Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RELIABILITAS TES, TES STANDAR DAN TES NON STANDAR

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Evaluasi Sistem Pembelajaran PAI I

Dosen Pengampu: Dr. Dewi Evi Anita,.M.Ag.

Di Susun Oleh :

1. Maria Ulfah ( 12010059 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN SEMARANG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes kemampuan pada dasarnya terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Aptitude test
2. Achievement tes
Perbedaan antara dua tes ini sebenarnya tidak tegas, soal – soal mengenai kedua tes
tersebut sering kali saling melingkupi ( overlap ). Untuk kedua macam tes ini
biasanya menggunakan hitung – hitungan dan perbendaharaan kata – kata dan
sekelompok tes dari kedua macam tes ini biasanya juga menguji tentang
keterampilan membaca. Kesamaan yang lain adalah bahwa keduanya telah
digunakan untuk meramalkan hasil untuk yang masa akan dating, walaupun pada
umumnya jika kita menggunakan tes prestasi penilai melihat apa yang telah
diperoleh setelah siswa ( tercoba ) itu diberi suatu pelajaran.
Tes adalah salah satu bentuk instrumen evaluasi untuk mengukur
seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai pokok-pokok
materi yang sudah diajarkan. Tes ada yang dibuat oleh seorang guru yang kemudian
disebut tes Non Standar dan ada tes yang sudah memenuhi standar suatu satuan
pendidikan maupun lembaga pendidikan yang kemudian disebut tes terstandar.
Dalam menilai, baik tes terstandar maupun tes non standar ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan analisis hasil tes tersebut. Dalam
makalah ini akan diuraikan tentang banyak hal yang berkaitan dengan tes standar
dan tes non standar. Serta dijelaskan juga tentang analisis hasil tes.
Reliabilitas berhubungan dengan maslah kepercayaan. Suatu tes dapat
mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberika hasil yang
tetap. Maka pengertian realibilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan
hasil tes. Atau hasilnya berubah – ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan
tidak berarti.
Konsep tentang realibilitas ini tidak akan sulit dipahamai apabila
pembaca memahami konsep validitas. Tuntutan bahawa ninstrumen evaluasi harus
valid menyangkut harapan diperolehnya data yang valid, sesuai dengan kenyataan.
Dalam hal reliebilitas ini tuntutannya tidak jauh berbeda. Jika validitas terkait

1
dengan ketepatan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari
kenyataan. Artinya, bahwa data tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait
dengan pemotretan berkali – kali. Instrument yang baik dalah instrument yang
dapat dengan konsisten memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

B. Perumusan masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dirumuskan yaitu :
1. Apa Pengertian realibilitas tes, tes standar dan tes non standar?
2. Apa Arti realibilitas bagi sebuah tes dan bagaimana menentukan besaran
koefisiennya?
3. Apa Perbandingan antara tes standar dengan tes non standar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian realibilitas tes, tes standar dan tes non standar.
2. Untuk mengetahui arti realibilitas bagi sebuah tes serta menentukan besaran
koefisiennya.
3. Untuk mengetahui Perbandingan antara tes standar dengan tes non standar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian reabilitas, tes standar an tes non standar


1. Realibilitas
Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat konsistensi skor yang dicapai
oleh orang yang sama dan tes yang sama pula ketika diuji pada waktu yang
berbeda. Atau, konsistensi skor juga dapat diperoleh dengan soal yang berbeda
tetapi memiliki kesamaan dari berbagai aspek.
Menurut Sugiono Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat
keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya
untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan
pada situasi yang berbeda-beda.
Reliabelitas sering diartikan kosistensi\ ketetapan, Artinya jika tes
tersebut dipakai berulang-ulang pada kelompok siswa yang sama, hasilnya akan
relatif sama. Contoh: Tes biologi bentuk pilihan ganda sebanyak 50 nomor uji
coba pada sekelompok siswa sebanyak tiga kali pada saat yang berlainan maka
setiap siswa akan tetap berada pada ranking yang sama dalam kelompoknya.
maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu keajegan
suatu tes untuk mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur.
2. Tes Standar
Tes standar adalah suatu tes dimana semua siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sama dari sebagian besar pertanyaan dikerjakan dengan
mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula.
Tes standar umunya dibuat oleh suatu tim (guru, ahli psikologi, ahli
bidang studi) yang sebelum diteskan, diuji dahulu validitas, reabilitas,
kepraktisan dan daya bedanya. Penyusunan tes standar selalu mengusahakan
agar sistem skoringnya sangat obyektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas
yang sangat tinggi.Apabila mungkin dilakukan oleh mesin,hal ini tidak berarti
bahwa bentuk tes standar selalu pilihan ganda.

3
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu
tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik;
yakni diketahui validitas dan reliabilitasnya baik validitas rasional maupun
validitas empirik, reliabilitas dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun
homoginitasnya. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat
diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.Untuk mengukur
validitas dan reliabilitasnya telah diujicobakan beberapakali sehingga hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
3. Tes Non Standar
Tes non standar adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun oleh
seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam penyusunan
tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat menyusun tes secara
baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validitas dan reliabilitas
belum dapat dipertanggungjawabkan.
Tes non standar sering digunakan untuk menyebut tes buatan guru,
artinya disusun oleh seorang guru tanpa bantuan tim ahli. Sebenarnya
penggunaan istilah kedua ini tidak tepat, sebab mendiskripsikan guru seagai
orang yang tidak mampu menyusun tes yang baik, penulis lebih cenderung
menggunakan pengertian yang mendasarkan pada kriteria kualitatif dari pada
dilihat dari siapa yang menyusun. Tes non standar memang memiliki beberapa
kekhususan, bisa jadi syarat kualitatif belum terpenuhi, tetapi ia memiliki
kelebihan lebih cocok untuk mengukur hal-hal khusus yang tidak dapat
distandarisasikan; seperi formatif, tes diagnostik, hasilnya lebih realistik. Sebab
tes ini dirancang sesuai dengan keadan peserta didik, PBM suatu tingkat dan
lembaga pendidikan tertentu.
B. Menentukan Besaran Koefisien Reliabelitas
a. Metode Bentuk Paralel
Tes paralel adalah dua buah tes yang memiliki kesamaan tujuan,
tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Misalnya:
tes biologi seri A dan tes biologi seri B. Kedua tes tersebut diuji coba pada

4
kelompok siswa yang sama. Teknik yang digunakan untuk menentukan
koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi product moment.
b. Metode Tes Ulang
Dalam metode tes ulang guru yang menguji reliabelitas tes hanya
menyusun satu tes yang diuji cobakan sebanyak dua kali. Teknik yang
digunakan untuk menentukan koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi
product moment.
c. Metode Tes Belah Dua
Teknik belah dua adalah teknik analisis yang digunakan dengan cara
instrumen tes objektif dibelah menjadi dua bagian yang sama, artinya jumlah
soal yang harus dianalisis memiliki jumlah soal yang genap (agar terbagi rata),
Dalam menentukan reliabelitas menggunakan metode tes belah dua, guru
hanya membuat satu tes. Tes tersebut dibelah dua dengan cara:
1) Belah ganjil genap: membelah tes berdasarkan nomor ganjil dan nomor
genap. Skor tes bernomor ganjil dianggap sebagai skor, demikian juga tes
bernomor genap.
2) Belahan awal akhir: tes dibelah berdasarkan nomor awal dan akhir.
Misalnya tes nomor 1 sampai dengan 100 juga dianggap sebagai skor satu
tes.
d. Teknik Non Belah Dua
Uji reliabilitas dengan teknik non belah dua dikembangkan oleh Kuder dan
Richardson, hasil pengembangan ini kemudian disebut dengan rumus KR-20
dan KR-21.
1) Formula KR-20
Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab benar butir soal ke-i
q : proporsi subjek yang menjawab salah butir soal ke-I (q = 1 – p)
Jum.pq : Jumlah hasil kali p dan q

