Anda di halaman 1dari 34

TUGAS 1

PEMBELAJARAN BERBASIS
LABORATORIUM

Oleh:
Soni Hendra Sitindaon , S.Kep, Ns., M.Kep
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

LEMBAGA INOVASI PEMBELAJARAN (LIP)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh


Tim PEKERTI AA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
pada tanggal___________________
Rancangan Pembelajaran Laboratorium
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V
Tahun Akademik : 2023/2024
Prasyarat : Biologi, Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Farmakologi.
Instruktur : Soni Hendra Sitindaon , S.Kep, Ns., M.Kep

Min Kemampuan akhir yang Materi Bentuk Kriteria Penilaian Bobot


ggu diharapkan Pembelajaran Pembelajaran
ke
1 Pemeriksaan Fisik Sistem Ketepatan  Demonstrasi Non Tes : 5%
muskuloskletal, menguraikan dan tindakan  Resume
mendemonstrasikan Pemeriksaan  Kuis
tentang Pemeriksaan Fisik Sistem Tes :
muskuloskletal  Melaksanakan
Fisik Sistem
. Praktik per
muskuloskletal,
individu secara
mandiri atau
perkelompok, jika
dapat
melaksanakan
praktik sesuai
dengan SOP .
Skor > 80 (A)
jawaban tepat benar
dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan

2 Body movement/body Ketepatan Demonstrasi Non Tes : 5%


mekanik, Ambulasi dini, menguraikan dan tindakan Body  Resume
menggunaan alat bantu mendemnstrasikan movement/  Kuis
jalan tentang Body body mekanik, Tes :
movement/body Ambulasi dini, Melaksanakan Praktik
mekanik, Ambulasi menggunaan per individu secara
alat bantu jalan mandiri atau
dini, menggunaan
perkelompok, jika
alat bantu jalan dapat melaksanakan
praktik sesuai dengan
SOP .
Skor > 80 (A) jawaban
tepat benar dan
lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan

3 Pemeriksaan Fisik Sistem Ketepatan Demonstrasi Non Tes : 5%


Integumen menguraikan dan tindakan •Resume
mendemnstrasikan Pemeriksaan •Kuis
tentang Pemeriksaan Fisik Sistem Tes :
Fisik Sistem Integumen •Melaksanakan
Integumen 1X(2x50 Praktik per individu
menit) secara mandiri atau
Tugas Sipen : perkelompok, jika
menyiapkan dapat melaksanakan
SOP praktik sesuai dengan
SOP .
Skor > 80 (A) jawaban
tepat benar dan
lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan
4 Mengkaji resiko decubitus Ketepatan Demonstrasi Non Tes : 5%
(skala Norton/skala menguraikan dan tindakan 1. Resume
braden) mendemnstrasikan Mengkaji 2. Kuis
Perawatan luka bakar tentang Mengkaji resiko
resiko decubitus decubitus Tes :
(skala Norton/skala (skala 1. Melaksanakan
braden) Norton/skala Praktik per
Perawatan luka braden) individu secara
bakar  Perawatan luka mandiri atau
bakar perkelompok, jika
dapat
melaksanakan
praktik sesuai
dengan SOP yang
telah di ajarkan
mulai dari tahap
persiapan hingga
tahap terminasi
maka nilai yang
didapat > 70
2. Tes Tertulis uraian
pilihan objektif
Skor > 80 (A)
jawaban tepat benar
dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.

Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
5 Pempemfis sistem sensori Ketepatan  Demonstrasi Non Tes : 5%
persepsi : Penglihatan menguraikan dan tindakan 1.Resume
mendemonstrasikan Pempemfis 2.Kuis
tentang Pempemfis sistem sensori
sistem sensori persepsi Tes :
persepsi 1X(2x50 1.Melaksanakan
menit) Praktik per individu
Tugas Sipen : secara mandiri atau
menyiapkan perkelompok, jika
SOP dapat melaksanakan
praktik sesuai dengan
SOP yang telah di
ajarkan mulai dari
tahap persiapan hingga
tahap terminasi maka
nilai yang didapat > 70
2.Tes Tertulis uraian
pilihan objektif
Skor > 80 (A) jawaban
tepat benar dan
lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.

Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
6 Pempemfis sistem sensori Ketepatan  Demonstrasi Non Tes : 5%
persepsi : Pendengaran menguraikan dan tindakan  Kuis
mendemnstrasikan Pempemfis  Resume
tentang Pempemfis sistem sensori Tes :
sistem sensori persepsi 1. Melaksanakan
persepsi 1X(2x50 Praktik per
menit) individu secara
Tugas Sipen : mandiri atau
menyiapkan perkelompok, jika
SOP dapat
melaksanakan
praktik sesuai
dengan SOP yang
telah di ajarkan.
2. Tes Tertulis uraian
pilihan objektif
Skor > 80 (A)
jawaban tepat
benar dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.
Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
7 Pemeriksaan neurologi Ketepatan Demonstrasi Non Tes : 10%
dasar : GCS, pupil, fungsi menguraikan dan tindakan  Resume
motorik, fungsi mendemnstrasikan Pemeriksaan  Kuis
sensibilitas, tentang Pemeriksaan neurologi
fungsi syaraf kranial, tanda neurologi dasar : dasar : GCS, Tes :
rangsang meningeal, GCS, pupil, fungsi pupil, fungsi 1. Melaksanakan
motorik, fungsi motorik, Praktik per
sensibilitas, fungsi individu secara
fungsi syaraf sensibilitas, mandiri atau
kranial, tanda fungsi syaraf perkelompok, jika
rangsang meningeal kranial, tanda dapat
rangsang melaksanakan
meningeal, praktik sesuai
1X(2x50 dengan SOP yang
menit) telah di ajarkan.
Tugas 2. Tes Tertulis uraian
Sipen : pilihan objektif
menyiapkan Skor > 80 (A)
SOP jawaban tepat
benar dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.
Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
8 Pemeriksaan Fisik Sistem Ketepatan Lecturer, Non Tes : 10%
muskuloskletal, menguraikan dan Menonton  Resume
mendemonstrasikan video praktik  Kuis
tentang Pemeriksaan mandiri. Tes :
Fisik Sistem 1. Melaksanakan
muskuloskletal, Praktik per
individu secara
mandiri atau
perkelompok, jika
dapat
melaksanakan
praktik sesuai
dengan SOP yang
telah di ajarkan.
2. Tes Tertulis uraian
pilihan objektif
Skor > 80 (A)
jawaban tepat benar
dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.
Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
9 Fiksasi dan imobilisasi. Ketepatan  Demonstrasi Non Tes : 10%
ROM Exercise menguraikan dan tindakan  Kuis
mendemnstrasikan Fiksasi dan  Resume
tentang Fiksasi dan imobilisasi. Tes :
ROM Exercise 1. Melaksanakan
imobilisasi. ROM
1X(2x50 Praktik per
Exercise menit) individu secara
Tugas Sipen : mandiri atau
menyiapkan perkelompok, jika
SOP dapat
melaksanakan
praktik sesuai
dengan SOP yang
telah di ajarkan.
2. Tes Tertulis uraian
pilihan objektif
Skor > 80 (A)
jawaban tepat
benar dan lengkap.
Skor > 70 (B)
jawaban tepat dan
benar
Skor > 60 (C)
jawaban Benar
Skor > 55 (D)
jawaban tidak dg
benar
Skor < 55 (E)
jawaban Tidak
diuraikan.
Benar = 1 poin
Salah = 0 poin
10 Dengan dilaksanakannya Ujian Tes:
Akhir Pelaksanaan ujian
ujian praktik laboratorium Praktikum : praktikum
ini mahasiswa mampu dilaksanakan dengan
membuat undian
memahami keseluruhan
beberapa tindakan
materi yang akan di ujikan,
mahasiswa diminta
untuk cabut undi,saat
akan melaksanakan
ujian. Kemudian
mahasiswa diberikan
kesempatan selama 10
menit menyiapkan alat
yang dibutuhkan, dan
dilanjutkan dengan
tindakan, pre dan post
conference.

Kriteria penilaian
1. Sikap : 10 %
2. Kelengkapan alat :
25 %
3. Kelengkapan
tindakan: 50 %
4. Responsi : 15 %
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Rifty Bernanda 152111037
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
A. TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan fisik
musculoskeletal diharapkan mahasiswa/i mampu memahami dan menganalisis
asuhan keperawatan dengn kasus gangguan sistem muskulokletal, integument,
persepsi sonseori, dan persyarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
B. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Rekan sekelas yang bergantian dilakukan pemeriksaan
muskiloskeleta/pasien.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
1) Sistem muskuloskeletal (MSK) membentuk komponen struktural tubuh; otot,
tulang, sendi, dan jaringan ikat seperti tendon dan ligamen yang mengelilingi
struktur ini. Pemeriksaan muskuloskeletal terdiri dari beberapa uji klinis.
Secara umum, pemeriksaan sistem muskuloskeletal dapat diklasifikasikan
menjadi:Penyaringan ujian MS- penilaian cepat terhadap keseluruhan struktur
dan fungsi ,Ujian MS komprehensif - ujian terperinci biasanya dilakukan oleh
ahli reumatologi,Ujian MS regional/terfokus - evaluasi yang lebih spesifik
terhadap sendi tertentu atau struktur
2) Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
a) Handscoon
b) Alat tulis (kertas dan pensil)
c) jam tangan.
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Memposisikan pasien dalam keadaan nyaman
2. Memulai pemeriksaan dengan palpasi bagian ektremitas atas terlebih
dahulu dilanjutkan ke ektremitas bawah ,amati apa bila ada kelainan
seperti benjolan atau teraba seperti retak pada setiap bagian tulang yang
diperiksa
3. Mengkaji kekuatan otot pasien dengan cara mengangkat/menggerakan
ektremitas .
4. Setelah melakukan pengkajian dan uji kekuatan oto selama 10-15 menit
dokumentasikan tindakan tersebut dilanjutkan dengan mengembalikan
posisiklien dan tetap menjaga privasi klien
5. Mencuci tangan.
C. Hasil Praktikum :
A. Mahasiwa dapat mengetahui aspek aspek kesehatan muskuloskeletal
B. Mahasiwa dapat melakukan praktik pemeriksaan fisik muskulos keletal.
D. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
E. Pustaka :
a. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
b. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
c. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Shafa Nuralita 152111038
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum Ambulasi dini
mahasiswa/i mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan : Body
movement/body mekanik, Ambulasi dini, menggunaan alat bantu jalan, Fiksasi dan
imobilisasi, pemfis sistem muskuloskletal, pemfis sistem sensori persepsi,
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Rekan sekelas yang bergantian menjadi pasien untuk
memperagarakan pelatihan ambulasi dini.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada
penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada
anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.
Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
a) Handscoon
b) Bantal jika perlu
c) Jam tangan
d) Alat tulis (kertas dan pensil)
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Mencuci tangan,dan memakai Handscoon
2. Berikan posisi klien duduk atau berbaring di tempat tidur
3. Memulai pelaksanaan ambulasi dini dengan mulai dari bagian kepala lalu
turun ke seluruh tubuh yang terdapat sendi
4. Menggerakan kepala kekiri kadan selama 2x8 dilanjutkan leher dan
seluruh anggota gerak
5. Setelah 6-10 menit, atau gerakan seluruh tubuh klien maka dilanjutkan
dengan pendokumentasian
6. Amati jika ada tanda tanda abnormal pada klien seperti tanda tanda vital
klien
7. Jika tidak ada akhiri pemeriksaan ,posisikan pasien ketempat semula
8. Mencuci tangan
D. Hasil Praktikum :
A. Mahasiwa dapat mengetahui cara melakukan ambulasi dini kepada klien
B. Mahasiwa dapat melakukan praktik ambulasi dini dengan rekan sekelasnya
maupun di lingkungan keluarga.
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
d. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
e. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
f. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Anggi Listari 152111001
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan fisik
sistem integumen mahasiswa/i dapat menguraikan dan mendemonstrasikan tentang
Pemeriksaan Fisik Sistem Integumen
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Rekan sekelas yang bergantian menjadi pasien untuk dilakukan
pemeriksaan integumen
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
1) Pemeriksaan fisik sistem integumen adalah tindakan keperawatan
untuk mengkaji sistem integumen klien guna memperoleh
informasi/data dari keadaan klien secara komprehensi f untuk
menegakkan suatu diagnosa keperawatan maupun kedokteran
2) Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi,privasi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
a) Masker dan Handscoon.
b) Penlight
c) Penggaris
d) Alat tulis (kertas dan pensil)
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Mencuci tangan.
2. Berikan posisi klien duduk atau berbaring di tempat tidur,menutup tirai
pasien
3. Bila perlu lengan baju pasien dibuka
4. Melakulan palpasi diseluruh permukaan kulit klien.
5. Amati tanda tanda infeksi pada kulit klien seperti kemerahan ,benjolan
ataupun luka
6. Jika terdapat luka maka seperti apa lukanya(merahcerah,menghitam atau
kering)
7. Jika permukaan kulit tampak tidak jelas gunakan penligt.
8. Amati jika ada tanda dikubitus pada klien.
9. Setelah melakukan kedua pemeriksaan tersebut dilanjutkan dengan
pendokumentasian tindakan ,selanjutnya kembalikan posisi awal pasien
dan tetap menjaga privasi
10. Mencuci tangan
D. Hasil Praktikum :
A. Mahasiwa dapat mengetahui cara pemeriksaan fisik sistem integumen pada
pasien
B. Mahasiwa dapat melakukan praktik pemeriksaan sistem integumen dengan
rekan sekelasnya maupun di lingkungan keluarga.
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
g. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
h. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
i. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : 152111055
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan
decubitus mahasiswa/i dapat menguraikan dan mendemonstrasikan tentang Mengkaji
resiko decubitus (skala Norton/skala braden)
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Panthom manusia, atau rekan sekelas yang bergantian menjadi
pantom untuk dilakukan pemeriksaan Decubitus.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
Decubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai sampai jaringan di bawah
kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat.
Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi decubitus karena perubahan
kulit berkaitan dengan bertambahnya usia antara lain:
1. Berkurangnya jaringan lemak subkutan
2. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin
3. Menurunnya efisiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit
menjadi lebih tipis Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi,privasi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
A. Persiapan Alat :
a) Handscoon
b) Kassa steril secukupnya/menyesuaikan konsidi luka
c) Nacl
d) bengkok
e) pinset jika perlu
f) Pen light
g) Alat tulis (kertas dan pensil)
B. Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
C. Pelaksanaan
1. Menjaga privacy klien
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%
6. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
7. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik.
8. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
9. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai advice pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband atau kasa
dan diberi hifafiks
12. Merapikan pasien
D. Hasil Praktikum :
a. Mahasiwa dapat mengetahui cara membersihkan luka dikubitus
b. Mahasiwa dapat melakukan praktik perawatan luka dikubitus dengan
rekan sekelasnya maupun di lingkungan keluarga.
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat
melakukan pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada
SOP
F. Pustaka :
a. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
b. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
c. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : M . Syahdan Prastyo 152111029
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan Sistem
Pengelihatan Mahasiswa/i mampu menjelaskan cara melakukan pemeriksaan
pengelihatan secara mandiri
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Panthom manusia, atau rekan sekelas yang bergantian menjadi
pantom untuk dilakukan pemeriksaan sistem pengelihatan.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
Melakukan pemeriksaan fisik penglihatan adalah melakukan pemeriksaan pada
mata terhadap fungsi penglihatan.
 Snellen chart : berupa deret huruf yang digunakan untuk pasien yang
memiliki kemampuan membaca dan tidak butu huruf
 Sheridan ball test : alat peraga berupa bola dengan berbagai ukuran
kemudian ukuran terkecil yang dipilih oleh anak memperkirakan tajam
penglihatan anak
 Optokinetic nystagmus test : alat menggunakan bentuk seperti drum yang
diputar secara lambat kemudian pemeriksa memperhatikan gerakan mata
dan menilai kejadian dari nystagmus dam kemampuan pandangan dari
pasien
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
A. Persiapan Alat :
a) Hancdscoon
b) Pen light
c) snellen chart
d) Alat tulis (kertas dan pensil)
B. Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
C. Pelaksanaan
1.Memberi salam, memberikan penjelasan tujuan pemeriksaan
2.Perawat cuci tangan
3.Mengatur posisi pasien duduk
4.Mengatur lingkungan, pencahayaan, dan bila perlu pasang sampiran
5.Melakukan inspeksi mata : Posisi kesejajaran mata,Kelopak mata,Sklera dan
konjungtiva
Pemeriksaan Virtual Activity
1.Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter pasien dengan posisi lebih tinggi
atau sejajar dengan mata pasien
2.Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal
dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5
meter. Bila berjarak 6m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada
kaki = 20/20, ada juga log (logaritma)
3.Pastikan cahaya harus cukup
4.Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan
pasien diminta membaca kartu
5.Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :
a)Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka
tidak usah membaca baris berikutnya = visus normal
b)Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus
normal, cek pada 1 baris tersebut
c)Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 1
d)Bila tidak bisa membaca 2 huruf, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 2
e)Bila tidak bisa membaca lebih dari setengah huruf yang ada, berarti visusnya
berada di baris tepat diatas baris yang tidak dapat dibaca
f)Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terletak pada baris di
atasnya
g)Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat
untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
h)Bila visusnya tetap berkurang berarti bukan kelainan refraksi
i)Bila visusnya menjadi lebih baik dari sebelumnya berarti bukan kelainan
refraksi
j)Contoh membaca snellen chart

