Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATERNITAS

(SEKSIO SESARIA)

DOSEN :
Dr. Ns.anita S.Kep M.Kep Sp.Mat
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. Desti Nopita 1914401039 9. Erita Herlistina 1914401006


2. Muhammad Taufiq 1914401025 10. Fenny Novita 1914401001
3. Eni Rahmawati 1914401019 11. Brillian Ramadhan 1914401033
4. Lusyana Nikita Siahaan 1914401023 12. Dani Aprialdo 1914401043
5. Fia Varadila 1914401037 13. Rizki Mei Pristiwanti 1914401008
6. Tria Maylin S 194401020 14. Kukuh Purwati 1914401027
7. Destia Permata 1914401941 15. Rima Deliani 1914401031
8. Caesaria Arrohmah 1914401049 16. David Aulia Titiasa 1914401044
17. Evamia Indah Parwati 1914401030

POLTEKKES TANJUNG KARANG


PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini membahas mengenai seksio sesaria. Dalam menyelesaikan
makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang penulis lalui. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis meminta pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun. Kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi kita sekalian.

Bandar Lampung, 22 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Definisi…………………………………………………………….………… 6
2.2    Etiologi………………………………………………………………..……... 6
2.3    Patofisiologi………………………………………………………...........…... 7
2.4    Manefestasi………………………………..................................................…. 7
2.5     Komplikasi……………………………………………………...…………… 8
2.6     Pemeriksaan Penunjang………………………………………..……………. 8
2.7    Penatalaksanaan……………………………………………………………… 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………...………………….. 12
3.2 Saran………………………………………………………...…………. …. 12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seksio sesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding
uterus melalui dinding depan perut.atau vagina atau suatu histerektomia untuk janin dari dalam
rahim yang bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan baik pada ibu maupun pada bayi
(Mochtar R 1998).Ditemukannya bedah sesar memang dapat mempermudah proses persalinan
sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang memilih jalan ini walaupun sebenarnya mereka
bias melahirkan secara normal.namun faktanya menurut bensons dan pernolls,angka kematian
pada operasi sesar adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup.Angka ini menunjukan resiko 25x
lebih besar dibangdingkan dengan persalinan melalui pervaginaan.Bahkan untuk satu kasus
karena infeksi mempunyai angka 80x lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervagina.

Seksio sesaria menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan frekuensi yang
dilaporkan 6% sampai 15% (Gerhard Martius 1997). Sedangkan menurut statistic tentang 3.509
kasus seksio sesaria yang disusun oleh pell dan chamberlain,indikasi untuk resiko sesaria adalah
diproporsi janin panggul 21%,gawat janin 14%,plasenta previa 11% pernah seksio sesaria
11%,kelainan letak janin 10%,pre-eklamasi dan hipertensi 7% dengan angka kematian pada ibu
sebelum dikoreksi 17% dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin 14,5%
(Winkjosastro,2005).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari seksio sesarea ?

2. Bagaimana etiologi dari seksio sesarea ?

3. Bagaimana patofisiologi dari seksio sesarea ?

4. Apakah manefestasu dari seksio sesarea ?

5. Apakah komplikasi dari seksio sesarea ?

4
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada seksio sesarea ?

7. Bagaimana penatalaksanaan pada seksio sesarea ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari seksio sesarea.

2. Untuk mengetahui etiologi dari seksio sesarea.

3. Untuk mengetahui patofisiologi dari seksio sesarea.

4. . Untuk mengetahui manefestasu dari seksio sesarea

5. Untuk mengetahui komplikasi dari manefestasi.

6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang pada seksio sesarea.

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada seksio sesarea.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Operasi Caesar atau sering disebut dengan seksio sesarea adalah melahirkan janin melalui
sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding rahim (uterus).Seksio sesaria adalah suatu
persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta bera janin diatas 500gram.
(Wiknjosastro,2005).Seksio sesaria adalah suatu tidakan untuk melahirkan bayi dengan berat
badan diatas 500gram , melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. (siaksoft.net).

