Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 2 PONOROGO


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Kelas / Semester/ : XI / 1
Topik : Sampaikanlah dariku walau satu ayat
Materi Pokok : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat.
Alokasi Waktu : 4 X 3 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti :
(K1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


1.5. Menerapkan ketentuan syariat Islam 1.5. Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam pelaksanaan khutbah, tabl³g dalam pelaksanaan khutbah, tabl³g dan
dan dakwah di masyarakat dakwah di masyarakat

3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, 3.10 Mampu Memahami pelaksanaan


tabligh dan dakwah. khutbah, tabligh dan dakwah.

4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan 4.12 Mampu Mempraktikkan khutbah,


dakwah tabligh, dan dakwah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian khutbah, tabl³g, dan dakwah.
2. Menjelaskan dalil yang menerangkan tentang khutbah, tabl³g dan dakwah.
3. Membedakan antara khutbah, tabl³g, dan dakwah.
4. Menjelaskan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khutbah, tabl³g, dan
dakwah.
5. Mempraktikkan khutbah, tabl³g, dan dakwah.
6. Membiasakan khutbah, tabl³g, dan dakwah dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat.

7. Materi Ajar
Khutbah, tabligh dan dakwah

pg. 31
8. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
9. Kegiatan Pembelajaran

Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
 Memberikan salam
Pendahuluan  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi sebelumnya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
 Mengamati Critical Thinking
Inti - Menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan pelaksanaan 70 menit
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat dalam Islam secara
individu maupun kelompok.
- Mencermati ketentuan
4 C : Berpikir dan tatadancara pelaksanaan khutbah,
Kritis
tabligh dan dakwah di masyarakat
Penyelesaian Masalah
 Menanya:
- Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
 Eksperimen/Eksplor
Collaboration/Critical
- Diskusi tentangThinking
ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah,
tabligh dan dakwah di masyarakat
- Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah di masyarakat
 Assosiasi Creativity
- Menyimpulkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah,
tabligh dan dakwah di masyarakatt
- Menyimpulkan hikmah ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan Communication
hasil diskusi tentang ketentuan
ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah di masyarakat
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
- Berlatih menerapkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
 Refleksi
- Menampilkan kemampuan menerapkan atketentuan dan tata
cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat

pg. 32
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
 Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi
Penutup  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran 10 menit
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
 Mengucapkan salam
10. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
a. Alat / Bahan : Al Qur’an, Power point, Video, LCD, Laptop

b. Sumber Belajar :
 Buku PAI Kls XI Kemdikbud
 Al-Quran dan Al-Hadits
 Buku tajwid
 Kitab tafsir Al-Qur’an
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet

pg. 33
Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)

3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Porogo, 12 Juli 2021

Kepala Sekolah Guru Materi Pelajaran

Turidjan, S.Pd, M.Pd.I Moh. Heru Prasetyawan, S.Pd.I


19650102 198903 1 006

pg. 34
Lampiran
TARTILAN

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. Ali Imran : 104

b. Q.S. An Nahl : 125

c. Q.S. Al Baqarah : 256

GAMBAR

IFTITAH
Perkataan merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan keinginan, gagasan serta
pelbagai kepentingan. Dengan demikian, perkataan sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dan
perilaku manusia dalam segala dimensinya (individual dan sosial).

pg. 35
Perkataan dapat menimbulkan hal-hal yang positif konstruktif dan yang negatif destruktif.
Maksudnya, dengan perkataan dapat meluruskan yang bengkok, mendekatkan yang jauh,
menumbuhkan kebaikan dan membuahkan kemaslahatan atau sebaliknya. Semua itu tergantung pada
nilai atau bobot dari perkataan itu sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mendengar kata dakwah. Hal itu sudah tidak asing
bagi kita, apalagi kita sebagai umat Muslim. Pastinya akan lebih sering mendengar kata tersebut. Kata
dakwah ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya tabligh atau khotbah.
Dilihat sekilas ketiga nama tersebut hampir sama, namun ada perbedaan diantara ketiganya. Yang
paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang
aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan
hanya semata-mata tabligh. Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Di dalam tabligh, yang menjadi
inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek
dakwah.
Sedangkan istilah khutbah dan ceramah sesungguhnya merupakan media dalam bertabligh. Khutbah
itu identik dengan khutbah jumat, yang hukumnya wajib diselenggarakan tiap hari Jumat. Meski pun
di luar khutbah jumat juga kita mengenal adanya khutbah nikah, khutbah ''Idul Fithri dan ''Idul Adha.
Sedangkan ceramah sifatnya agak bebas, tidak ada ketentuan waktu dan kesempatannya. Misalnya
ceramah maulid, pengajian dan sejenisnya.
Tujuan utamanya ialah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di
akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya
dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan
teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu.
Hal di atas cukup untuk menjadi alasan bagi seorang muslim untuk bersyukur dan membela Islam.
Dalam tinjauan yang lebih luas lagi, Islam bukan hanya agama pribadi, tetapi juga sebuah ideologi
yang harus diperjuangkan agar nilai-nilainya berjalan di muka bumi.