k)Snellen chart yang digunakan dalam ukuran kaki normalnya 20/20.


l)Bila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6, visusnya 20/30
dengan false 2, artinya orang normal dapat membaca pada jarak 30 kaki
sedangkan pasien hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki
m)Cara pemeriksaan berlaku untuk e chart dan cincin landolt

6. bila tidak bisa membaca kartu, maka dilakukan penghitungan jari

a)Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan snellen chart 5 atau 6
meter. dapat menghitung jari pada jarak 6 meter visusnya 6/60
b)Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 meter, maka maju 1 meter dan
lakukan penghitungan jari. Bila pasien dapat membaca, visusnya 5/60, begitu
seterusnya. Bila tidak dapat menghitung jari 5 meter, di majukan jadi 4 meter,
3 meter sampai 1 meter di depan pasien
c)Bila tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka dilakukan
pemeriksaan penglihatan dengan lambaian tangan. Lambaian tangan dilakukan
tepat 1 meter di depan pasien. Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan atau
atas bawah. Bila pasien dapat menyebutkan arah lambaian, berarti visusnya
1/300
d)Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran, dapat
menggunakan “pen light”. Bila dapat melihat sinar, berarti visusnya 1/~
tentukan arah proyeksi
e)Bila pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang dating, berarti
visusnya 1/~ dengan proyeksi baik. Proyeksi sinar ini di cek dari 4 arah. Hal
tersebut untuk mengetahui apakah tangkapan retina masih bagus pada 4
sisinya, temporal, nasal, superior, dan inferior
f)Bila tidak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang dating, berarti
visusnya 1/~ dengan proyeksi salah
g) Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visusnya 0
D. Hasil Praktikum :
a. Mahasiwa dapat mengetahui nilai tanda tanda pemeriksaan pengelihatan
b. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan pengelihatan pada klien
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat
melakukan pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada
SOP
F. Pustaka :
a. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
b. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
c. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Anggri syafitri 152111007
Mahasiswa
Instruktur/Asisten :
Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan
Pendengaran mahasiswa/i Mampu menjelaskan dan menerapkan pemeriksaan
pendengaran pada klien maupun keluarga dan rekan sekelas
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Panthom manusia, atau rekan sekelas yang bergantian menjadi
pantom untuk dilakukan pemeriksaan pendengaran
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
a. asar teori yang digunakan Melakukan pemeriksaan fisik pendengaran adalah
melakukan pemeriksaan pada telinga terhadap fungsi pendengaran.
b. Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
a) handscoon
b) media pemutar suara
c) Audiometri nada murni,garpu tala
d) Alat tulis (kertas dan pensil)
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Mencuci tangan.
2. Memposisikan klien dengan posisi duduk tegap
3. Memegang garpu tala di depan telinga klien lalu menanyakan reaksi
apakah bisa mendengar atau kurang,lakukan berulang pada tenginga
kanan dan kiri
4. Setelah di lakukan pengujian menggunakan garpu tala bisa juga dengan
menggunakan audiomurni dengan berbagai frekuiensi
5. Setelah itu dokumentasikan kemampuan mendengar klien
6. Kembalikan keposisi awal klien.
D. Hasil Praktikum :
a. Mahasiwa dapat mempraktikan pemberian pemeriksaan pendengaran pada
klien
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
a. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
b. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
c. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Chiril Anan 152111004
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan GCS
mahasiswa/i Mampu menjelaskan keadaan pasien beserta respon sensori pasien .
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Rekan sekelas yang bergantian menjadi pantom untuk
dilakukan pemeriksaan GCS.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
a. asar teori yang digunakan yaitu untuk mengetahui tentang pengkajian
kesadar pada pasien .
b. Prinsip kerja : Bersih, sistematis,terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
a) Handscoon
b) Penlight
c) Alat tulis
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan menutup tirai pasien
2. Mulai mengkaji klien yaitu kontak mata , Cara Bicara Dan Gerakan
tubuh
3. Jika klien sadar dan mampu berbicara normal serta gerakan tidak ada
yang terganggu maka nilai gcsnya adalah normal yaitu 15
4. Begitu pula jika klien memrlukan respon dan bantuan berarti nilainya
kurang dari 15
5. Dan apabila bila jika klien tidak sadarka diri maka nilainya kurang dari
5 dan dinamakan koma
6. Menghentikan alat jika terapi sudah selesai dilakukan.

