Anda di halaman 1dari 20

SYSTEM SENSORI

DISUSUN OLEH

Kelompok 3 Tingkat I Reg. I

1. Cindi Erika Putri ( 1914401005 )


2. Erita Herlistina ( 1914401006 )
3. Evamia Indah Parwati( 1914401030 )
4. Hendy Ardiansyah( 1914401013 )
5. Mita Novita( 1914401029 )
6. Rima Deliani( 1914401031 )
7. Yolla Aprilia( 1914401018 )

DOSEN PENGAJAR
Al Murhan, SKM., M. Kes.

DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar dengan
judul “System Sensori”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pengajar kami Bapak Al Murhanyang telah membimbing kami
dalam mempelajari materi ini.Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.Terima kasih.

Bandar Lampung, 24 Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian System Sensori...........................................................................3


B. Macam – macam dan Fungsi organ organ sensori.......................................3
C. Proses akomodasi melihat pada system sensori.........................................10
D. Proses akomodasi mendengar pada system sensori...................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Kritik dan Saran.........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA………………………..…………………………………13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

System artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan


secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Atau juga bisa diartikan:
sekelompok elemen yang independen namun saling terkait sebagai satu kesatuan.

Salah satu kajian ilmu biomedik dasar adalah Sistem sensoris.Sensori


merupakan salah satu sistem yang penting bagi manusia, karena dengan sistem ini
kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia ini.Sistem sensoris adalah sistem
penghantaran rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat (otak). Stimulus masuk
melalui organ panca indra. Stimulus yg sempurna memungkinkan seseorang untuk
belajar berfungsi secara sehat dan berkembang dengan normal.

Sistem sensoris sendiri adalah gabungan dari system nervous (saraf) dan


sistem pengindraan pada manusia. Dimana diawali dengan adanya sensasi yang
dapat dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang menjadi persepsi yang diproses
di saraf pusat ( encephalon dan medulla spinalis).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari system sensori?
2. Apa saja yang terdapat dalam organ sensori ?
3. Apakah fungsi dari organ sensori ?
4. Bagaimana proses akomodasi dari organ sensori ?
5. Bagaimana proses mendengar dengan organ sensori ?

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ilmu biomedik dasar


2. Untuk mempelajari lebih jelas mengenai system dan organ sensori
3. Untuk menambah wawasan bagi pembaca.

D. Manfaat Penulisan

1. Agar para mahasiswa dan mahasiswi keperawatan serta pembaca


mengeetahui pengertian, organ dan proses system sensori
2. Agar para mahasiswa dan mahasiswi khususnya jurusan keperawatan
dapat menerapkan ilmu biomedik dasar yang baik kepada pasien dan
keluarganya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian System Sensori


Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar
tubuh.Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori !
pancaindera.
Sensori merupakan salah satu sistem yang penting bagi manusia, karena
dengan sistem ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia ini.Sistem
sensoris adalah sistem penghantaran rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat
(otak). Stimulus masuk melalui organ panca indraStimulus yg sempurna
memungkinkan seseorang untuk belajarberfungsi secara sehat dan berkembang
dengan normal.
Sistem sensoris sendiri adalah gabungan dari system nervous (saraf) dan
sistem pengindraan pada manusia. Dimana diawali dengan adanya sensasi yang
dapat dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang menjadi persepsi yang diproses
di saraf pusat ( encephalon dan medulla spinalis).

B. Macam-Macam dan fungsi Organ Sensori


Organ sensori manusia terdiri dari panca indra manusia. Panca indra adalah
alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering
disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata),
indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah)
dan indra peraba (kulit).

1. Indera Penglihat (Mata)


Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang
berfungsi sebagai indra penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat
kompleks.

3
Apabila kita menyebutkan Mata, maka yang terdapat dalam pikiran kita yang
muncul ialah bola mata, namun tetapi sebenarnya tidak hanya bola mata
yangberperan supaya kita dapat melihat, bulu mata, alis mata, serta kelopak mata
juga berperan penting didalam mendukung penglihatan tersebut. Mata adalah
organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, serta benda
yang dilihat.

Bagian-bagian mata terdiri dari yaitu :


1. Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang
masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina.
2. Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di
tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke
dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan
tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan
memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut
daya akomodasi.
4. Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa.
5. Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam
mata.
6. Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.
4
2. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra
pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ
yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat
terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali
getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat
didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.

Bagian-Bagian Telinga terdiri atas 3 yaitu :

 Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan
saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.
 Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang
telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi
masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar.
Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
 Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap
jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang
suara ke otak.