Jenis–jenis seksio sesare :

1. Seksio sesarea klasik (korporal)

Dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira – kira sepanjang 10 cm.

2. Seksio sesarea ismika (profunda)

Dengan sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim kira-kira 10 cm.

2.2 Etiologi

1. Indikasi yang berasal dari ibu ( etiologi ).

Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai kelainan letak ada,
disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin / panggul) ada, sejarah kehamilan dan persalinan
yang buruk, terdapat kesempitan panggul, Plasenta previa terutama pada primigravida,
solutsio plasenta tingkat I – II, komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia-eklampsia, atas

6
permintaan, kehamilan yang disertai penyakit ( jantung, DM ), gangguan perjalanan
persalinan ( kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya ).

2. Indikasi yang berasal dari janin.

Fetal distress / gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali
pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau forseps ekstraksi.

2.3 Patofisiologi

Terjadi kelainan Pada Ibu dan Kelainan Pada Janin menyebabkan Persalinan Normal
Tidak Memungkinkan akhirnya harus dilakukan SC.

2.4 Manifestasi

a. Preeklamsia ringan

Preeklamsia ringan diikuti oleh beberapa gejala klinis antara lain:hipertensi antara 140/90
atau kenaikan systole dan diastole 30 mmHg/15 mmHg.oedema kaki tangan atau muka atau
kenaikan berat badan I kg/mgg.proteinuria 0.3 gr/24 jamatau plus 1-0,oliguria.

b. Preeklamsia berat

preeklamsia berat ditandai dengan gejala klinis;hipertensi 160/110 mmHg, proteinuria


5gr/24 jam atau plus 4-5 oliguria 400cc/24 jam.oedema paru dapat disertai sianosis.serta
disertai keluhan subjektif:nyeri kepala frontal,gangguan penglihatan,nyeri epigastrium.

c. Eklampsia

Eklampsia ditandai dengan gejala-gejala preeclampsia xan disertai koma ataupun


konvulsi.

7
2.5 Komplikasi

1. Infeksipuerperal

Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa hari dalam
masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis dsb.

2. Perdarahan

Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang-cabang arteri ikut
terbuka, atau karena atonia uteri.

3. Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme paru-paru, dan


sebagainya sangat jarang terjadi.

4. Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak, ialah kurang kuatnya parut pada dinding
uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptura uteri. Kemungkinan peristiwa
ini lebih banyak ditemukan sesudah seksio sesarea klasik.

Anjuran Operasi

- Dianjurkan jangan hamil lebih kurang satu tahun dengan munggunakan alat kontrasepsi.
- Kehamilan berikutnya hendaknya diawasi dengam antenatal yang baik.
- ·Yang dianut adalah “Once a cesarean not always a cesarean” kecuali pada panggul
sempit atau disporposi segala pelvik.

2.6 Pemeriksaan penunjang

- USG, untuk menetukan letak impiantasi plasenta.

- Pemeriksaan hemoglobin

- Pemeriksaan Hema tokrit

8
2.7 Penatalaksanaan

1. Perawatan Pre Operasi Seksio Sesarea

a. Persiapan Kamar Operasi

- Kamar operasi telah dibersihkan dan siap untuk dipakai

- Peralatan dan obat-obatan telah siap semua termasuk kain operasi

b. Persiapan Pasien

- Pasien telah dijelaskan tentang prosedur operasi.

- Informed consent telah ditanda tangani oleh pihak keluarga pasien

- Perawat member support kepada pasien.

- Daerah yang akan di insisi telah dibersihkan (rambut pubis di cukur dan sekitar
abdomen telah dibersihkan dengan antiseptic).

- Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengkajian untuk mengetahui penyakit yang pernah di
derita oleh pasien.

- Pemeriksaan laboratorium (darah, urine).

- Pemeriksaan USG.