5
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi (akar varians)
2) Formula KR-21
Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:
n : Banyaknya item
Xt : Rerata skor total
C. Perbandingan antara Tes Standar Dengan Tes Non Standar
Setelah mempelajari uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa tes standar
sebenarnya bukanlah suatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar. Tes ini
disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan yang
sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes non standar.
Tes Standar dapat dibedakan dengan Tes Non standar dengan perbandingan sebagai
berikut

Tes Standar Tes Non Standar


 Didasarkan atas bahan dan
tujuanumum dari sekolah-sekolah  Didasarkan atas bahan dan
diseluruhnegara. tujuankhusus yang dirumuskan oleh
 Mencakup aspek yang luas dan guruuntuk kelasnya sendiri.
pengetahuan atau ketrampilan  Dapat terjadi hanya mencakup
denganhanya sedikit butir tes pengetahuan atau ketrampilan yang
untuk setiapketrampilan atau topi sempit.
 Disusun dengan kelengkapan staf  Biasanya disusun sendiri oleh
profesor, pembahas, editor, butir guru dengan sedikit atau tanpa
tes. bantuanorang lain/tenaga ahli.
 Menggunakan butir-butir tes  Jarang-jarang menggunakan butir-
yangsudah diuji cobakan (try butir tes yang sudah diuji
out ),dianalisis dan direvisi cobakan,dianalisis, dan direvisi
sebelummenjadi sebuah tes.  Mempunyai relabilitas sedang
 Mempunyai relabilitas yang ataurendah.
tinggi.  Norma kelompok terbatas kelas
 Dimungkinkan menggunakan tertentu
normauntuk seluruh negara.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat konsistensi skor yang dicapai
oleh orang yang sama dan tes yang sama pula ketika diuji pada waktu yang
berbeda. Atau, konsistensi skor juga dapat diperoleh dengan soal yang berbeda
tetapi memiliki kesamaan dari berbagai aspek.
Menenentukan Besaran Koefisien Reliabelitas :
a. Metode Bentuk Paralel
b. Metode Tes Ulang
c. Metode Tes Belah Dua
1) Belah ganjil genap
2) Belahan awal akhir
d. Motode Non Belah Dua
Tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau
disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes
tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik; yakni diketahui validitas
dan reliabilitasnya baik validitas rasional maupun validitas empirik, reliabilitas
dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun homoginitasnya.
Tes non standard adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun oleh
seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam penyusunan
tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat menyusun tes secara
baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validitas dan reliabilitas belum
dapat dipertanggungjawabkan.
Perbedaan yang terdapat pada tes standar dengan tes non standar adalah
pada aspek bahan, tujuan, aspek cakupan, penyusun, pengujian, tingkat reabilitas,
norma, waktu penyususnan, pertanggungjawaban, angaran biaya, dan kegunaan

B. Saran
Tuntutan perkembangan jaman tentang guru profesional hendaknya
mendapatkan tanggapan positif dari seluruh guru yang ada dipelosok negeri ini.
Professional tersebut salah satunya terlihat dari cara guru memproduksi alat

7
evaluasi beruapa soal yang bermutu. Soal bermutu disini tentunya yang validitas
dan reliabilitasnya baik. Pembuatan soal oleh guru hendaknya mengikuti kaidah –
kaidah standarisai pembuatan soal yang ada. Hal ini dilakukan agar soal yang
dibuat oleh guru merupakan soal standar yang sudah memenuhi syarat kelayakan
disebut sebagai soal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :


Bumi Aksara.
Arikonto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi
Angkasami
Purwanto, M. Ngalim. 2001. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thoha, M. Chabib. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai