain dalam
suatu kelompok. Kehidupan masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu
yang tidak dapat dihindari. Masyarakat warga atau political society dibentuk dengan tujuan
yang spesifik: menjamin hak milik pribadi dan melakukan penertiban sosial dengan
menjatuhkan sanksi bagi para pelanggar peraturan.
Masyarakat warga yang pertama adalah keluarga, lalu menjadi komunitas warga,
meningkat menjadi masyarakat politik dan berujung pada terbentuknya institusi formal
negara. Masyarakat warga ditandai dengan adanya tiga unsur: komunitas politik,
pemerintahan dan hukum. Isi dari masyarakat warga adalah ketaatan pada hukum,
persetujuan hidup bersama, kesetaraan dan penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat
warga seperti roda putar hamster (hamster wheel) di mana individu terlibat dalam sirkuit tak
berujung mengejar kekayaan dan penghargaan yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Sedangkan masyarakat barbar merujuk pada kehidupan yang selalu disandarkan pada hukum
rimba, pada naluri-naluri alami manusia yang saling beradu satu sama lain Masyarakat
terbagi menjadi dua golongan utama, yakni penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai
atau yang dieksploitasi. Golongan penguasa dilukiskan oleh al-Qur’an sebagai golongan
“mustakbirin” (orang-orang yang sombong). Sedangkan golongan yang dikuasai dilukiskan
al-Qur’an sebagai golongan mustadh’afin (yang tertindas).
10
1. Kategori Sosial
Masyarakat sebagai kelompok orang, yang sifatnya sangat umum, mengandung dalam
sebuah entitas yang lebih spesifik tetapi tidak harus memiliki kondisi ikatan yang sama
dengan sebuah kalangan masyarakat. Kategori sosial merupakan adanya sebuah kesatuan
manusia yang diwujudkan yakni dengan melalui kehadiran fitur atau kompleks fitur
obyektif yang dapat dikenakan pada manusia-manusia. Karakteristik obyektif ini
biasanya dipaksakan oleh pihak di luar kategori sosial itu sendiri, tanpa disadari terhadap
orang yang bersangkutan yakni bersama dalam tujuan praktis.
3. Golongan social
Kategori sosial dan kelompok sosial yakni sering dipandang untuk sebuah konsep yang
sama, tetapi dalam kenyataannya mereka berbeda secara signifikan. Kelompok sosial juga
merupakan entitas manusia yang ditandai oleh karakteristik tertentu. Karakteristik ini
sering dikenakan pada mereka dari luar lingkaran mereka sendiri. Namun, kelompok
sosial memiliki ikatan dalam sebuah identitas sosial.
11
2.8 Sifat Dan Hakekat Masyarakat
Sifat hakikat manusia adalah fitur-fitur yang menggambarkan, yang prinsipal membedakan
manusia dengan hewan. Wujud-wujud sifat hakekat manusia (ayat) yaitu:
1. Kemampuan diri menyadari
Kemampuan diri menyadari ini, manusia dapat membedakan antara dirinya dengan
makhluk yang lain. Lebih dari itu manusia juga dapat membuat jarak dengan
lingkungannya, dalam arti lingkungan bisa dijadikan obyek maupun subyek. Kedua hal
tersebut haruslah seimbang dengan perkembangannya. Yang lebih istimewa, kemampuan
manusia dikaruniai untuk membuat jarak dirinya sendiri, yang bisa ditempatkan di tempat
manusia itu sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk menyempurnakan diri.
Pendidikandalam hal ini ditujukan pada pengembangan sosial dan aspek individualisme.
kemampuan mengeksploitasi-potensi yang ada pada manusia, dan memahami potensi
tersebut sebagai kekuatan yang dapat dikembangkan sehingga manusia berkembang
kearah kesempurnaan diri.
2. Kemampuan bereksistensi
Manusia tidak akan terus menerus terbelenggu dalam suatu ruang. Manusia untuk perlu
menerobos ruang itu. Kemampuan menerobos ini bukan hanya terkait soal ruang tapi juga
melibatkan waktu. Dengan begitu manusia terbelenggu didalam ruang tersebut.