- Pasien puasa selama 6 jam sebelum dilakukan operasi.

2. Perawatan Post Operasi Seksio Sesarea.

a. Analgesia

9
- Wanita dengan ukuran tubuh rata-rata dapat disuntik 75 mg Meperidin (intra muskuler)
setiap 3 jam sekali, bila diperlukan untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan
dengan cara serupa 10 mg morfin.

- Wanita dengan ukuran tubuh kecil, dosis Meperidin yang diberikan adalah 50 mg.

- Wanita dengan ukuran besar, dosis yang lebih tepat adalah 100 mg Meperidin.

- Obat-obatan antiemetik, misalnya protasin 25 mg biasanya diberikan bersama-sama


dengan pemberian preparat narkotik.

b. Tanda-tanda Vital

Tanda-tanda vital harus diperiksa 4 jam sekali, perhatikan tekanan darah, nadi jumlah urine
serta jumlah darah yang hilang dan keadaan fundus harus diperiksa.

c. Terapi cairan dan Diet

Untuk pedoman umum, pemberian 3 liter larutan RL, terbukti sudah cukup selama
pembedahan dan dalam 24 jam pertama berikutnya, meskipun demikian, jika output urine
jauh di bawah 30 ml / jam, pasien harus segera di evaluasi kembali paling lambat pada hari
kedua.

d. Vesika Urinarius dan Usus

Kateter dapat dilepaskan setelah 12 jam, post operasi atau pada keesokan paginya setelah
operasi. Biasanya bising usus belum terdengar pada hari pertama setelah pembedahan,
pada hari kedua bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ketiga.

e. Ambulasi

Pada hari pertama setelah pembedahan, pasien dengan bantuan perawatan dapat bangun
dari tempat tidur sebentar, sekurang-kurang 2 kali pada hari kedua pasien dapat berjalan
dengan pertolongan.

f. Perawatan Luka

10
Luka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang alternatif ringan tanpa
banyak plester sangat menguntungkan, secara normal jahitan kulit dapat diangkat setelah
hari ke empat setelah pembedahan. Paling lambat hari ke tiga post partum, pasien dapat
mandi tanpa membahayakan luka insisi.

g. Laboratorium

Secara rutin hematokrit diukur pada pagi setelah operasi hematokrit tersebut harus segera
di cek kembali bila terdapat kehilangan darah yang tidak biasa atau keadaan lain yang
menunjukkan hipovolemia.

h. Perawatan Payudara.

Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu memutuskan tidak menyusui,
pemasangan pembalut payudara yang mengencangkan payudara tanpa banyak
menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri.

i. Memulangkan Pasien Dari Rumah Sakit.

Seorang pasien yang baru melahirkan mungkin lebih aman bila diperbolehkan pulang dari
rumah sakit pada hari ke empat dan ke lima post operasi, aktivitas ibu seminggunya harus
dibatasi hanya untuk perawatan bayinya dengan bantuan orang lain.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seksio sesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding
uterus melalui dinding depan perut.atau vagina atau suatu histerektomia untuk janin dari dalam
rahim yang bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan baik pada ibu maupun pada bayi. Seksio
sesaria adalah suatu tidakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan diatas 500gram , melalui
sayatan pada dinding uterus yang masih utuh.

3.2 Saran

Dalam menangani kasus seperti ini diharapkan mahasiswa/i dapat mengetahui Asuhan
Keperawatan dari penyakit tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M.(2001). Rencana Perawatan Maternitas /Bayi, Jakarta:EGC

Winkjosastro, H.Dkk.(2002).Ilmu Kebidanan.Jakarta:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Mochtar,R.(2002).Sinopsis Obsterti:Obsterti operatif,Obsterti social Jilid 2.jakarta:EGC

Prawirohardjo.(2007).Ilmu Kandungan. Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo


Sarwono Prawiroharjo.(1999)., Ilmu Kebidanan, Edisi 2 Cetakan II Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai