KATA
PENGANTAR
Om
Swastyastu,
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga makalah yang berjudul Perkembangan
Antropologi
Kesehatan
dapat
diselesaikan
dengan
tepat
pada
waktunya.
dalam
pembuatan
laporan
ini.
Laporan ini disusun sebagai rasa tanggung jawab memenuhi tugas social budaya. Kami
mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam penulisan laporan ini.Kami mengharapkan
kritik
dan
Om
Denpasar,4
saran
yang
membangun
dalam
penulisan
Santih,Santih,Santih
April
laporan
selanjutnya.
Om
2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................................................
...........i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................................................
....ii
BAB
PENDAHULUAN .........................................................................................................1
BAB
II
Perkembangan
Antropologi
Kesehatan.....................................................................3
A. Hubungan Antara Sosial Budaya dan Biologi yang Merupakan Dasar Dari
Perkembangan
Antropologi
Kesehatan..............................................................11
Pole...............................................................................................13
BAB
III
..................................................................................................................16
Pendahuluan
Secara teoritis dan praktis, antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu
para
petugas
kesehatan
saat
ini.
Sejarah keilmuan yang sedang dipelajari bermula dari filsafat sebagai mother of
science dalam ilmu yang mempelajari manusia terdiri dari: sosiologi, antropologi dan
psikologi. Dalam perkembangan dan penerapan keilmuan selanjutnya ketiga ilmu ini
dikategorikan sebagai ilmu perilaku. Secara khusus, sosiologi dan antropologi
mempelajari manusia, dengan titik berat sebagai mahluk bermasyarakat. Sedangkan,
psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek kepribadian individu
(lebih ke arah sosok manusia itu sendiri) dalam berinteraksi dengan masyarakatnya.
Seringkali agak sulit membedakan secara tegas antropologi dan sosiologi bagi ilmuwan
eksakta atau yang kurang banyak berkecimpung dalam memahami ilmu sosial. Obyek
material kedua ilmu memang memiliki persamaan, yaitu antropologi dan sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari dan memahami manusia sebagai bagian dari suatu
kelompok atau masyarakat. Demikian pula dengan data dan model atau teori bisa saling
meminjam, artinya bisa sendiri ataupun bersama-sama digunakan dalam bahasan
antropologi
kesehatan
ataupun
sosiologi
kesehatan.
Dengan berdasar pada sejarah keilmuan yang berbeda, awalnya antropologi kesehatan
lebih menekankan perhatian pada dunia non Barat/dunia Timur (Non Western World).
Perhatian peneliti antropologi mulanya tentang adanya perilaku kesehatan di beberapa
negara non Western yang berbeda menurut pengamatan orang-orang Western sebagai
respon rasional yang berbeda. Metode perbandingan yang biasa digunakan oleh para
ilmuwan antropologi telah memberikan pandangan terhadap dinamika perilaku sehat
berdasar perspektif budaya masyarakat yang diamati. Sedangkan sosiologi kesehatan
lebih banyak melakukan kajian pada dunia Barat (Western World). Meskipun dalam
perkembangan selanjutnya, kedua ilmu ini saling bekerjasama mengarah ke ilmu
perilaku
dalam
mengembangkan
kesehatan
masyarakat.
yang berbeda secara obyek forma. Sumber perbedaan antara lain: masalah pokok,
kerangka konseptual dan metode penelitian. Antropologi lebih menekankan pada aturan
manusia (nilai/norma, unsur-unsur budaya yang mempengaruhi peranserta, pandangan
dan penghayatan individu terhadap penyakit dan proses penyembuhannya). Sedangkan
sosiologi lebih menekankan kepada aturan yang besar (aturan sosial, peran serta
masyarakat,
Perhatian
struktur
dan
sosial,
Perkembangan
solidaritas
kelompok).
Antropologi
Kesehatan
Sebenarnya bukan hal baru tentang suatu pernyataan bahwa ilmu sosial memberikan
sumbangan ke ilmu kedokteran. Dimana berdasarkan biomedical awalnya untuk melihat
manusia dari sisi penyakit, sedangkan sociomedicine untuk melihat manusia dari
pasiennya
sendiri.
dapat
dilihat
dari
faktor
berikut:
biokimia;
2. Psikologis dan sosial budaya, disebut sebagai kutub sosial mengamati perilaku sakit
pada pasien, mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme,
hubungan perawat-dokter-pasien-petugas farmasi. Kajian ini didukung ilmu-ilmu seperti
psikologi, sosiologi, administrasi, politik, komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat,
pendidikan
kesehatan.