MATERI POKOK dan URAIAN MATERI


KHUTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH
A..KHOTBAH
Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti ceramah atau pidato.
Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat keagamaan yang
disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan
rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah
mahdhah. Orang yang menyampaikan khotbah disebut dengan khotib.
Khotib Jum'at.
Khotib harus memenuhi ketentuan agar menjadikan khotbahnya syah. Adapun ketentuan
menjadi khotib adalah :
a. Islam, baligh, berakal sehat.
b. Mengetahui syarat, rukun dan sunat khotbah.
c. Suci dari hadats dan najis.
d. Suaranya jelas dan dapat difahami jamaah.
e. Tidak tercela dalam masyarakat.

Syarat Khotbah
a Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at.
Adapun syarat dua khotbah yaitu :
b Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur.
c Khotib hendaknya berdiri jika mampu.
d Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. Rasulullah saw,
bersabda :
)‫س بَيْنَ ُخ ْطبَتَ ْي ِن (رواه مسلم‬ ُ ُ‫سلَّ َم يَ ْخط‬
ُ ِ‫ب قَائِ ًما َويَ ْجل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫َكانَ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya : " Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk antara dua
khotbah". (HR. Muslim)

pg. 36
e Suara khotib harus dapat didengar jamaah.
f Khotib harus suci dari hadats dan najis.
g Khotib harus menutup aurotnya.
h Tertib.

Rukun Khotbah
Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah jum'at.
Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut :
a Membaca puji-pujian (hamdalah).
b Membaca syahadatain.
c Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
d Berwasiat tentang taqwa.
e Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah.
f Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua.

Sunat Khotbah
Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at.
Adapun sunat khotbah adalah :
a Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi.
b Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu
panjang. Rasulullah saw, bersabda :

)‫ص ُر ا ْل ُخ ْطبَةَ (رواه النساء‬ َّ ‫سلَّ َم يَ ِط ْي ُل ال‬


ُ ‫صالَةَ َويَ ْق‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫َكانَ َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
Artinya: "Rasulullah saw; memanjangkan sholatnya dan memendekkan khotbah-nya".
(HR.Nasa'i)
c Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah.
d Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah.
e Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam.
f Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah.
g Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat
taqwa’.
h Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. Rasulullah saw, bersabda :

ِ ‫ب فَقَ ْد لَ َغ ْو‬
)‫ت (رواه البخارى و مسلم‬ ِ ‫ت أَ ْن‬
ُ ُ‫صتْ َو ْا ِإل َما ُم يَ ْخط‬ ِ ‫احبِ َك يَ ْو َم ا ْل ُج ُم َع‬
ِ ‫ص‬َ ِ‫إِ َذا قُ ْلتَ ل‬
Artinya : " Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika imam sedang khotbah,
maka jum'at kamu sia-sia". (HR. Bukhori dan Muslim )

Praktik Berkhotbah
Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. Kemudian
perhatikan urutan-urutan sebagai berikut :
Khotbah pertama.
 Khotib berdiri memberi salam.
 Khotib duduk mendengar adzan.
 Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah seperti :
ْ ‫أَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذى أَ ْن َع َمنَا بِاْ ِإل ْي َما ِن َو ْا ِإل‬
‫سالَ ِم‬
 Membaca dua kalimat syahadat seperti :
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َر‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ْ َ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاَ َوأ‬
ْ َ‫أ‬
 Membaca sholawat Nabi saw ; seperti contoh :
َ‫ص ْحبِ ِه أَ ْج َم ِعيْن‬
َ ‫سلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َو‬

 Memberi wasiat tentang taqwa : ُ َّ‫إِت‬


َ‫ق هللا‬

pg. 37
 Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-Qur'an.
 Penutup khotbah pertama dengan membaca :

ْ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْولِى َه َذا َوا‬


‫ستَ ْغفِ ُر هللاُ لِى َولَ ُك ْم‬
 Khotbah kedua.
 Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri lagi lalu membaca
hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan
kaum muslimin.
ِ ‫ت ْأَألَ ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاألَ ْم َوا‬
‫ت‬ ْ ‫سلِ ِميْنَ َوا ْل ُم‬
ِ ‫سلِ َما‬ ِ ‫أَللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا‬
ْ ‫ت َوا ْل ُم‬

 Kemudian di tutup dengan bacaan : ِ‫ِعبَا َد هللا‬


‫ش‡ا ِء َوا ْل ُم ْن َك‡ ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
َ ‫‡ائ ِذى ْالقُ‡ ْ‡ربَى َويَ ْن َهى ع َِن ا ْلفَ ْح‬ ِ ‡َ‫سا ِن َوإِ ْيت‬ َ ‫إِنَّ هللاَ يَأْ ُم ُر بِا ْل َع ْد ِل َو ْا ِإل ْح‬
ِ‫ضلِ ِه يُ ْع ِط ُك ْ‡م َولَ ‡ ِذ ْك ُر هللا‬ ْ َ‫سئَلُ ْوهُ ِمنْ ف‬ ْ ‫ فَ ْاذ ُك ُروا هللاَ ا ْل َع ِظ ْي ِم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا‬, َ‫تَ َذ َّك ُر ْون‬
ْ ‫ش ُك ُر ْوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َوا‬
‫اَ ْكبَ ُر‬
Fungsi Khotbah
Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan iman
dan taqwa, meningkatkan amal sholeh, memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu,
mempererat ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya.

