ETIKA KEPERAWATAN
Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan
Disusun oleh :
Puji syukur bagi Allah SWT yang dengan karunianya, Telah memungkinkan
penulis menyelesaikan makalah sebagai salah satu tugas etika keperawatan agar
dapat dimanfaatkan oleh para pembaca serta memenuhi nilai penulis dalam
mata kuliah etika keperawatan. Hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang
dilimpahkan-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Dan mudah-mudahan dengan
adanya makalah ini para pembaca dapat memahami konsep nilai, norma,
dalam etika keperawatan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telahberperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga AllahSWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang.................................................................4
Rumusan Masalah............................................................4
Tujuan Penulisan..............................................................4
BAB II PEMBAHASAN
B.Pengertian Norma.........................................................8
Kesimpulan......................................................................11
Saran................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Nilai secara singkat diartikan sebagai sesuatu yang baik, sesuatu yang
kitaiyakan. Nilai merupakan hak-hak manusia dan pertimbangan etis yang
mengaturperilaku seseorang. Nilai merupakan milik setiap pribadi yang
mengatur langkah-langkah yang seharusnya dilakukan karena merupakan
cetusan hati nurani yangdalam dan diperoleh sejak kecil.
TUJUAN
PEMBAHASAN.
A. PEMBENTUKAN NILAI
Nilai muncul dari pengalaman pribadi seseorang dan akan berbeda untuk
setiaporang.Nilai memiliki karakteristik, yaitu:
2.Nilai nyata dari seseorang diperhatikan melalui pola prilaku yang konsisten.
2.Fungsi nilai:
1.Kejujuran
2.Lemah lembut
Sikap lemah lembut sangat berhubung kait dengan sifat sabar.Dua sifat ini
memang hampir sama, oleh kerana itu kedua kata inisering digunakan untuk
menunjuk satu makna yang sama. menghadapigangguan dengan tenang dan
tabah dapat disebut dengan kesabarandan juga dapat disebut sebagai sikap
lemah lembut
3.Ketepatan setiap tindakan
B. .Pembentukan Moral
Moral adalah tata cara, adat istiadat, kebiasaan, akhlak, kelakuan, kesusilaan,
berupa nilai yang sebenarnya bagi manusia yang sesuai dengan ukuran-ukuran
(nilai-nilai) masyarakat, yang ditimbulkan dari hati dan bukan paksaan dari luar
yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan tindakan tersebut
(Daradjat, 1997).
Istilah moral berasal dari bahasa Latin, yaitu mores yang artinya tata cara dalam
kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan (Gunarsa, 2004). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 2008), moral adalah ajaran tentang baik buruk yang
diterima oleh umum. Terdapat beberapa istilah yang dikaitkan dengan moral
dengan arti yang sama, yaitu: akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan susila.
Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian yang berkaitan dengan
moral:
Menurut Sjarkawi (2008), moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran perasaan,
dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa
kepekaan terhadap prinsip dan aturan.
Menurut Ali dan Asrori (2006), moral diartikan sebagai standar baik dan buruk
yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya dimana individu
sebagai anggota sosial.
Menurut Nurdin (1993), akhlak atau moral adalah seperangkat nilai yang
dijadikan tolok ukur untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan, atau
suatu sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia.
Menurut Daradjat (1992), perilaku moral yang baik pada seseorang dapat dilihat
dari hal-hal sebagai berikut:
a. Modeling
Seseorang yang dihadapkan pada model yang bertingkah laku secara moral,
mereka cenderung meniru tingkah laku model tersebut. Selain itu, efektivitas
meniru model tergantung pada karakteristik model itu sendiri, misalnya
kekuasaan, kehangatan, keunikan dan lain-lain. Kehadiran proses kognitif,
seperti kode simbolik dan perumpamaan untuk meningkatkan ingatan mengenai
tingkah laku moral.
b. Situasional
Moral dan tingkah laku seseorang tergantung pada situasinya, seperti faktor
lingkungan dan kesenjangan antara pemikiran moral dan tindakan moral.
Seseorang cenderung tidak menunjukkan tingkah laku yang konsisten dalam
situasi sosial yang berbeda-beda.
c. Lingkungan
d. Diri
PENUTUP
KESIMPULAN
Moral adalah tata cara, adat istiadat, kebiasaan, akhlak, kelakuan, kesusilaan,
berupa nilai yang sebenarnya bagi manusia yang sesuai dengan ukuran-ukuran
(nilai-nilai) masyarakat, yang ditimbulkan dari hati dan bukan paksaan dari luar
yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan tindakan tersebut
(Daradjat, 1997).
Istilah moral berasal dari bahasa Latin, yaitu mores yang artinya tata cara
dalam kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan (Gunarsa, 2004). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008), moral adalah ajaran tentang baik buruk
yang diterima oleh umum. Terdapat beberapa istilah yang dikaitkan dengan
moral dengan arti yang sama, yaitu: akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan
susila.
SARAN
Apabila kita ingin etika, tingkah laku kita baik maka kita harus meningkatkan
pengetahuan kita tentang nilai, moral dan etik.
Daftar Pustaka
Azizah, Nur. 2014. Perilaku Moral dan Religiusitas Siswa Berlatar Belakang
Pendidikan Umum dan Agama. Jurnal Psikologi.
https://www.kajianpustaka.com/2018/12/unsur-pembentukan-dan-faktor-yang-
mempengaruhi-moralitas.html
https://www.google.com/search?
q=latar+belakang+pembentukan+nilai+dan+moral&sxsrf=APq-
WBssCJTrb8dJbY2NLb2EvUI75qUoLA%3A1648267897499&ei=eZI-
YpOLHseYseMPp-
uAyAw&ved=0ahUKEwjTq5m09OL2AhVHTGwGHac1AMkQ4dUDCA0&ua
ct=5&oq=latar+belakang+pembentukan+nilai+dan+moral&gs_lcp=Cgdnd3Mtd
2l6EAMyCAghEBYQHRAeMggIIRAWEB0QHjoHCCMQ6gIQJzoECCMQJz
oLCC4QgAQQsQMQgwE6CwgAEIAEELEDEIMBOgQIABBDOgUIABCAB
DoFCC4QgAQ6CAgAEIAEELEDOgUIABCxAzoHCAAQsQMQQzoECAAQ
DToGCAAQFhAeOggIABANEAUQHjoFCCEQoAE6BwghEAoQoAFKBAh
BGABKBAhGGABQyCNY9bYBYOW9AWgBcAF4AIABlwKIAfojkgEHMj
UuMTQuM5gBAKABAbABCsABAQ&sclient=gws-wiz