BAB
II
Sejarah
Perkembangan
A.
Antropologi
Kesehatan
Definisi
Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal
dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya
yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan
melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang
sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada
masyarakat
dan
kehidupan
sosialnya.
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti
ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial.
Para
ahli
mendefinisikan
William
antropologi
A.
sebagai
berikut:
Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap
David
tentang
keanekaragaman
manusia.
Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia
.
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari
definisi
tersebut,
dapat
disusun
pengertian
sederhana
antropologi,
yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga
setiap
manusia
B.
yang
satu
dengan
Sejarah
yang
lainnya
Perkembangan
berbeda-beda.
Antropologi
Seperti halnya Sosiologi, Antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapantahapan dalam perkembangannya.Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu
Antropologi
1.
menjadi
Fase
empat
Pertama
fase
(Sebelum
sebagai
tahun
berikut:
1800-an)
Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi. Sekitar abad ke-15-16,
bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari
Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak
menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi
mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku
harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan
dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan
masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi
suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang
bangsa-bangsa.Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa.
Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan
etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu,
timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
2.
Fase
Kedua
(tahun
1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan
berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan
berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka
menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang
tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada
fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan
kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkattingkat
3.
sejarah
Fase
penyebaran
Ketiga
kebudayaan
(awal
manusia.
abad
ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain
seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni
tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakanpemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan
lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari
kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukkannya. Untuk itulah mereka mulai
mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa,
mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
4.
Fase
Keempat
(setelah
tahun
1930-an)
Eropa
seperti
suku
bangsa
Soami,
Flam
dan
Lapp.
Perkembangan
Antropologi
Perkembangan
E.
di
Berbagai
Anthropology
B.
Taylor,
Negara
di
Antropolog
Inggris
Inggris
Abad
19.
E. B. Taylor (1832 October 21917 January 2) dan James George Frazer (1854 January
1 1941 May 7) dipandang sebagai perintis anthropologi sosial budaya modern di
Inggris Taylor melakukan penjelajahan di Mexico, kemudian bersama sama dengan
Frazer melakukan studi banding atas hasil penelitian mereka masing-masing dengan
rujukan berbagai teks klasik atas sejarah dan kesusasteraan Romawi dan Yunani,
berbagai naskah tentang cerita rakyat Bangsa Eropa, laporan perjalanan kuam
misionaris, pengembara serta berbagai tulisan dari kaum ethnolog kontemporer.Taylor
amat mendukung unilinealisme dan menyetujui sebuah bentuk keseragaman budaya.
Taylor secara khusus meletakkan dasar teori difusi kebudayaan. Menurut Taylor,
terdapat tiga jalan berbagai kelompok / suku bangsa dapat memiliki bentuk budaya
ataupun teknologi yang serupa yakni melalui : penemuan independent, warisan dari
kaum penjajah di daerah yang berbeda, dan transmisi dari satu ras/ suku bangsa menuju
ras
suku
bangsa
lainnya.
dari
suatu
masyarakat.
Talyor mengkhususkan kajiannya tentang deskripsi dan pemetaan berbagai elemen dari
kebudayaan, bukan membahas fungsi-fungsinya secara lebih luas. Perkembangan
kebudayaan secara multilineal kemudian diteruskan oleh para antropolog penerusnya.
Taylor juga mengeluarkan teori tentang asal muasal perasaan keagamaan di dalam
peradaban manusia, dengan mengungkapkan teori animisme di masa purba, menurutnya
animisme memiliki beberapa komponen yang terpenting adalah kepercayaan atas
kekuatan supranatural, dan hal ini dipandang kontradiktif dengan sistem moral, dan
kosmologi. James George Frazer, seorang ilmuwan Scotlandia yang memiliki
pengetahuan luas tentang kesusasteraan juga mengkhususkan dirinya untuk mempelajari
kepercayaan, mitos dan magis. Studi komparasinya sangat berpengaruh terhadap
ilmuwan selanjutnya, dan terkumpul di dalam jurnal The Golden Bough, tulisannya
kebanyakan menganalisis berbagai kepercayaan dan simbol simbol yang terdapat di
berbagai
penjuru
dunia.