5
3. Indera Penciuman (Hidung)

Penyebabnya anosmia antara lain sebagai berikut :

 Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan


penyakit polip.
 Gangguan pada saraf indera pembau.

Bagian-bagian hidung :

 Rambut halus penyaring udara


 Rambut halus yang peka terhadap bau
 Kumpulan ujung saraf pembau
 Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak
 Indera Pencecap / Pengecap (Lidah)

4. Indera Pengecap (Lidah)


Lidah adalah salah satu dari lima alat indera yang dimiliki oleh manusia. Lidah
merupakan salah satu bagian dari tubuh kita yang sangat sensitif dan memiliki
fungsi sebagai pengecap rasa, sebagai alat pengucap rasa dan organ yang kita
gunakan untuk membolak-balik makanan ketika mengunyah.

Lidah juga memiliki fungsi lidah sebagai pembersih gigi dan mulut alami. Lidah
terdiri atas otot-otot rangka. Otot-otot dalam lidah ini disebut sebagai otot-otot
lurik. Otot lurik adalah otot yang digunakan untuk pergerakan. Selain otot lurik
lidah juga terbuat dari membran-membran mukosa. Saat bayi masih dalam
kandungan, lidahnya sudah terbentuk sejak embrionya berusia 4 minggu
kehamilan. Tak hanya manusia, makhluk vertebrata lain pada umumnya juga
memiliki lidah.

Bagian bagian lidah


Lidah manusia terdiri atas dua bagian bagian lidah yaitu bagian anterior dan
bagian posterior. Bagian anterior adalah bagian yang terlihat dan terletak di depan.
Dua pertiga bagian dari panjang lidah kita merupakan bagian anterior. Puncak
anterior lidah berciri sempit dan tipis dan mengarah kedepan.

Bagian posterior merupakan bagian lidah yang paling dekat dengan tenggorokan.
Mengisi sepertiga bagian dari panjang keseluruhan lidah kita. Bagian posterior
terhubung dengan tulang hyoid oleh otot-otot hyoglossi dan genioglossus serta
membran hyoglossal. Tulang hyoid disebut juga sebagai tulang lingual, berbentuk
seperti sepatu kuda. Tulang ini pada umumnya bisa ditemukan pada mamalia dan
memungkinkan lidah memiliki pergerakan yang luas. Keberadaan tulang hyoid
dan otot genioglossi membuat lidah bisa menjulur.

 Papila filiformis, merupakan papila yang berada di dorsum linguae


(punggung lidah) dan bentuknya serupa benang halus (fili berarti benang)
 Papila sirkumvalata, yaitu papila yang berbentuk bulat (sirkum berarti
bulat) dan tersusun membentuk huruf V di bagian belakang lidah
 Papila fungiformis, sesuai dengan namanya, berbentuk seperti jamur
(fungi berarti jamur) dan berada di bagian depan lidah.

Terdapat satu jenis papila yang tidak dimiliki oleh manusia, yaitu papila folliata.
Papila folliata hanya ditemukan pada hewan pengerat. Pada papila terdapat taste
bud (tunas pengecap) yang membantu kita dalam mengidentifikasi rasa yang
berbeda-beda pada makanan. Saat kita mengunyah makanan, ada bagian dari
makanan tersebut yang melarut dalam saliva (air liur) dan kontak dengan taste bud
yang kemudian merangsang impuls syaraf yang disebut microvilli. Microvilli
adalah serabut syaraf yang membawa ‘pesan’ dari lidah ke bagian bagian otak.
Otaklah kemudian yang mempersepsikan rasa. Papila sirkumvala dan fungi formis
adalah papila yang berperan utama dalam mengidentifikasi rasa sedang papila
filiform memiliki tugas untuk mencengkram makanan.

2. Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian lidah
yang memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior terdiri atas
puncak dan ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah yang berkaitan
dengan tulang hyoid dan saraf saraf glossopharyngeal.

3. Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang terletak di
dalam rongga mulut. Tonsil memiliki fungsi sebagai penyaring bakteri dan kuman
yang masuk ke tubuh baik melalui jalur udara dan alat alat pernafasan maupun
lewat makanan. Berdasarkan letaknya dalam rongga mulut, tonsilterbagia tas tiga
jenis , yaitu:

 Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering disebut sebagai amandel dan
terletak di kiri dan kanan rongga mulut.
 Tonsil faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian
dinding belakang nesofaring.
 Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu masuk
saluran nafas dan saluran pencernaan.