Kemampuan menerobos ruang dan waktu yang disebut dengan eksistensi. Kemampuan
bereksistensi ini harus dibangun melalui pendidikan. Pendidikan yang diberikan disini
untuk belajar agar peserta didikbelajar dari pengalamannya dalam mangantisipasi suatu
kondisi dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan, serta mengembangkan daya
kreativitas sejak dari masa kanak-kanak.
12
4. Moral
Moral dapat diartikan sebagai perbuatan / etika yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Pendidikan moral yang didasari dengan kata hati yang tajam akan bedampak baik bagi
manusia dan dikatakan bermoral tinggi, tapi ketika tidak singkron (seimbang) maka dapat
dikatakan manusia itu tidak bermoral.
13
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Kebahagiaan itu rupanya tidak terletak pada keadaannya sendiri secara faktual atau pada
jaringan prosesnya maupun pada perasaan yang diakibatkannya, tetapi kebahagiaan
terletak pada kemauan yang menghayati semuanya itu dengan keheninga jiwa, dan
mendudukkan hal-hal tersebut di dalam jaringan atau ikatan tiga hal yaitu:
pertama,usahayaitu perjuangan terus menerus untuk mengatasi masalah hidup, yang
keduanorma-norma,yaitu kaidah-kaidah hidup yang bersifat sosial dan mengikat, yang
ketiga adalahtakdir yaitu hasil sesuai atau tidak sesuai sesudah orang tersebut melakukan
suatu usaha sampai batas kemampuan dan harus diterima dengan pasrah serta penuh
syukur. dengan dimikian pendidikan memiliki peran penting dalam mencapai
kebahagiaan, utamanya pendidikan keagamaan.
14
b) kegiatan atau organisasi yang bisas ada di dalam lingkungan masyarakat:
1. Karang taruna, baik RT atau RW
2. Remaja masjid sekitar tempat tinggal
3. Rohis dan lain-lain
c) kegiatan-kegiatan yang berguna untuk individu di masyarakat:
1. Kegiatan posyandu
2. Kegiatan siskamling
3. Gotong royong membersihkan lingkungan
4. Mengumpulkan barang bekas
5. Mengadakan lomba pada hari istimewa seperti 17 agustus, maulid nabi dan lain-lain.
2. Kecacatan fisik
Kehiduapan terasing juga dapat dirasakan oleh orang Yang mengalami cacat secara
fisik.contohnya Orang Yang tuli sejak lahir mengalami kesulitan memahami Bahasa
akaibatnya dia sulit berkomunikasi.
15
3. Gangguan kesehatan
Orang Yang menderita penyakit menular cenderung tidak percaya diri mrlakukan
hubungan sosial. Diakrenakan Rasa minder setiap ia hendak berinteraksi, is mengira
orang akan menolaknya terlebih jika penyakit Yang dideritanya menular Dan
berbahaya.
4. Perbedaan
Salah satu Alasan mengapa orang tidak mrlakukan interaksi sosial adalah Karena
perbedaan mencolok antara dirinya dengan orang lain seperti perbedaan ras, suku,
bahasa dan agama.
5. Sikap mental
Rasa minder, tidak percaya diri,pemalu Dan sejenisnya merupakan gangguan psikologis
Yang dapat mempengaruhi kehiduapan sosial manusia.
6. Kesibukan
Orang Yang dirudung kesibukan kerja mengalami keterbatasan interaksi sosial. Terlebih
jika pekerjaanya tidak melibatkna orang lain seperti duduk Di depan komputer
memeriksa banyak arsip, memeriksa tumpukan Surat - Surat perusahaan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam
sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika
dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , setiap anggota
mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas
dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:
Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di masyarakat, tidak
memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau memaksakan sesuatu hal yang berbeda
seperti perbedaan derajat atau persamaan yang sudah berbeda.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html
http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html
https://www.studiobelajar.com/kelompok-sosial/
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat#:~:text=Masyarakat%20adalah%20sekelompok%20ora
ng%20dalam,yang%20berada%20dalam%20kelompok%20tersebut.
http://blog.unnes.ac.id/mufrikhatululya/2020/08/06/tipe-tipe-kelompok-sosial/
https://guruakuntansi.co.id/pengertian-masyarakat/
http://kompasiana.com/khusnulkhuluq/54f7a8cfa3331139208b46a9/unsurunsur-
masyarakat?page=all
18