Baik Taylor maupun Frazer hanya melakukan kerja penelitian secara terpisah, belum
sampai kepada tahapan menempatkan berbagai elemen kebudayan dan kelembagaan
secara bersama-sama. Beberapa ilmuwan muda Inggris yang penuh semangat dan
ambisi berusaha untuk menganalisa bagaimana masyarakat hidup berkelompok mereka
lebih menekankan analisa sinkronis, bukan analisa sejarah atau analisa diakronis. Selain
itu mereka juga melakukan analisa jangka panjang selama bertahun-tahun di suatu area
kerja Universitas Cambridge mendanai sebuah ekspedi multidisipliner ke pulau-pulau
yang terletak di jalur Torres pada tahun 1898 diorganisir oleh Alfred Court Haddon,
melibatkan seorang anthropolog fisik, W. H. R. Rivers, juga seorang ahli linguistik,
tumbuh tumbuhan, serta bebagai spesialis lainnya. Berbagai penemuan dari ekspedisi ini
menetapkan
beberapa
standar
baru
dalam
deskripsi
ethnologi.
Fortes
sejarah. Setelah mempelajari hasil kerja sosiolog Perancis mile Durkheim dan Marcel
Mauss, maka Radcliffe-Brown mempublikasikan sebuah catatan riset berjudul The
Andaman Islanders, menguraikan tentang makna dan tujuan upacara ritual dan mitos.
Selanjutnya dia mengembangkan sebuah pendekatan yang dikenal dengan mana
structural-functionalism, dimana pendekatan baru ini berfokus kepada bagaimanakah
kelembagaan bekerja untuk menyeimbangkan system social sehingga mampu berfungsi
secara harmonis (hal ini bertentangan dengan pendekatan fungsionalisme yang
dikemukakan oleh Malinowski, juga amat jauh berbeda dengan berbagai pemikir
structuralism dari Perancis dimana para ilmu Perancis ini lebih memeriksa konsep
struktur di dalam bahasa dan symbol Radcliffe-Brown, juga mengembangkan
anthropologi social dan mengampu mata kuliah tersebut di dalam wilayah
Commonwealth Inggris mulai dari akhir tahun 1930an sampai dengan priode Pasca
Perang Dunia. Dia mengeluarkan banyak tulisan, dan monografi serta mengelola Jurnal
ilmiah yang yang menjadi dasar paradigma British Social Anthropology (BSA). Di
dalam jurnal asuhannya banyak tulisan tentang ethnografi yang terkenal seperti The
Nuer, oleh Edward Evan Evans-Pritchard, dan The Dynamics of Clanship Among the
Tallensi, oleh Meyer Fortes; beberapa tulisan serial yang dikemas di dalam terbitan
khusus mencakup African Systems of Kinship and Marriage and African Political
Systems.
Max Gluckman, bersama-sama dengan koleganya di Rhodes-Livingstone Institute dan
beberapa mahasiswanya di Manchester University, kemudian terkenal dengan nama
mazhab Manchester, membawa BSA ke dalam arah baru dengan mengenalkan theori
Marxist khususnya penekanan pada konflik dan resolusi konflik, serta cara bagaimana
individu bernegoisasi dan menggunakan berbagai structur social untuk menyelesaikan
konflik. Pada tahun 1960s dan 1970s, Edmund Leach dan para mahasiswanya
diantaranya adalah Mary Douglas and Nur Yalman, mengenalkan strukturalisme
Perancis dengan gaya Lvi-Strauss; sementara anthropology versi Inggris terus berlanjut
untuk menekankan studi pada organisasi social dan ekonomi melalui studi atas symbol
simbol
dan
topik
topik
yang
terdapat
di
dalam
kesusasteraan.
