Anda di halaman 1dari 6

Ujian Tengah Semester

Konsep Dasar Keperawatan

Disusun oleh : Syufyan Hanafi

NIM : 1714401D365

Kelas : 1B

Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur


2017
Soal :

1. Jelaskan secara singkat :

a. Apa yang saudara pahami tentang Falsafah Keperawatan

b. Makna bahwa falsafah harus terinternalisasi di dalam diri setiap perawat

2. Paradigma keperawatan mengandung 4 unsur, sebutkan dan berikan penjelasan

makna dari setiap unsur

3. Dari beberapa pakar keperawatan yang menggemukakan konsep dan model

keperawatan, silakan saudara pilih salah satu dan berikan penjelasan konsep

model menurut pakar yang saudara pilih terkait :

a. Inti konsep model keperawatan

b. Cara pandang pakar tersebut terhadap 4 unsur paradigma keperawatan

Jawaban :

1. A. Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan adalah kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai

keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, baik

kepada individu,keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan terhadap

nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat, termasuk Anda

sekarang ini. Sebagai seorang perawat wajib bagi Anda untuk memegang dan

menanamkan nilai-nilai keperawatan dalam diri Anda ketika bergaul dengan

masyarakat atau pada saat Anda memberikan pelanyanan keperawatan pada

pasien.

B. Makna Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan bukan suatu hal yang harus dihafal, melainkan sebuah

artibut atau nilai yang melekat pada diri perawat. Dengan kata lain, falsafah

keperawatan merupakan “jiwa” dari setiap perawat. Oleh karena itu, falsafah

keperawatan harus menjadipedoman bagi perawat dalam menjalankan


pekerjaannya. Sebagai seorang perawat tentunya dalam menjalankan profesi

keperawatan Anda harus senantiasa menggunakan nilai-nilai keperawatan dalam

melayani pasien.

2. Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan terbentuk atas empat unsur, yaitu: manusia atau klien,

lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Kempat unsur/elemen ini saling

berhubungan dan mempengaruhi satu sama lainnya. Teori keperawatan didasarkan

pada keempat konsep tersebut, yakni:

1.Manusia atau klien sebegai penerimaan asuhan keperawatan (individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat).

2.Lingkungan yakni: keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien, hal

ini meliputi lingkungan fisik.

3.Kesehatan; meliputi derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.

4.Keperawatan, atribut, karakteristik dan tindakan dari perawat yang memberikan

asuhan bersama-sama dengan klien.


Hubungan kempat komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar.1.1 Unsur Paradigma Keperawatan


3. Konsep Model Keperawatan Dorothea Orem
1. Teori Self Care

Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif

dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraan. Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk

melakukan self care. Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi

oleh basic conditioning factors seperti; umur, jenis kelamin, status perkembangan,

status kesehatan, orientasi social budaya, sistem perawatan kesehatan (diagnostik,

penatalaksanaan modalitas), sistem keluarga, polakehidupan, lingkungan serta

ketersediaan sumber.

2. Teori Self Care Deficit

Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam

teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa tidak mampu atau terbatas

dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan jika kemampuan

merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.

3. Teory Nursing System

Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan

untuk orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat

melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan

self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan self care

agency.
Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu:
1. WHOLLY COMPENSATORY SYSTEM
2. PARTLY COMPENSATORY SYSTEM

3. SUPPORTIVE - EDUCATIVE SYSTEM

a. Wholly Compensatory system

Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self care, dan

menerima selfcare secara langsung serta ambulasi harus dikontrol dan

pergerakan dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu.

b. Partly compensatory nursing system

Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau

tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk

mengukur kemampuan melakukan selfcare.

c. Supportive educative system

Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar membentuk

internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.

Hal ini juga dikenal dengan supportive developmental system.


REFERENSI

Referensi Jawaban no 1 dan 2 :

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :EGC.

Budiono, Sumirah Budi P. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi

Medika.

Doenges M.E.M.F. Moorhouse. (2001). Rencana Perawatan Maternal Pedoman

untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klin, ed 2. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengamtar Konsep Dasar Keperawatan, ed.2

Jakarta: Salemba Medika.

Kozier,Erb,Berman,& Snyder. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,

Proses &Praktik,ed.7.Vol.1. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan:Konsep dan Praktik,

Jakarta :Salemba Medika.

Referensi Jawaban no 3 :

Chinn Peggy L, et al (1987), Theory and Nursing, The C.V. Mosby Company, St

Louis

Fitzpatrick, JJ dan Whall, All (1989). Conceptual Models of Nursing : Analysis and

Application. Appleton & Lange, California.

George, JB (1995). Nursing Theories : The Base for Professional Nursing Practice.

Appleton & Lange.California.

Marriner Ann, (1986) Nursing Theorist and Their Work, The C.V. Mosby Company

St Louis.

Orem, DE (2001). Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis

Anda mungkin juga menyukai