Tentang:
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing:
PASCASARJANA
1442 H / 2021 M
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian reliabilitas tes hasil belajar
b. Agar memahami teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk
uraian
c. Memahami teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk objektif
1
II. PEMBAHASAN
1
Doni,Sindu, BG Phalguna, Yogi, Evaluasi Pendidikan, ( Beta), h. 82-83
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1986), h.
75
2
extent to which a instrument measure stable characteristic of instrument takes and
therefore is free from random measurement random error. A reliable instrument
provides a relatively consistent measure of instrument taker characteristic theoretically
dafined as ratio og true score variance to instrument score variance”.3
Menurut Nunaly, Allen, Yen dan Anastasi bahwa reliabilitas adalah kestabilan
skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada
situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran yang lainnya. Jadi
realibilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil
dua pengukuran terhadap hal yang sama.4
Cara-cara mencari besarnya reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama.
Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Kriteria yang
digunakan untuk mengetahui ketetapan ada yang berada di luar tes (consistencyexternal)
dan pada tes itu sendiri(consistency internal).
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam istilah
bahasa inggris disebut alternate-forms method (paralel form).
Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes.
Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi
dicobakan dua kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode
ini dapat disebut dengan single-test-double-trial method. Kemudian hasil dari kedua tes
tersebut dihitung korelasinya.
Kelemahan penggunaan metode dua tes dua kali percobaan dan satu tes dua kali
percobaan diatasi dengan metode ketiga ini yaitu metode belah dua. Dalam menggunakan
metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes yang dicobakan satu kali. Maka,
disebut juga single-test-single-trial method.
3
Muri Yusuf, Asesment dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 73-74
4
Gito Supriadi, Reliabilitas Tes Hasil Belajar dan Aplikasinya dalam Evaluasi Pembelajaran,
(Jurnal Himmah, Vol VII No 18 Januari-April 2006), h. 51-52
3
Oleh sebab itu, reliabilitas suatu instrumen merujuk kepada kadar stabilitas dan
konsisten instrumen tersebut. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah
untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.
Suatu instrument atau tes dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes
yang dibuat memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Tes
yang memiliki reliabilitas tinggi adalah akurat, reproducible dan generalized terhadap
kesempatan testing dan instrumen tes lainnya. Secara rinci faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas sebuah tes diantaranya:
c. Reliabilitas itu penting tetapi tidak cukup untuk menjamin validitas suatu
instrumen. Ia hanya menyediakan kenyataan tentang konsisten, bukan
mengukur instrumen.
5
Abdul Kadir, Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar, (Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 8 No. 2,
2015), h. 73
4
standar error measurement.6
Jadi suatu alat ukur dikatakan reliable apabila alat ukur itu diujikan kepada objek
atau subyek yang sama secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten,
stabil atau relatif sama.
Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun
oleh seorang staf pengajar telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang
tinggi ataukah belum, pada umumnya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal
dengan nama Rumus Alpha. Adapun rumus alpha yang dimaksud adalah :7
Dalam tes hasil belajar bentuk obyektif untuk menentukan reliabilitas tes,
dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan, yaitu:
6
Muri Yusuf, op.cit., h. 74
7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 207-
208
5
dengan menggunakan pendekatan single tes-single trial, maka penentuan
reliabilitas tes tersebut dilakukan dengan jalan melakukan pengukuran
terhadap sekelompok subyek, di mana pengukuran itu dilakukan dengan
hanya menggunakan satu jenis alat pengukur dan bahwa pelaksanaan
pengukuran itu hanya dilakukan sebanyak satu kali saja. Dengan kata lain
pendekatan single test-single trial adalah pendekatan serba single atau
pendekatan serba satu, yaitu kelompok subyek, satu jenis alat pengukur, dan
satu kali pengukuran atau sekelompok testee, satu jenis dan satu kali testing
8
Ibid., h. 213-218
6
a). Pendekatan single test single trial dengan menggunakan formula spearmen brown
model gasal genap. Adapun langkah- langkah yang perlu ditempuh yaitu:
Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang yang bernomor gasal yang
dimiliki oleh nasing-masing, individu testee
7
antara variabel X (separoh sebelah) dengan variabel Y (separoh belahan kanan)
yaitu r xy atau rhh .
Jumlah butir-butir item yang akan diuji haruslah merupakan bilangan genap
Dengan dua buah model perhitungan (model kiri-kanan dan genap-ganjil). dapat
terjadi bahwa koefisin reliabilitas tes menunjukkan bilangan yang tidak sama.
8
antara belahan I dengan belahan II, melainkan mendasarkan diri pada jumlah kuadrat
deviasi pada tes belahan I, jumlah kuadrat deviasi pada tes belahan II, dan jumlah
kuadrat total (belahan I + belahan II). Adapun formula yang diajukan oleh flanagan
adalah:
Rulon merumuskan suatu formula untuk mengestimasi reliabilitas dengan belah dua
tanpa perlu berasumsi bahwa kedua belahan mempunyai varians yang sama. Menurut
Rulon perbedaan skor subyek pada kedua belahan instrumen akan membentuk distribusi
perbedaan skor dengan varians yang besarnya ditentukan oleh varians error masing-
masing belahan menetukan varians error keseluruhan instrumen, maka varians error
instrumen ini dapat diestimasi lewat besarnya varians perbedaaan skor diantara kedua
belahan. Dalam melakukan estimasi reliabilitas skor instrumen, varians perbedaan skor
diperhitungkan sebagai sumber error. Untuk melakukan estimasi reliabilitas instrumen
dengan rumus Rulon, peneliti juga harus menghitung dahulu varians selisih belahan
pertama dan kedua varians total. Formula Rulon untuk mengestimasi reliabilitas
sebagai berikut: 9
Keterangan:
9
Heri Retnawati, Reliabilitas Instrumen Penelitian, (Bukittinggi, 2017), h. 3
9
1 = bilangan konstan
Sd2 = varian perbedaan antar skor yang dicapai oleh testee pada belahan I
dengan skor yang dicapai oleh testee pada belahan II
Ada banyak cara untuk memilih tes yang terdiri dari n butir menjadi dua bagian
yang masing-masing terdiri dari n/2 butir, salah satunya adalah pemilihan berdasarkan
butir nomor ganjil dan butir nomor genap. Tidak puas dengan metode belah dua, Kuder
dan Richardson mengembangkan metode baru untuk mengestimasi reliabilitas tes
berdasarkan statistik butir. Kuder dan Richardson memilih tes yang terdiri dari n butir
menjadi n bagian yang masing- masing terdiri dari satu butir. Kuder dan Richardson
mengasumsikan bahwa butir-butir tes memiliki satu faktoe persekutuan. Dengan kata
lain, butir-butir tes hasus paralel. Formula dasar dari reabilitas Kuder dan Richardson
populer dengan sebutan formula atau rumus KR-20. K-R singkatan dari Kuder dan
Richardson, sedangkan 20 merupakan catatan bilangan yang menemukan banyak
replikasi perhitungan sampai penemuan rumus tersebut. Formula KR-20 adalah seperti
di bawah ini:
10
Universitas Pendidikan Ganesha, Pascasarjana, Reliabilitas Instrumen, h. 5
10
e. Pendekatan single tes-single trial dengan menggunakan formula C
Hoyt
11
Anas Sudijono, op.cit., h. 259-260
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji
ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke
pengukuran yang lainnya. Jadi realibilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan
atau keamntapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Suatu alat
ukur dikatakan reliable apabila alat ukur itu diujikan kepada objek atau subyek yang
sama secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten, stabil atau relatif
sama.
Ada dua teknik yang digunakan dalam menguji kerealibilitasan suatu tes,
yaitu:
12
2. Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Gito Supriadi, Gito. 2006. Reliabilitas Tes Hasil Belajar dan Apalikasinya Dalam
Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Himmah, Vol VII No 18 Januari-April
Kadir, Abdul. 2015. Menyusun dan Menganalisis Tes Hsil Belajar. Jurnal Al-
Ta’dib, Vol. 8 No. 2, Juli-Desember
14