Di Susun Oleh :
1
dengan ketepatan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari
kenyataan. Artinya, bahwa data tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait
dengan pemotretan berkali – kali. Instrument yang baik dalah instrument yang
dapat dengan konsisten memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
B. Perumusan masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dirumuskan yaitu :
1. Apa Pengertian realibilitas tes, tes standar dan tes non standar?
2. Apa Arti realibilitas bagi sebuah tes dan bagaimana menentukan besaran
koefisiennya?
3. Apa Perbandingan antara tes standar dengan tes non standar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian realibilitas tes, tes standar dan tes non standar.
2. Untuk mengetahui arti realibilitas bagi sebuah tes serta menentukan besaran
koefisiennya.
3. Untuk mengetahui Perbandingan antara tes standar dengan tes non standar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu
tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik;
yakni diketahui validitas dan reliabilitasnya baik validitas rasional maupun
validitas empirik, reliabilitas dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun
homoginitasnya. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat
diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.Untuk mengukur
validitas dan reliabilitasnya telah diujicobakan beberapakali sehingga hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
3. Tes Non Standar
Tes non standar adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun oleh
seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam penyusunan
tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat menyusun tes secara
baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validitas dan reliabilitas
belum dapat dipertanggungjawabkan.
Tes non standar sering digunakan untuk menyebut tes buatan guru,
artinya disusun oleh seorang guru tanpa bantuan tim ahli. Sebenarnya
penggunaan istilah kedua ini tidak tepat, sebab mendiskripsikan guru seagai
orang yang tidak mampu menyusun tes yang baik, penulis lebih cenderung
menggunakan pengertian yang mendasarkan pada kriteria kualitatif dari pada
dilihat dari siapa yang menyusun. Tes non standar memang memiliki beberapa
kekhususan, bisa jadi syarat kualitatif belum terpenuhi, tetapi ia memiliki
kelebihan lebih cocok untuk mengukur hal-hal khusus yang tidak dapat
distandarisasikan; seperi formatif, tes diagnostik, hasilnya lebih realistik. Sebab
tes ini dirancang sesuai dengan keadan peserta didik, PBM suatu tingkat dan
lembaga pendidikan tertentu.
B. Menentukan Besaran Koefisien Reliabelitas
a. Metode Bentuk Paralel
Tes paralel adalah dua buah tes yang memiliki kesamaan tujuan,
tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Misalnya:
tes biologi seri A dan tes biologi seri B. Kedua tes tersebut diuji coba pada
4
kelompok siswa yang sama. Teknik yang digunakan untuk menentukan
koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi product moment.
b. Metode Tes Ulang
Dalam metode tes ulang guru yang menguji reliabelitas tes hanya
menyusun satu tes yang diuji cobakan sebanyak dua kali. Teknik yang
digunakan untuk menentukan koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi
product moment.
c. Metode Tes Belah Dua
Teknik belah dua adalah teknik analisis yang digunakan dengan cara
instrumen tes objektif dibelah menjadi dua bagian yang sama, artinya jumlah
soal yang harus dianalisis memiliki jumlah soal yang genap (agar terbagi rata),
Dalam menentukan reliabelitas menggunakan metode tes belah dua, guru
hanya membuat satu tes. Tes tersebut dibelah dua dengan cara:
1) Belah ganjil genap: membelah tes berdasarkan nomor ganjil dan nomor
genap. Skor tes bernomor ganjil dianggap sebagai skor, demikian juga tes
bernomor genap.
2) Belahan awal akhir: tes dibelah berdasarkan nomor awal dan akhir.
Misalnya tes nomor 1 sampai dengan 100 juga dianggap sebagai skor satu
tes.
d. Teknik Non Belah Dua
Uji reliabilitas dengan teknik non belah dua dikembangkan oleh Kuder dan
Richardson, hasil pengembangan ini kemudian disebut dengan rumus KR-20
dan KR-21.
1) Formula KR-20
Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab benar butir soal ke-i
q : proporsi subjek yang menjawab salah butir soal ke-I (q = 1 – p)
Jum.pq : Jumlah hasil kali p dan q
5
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi (akar varians)
2) Formula KR-21
Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
n : Banyaknya item
Xt : Rerata skor total
C. Perbandingan antara Tes Standar Dengan Tes Non Standar
Setelah mempelajari uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa tes standar
sebenarnya bukanlah suatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar. Tes ini
disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan yang
sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes non standar.
Tes Standar dapat dibedakan dengan Tes Non standar dengan perbandingan sebagai
berikut
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat konsistensi skor yang dicapai
oleh orang yang sama dan tes yang sama pula ketika diuji pada waktu yang
berbeda. Atau, konsistensi skor juga dapat diperoleh dengan soal yang berbeda
tetapi memiliki kesamaan dari berbagai aspek.
Menenentukan Besaran Koefisien Reliabelitas :
a. Metode Bentuk Paralel
b. Metode Tes Ulang
c. Metode Tes Belah Dua
1) Belah ganjil genap
2) Belahan awal akhir
d. Motode Non Belah Dua
Tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau
disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes
tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik; yakni diketahui validitas
dan reliabilitasnya baik validitas rasional maupun validitas empirik, reliabilitas
dalam arti teruji tingkat stabilitas, maupun homoginitasnya.
Tes non standard adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun oleh
seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam penyusunan
tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat menyusun tes secara
baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validitas dan reliabilitas belum
dapat dipertanggungjawabkan.
Perbedaan yang terdapat pada tes standar dengan tes non standar adalah
pada aspek bahan, tujuan, aspek cakupan, penyusun, pengujian, tingkat reabilitas,
norma, waktu penyususnan, pertanggungjawaban, angaran biaya, dan kegunaan
B. Saran
Tuntutan perkembangan jaman tentang guru profesional hendaknya
mendapatkan tanggapan positif dari seluruh guru yang ada dipelosok negeri ini.
Professional tersebut salah satunya terlihat dari cara guru memproduksi alat
7
evaluasi beruapa soal yang bermutu. Soal bermutu disini tentunya yang validitas
dan reliabilitasnya baik. Pembuatan soal oleh guru hendaknya mengikuti kaidah –
kaidah standarisai pembuatan soal yang ada. Hal ini dilakukan agar soal yang
dibuat oleh guru merupakan soal standar yang sudah memenuhi syarat kelayakan
disebut sebagai soal.
8
DAFTAR PUSTAKA