Anda di halaman 1dari 10

RESUME DAN DISKUSI MODUL 5

KUALITAS ALAT UKUR ( INSTRUMEN )


KB.1 VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
KB.2 ANALISIS DAN PERBAIKAN INSTRUMEN

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

Tutor : Dra. Nurul Lindawati, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 5

NAMA NIM

Deni Erwinandari 858553531


Dewi Retno Wulandari 858555574
Anggin Wahyu Herawati 858555614
Sri Wahyu Ningsih 858557474

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA MALANG
POKJAR PACITAN
2021
Modul 5

KUALITAS ALAT UKUR (INSTRUMEN)

KB. 1 Validitas dan Reliabilitas Hasil Pengukuran

A. Apakah validitas itu?

Untuk mengukur sesuatu Anda harus dapat memilih alat ukur yang sesuai agar Anda
dapat memperoleh hasil pengukuran yang tepat. Ketetapan hasil pengukuran inilah yang disebut
validitas. Validitas dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Validitas isi (conten validity)
2. Validitas konstrak (construct validity)
3. Validitas yang dikaitkan dengan kriteria lain ( criteria related,validity).

Pengertian validitas mengacu pada ketetapan interpretasi yang dibuat dari hasil
pengukuran atau evaluasi. Validitas isi diperlukan untuk menjawab pertanyaan “sejauh mana
item-item yang ada dalam tes dapat mengukur keseluruhan materi yang telah di ajarkan.” Tinggi
rendahnya validitas isi dapat ditetapkan berdasarkan analisis rasional atau pertimbangan ahli
terhadap isi tes. Validitas konstrak mengacu pada sejauh mana alat ukur dapat mengungkap
keseluruhan konstrak yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunanan tes. Yang dimaksud
dengan konstrak di sini adalah konsep hipotesis (hipotetical concept) yang digunakan sebagai
dasar dalam penyusunan alat ukur. Validitas konstrak banyak digunakan dalam pengukuran –
pengukuran psikologi seperti pengukuran sikap,minat dan tingkah laku. Validitas criteria
digunakan untuk memprediksi keberhasilan seseorang di masa yang akan datang atau
dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara pengetahuan dengan keterampilan yang
dimiliki.

B. Apakah reliabilitas itu ?

Pengertian reliabilitas mengacu kepada ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran

. salah satu untuk mengetahui ketetapan atau reliabilitas suatu hasil pengukuran , dapat diperoleh
dengan cara melakukan pengukuran dua kali. Hasil pengukuran dikatakan mempunyai
reliabilitas tinggi jika hasil pengukuran pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua.

C. Bagaimana Hubungan Antara Validitas Dan Reliabilitas?

Ketetapan hasil pengukuran ( reliabilitas) sangat diperlukan untuk memperoleh alat ukur yang
dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat( valid). Alat ukur yang mempunyai reabilitas
yang tinggi belum tentu secara otomatis mempunyai validitas tinggi. Karena tinnginya
reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika tidak dibarengi dengan tinnginya validitas
dapat memberikan informasi yang salah tentang apa yang ingin anda ukur.

D. Bagaimana Meningkatkan Reliabilitas Tes?

Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir ke dalam tes tersebut.
Setiap penambahan butir soal belum tentu menaikan reabilitas tes. Penambahan butir soal pada
tes akan meningkatkan reliabilitas jika butir soal yang ditambahkan adalah butir- butir soal yang
homogen dengan butir soal yang ada. Yang dimaksud dengan butir soal yang homogen adalah
butir soal-soal yang mengukur hal yang sama dengan butir soal yang sudah ada. Penambahan
butir soal tidak tidak akan menaikan reliabilitas tes jika butir soal yang ditambahkan tidak
homogen dengan butir soal yang telah ada. Hubungan antara banyaknya butir soal baru yang
ditambahkan dengan peningkatan reliabilitas tes tidak menunjukan hubungan yang linier artinya
setiap penambahan butir soal tidak selalu terus diikuti dengan kenaikan reliabilitas.

KB. 2 ANALISIS dan PERBAIKAN INSTRUMEN

A. Mengapa analisis Butir Soal Penting?

Analisis butir soal sangat penting karena dapat memperoleh informasi yang bermanfaat
baik bagi guru atau siswa, dan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Menurut
Nitko (1983) analisis butir soal menggambarkan suatu proses pengambilan data, dan penggunaan
informasi tentang tiap-tiap butir soal terutama informasi tentang respon siswa terhadap setiap
butir soal. Arti penting penggunaan analisis butir soal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh penyusun soal.
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai
suatu materi.
3. Sebagai umpan balik bagi Anda sendiri sebagai guru untuk mengetahui kesulitan- kesulitan
yang dialami siswa dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemampuan Anda dalam menulis soal.

B. Kapan Analisis Butir Soal Dilakukan?

Dalam menganalisis butir soal ada dua karakteristik butir soal yang perlu diperhatikan
yaitu tingkat kesukaran dan daya beda butir-butir soal.

1. Tingkat Kesukaran Butir Soal


Tingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukan
kualitas butir soal apakah termasuk mudah, sedang atau sukar. Besar tingkat kesukaran butir
soal, dapat dihitung dengan memperhatikan proporsi peserta tes yang menjawab benar
terhadap setiap butir soal.

2. Daya Beda
Daya beda butir soal memilki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat
membedakan kemampuan individu peserta tes. Butir soal didukung potensi daya beda yang baik,
akan mampu membedakan peserta didik yang memiliki kemapuan tinggi (pandai) dengan
pseserta didik yang memiliki kemampuan rendah ( kurang pandai).

Butir butir soal yang kunci jawabannya mempunyai indeks daya beda negatif adalah butir
soal yang kurang baik karena butir soal tersebut tidak dapat membedakan siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai, di mana siswa yang kurang pandai justru lebih banyak
menjawab benar daripada siswa yang pandai.

Butir soal mempunyai daya beda yang baik jika dianalisis kuncinya mempunyai daya
beda positif dan pengecohnya mempunyai daya beda negatif. Menurut Frenandes (1984) kaegori
indeks daya beda butir soal adalah sebagai berikut:

D ≥ 0,40 = sangat baik


0,30 ≤ D < 0,40 = baik
0,20 ≤ D < 0,30 = sedang
D < 0,20 = tidak baik

C. Bagaimana Cara Melakukan Analisis Secara Sederhana?

Untuk menganalisis butir soal secara sederhana disajikan dengan langkah-langkah


sebagai berikut:

1. Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa.


2. Berdasarkan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa tersebut susunlah skor siswa
mulai dari skor tertinggi ke skor terendah.
3. Berdasarkan urutan skor tersebut tentukan siswa yang termasuk dalam kelompok atas dan
siswa yang termasuk dalam kelompok bawah.
4. Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban yang
disediakan.
5. Dengan cara yang sama hitung jumlah siswa dalam kelompok bawah yang memilih tiap- tiap
alternatif jawaban yang disediakan.
6. Hitung jumlah seluruh peserta tes ( kelompok atas, tengah, dan bawah) yang menjawab benar.
7. Hitung tingkat kesukaran butir soal dan daya beda dengan menggunakan rumus yang telah
disediakan.

D. Bagaimana Menganalisis Tes Uraian?


Cara menganalisis tes uraian menurut Withney dan Sabers ( Menhers dan Lehman, 1984)
sebagai berikut :

1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok atas (25%) dan kelompok bawah
( 25%).
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah.
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan rumus berikut:
E. Bagaimana Memperbaiki Butir Soal?

Dalam memperbaiki butir soal hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Perhatikan tingkat kesukaran butir soal. Butir soal dianggap baik jika mempunyai tingkat
kesukaran (p) antara 0,25 sampai dengan 0,75 atau yang mendekati angka tersebut.

2. Perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika kunci atau jawaban yang
dianggap benar mempunyai daya beda positif tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda
negatif.

F. Bagaimana Memperbaiki Non Tes?

Prosedur memperbaiki instrument non tes sama dengan prosedur memperbaiki tes.

Perbaikan yang pertama dengan menulis instrument. Perbaikannya dengan meminta pakar untuk
mereview atau menelaah instrument tersebut. Setelah instrument di telaah langkah berikutnya uji
coba kelapangan. Penyempurnaan butir yang lemah dapat dilaksanakan dengan mengganti butir
yang lama dengan butir yang baru atau dengan memperbaiki butir yang kurang baik.

Penyebab butir soal kurang baik antara lain :

1. Penggunaan bahasa kurang komunikatif;

2. Kalimat bersifat ambigus ( dapat ditafsirkan ganda) ;

3. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari indikator;

4. Pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait (sifat) yang akan diukur.
Diskusi Modul 5

KUALITAS ALAT UKUR ( INSTRUMEN )

KB. 1 VALIDITAS DAN REALIBILITAS HASIL PENGUKURAN

 PENANYA : RINI HANDAYANI

Jelaskan apakah yang dimaksud validitas?

 PENJAWAB : EVA NURHASANAH

Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen , prinsif
validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang bearrti prinsif keandalan instrumen dalam
pengumpulan data

 PENANYA : LILIS LISNAWATI

Secara umum validitas ada 3 jenis ,sebutkan dan jelaskan!


 PENJAWAB : ADE IRMAWATI

a. Validitas isi yaitu untuk menjawab pertanyaan sejauh mana item-item yang ada dalam tes
dapatmengukur keseluruhan materi yang telah diajarkan

b. Validitas kontrak mengacu sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengungkap
keseluruhan konstrak yang digunakan sebagai dasar dalam penyususnan tes tersebut

c. Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu

 PENANYA : IRA ANNISA

Apa yang dimaksud dengan konsep realibilitas dalam arti stabilitas tes,dalam arti equivalent tes
dan dalam arti konsistensi internal?

 PENJAWAB : AI LINA

a. Konsep realibilitas dalam arti stabilitas tes adalah

b. Konsep realibilitas dalam arti equivalent test dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua
tes yang anda gunakan paralel atau tidak, sedangkan

c. konsep reliabilitas dalam arti konsistensi internal dimaksudkan mengatahui apakah


kumpulan butir soal yang ada dalam satu set tes tersebut mengukur dimensi hasil belajar yang
sama atu tidak

 PENANANYA : RINA JAYUSMAN

bagaimana cara membuat kisi-kisites agar validitas isinya dapat dipertanggungjawabkan?

 PENJAWAB : RINI HANDAYANI

Idealnya semua materi yang telah anda ajarkan harus anda ujikan, tetapi karena terbatasnya
waktu ujian maka tidak mungkin anda menanyakan seluruh bahan tersebut cara terbaik adalah
memilih konsep-konsep terpenting yang dapat mewakili seluruh materi yang telah diajarkan.

 PENANANYA : EVA NURHASANAH

apakah tes yang mempunyai reliabilitas tinggi selalu mempunyai validitas yang tinggi?

 PENJAWAB :LILIS LISNAWATI

Tingginya reabilitas sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengukuran yangvalid tetapi jika
tingginya realibilitas tanpa disertai dengan tingginya validitas dapat memberikan informasi yang
salah

 PENANYA : ADE IRMAWATI

jika tes yang terdiri atas 90 butir soal dengan realibilitas0,75 jumlah soalnya dikurangi menjadi
60 butir, berapakah reliabilitas set tes yang baru tersebut?

 PENJAWAB : RINA JAYUSMAN


Untuk menghitung efek penambahan atau pengurangan butir soal terhadap reliabilitas dapat anda
hitung dengan menggunakan rumus korelasi spearman brown.

 PENANYA : AI LINA

Pengertian validitas mengacu pada?

 PENJAWAB :LILIS LISNAWATI

Ketepatan hasil pengukuran

Diskusi Modul 5

KUALITAS ALAT UKUR ( INSTRUMEN ) KB. 2ANALISIS DAN PERBAIKAN


INSTRUMEN

 PENANYA : AI LINA

Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis item?

 PENJAWAB : EVA NURHASANAH

Analisis item merupakan suatu proses pengambilan dan penggunaan informasi tentang tiap-tiap
butir terutamainformasi tentang respon siswaterhadap setiap butir soal
 PENANYA : LILIS LISNAWATI

Sebutkan arti penting dalam penggunaan analisis butir soal?

 PENJAWAB : RINI HANDAYANI

a. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh penyususn soal

b. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai
suatu materi

c. Sebagai umpan balik bagi anda sendiri sebagaiguru untukmengetahui kesulitan- kesulitan
yang dialami siswa dalam memahami suatu materi

d. Sebagai acuan untuk merevisi soal

e. Untuk memeperbaiki kemampuan anda dalam menulis soal

 PENANYA : RINA JAYUSMAN

Langkah apa saja yang dilakukan dalam menganalisis butir soal?

 PENJAWAB : ADE IRMAWATI

a. Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa

b. Berdasarkan jumlah jawaban yang benar dari siswa tersebut susunlah skor siswa mulai
dari skor tertinggi ke skor terendah

c. Berdasarkan urutan skor tersebut tentukan siswa yang termasuk dalam kelompok atas dan
siswa yang termasuk dalam kelompok bawah

d. Hitunglah jumlah siswa dalam kelompok atas yang memilih tiap-tiap alternatif jawaban
yang disediakan

e. Dengan cara yang sama hitung jumlah siswa dalam kelompok bawah yang memilih tiap-
tiap alternatif jawaban yang disediakan

f. Hitunglah jumlah seluruh peserta tes yang menjawab benar

g. Hitunh tingkat kesukaran butir soal dan daya beda dengan menggunakanrumus yang telah
disediakan.

 PENANYA : IRA ANNISA

Sebutkan karakteristik butir soal yang perlu di perhatikan!

 PENJAWAB : RINI HANDAYANI

a.tingkat kesukaran soal

b. daya beda(D)

 PENANYA : ADE IRMAWATI


Jelaskan Hal apa saja yang harus di perhatikan supaya soal-soal yang disusun berfungsi
sebagaimana mestinya!

 PENJAWAB : LILIS LISNAWATI

a. Apakah soal-soal yang anda ssusun sudah sesuai untuk mengukur perubahan tingkah laku
seperti telah dirumuskan dalam tujuan interaksional khusus?

b. Apakah tingkat kesukaran sudah anda perhitungkan?

c. Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai?

d. Apakah kunci soal yang anda buat sudah benar sesuai dengan maksud soal?

e. Jika anda menggunakan tes pilihan berganda , apakah pengecoh yang anda pilih sudah
berfungsi dengan baik?

f. Apakah soal tersebut masih dapat di tafsirkan ganda atau tidak?

 PENANYA : EVA NURHASANAH

Bagaimana cara mengukur butir soal?

 PENJAWAB : IRA ANNISA

Seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan individu peserta tes.butir soal
di dukung potensi daya beda yang baik,akan mampu membedakan peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi dengan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah

 PENANYA : RINI HANDAYANI

Coba jelaskan apa maksud karakteristik tingkat kesukaran butir soal!

 PENJAWAB : AI LINA

Karakteristik yang dapat menunjukan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah sedang
atau sukar.

Suatu butir soal dikatakan mudah jika sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar dan
dikatakan sukar jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar

Anda mungkin juga menyukai