TEKNIK PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR, PENGOLAHAN HASIL TES DAN ANALISIS THEM TEST
Aulia Zakial Pikri, Annisa Yustika, Dola Aria Fitri, Ema Nurhaliza dan Rifa Onivia
Dosen Pengampu :
RILLA GINA GUNAWAN, M,Pd.
AAN PUTRA, M.Pd.
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci
PENDAHULUAN
Reliabilitas sebuah tes dipegaruhui oleh perencanaan dan konsruktif, seuah tes
dapat dikatakan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berulang ulang kali.Dan suatu alat penilaian
dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki reliabilitas
(ketetapan atau keajegan) dan relibilitas alat tes terjamin kualitasnya.
Pada hakikatnya pemberian skor (scoring) adalah proses pengubahan jawaban instrumen
menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item
dalam instrumen. Angka-angka hasil penilaian selanjutnya diproses menjadi nilai-nilai
(grade). Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang diperoleh dari
penjumlahan angka-angka dalam setiap butir soal yang di jawab dengan benar oleh testee,
dan memperhitungkan bobot jawaban, sedangkan nilai adalah angka atau huruf yang
merupakan hasil konversi (rubahan) dari penjumlahan skor yang disesuaikan pengaturannya
dengan standar tertentu yang pada dasarnya merupakan lambang kemampuan testee
terhadap materi atau bahan yang diteskan.Oleh sebab itu kami akan membahas tentang
realibitas tes dalam teknik pemeriksaan sekor dan pengelola hasil tes dan teknik analisis
them test.
PEMBAHASAN
1. Teknik Pengujian Reabilitas Tes
A. TEKNIK PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN SKOR
Pada hakikatnya pemberian skor (scoring) adalah proses pengubahan jawaban
instrumen menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban
terhadap item dalam instrumen. Angka-angka hasil penilaian selanjutnya diproses
menjadi nilai-nilai (grade). Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (=memberikan
angka) yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir
item yang oleh testee telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot
jawaban betulnya. Adapun yang dimaksud dengan nilai adalah angka (bisa juga
huruf), yang merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu dengan
skor-skor lainnya, serta disesuaikan pengaturannya dengan standar tertentu. Itulah
sebabnya mengapa nilai sering disebut skor standar.
Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang diperoleh dari
angka-angka dari setiap butir soal yang telah di jawab oleh test dengan benar,
dengan mempertimbangkan bobot jawaban betulnya.
1. Teknik pemeriksaan hasil tes tertulis
Sebagai mana telah dibahas dalam materi sebelumnya bahwa tes hasil belajar
yang diselenggarakan secara tertulis dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu tes hasil belajar tertulis bentuk uraian dan tes hasil belajar tertulis bentuk
objektif, kedua bentuk tes hasil itu memiliki karakteristik yang berbeda.
2. Teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk uraian
Tenik ini dilakukan dengan begitu soal tes uraian selesai disusun hendaknya
tester segera membuat kunci jawaban/pedoman jawaban, kunci jawaban ini
digunakan sebagai pegangan atau patokan dalam pemeriksaan atau
pengoreksian terhadap tes hasil tes uraian dengan cara membandingkan antara
jawaban yang diberikan oleh teste dengan kunci jawaban yang dibuat oleh
tester.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan hasil – hasil tes hasil tes uraian ini terdapat dua hal
yang harus dipertimbangkan yaitu:
1. Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes hasil belajar
Artinya apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu
didasarkan pada standar mutlak maka, prosedur pemeriksaannya adalah
sebagai berikut :
a) Membaca jawaban yang diberikan oleh teste dan membandingkannya dengan
kunci jawaban yang sudah dibuat.
b) Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban teste dengan kunci jawaban
tersebut, tester dapat memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskan
pada jawaban teste tersebut.
c) Menjumlahkan skor-skor tersebut dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih
lanjut.
d) Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes subjektif itu didasarkan pada standar
relatif.
Artinya apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai didasarkan pada standar
relatif maka prosedur pemeriksaannya sebagai berikut :
1. Memeriksa jawaban atas soal nomor satu misalnya yang diberikan oleh selurus
teste sehingga diperoleh gambaran maka dapat diketahui mana teste yang
lengkap,kurang lengkap dan tidak tepat sama sekali.
2. Memberikan skor terhadap jawaban tersebut misalkan jawaban yang tepat
diberi skor 5, kurang tepat 3.
3. Setelah jawaban atas seluruh teste tersebut selesai maka dapat dilakukan
penjumlahan skor yang nantinya dijadikan bahan untuk mengolah nilai.
B. STANDAR PENILAIAN
Menurut Badan Standar Nasional Penilaian (BSNP), Penilaian adalah prosedur
yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta
didik, standar penilaian oleh peserta didik mencakup beberapa standar berikut ini:
1) Standar Umum Penilaian
Merupakan aturan main dari aspek-aspek umum dalam pelaksanaan
penilaian. Adapun prinsip-prinsipnya, yaitu:
- Pemilihan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran
serta jenis informasi yang ingin diperoleh dari peserta didik.
- Informasi yang dihimpun mencangkup ranah-ranah yang sesuai dengan standar
isi dan standar kompetensi lulusan.
- Informasi mengenai perkembangan prilaku peserta didik dilakukan secara
berkala pada kelompok mata pelajarn masing-masing.
- Pendidik harus selalu mencatat perilaku peserta didik yang menonjol, baik yang
bersifat positif maupun negative dalam buku catatan perilaku.
- Melakukan sekurang-kurangnya tiga kali ulangan harian menjelang ulangan
tengah semester dan tiga kali menjelang ulangan akhir semester.
- Pendidik harus menggunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan.
- Pendidik harus selalu memeriksa dan memberi balikan kepada peserta didik
atas hasil kerjanya sebelum memberikan tugas lanjutan.
- Pendidik harus memiliki catatan kumulatif tentang hasil penilaian untuk setiap
peserta didik yang berada dibawah tanggung jawabnya.
- Pendidik melakukan ulangan tangah dan akhir semester untuk menilai
penguasaan kompetensi sesuai dengan tuntutan dalam standar kompetensi
(SK) dan standar lulusan (SL).
- Pendidik yang dibei tugas menangani pengembangan diri harus melaporkan
kegiatan peserta didik kepada wali kelas.
- Pendidik menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik dan tidak disampaikan paa
pihak lain tanpa ijin dengan yang bersangkutan atau kepada orang tua/wali
murid.
2). Standar Perencanaan Penilaian
Merupakan prinsip-prinsip yang harus dipedomani bagi pendidik. Ada tujuh
prinsip standar perencanaan penilaian:
- Pendidik harus membuat rencana penilaian secara terpadu dengan silabus dan
rencana pembelajarannya.
- Pendidik haru mengembangkan criteria pencapaian kompetensi dasar (KD)
sebagai dasar penilaian.
- Pendidik menentukan teknik penilaian dan instrument penilaiannya sesuai
dengan indicator pencapaian KD .
- Pendidik harus menginformasikan seawal mungkin kepada peserta didik
tentang aspek-aspek yang dinilai dan criteria pencapaiannya.
- Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian terhadap ke dalam kisi-kisi
penilaian.
- Pendidik membuat instrument berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan
dilengkapi dengan pedoman penskoran sesuai dengan teknik penilaian yang
digunakan.
- Pendidik menggunakan acuan criteria dalam menentukan nilai peserta didik.
3). Standar Pelaksanaan Penilaian
Standar pelaksanaan oleh pendidik meliputi:
- Pendidik melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan re rencana penilaian
yang telah disusun awal kegiatan pembelajaran.
- Pendidikan menganalisis kualitas instrument dengan mengacu padaPendidikan
menganalisis kualitas instrument dengan mengacu pada persyaratan
instrument serta menggunakan acuan criteria.
- Pendidik menjamin pelaksanaan ulanagn dan ujian yang bebas dari
kemungkinan terjadinya tindak kecurangan.
- Pendidik memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberikan umpan balik dan
komentar yang bersifat mendidik.
4). Standar Pengelolaan dan Pelaporan hasil Penilaian
Standar Pengelolaan dan Pelaporan hasil Penilaian oleh pendidik meliputi:
- Pemberian skor untuk setiap komponen yang dinilai.
- Penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai teknik dengan bobot
tertentu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
- Penentuan satu nilai dalam bentuk angka untuk setiap mata pelajaran, serta
menyampaikan kepada wali kelas untuk ditulis dalam buku laporan pendidikan
masing-masing peserta didik.
- Pendidik menulis deskripsi naratif tentang akhlak mulia, kepribadian, dan
potensi peserta didik yang disampaikan kepada wali kelas.
- Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya dalam rapat
dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas.
- Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian kepada rapat
dewan guru untuk menentukan kelulusan peserta didik pada akhir satuan
pendidikan dengan mengacu pada persyaratan kelulusan satuan pendidikan.
- Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada orang
tua/wali peserta didik.
5). Standar Pemanfaatan Hasil penilaian
Sesuai dengan pedoman umum penilaian yang dikeluarkan oleh BSNP, ada lima
standar pemanfaatan hasil penilaian, yaitu:
- Pendidik mengklasifikasikan peserta didik berdasar tingkat ketuntasan
pencapaian standar kompetesi (SK) dan dan kompetensi dasar (KD)
- Pendidik menyampaikan balikan kepadan peserta didik tentang tingkat capaian
hasil belajar pada setiap KD disertai dengan dengan rekomondasi tindak lanjut
yang harus dilakukan.
- Bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik harus
melakukan pembelajaran remedial agar setiap peserta didik dapat mencapai
standar ketuntasan yang dipersyaratkan.
- Kepada peserta didik yang telah mencapai standar ketuntasanyang
dipersyaratkan dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik dapat
memberikan layanan pengayaan.
- Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan
pembelajaran dan merencanakan barbagai upaya tindak lanjut.