4. Frenulum Linguae
Frenulum linguae atau frenulum lidah adalah selaput lendir yang letaknya
memanjang dari lantai mulut hingga ke garis tengah sisi bawah lidah. Frenulum
lingua sebenarnya membatasi pergerakan lidah, bahkan bagi beberapa orang
dengan frenulum lingua lebih pendek mengalami kesulitan berbicara. Fungsi
utama dari frenulum lidah adalah untuk menghubungkan lidah dengan lantai
mulut dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya di dalam mulut.

Otot-Otot lidah

Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa lidah tersusun atas oto-otot rangka
dan selaput lendir, otot-otot pembentuk lidah digolongkan kedalam dua bagian,
yaitu:

1. Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah


posisi lidah sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari sisi
ke sisi dan gerakan retraksi.
2. Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat
menjulur. Otot genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety
muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke
depan.
3. Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan
dan meretraksi lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
4. Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat
kita bisa memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus
menarik sisi lidah ke atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
5. Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-
langit lunak. Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan
membantu proses inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air liur
dari ruang depan orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
6. Otot Instrinsik – Empat pasang otot instrinsik lidah ada dibagian dalam
lidah. Otot-otot ini mempengaruhi bentuk lidah dengan memperpanjang dan
memperpendek lidah, menggulung dan meluruskan puncak dan tepian lidah serta
mendatarkan dan membulatkan lidah. Otot instrinsik juga berperan dalam proses
berbicara, menelan dan makan.
7. Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior
lidah, dibawah membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk menarik lidah
serta membelokkan ujung lidah.
8. Otot longitudinal inferior – melintang dibagian sisi lidah dan bergabung
dengan otot styloglossis
9. Otot vertikal – terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan otot
longitudinal superior dan otot longitudinal inferior
10. Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan
melekat pada selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah

Syaraf-syaraf Lidah
Persyarafan pada lidah terdiri atas serabut syaraf motorik, serabut syaraf sensorik
khusus untuk mengecap rasa dan serabut syaraf sensorik umum untuk sensasi.
Syaraf motorik untuk otot intrinsik dan ekstrinsik lidah sebagian besar disuplai
oleh serabut syaraf motorik efferent yang berasal dari syaraf hypoglossal,
terkecuali otot palatoglossus yang persyarafannya dikendalikan oleh syaraf vagus.

Persyarafan rasa dan sensasi berbeda pada lidah anterior dan posterior. Hal ini
disebabkan karena masing-masing bagian lidah tersebut berasal dari strutur
embriologi yang berbeda.

 Persyarafan pada lidah anterior – Syaraf perasa pada lidah anterior


adalah Chorda Tympani, merupakan percabangan dari syaraf wajah lewat serabut
syaraf afferent visceral khusus. Syaraf sensasi pada lidah anterior diatur oleh
cabang syaraf lingual mandibula dari syaraf trigeminal melalui serabut syaraf
aferen somatik umum.
 Persyarafan pada lidah posterior – Pada lidah posterior syaraf perasa
dan sensasinya dikendalikan oleh syaraf glossopharyngeal lewat perpaduan
serabut syaraf afferent visceral khusus dan umum.

Suplai Darah ke Lidah


Peredaran darah di lidah terjadi melalui arteri lingual, yang merupakan cabang
dari arteri karotis eksternal dan Vena lingual yang terhubung dengan vena
jugularis internal. Suplai darah sekunder lidah didapat dari cabang tonsilar yang
merpakan bagian dari arteri wajah dan arteri faringeal as

Peta Lidah
Peta lidah adalah konsep yang menunjukkan bahwa bagian lidah tertentu dapat
mengecap rasa dasar tertentu. Adapun pemetaan lidah terhadap empat rasa dasar
adalah sebagai berikut:

 Rasa Manis dirasakan pada puncak atau ujung lidah.


 Rasa Asin dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
 Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
 Rasa Pahit dirasakan pada pangkal lidah.

Pemetaan ini umum diajarkan di sekolah-sekolah, namun pada penelitian


selanjutnya konsep ini mulai ditinggalkan karena menurut penelitian ilmiah
terkini ditunjukkan bahwa sensasi rasa datang dari seluruh wilayah lidah,
meskipun memang beberapa bagian lidah lebih sensitif terhadap selera tertentu.

