DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
1. FAKHIRA MAHDIYAH (PO713201231049)
2. GITA FIRNANDA (PO713201231051)
3. HUSNUL HERNANDA (PO713201231052)
4. MUHAMMAD HASLAN PUTRA (PO713201231056)
5. ASTI ANANTA (PO713201231080)
6. MUH. FAREL ISNAIYANTO (PO713201231091)
2023/2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini berisi tentang Penerapan Lintas Budaya Dan Pengaruhnya Dalam
Pelayanan Keperawatan Dan Kesehatan yang sering dijumpai dalam kehidupan kita. Makalah
ini kami harapkan dapat memberikan ilmu atau pengetahuan tentang Penerapan Lintas Budaya
Dan Pengaruhnya Dalam Pelayanan Keperawatan Dan Kesehatan, juga kami harapkan dapat
memberi manfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa, serta dosen.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan, kata-kata. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih.
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3
A. Keperawatan dalam Lintas Budaya ........................................................................................ 3
1. Pengertian Lintas Budaya ................................................................................................... 3
2. Pengertian Keperawatan dalam Lintas Budaya ................................................................... 3
3. Tujuan Keperawatan dalam Lintas Budaya ......................................................................... 4
B. Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Lintas budaya .............................................. 5
1. Konsep dalam perawatan lintas budaya adalah:................................................................... 5
2. Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Lintas budaya adalah: ................................................. 6
C. Paradigma Lintas Budaya Keperawatan ................................................................................. 7
D. Pengaruh Keperawatan Lintas Budaya ................................................................................... 8
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keperawatan Lintas Budaya ........................................... 9
BAB III ........................................................................................................................................... 11
PENUTUP ...................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
penerapan asuhan keperawatan. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawattidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal inidapat
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa
mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan adalahketika klien sedang
mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara diperbolehkan seseorang untuk
mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena
perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak
atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis
atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau
memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien
lainnya. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan
kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani klien karena peran perawat
adalah memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien. Namun
peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal aspek spiritual ini sangat
penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis
dan mendekati sakaratul maut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lintas budaya dalam keperawatan
2. Bagaimana penerapan lintas budaya dalam keperawatan
3. Apa pengaruh lintas budaya dalam keperawatan dan kesehatan
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang penerapan lintas
budaya dan pengaruhnya dalam keperawatan dan kesehatan, faktor pengaruh lintas budaya,
proses dan ciri-ciri lintas budaya. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan mahasiswa
dapat semakin luas wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna ketika terjun
didalam masyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keperawatan dalam Lintas Budaya
1. Pengertian Lintas Budaya
Sebelum mengetahui lebih lanjut keperawatan lintas budaya, perlu kita ketahui
apa arti kebudayaan terlebih dahulu. Kebudayaan adalah suatu system gagasan,
tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara belajar dalam rangka
kehidupan masyarakat. (koentjoroningrat, 1986)
Lintas budaya merupakan suatu pengetahuan atau suatu alat untuk
meningkatkan pengembangan profesional dan keefektifan berhubungan dengan para
pegawai, pelanggan, dan orang-orang lain yang dihadapi dalam pemahaman Lintas
Budaya kegiatan sehari-hari.
Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya berhubungan dengan
manusia lain yang berasal dari budaya berbeda, berinteraksi dan bahkan saling
mempengaruhi. Lintas budaya adalah istilah yang sering digunakan untuk menjabarkan
situasi ketika sebuah budaya dihadapkan dengan budaya lain dan keduanya saling
memberikan pengaruh dan dampak baik positif maupun negatif.
Pemahaman lintas budaya menciptakan kemampuan untuk menentukan mana
yang tepat dan mana yang dapat diterima oleh budaya lain. Pemahaman lintas budaya
menjadikan manusia dapat berkomunikasi dengan baik dan pada akhirnya, pemahaman
lintas budaya dapat mempererat ikatan manusia dengan manusia lain serta memberikan
keunikan pada diri manusia dan masyarakat. Dengan berbagi pengalaman dan
pengetahuan, saling memahami dan melengkapi melalui lintas budaya akan tercipta
perdamaian dan harmonisasi kehidupan
Pemahaman lintas budaya merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar
lagi. Alasan utama mempelajari komunikasi lintas budaya adalah karena dunia sedang
menyusut, semakin terasakan dewasa ini. Proses ini yang sekarang disebut globalisasi
2. Pengertian Keperawatan dalam Lintas Budaya
Teori lintas budaya dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu antropologi dan
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjalurkan konteks atau konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
cultural yang melekat dalam masyarakat.
Menurut Leinenger, sangat penting memperhatikan keragaman budaya dan
nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut
4
diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock. Cultural shock
akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi
dengan perbedaan nilai budaya.
Keperawatan lintas budaya merupakan ilmu dengan kiat yang humanis yang
difokuskan pada perilaku individu/kelompok serta proses untuk mempertahankan atau
meningkatkan perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar
belakang budaya.
Keperawatan Lintas Budaya (transcultural nursing) adalah suatu area/wilayah
keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan di antara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku
caring, Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta
mempersatukan Tindakan
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensidari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan Tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan
dalammemberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring
semestinyadiberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan
pertumbuhan,masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring
secaraumum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan
dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satutempat
dengan tempat lainnya.
Sedangkan menurut Leinenger (1978), keperawatan lintas budaya adalah suatu
pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisa dan studi perbandingan tentang
perbedaan budaya.
3. Tujuan Keperawatan dalam Lintas Budaya
Tujuan dari perawatan lintas budaya adalah untuk mengidentifikasi, menguji
mengerti dan menggunakan norma pemahaman keperawatan transcultural dalam
meningkatkan kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan, Asumsinya adalah
berdasarkan teori caring, caring adalah esensi dari, membedakan, mendominasi serta
mempersatukan tindakan keperawatan. Perilaku caring diberikan kepada manusia sejak
5
lahir hingga meninggal dunia. Human caring merupakan fenomena universal dimana,
ekspresi, struktur polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
i. Caring
6
g. Generic (emik, folk) dan profesional (etik) pengetahuan dan praktik perawatan
sering memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dasar yang perlu dinilai
dan dipahami sebelum menggunakan informasi dalam perawatan klien.
h. Pengetahuan yang holistik dan komprehensif keperawatan transkultur
membutuhkan pemahaman perspektif emik dan etik yang terkait dengan pandangan
dunia, bahasa, ethnohistory, kekerabatan, agama (spiritualitas), teknologi, ekonomi
dan faktor-faktor politik, dan nilai-nilai budaya tertentu, keyakinan, dan praktik atas
ketegasan perawatan, penyakit, dan kesejahteraan.
i. Cara belajar yang berbeda, hidup, dan budaya transmisi perawatan dan kesehatan
siklus hidupmu adalah fokus utama dari pendidikan, penelitian, dan praktik
keperawatan transkultur
j. Keperawatan transcultural membutuhkan pemahaman tentang diri sendiri. satu
budaya, dan cara seseorang memasuki budaya yang berbeda dan membantu orang
lain.
k. Keperawatan transcultural teori, riset, dan praktek yang tertarik pada kedua
universal untuk kesamaan) dan perbedaan untuk menghasilkan pengetahuan baru
dan bermanfaat untuk menyediakan bumanistik dan praktek perawatan ilmiah.
l. Keperawatan transcultural tindakan atau keputusan yang didasarkan terutama pada
perawatan dan kesehatan penelitian pengetahuan yang diperoleh dari studi yang
mendalam tentang budaya dan penggunaan pengetahuan ini dalam merawat
profesional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori lintas budaya dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu antropologi dan
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Keperawatan Lintas Budaya (transcultural
nursing) adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan di antara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan
dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia. Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku
caring, Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta
mempersatukan tindakan. Dengan tujuan dari perawatan lintas budaya adalah untuk
mengidentifikasi, menguji mengerti dan menggunakan norma pemahaman keperawatan
transcultural dalam meningkatkan kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan.
B. Saran
Sebelum melaksanakan asuhan keperawatan lintas budaya hendaknya setiap
perawat harus mengetahui dan memahami budaya klien sehingga perawatan
yang diberikan dapat dimengerti dan diterima oleh klien. Lintas budaya dalam
keperawatan dan Kesehatan sangatlah penting dalam menerapkan asuhan keperawatan,
dengan adanya lintas budaya ini tentu saja kita dapat berkomunikasi dengan budaya lain
dan bisa saling memahami budaya khas lain. Lintas budaya ini dapat menumbuhkan rasa
persaudaraan namun kita juga harus dapat paham terhadap suatu kelompok yang sesuai
dengan kita dan yang tidak.
12
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Marimbi,
Hanum. 2009. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Muslimin.
2015. Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.
http://www.teoripendidikan.com/2015/01/penerapan-ilmu-antropologi-kesehatan.html