Perbedaan antara Anthropologi Sosial Budaya Inggris, Perancis, dan Amerika menjadi
semakin terlihat di dalam theori dan methodenya. Di Inggris Anthropologi sosial telah
menggunakan berbagai teori dari cabang ilmu sosial lainnya serta memiliki banyak
cabang ilmu pengetahuan . Namun di wilayah Commonwealth Inggris (bekas jajahan
Inggris) Anthropologi Sosial seringkali secara kelembagaan terpisah dari anthropologi
fisik dan primatologi- yang terakhir ini lebih banyak dikaitkan dengan cabang cabang
dalam ilmu biologi ataupun zoology. Sementara archeologi dikaitkan dengan
kesusasteraan Kuno / Klasik dan Egyptology. Di Negara-negara lain, khususnya di
beberapa universitas kecil di Inggris dan Amerika Utara, para Antropolog juga
menemukan bahwa diri mereka secara kelembagaan terkait dengan para ilmuwan dari
bidang kesusateraan, studi museum, geografi manusia sosiologi, hubungan sosial, studi
ethnic,
Perkembangan
studi
Anthropology
budaya
di
dan
Amerika
kerja
Serikat
1800s
sosial
to
1940s
Mulai permulaan abad 19 sampai dengan abad 20, anthropologi di Amerika Serikat
terpengaruh oleh kehadiran masyarakat Indian (sebagai suku bangsa asli Benua
Amerika). Penguasa Koloni disana : Inggris , Perancis, Spanyol dan Portugis berusaha
melibatkan ilmu ini untuk usaha pembinaan kebangsaan atau civilization sehingga suku
bangsa India bersedia membaur dengan mereka. Konflik kepentingan muncul antara
keinginan untuk menggunakan anthropologi hanya untuk kepentingan ilmiah semata
dengan menggunakannya sebagai alat kolonialisme yang cenderung bersifat pemaksaan,
dan eksploitasi membuat para anthropolog sebagai sumber kritikan ataupun kecaman
Karena
Anthropologi
dianggap
sebagai
antek
kolonialisme.
Boasian
Franz Boas, adalah salah seorang pioner anthropologi modern dan disebut sebagai
Bapak Anthropologi Amerika. Anthropologi Budaya di Amerika Serikat sangat
terpengaruh obyeknya yakni Masyarakat Indian. Bidang ini dipelopori oleh staff Bureau
of Indian Affairs dan lembaga Ethnologi Amerika . Para anthropolog seperti John
Wesley Powell, Frank Hamilton Cushing, serta Lewis Henry Morgan (1818-1881),
seorang ahli hukum dari Rochester, New York, menjadi pendukung perkembangannya,
Antrolopologi Sosial di Amerika cenderung menjadi Anthropologi Politik- Obyeknya
tidak hanya suku bangsa Indian melainkan juga kaum Imigran. Studi Morgan, terutama
tentang kinship, amat berpengaruh dalam perkembangan cabang anthropologi jenis ini
Morgan mengargumentasikan bahwa : Masyarakat manusia seharusnya diklasifikasikan
ke dalam kategori evolusi budaya dalam skala mulai dari tahap buas / barbar menuju
tahap peradaban, umumnya Morgan menggunakan Indikator teknologi , seperti
pembuatan busur dan anak panah untuk menentukan posisi suatu suku bangsa ke dalam
skala
miliknya.
pra
sejarah
dan
menentang
teori
evolusi
tunggal
linear.
Publikasi berbagai buku teks dari Alfred Kroeber, Anthropology, menandai sebuah titik
peralihan menuju suatu generalisasi. 'Culture and Personality' buku yang ditulis oleh
Margaret Mead dan Ruth Benedict., umumnya sangat terpengaruh oleh psikolog bidang
psiko analistis seperti Sigmund Freud dan Carl Jung, buku ini berusaha untuk mencari
pemahaman tentang berbagai personalitas setiap individu khususnya terkait dengan
kekuatan
sosial
Perkembangan
budaya
Anthropology
dari
lingkungan.
di
Canada
Athropology di Canada sama seperti di belahan bumi lain adalah sebagai bagian dari
dunia kolonial, data yang dipergunakan adalah berbagai catatan kaum pengembara dan
misionaris seperti pendeta pendeta dari gereja LeClercq, Le Jeune dan Sagard. Usaha
yang serius mulai dilakukan ketika pemerintah menetapkan Divisi Anthropologi di
dalam Survey Geologis pada tahun 1910. Para Anthropolog umumnya diambil dari
Inggris dan AS, umumnya adalah kaum Boasian dan para ahli bahasa dari Oxford
seperti
Marius
Barbeau
and
Diamond
Jenness.
of
Canada"
(1966,
1967).
Perang
Perkembangan
Anthropology
Vietnam.
Di
Perancis
Anthropology di Perancis kurang memiliki asal muasal yang jelas jika dibandingkan
dengan Inggris dan Amerika Serikat, karena banyak ilmuwan Perancis yang meneliti
Anthropologi umumnya sudah memiliki latar belakang sosiologi, ataupun filsafat
Marcel Mauss (1872-1950), keponakan dari Sosiolog mile Durkheim dipandang
sebagai perintis Ilmu Anthropologi di Perancis. Mauss menjadi anggota dari kelompok
Anne Sociologique yang didirikan oleh Durkheim dan selagi Durkheim serta yang
lainnya meneliti masyarakat modern maka Mauss dan rekanannya seperti Henri Hubert
dan Robert Hertz mengambil spesialisasi ethnography dan philology (ilmu bahasabahasa) untuk menganalisa berbagai masyarakat yang dipandang berbeda dari bangsa
Eropa. Hasil karya Mauss yang terkenal dan masih memiliki relevansi sampai sekarang
adalah Essay on the Gift sebuah analisa seminal tentang perdagangan dan system barter.
Berbeda dengan di Inggris di Perancis tidak terdapat perbedaan yang nyata antara
ethnologi, anthropologi sosial dan anthropologi budaya. Di sepanjang waktu Antara Dua
Perang Dunia, Ketertarikan akademisi anthropologi cenderung ke arah gerakan
kebudayaan ke arah yang lebih luas, menjurus ke arah pengaruh surrealism and
primitivism di dalam ethnografi. Marcel Griaule dan Michel Leiris contoh ilmuwan
yang kemudian bergabung dengan para pelopor anthropology versi Perancis. Pada saat
itu apa yang diketahui tentang ethnologi hanya terbatas kepada museum saja, dan
anthropologi memiliki hubungan yang erat dengan studi tentang cerita rakyat.
Claude Lvi-Strauss membantu melembagakan anthropology di Perancis dengan
menambahkan pengaruh structuralism sehingga meluas melewati batas batas multi
disipliner, Lvi-Strauss menetapkan ikatan dengan Anthropologi Inggris dan Ameriks
Serikat. Pada saat yang sama dia mendirikan pusat kajian dan laboratorium di Perancis
untuk menyediakan sebuah konteks kelembagaan di dalam anthropology dan sebagai
sarana untuk melatih para mahasiswa yang kelak akan menjadi ilmuwan berpengaruh
seperti
Maurice
Godelier
dan
Franoise
Hritier.
Banyaknya karakter yang Berbeda dari Anthropolgi Perancis sekarang adalah hasil dari
fakta bahwa kebanyakan riset Anthropologi didanai oleh pemerintah melalui CNRS atau
laboratorium
Riset
Nasional,
bukan
oleh
Universitas
Anthropolog lain yang terkenal di tahun 1970an adalah Pierre Clastres, yang melakukan
penelitiana atas suku bangsa Guayaki di Paraguay, dimana suku bangsa primitive
tersebut secara aktif menentang kebijakan Pemerintah Paraguay. Meskipun primitive,
suku bangsa tersebut memiliki lembaga pemegang kekuasaan bersifat terpisah dari
masyarakatnya yang berperan sebagai juru bicara dan negoisator dengan kelompok lain.
Ilmuwan lainnya di bidang Anthropologi yang terpenting setelah jaman Foucault dan
Lvi-Strauss adalah Pierre Bourdieu, sebelumnya dia mendalami filsafat dan
sosiologidan pernah menjabat Kepala Departemen Sosiologi di Collge de France.
Seperti Mauss dan yang lainnya dia mengelaborasikan kedua ilmu baik sosiologi
maupun anthropologi. Risetnya yang terkenal adalah tentang suku bangsa Kabyles di
Aljazair mampu mengukuhkan namanya sebagai Anthropolog Eropa, selain itu
analisanya tentang fungsi dan reproduksi pakaian dan Kapitalisme Kebudayaan di
Dalam masyarakat Eropa mampu mengukuhkan namanya di jajaran Sosiolog Eropa.
Di
Negara
Negara
Lain
domestic
dengan
sosial
budaya
asing
Anthropolog Inggris dan Amreika yang saling tukar menukar ide dan satu sama lain
mulai berbicara secara kolektif sebagai Anthropologi Sosial Budaya. Pada tahun 1950an
dan pertengahan tahun 1960an anthropology cenderung mulai menemukan jati diri
keilmuannya setelah Ilmu Ilmu Alam. Beberapa Anthropolog seperti Lloyd Fallers dan
Clifford Geertz, memfokuskan diri kepada proses modernisasi dengan jalan
mempelajari Negara- negara yang baru saja merdeka. Sementara Julian Steward dan
Leslie White, berfokus kepada bagaimana masyarakat mengelola dan menyesuaikan
ekologi sekelilingnya sehingga bisa meraih manfaat yang sebanyak-banyaknya.- Sebuah
pendekatan yang dipopulerkan oleh Marvin Harris adalah Economic anthropology,
terpengaruh oleh Karl Polanyi dan dilanjutkan oleh Marshall Sahlins dan George
Dalton, mereka berfokus kepada bagaimanakah ekonomi tradisional berjalan, namun
mengabaikan factor sosial dan budaya. Di Inggris paradigma British Social
Anthropology's paradigm mulai terpecah di satu sisi Max Gluckman and Peter Worsley
terpengaruh oleh Marxism sementara beberapa ilmuwan lainnya seperti Rodney
Needham dan Edmund Leach menggunakan structuralism milik Levi Strauss.
Structuralism juga mempengaruhi sejumlah perkembangan di tahun 1960an dan
1970an, mencakup cognitive anthropology and analisa komponensial. Beberapa
Ilmuwan
seperti
David
Schneider,
Clifford
Geertz,
dan
Marshall
Sahlins
menerbitkan
jurnal
Reinventing
Anthropology
Foucault
Pada tahun 1980an isu power / kekuasaan, seperti yang diuraikan di dalam karangan
Eric Wolf berjudul Europe and the People Without History, menjadi pusat perhatain
kajian Anthropologi. Buku-buku seperti Anthropology and the Colonial Encounter
semakin mempertegas ikatan anthropology dengan masalah kesenjangan colonial,
muncullkan ilmuwan seperti Antonio Gramsci dam Michel Foucault yang
menggerakkan isu power dan hegemony ke dalam disiplin anthropologi. Gender dan
sexuality menjadi topic yang popular, karena keterkaiatan antara disiplin ini dengan
sejarah, khususnya dipengaruhi oleh Marshall Sahlins, yang menggunakan teori dari
Lvi-Strauss dan Fernand Braudel untuk meneliti hubungan antara struktur sosial dan
angen individual. Ilmuwan strukturalis lainnya yang berpengaruh antara lain Nietzsche,
Heidegger,
juga
Derrida
and
Lacan.
Dari
Mazhab
Frankfurt
Di akhir tahun 1980an dan 1990an beberapa ilmuwan seperti George Marcus dan James
Clifford lebih cenderung kembali kepada ethnografi, khususnya bagaimana dan
mengapa ilmu anthropologi dipergunakan, dan mendominasi kajian. Kelompok ii
cenderung ke arah Feminists sebagai bagian dari aliran 'post-modernisme
Ethnographies berkembang menjadi lebih refleksif, secara eksplisit mengungkapkan
methodology, kebudayaan, gender dan rasial. Selain itu anthropologi juga mulai
mengkaji masalah globalisasi, pengobatan, bioteknologi, hak hak kaum pribumi, dan
masalah
masalah
yang
dihadapi
oleh
masyarakat
industri
maju.
Hubungan Antara Sosial Budaya dan Biologi Merupakan Dasar Dari Perkembangan
antropologi
Kesehatan
Anthropologi erat sekali kalitannya dengan kebudayaan dan biologi, dimana keduanya
sama-sama meneliti berbagai obyek fisik kebudayaan yang tercipta baik di masa
sekarang maupun di masa lampau sebagai sebuah sarana pemahaman nilai-nilai budaya.
Sejumlah sub bidang terletak multi bidang (interface) dalam berbagi divisi di atas,
sebagai contoh medical anthropology sering dipandang sebagai sub bidang anthropologi
social budaya ; namun banyak anthropolog yang mempelajari topic kesehatan sering
harus mengambil materi keragaman biologis disamping harus memperhatikan berbagai
interaksi antara budaya dan biologi. Mereka juga menggunakan analisa linguistic untuk
memahami komunikasi sekitar masalah kesehatan dan penyakit, juga memahami teknis
archeologis untuk memahami sejrah kesehatan dan penyakit di dalam masyarakat jaman
pra
sejarah
ataupun
jaman
sejarah.