Penyakit pada Lidah

Lidah adalah organ di rongga mulut nomer dua setelah gusi yang sering
mengalami masalah medis oleh karena itu kita harus memiliki cara memelihara
rangka tubuh. Adapun masalah kesehatan yang bisa dialami oleh lidah beraneka
ragam, diantaranya adalah:

 Thrush (candiasis), disebabkan oleh candida albicans yang tumbuh di atas


permukaan lidah.
 Macroglossia (lidah besar) dapat disebabkan karena inflamasi,
trauma,kanker atau penyebab yang berkaitan dengan metabolisme. Penyakit tiroid,
lymphangiomas dan kelainan kongenital adalan beberapa contoh penyebab yang
bisa menyebabkan pembesaran lidah.
 Peradangan lidah,ditandai dengan gejala munculnya benjolan-benjolan
lendir yang mutupi lidah, lidah terasa lembek dan berwarna pucat. Peradangan ini
dapat timbul pada orang yang mengalami gangguan pada sistem
ekskresipencernaan atau infeksi gigi.
 Burning tongue syndrom (sindrom lidah terbakar), adalah masalah yang
umum dihadapi. Ditandai dengan gejala lidah terasa panas dan terbakar. Masalah
ini bisa terjadi karena adanya gangguan syaraf ringan
 Glossitis Atrofi (lidah botak), masalah dimana lidah kehilangan teksturnya
dan menjadi halus. Hal ini bisa disebabkan karena anemia atau kekurangan
vitamin B.
 Leukoplakia, merupakan penyakit lidah yang ditandai dengan bercak putih
pada membran mukosa mulut. Bagian-bagian pada mulut yang umum bisa
mengalami leukoplakia adalah lidah dan gusi. Jika tidak diobati dengan benar,
leukoplakia dapat menjadi penyebab kanker mulut. Penyakit ini sangat banyak
diderita oleh mereka yang merokok dan mengunyah tembakau.

Bagian-bagian lidah yaitu :

 Ujung lidah peka terhadap rasa manis


 Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
 Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit

5. Indera Peraba (Kulit)


Kulit Merupakan indera peraba.Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf
peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya.
Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir.Kulit dapat membedakan kasar,
halus, panas, dingin, dan sakit.
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh
manusia.Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada
permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat
keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya
adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi,
pengatur suhu tubuh, dll.

Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis
(Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga
sering dibahas.

Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga
termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan
kulit tersebut.

Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu :

1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)


Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat
lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas
tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia
mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada
dibawahnya.
Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :

 Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)


 Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum)
 Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
 Lapisan Basal (Stratum Germinativum)

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)


Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat.
Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar
5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh.
Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :

 Pembuluh Darah
 Ujung Saraf Indera
 Kelenjar Keringat
 Katung Rambut
 Kelenjar Minyak

3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)


Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis,
namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak
jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga
sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu
tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi
cadangan.

C. Proses Akomodasi Melihat pada system sensori

10

Urutan proses akomodasi penglihatan pada mata sebagai berikut.


1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus
kornea dan diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di
bintik kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang,
kemudian disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga
kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.

D. Proses Akomodasi Mendengar pada system sensori


Meskipun mendengar adalah sebuah proses yang kompleks, namun pada
dasarnya mendengar merupakan kegiatan pasif yang otomatis - tanpa disadari
terlibat dalam proses.
11
Urutan proses akomodasi pendengaran pada telinga .

1. Sesuatu bergetar dan menciptakan sebuah gelombang bunyi.


2. Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga.
3. Gelombang bunyi masuk ke dalam liang telinga.
4. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diubah menjadi energi
mekanik.
5. Terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan stapes.
6. Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke
telinga dalam. Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi di telinga
tengah ini.
7. Getaran Cairan di dalam koklea/rumah siput merangsang sel-sel rambut
menghasilkan impuls bio elektrik.
8. Kerusakan sel-sel rambut pada koklea akan mengakibatkan gangguan
pendengaran sensorineural.
9. Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran.
Di otak, impuls dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara.
12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/indahzen90/anfis-sistem-sensori( 24 juli 2019 )

Alwahinda, 2015.System sensori.Dari :


https://www.scribd.com/document/370548859/Makalah-Sistem-Sensorik-
Anatomi-Dan-Fisiologi

Fajriana, Rahmah. 2015. Apakah pengertian dari system ?.Dari :


https://accounting.binus.ac.id/2015/09/22/apakah-pengertian-dari-sebuah-
sistem/

Ikzan, Khalaf, 2012. System sensori.Dari :


https://www.academia.edu/12261678/Sistem_Sensori

https://www.biologi.co.id/indra-penglihatan-pengertian-bagian-bagian-
dan-strukturnya-terlengkap/
https://image.slidesharecdn.com/anfissistemsensori-
160406015617/95/anfis-sistem-sensori-12-638.jpg?cb=1459907821

https://www.berpendidikan.com/2015/10/jelaskan-mekanisme-proses-
mendengar-pada-manusia.html

13

Anda mungkin juga menyukai