D. Hasil Praktikum :
A. Mahasiwa dapat mengetahui tentang GCS normal.
B. Mampu melaksanakan pemeriksaan GCS.
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
d. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
e. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
f. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Mulkis 152111025
Mahasiswa
Instruktur/Asisten: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum pemeriksaan Sistem
losketal mahasiswa/i dapat memahami dan menguasai pemeriksaan muskuloskeletal
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Panthom manusia, atau rekan sekelas yang bergantian menjadi
pantom untuk dilakukan pemeriksaan muskulos keletal
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
c. asar teori yang digunakan yaitu tentang alat gerak manusia yang digunakan
untuk menopang otot dan alat gerak.
d. Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
1. Kruk Axila
2. Tongkat
3. Walker Kruk
4. Kursi roda
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri dan validasi pasien.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
a.Kruk
•CARA NAIK
-Lakukan posisi tiga titik
-Bebankan berat badan pada kruk
-Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dan anak tangga
-Pindahkan beban berat badan dari kruk ketungkai yang tidak sakit
-Luruskan kedua kruk dengan kaki yang tidak sakit diatas anak tangga
•CARA TURUN
-Bebankan berat badan pada kaki yang tidak sakit
-Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan pada
kruk,
-gerakkan kaki yang sakit kedepan.
-Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk
-Ajarkan klien tentang cara duduk di kursi dancara beranjakdari kursi.
•CARA DUDUK
-Klien diposisi tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh
kursi
-Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang
sakit.
-Jika kedua tungkai sakit kruk ditahan dan pegang pada tangan klien yang
lebih kuat
-Klien meraih tangan kursi dengan tangan yang lain dan merendahk an tubuh
kekursi.
•CARA BANGUN
-Lakukan tiga langkah di atas dalam urutan sebaliknya.
-Cuci tangan
b.Tongkat
Tujuan mobilisasi :
-Mempertahankan tonus otot
-Meningkatkan peristaltik usus sehingga mencegah obstipasi.
-Memperlancar peredaran darah.
-Mempertahankan fungsi tubuh.
-Mengembalikan pada aktivitas semula
c.Walker kruk
Cara penggunaan walker kruk:
-Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal.
-Gerakkan walker kedepan kira-kira 15cm sementara berat badan bertumpu
pada kedua tungkai.
-Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat
badan dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.
-Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara berat
badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.
-Jika salah satu tungkai klien lemah.
-Gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara bersamaan sekitar 15 cm (6
inchi).
-sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat.
-Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat ke depan sementara beratbadan
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan
d.Kursi roda
Indikasi penggunaan kursi roda:
- Paraplegia
- Tidak dapat berjalan atau tirah baring
- Pada pelaksanaan prosedur tindakan, misal klien akan foto rontgen
- Pasca amputasi kedua kaki.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
- Tentukan ukuran tubuh klien
- Tentukan kemampuan klien intuk mengikuti perintah.
- Kekuatan otot dan pergerakan sendi klien,
- Adanya paralisis.
D. Hasil Praktikum :
Mahasiwa dapat melakukan praktik aplikasi mobilisasi dini alat bantu jalan..
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
g. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
h. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
i. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!
LEMBAR KERJA
Kegiatan Praktikum
Mata Praktikum : Keperawatan Medikal Bedah
Kode : SKPA 501
SKS : 3 SKS
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Semester : V(Enam)
Tahun Akademik : 2023/2024
Kegiatan Ke- : 1
Nama dan NIM : Sri Mulyani 152111032
Mahasiswa
Instruktur/Asisten
: Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep
TUJUAN PRAKTIKUM : Dengan dilaksanakannya praktikum Melatih ROM
menyelam diharapkan mahasiswa/i dapat memahami cara melatih ROM pada pasien.
URAIAN TUGAS PRAKTIKUM :
A. Obyek praktikum: Panthom manusia, atau rekan sekelas yang bergantian menjadi
pantom untuk dilakukan pelatihan ROM.
B. Dasar Teori dan Prinsip Kerja:
1) Alat bantu berjalan terkadang juga disebut sebagai alat bantu rawat jalan. Alat
bantu berjalan adalah salah satu dari beberapa perangkat yang mungkin
diberikan kepada pasien untuk meningkatkan pola berjalan , keseimbangan ,
atau keamanan saat melakukan mobilisasi secara mandiri. Mereka juga dapat
menjadi alat untuk memindahkan beban dari ekstremitas atas ke tanah, jika
diinginkan pengurangan beban melalui ekstremitas bawah.
2) Prinsip kerja : Bersih, terstruktur, rapi.
C. Metode/cara/prosedur praktikum:
1) Persiapan Alat :
1) Goniometer
2) Handscoon
2) Persiapan klien
a) Memberikan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menjaga privasi klien
3) Pelaksanaan
1. Berikan informasi kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
2. Kaji kemampuan rentang gerak sendi
1) Gerakan leher :
 Fleksi : arahkan dagu ke sternum, upayakan untuk menyentu sternum
(ROM 45 derajat).
 Extensi : posisikan kepala pada posisi semula atau netral (ROM 45
derajat).
 Hiperextensi : gerakan kepala kea rah belakang atau menengadah
sejauh mungkin (ROM 10 derajat).
 Fleksi lateral : gerakan kepala kea rah bahu, lakukan sesuai
kemampuan (ROM 40-45 derajat).
 Rotasi : pertahankan wajah kea rah depan lalu lakukan gerakan kepala
memutar membentuk gerakan melingkar (ROM 360 derajat).
2) Gerakan bahu :
 Fleksi : letakkan kedua lengan pada sisi tubuh, perlahan angkat lengan
ke arah depan mengarah ke atas kepala, lakukan sesuai batas
kemampuan (ROM 180 derajat).
 Extensi : gerakan lengan kembali mengarah kesisi tubuh (ROM 180
derajat).
 Hiperextensi : pertahankan lengan pada sisi tubuh dengan lurus, lalu
perlahan gerakan lengan ke arah belakang tubuh (ROM 45-60 derajat).
 Abduksi : angkat lengan lurus kearah sisi tubuh hingga berada di atas
kepala dengan mengupayakan punggung tangan mengarah ke kepala
dan telapak tangan ke arah luar (ROM 180 derajat).
 Adduksi : turunkan kembali lengan mengarah pada tubuh dan
upayakan lengan menyilang di depan tubuh semampu klien.
 Rotasi internal : lakukan fleksi pada siku 45 derajat, upayakan bahu
lurus dan tangan mengarah ke atas, lalu gerakkan lengan kea rah bawah
sambil mempertahankan siku tetap fleksi dan bahu tetap lurus.
 Rotasi external: dengan siku yang dalam keadaan fleksi, gerakkan
kembali lengan ke arah atas hingga jari-jari menghadap ke atas (ROM
90 derajat).
 Sirkumduksi : luruskan lengan pada sisi tubuh, perlahan lakukan
gerakan memutar pada sendi bahu (ROM 360 derajat).
3) Gerakan siku :
 Fleksi : angkat lengan sejajar bahu. Arahkan lengan ke depan tubuh
dengan lurus,posisi telapak tangan menghadap ke atas, perlahan
gerakkan lengan bawah mendekati bahu dengan membengkokkan pada
siku dan upayakan menyentuh pada bahu (ROM 150 derajat).
 Extensi : gerakkan kembali lengan hingga membentuk posisi lurus dan
tidak bengkok pada siku (ROM 150 derajat).
4) Gerakan lengan :
 Supinasi : rendahkan posisi lengan, posisikan telapak tangan mengarah
keatas (ROM 70-90 derajat).
 Pronasi : gerakkan lengan bawah hingga telapak tangan menghadap
keatas (ROM 70-90 derajat).
5) Gerakan pergelangan tangan :
 Fleksi : luruskan tangan hingga jari-jari menghadap kedepan, perlahan
gerakkan pergelangan tangan hingga jari-jari mengarah ke bawah
(ROM 80-90 derajat).
 Extensi : lakukan gerakan yang membentuk kondisi lurus pada jari-jari,
tangan dan lengan bawah (ROM 80-90 derjat)
 Hiperektensi : gerakkan pergelangan tangan, hingga jari-jari mengarah
kearah atas. Lakukan sesuai kemampuan.
 Abduksi : gerakan pergelangan tangan dengan gerakan kearah ibu jari
(ROM 30 derajat).
 Adduksi : gerakkan pergelangan tangan secara lateral dengan gerakan
kearah jari kelingking (ROM 30-50 derajat).
6) Gerakan jari tangan :
 Fleksi : lakukan gerakkan mengepal (ROM 90 derajat).
 Extensi : luruskan jari-jari (ROM 90 derajat).
 Hiperextensi : bengkokkan jari- jari kearah belakang sejauh mungkin
(ROM 30-60 derajat).
 Abduksi : renggangkan seluruh jari-jari hingga ke 5 jari bergerak saling
menjauhi
 Adduksi : gerakkan kembali jari-jari hingga ke 5 jari saling berdekatan
7) Gerakan pinggul :
 Fleksi : arahkan kaki kedepan dan angkat tungkai perlahan pada posisi
lurus, (ROM 90-120 derajat).
 Extensi : turunkan kembali tungkai hingga berada pada posisi sejajar
dengan kaki yang lainnya (ROM 90-120 derajat).
 Hiperextensi : luruskan tungkai, perlahan gerakan tungkai kearah
belakang menjauhi tubuh (ROM 30-50 derajat).
 Abduksi : arahkan tungkai dengan lurus menjauhi sisi tubuh kearah
samping (ROM 30-50 derajat).
 Adduksi : arahkan tungkai dengan lurus mendekati sisi tubuh, lakukan
hingga kaki dapat menyilang pada kaki yang lain (ROM 30-50 derajat).
 Rotasi internal : posisikan kaki denga jari-jari menghadap kedepan,
perlahan gerakkan tungkai berputar kearah dalam (ROM 90 derajat).
 Rotasi eksternal : arahkan kembali tungkai ke posisi semula yaitu
posisi jari kaki menghadap kedepan (ROM 90 derajat). h) Sikumduksi :
gerakan tungkai dengan melingkar (ROM 360 derajat).
8) Gerakan lutut :
 Fleksi : bengkokkan lutut, dengan mengarahkan tumit hingga dapat
menyentuh paha bagian belakang (ROM 120-130 derajat).
 Extensi : arahkan kembali lutut hingga telapak kaki menyentuh lantai
(ROM 120-130 derajat).
9) Gerakan pergelangan kaki :
 Dorsifleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari kaki mengarah
keatas, lakukan sesuai kemampuan (ROM 20-30 derajat).
 Platarfleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari-jari mengarah
kebawah (ROM 20-30 derajat).
10) Gerakan kaki :
 Inversi : lakukan gerakan memutar pada kaki, arahkan telapak kaki
kearah medial (ROM 10 derajat).
 Eversi : lakukan gerakan memutar pada kaki, arahkan telapak kaki
kearah lateral (ROM 10 derajat). 68
 Fleksi : arahkan jari-jari kaki ke bawah (ROM 30-60 derajat).
 Extensi : luruskan kembali jari-jari kaki (ROM 30-60 derajat).
 Abduksi : regangkan jari-jari kaki hingga jari-jari saling menjauhi
(ROM 15 derajat).
 Adduksi : satukan kembali jari-jari kaki hingga jari-jari saling merapat
(ROM 15 derajat).
D. Hasil Praktikum :
Mahasiswa dapat memperagaran gerakan ROM pada rekan sekelah mauapun
keluarga dan pasien saat dirumah sakit
E. Kesimpulan : setelah dilakukan kegiatan praktikum mahasiwa dapat melakukan
pemeriksaan secara mandiri, disesuaikan dengan prinsip kerja pada SOP
F. Pustaka :
a. Perry A.G., Potter p.a.,Ostendorf W.(2014). Clinical Nursing Skills and
Technique.8th edition.Mosby: Elservier Inc
b. Potter,P.A.,Perry,A.G,Stockert P., Hall A. (2014). Essential For Nursing
Practice.8th Ed. St. Louis,Missouri:Mosby Elsevier.
c. Waugh A, Grant A.,Nurrahmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi
dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia Elservier (Singapore) Pte Ltd

Selamat Bereksperimen!

Anda mungkin juga menyukai