Problem serupa juga muncul di dalam sub bidang forensic anthropologists, dimana bisa
menggunakan teknik-teknik di dalam physical anthropology dan archaeology, dan juga
konsepkonsep di dalam anthropologi budaya seperti medical anthropologists.
Biocultural anthropology adalah sebuah sub bidang yang digunakan untuk
mendeskripsikan sintesa antara perspektif cultural dan biologi. Applied anthropology
mungkin lebih sesuai jika dipandang sebagai suatu penekanan daripada sebagai sub
bidang; dimana para anthropolog terapan dapat bekerja di kantor kantor pemerintah,
LSM, ataupun perusahaan swasta, menggunakan berbagai teknik dari berbagai sub
bidang anthropologi untuk menyelesaikan berbagai masalah seperti : implementasi
kebijakan, dampak dari suatu akses, pendidikan, riset pemasaran, ataupun
pengembangan
produk.
pindah
Perkembangan
ke
departemen
Antropologi
biologi
Kesehatan
atau
dari
bidang
Sisi
lainnya
yang
Sosialcultural
terkait.
Pole
Perkembangan
Antropologi
Kesehatan
dari
Sisi
Biological
Pole
Kesehatan
masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi
dan
Pokok
perhatian
Peranan
Paleopatologi
Pokok
dalam
mengenai
Masalah
medis
petugas-petugas
manusia
penyakit-penyakit
purba)
sosial-budaya
tradisional
kesehatan
dan
(etnomedisin)
persiapan
Tingkah
manusia
evolusi
kutub
Sistem
perkembangan
penyakit
(studi
budaya.
Biologi
dan
perhatian
sosial
Kutub
Pertumbuhan
kutub
profesional
laku
Hubungan
antara
mereka
sakit
dokter
pasien
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
Antropologi
Kesehatan
adalah
tingkahlaku
manusia,
keduanya
disepanjang
kesehatan
dan
terutama
sejarah
penyakit
pada
tentang
kehidupan
manusia
Menurut
cara-cara
manusia,
interaksi
yang
(Foster/Anderson,
antara
mempengaruhi
1986;
Weaver
1-3).
:
aspek
dari
Hasan
kesehatan
dan
dan
penyakit
(Weaver,
Prasad
1968;1)
:
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari
aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak
pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran medicohistorical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social)
Hochstrasser
Lieban
Fabrega
Kesehatan
adalah
studi
yang
menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi
cara-cara
dimana
individu-individu
dan
tingkahlaku.
(Fabrga,
1972;167)
mencakup:
praktis
dari
tersebut;
diyakini
kesehatan
akan
yang
lebih
baik.
Kegunaan
Antropologi
Kesehatan
Kegunaan
Antropologi
Kesehatan
lain
sebagai
berikut:
menjadi
lebih
baik;
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara tepat meramalkan perilaku
individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat bisa memberikan kemungkinan luasnya
pilihan yang akan dilakukan bila masyarakat berada pada situasi yang baru;
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan iterpretasi hasil tentang
suatu
kondisi
yang
ada
di
masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Demikian laporan ini saya buat,untuk itu saya menyampaikan kesimpulan dari manfaat
Antropologi
Kesehatan
A. Manfaat Umum, yakni manfaat yang kita peroleh dalam mempelajari Anthropology
sebagai
manusia
umum
yakni
1. Lebih mengakui Kebesaran Allah Sang pencipta, karena kita mampu mendalami
ciptaanNya
yang
paling
sempurna
kesalahpahaman
antar
budaya
yang
berbeda
B. Manfaat Khusus, yakni manfaat yang kita peroleh sebagai mahasiswa Ilmu politik,
dalam mempelajari Anthropology : yakni memperoleh metodologi penelitian yang
sangat tepat, lengkap dan terperinci yakni metode deskriptif historis kualitatif dengan
teknik participant dan studi lapangan. Meskipun hal ini dirasa cukup memakan waktu
dan biaya, namun diakui sebagai metodologi yang paling tepat.
http://keperawatansemester1.blogspot.com/2011/04/perkembanganantropologi-kesehatan.html