11. TABLIGH
Tabligh berasal dari kata ballagha, yuballighu tablighon yang berarti menyampaikan. Menurut
istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan
pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti
masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek
dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu
Tabligh adalah da’wah Islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan) untuk menyampaikan
ajaran Islam kepada orang lain. Pelaksananya dinamakan muballigh/ muballighat. nAllah
berfirman :

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut


kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan
cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (Al-Ahzab : 39)

12. Dakwah
Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja da’aa yad’uu yang berarti seruan,
panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak
dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan
ajaran aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum) dan akhlak Islam.
Rasulullah saw; bersabda :
)‫عنِّى َولَ ْو أَيَةً (رواه البخارى‬
َ ‫سلَّ َم بَلِّ ُغ ْوا‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
ِ ‫عَنْ َع ْب ِد هللاِ ا ْب ِن َع ْم ٍر َواَنَّ النَِب َّي‬
Artinya : ”Dari Abdullah ibn Amr sesungguhnya Nabi saw bersabda”: ”Sampaikanlah olehmu
apa yang kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu ayat". (HR. Bukhori )

Rasulullah saw melakukan da’wah menurut prinsip yang telah digariskan Allah swt dalam Al-
Qur’an sebagai berikut :

pg. 38
Artinya :” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”.( An-Nahl : 125)

Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara :
 Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat
membedakan antara yang haq dan yang bathil. Penyampaian dakwah ini terlebih dahulu harus
mengetahui tujuannya dan mengenal secara benar terhadap orang atau kelompok yang
menjadi sasarannya.
 Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan
menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak memaksakan tetapi dengan cara persuasif
yaitu memberikan kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri.
 Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan informasi. Cara ini
biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis.
Berdakwah atau menyeru orang (kelompok orang) agar meyakini ajaran Islam dan mengamalkan
ajarannya merupakan tugas suci kita semua sebagaimana perintah nabi Muhammad saw, dalam
kandungan hadits di atas. Dakwah bisa dilakukan dengan lisan, tulisan dan perbuatan
sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw pada masa hidupnya.
Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa berdakwah adalah merupakan suatu kewajiban,
sedang berhasil atau tidaknya Allahlah yang menentukan (Lihat Q.S. At-Taubah : 56).

RANGKUMAN
Dari hal-hal yang telah diuraikan terdahulu, dapat kita analisa bahwa khothbah, tabligh dan dakwah
hampir sama, namun ada perbedaan diantara ketiganya. Yang paling tinggi dan paling luas
cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah
tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Tabligh
sendiri berarti menyampaikan. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar
sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

KHUTHBAH TABLIGH DAKWAH


1. Dilaksanakan pada 1. Dapat dilakukan kapan 1. Dapat dilakukan kapan
waktu-waktu tertentu. saja saja.
2. Ada syarat dan 2. Tidak ada syarat dan 2. Tidak ada syarat dan
rukun. rukun rukun
3. Ada mimbar khusus 3. Ada yang meggunakan 3. Tidak perlu ada mimbar
untuk melaksanakannya. mimbar dan ada yang tidak, khusus dalam pelaksanannya
4. Waktunya terbatas tergantung tempat 4. Tidak dibatasi waktu
5. Dilakukan oleh pelaksanaannya 5. Boleh dilakukan siapa
seorang yang memiliki 4. Ada yang tidak terbatas saja, karena setiap muslim
kemampuan berorasi dan dan ada yang dibatasi wajib, mempelari,
memiliki pengetahuan yang waktunya mengamalkan dan
cukup 5. Bisa dilakukan oleh mendakwahkan Islam.
6. Orang yang siapa saja yang memiliki 6. Orang yang melaksana-
melaksanakan disebut kemampuan berorasi dan kannya disebut dengan da’i.
khatib. pengetahuan agama 7. Dapat dilakukan tanpa
7. Dilakukan secara 6. Orang yang melalui acara formal karena

pg. 39
khusus dan memiliki tata melaksanakan disebut dapat dilakukan kapan dan
cara tertentu. mubaligh/mubalighot dimana saja.
7. Dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti
seminar atau menggunakan
tehnologi
1.
Lampiran 2 : Format Penilaian Proses bealajar

FORMAT PENGAMATAN SIKAP

Tanggung
Disiplin Peduli Kerja keras
No Nama Siswa jawab

A B C A B C A B C A B C

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35

pg. 40
36
37
39

pg. 41
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
.
 Tugas
- Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan tentang masalah khutbah, tabligh dan Dakwah
- Membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Membuat laporan tentang memahami sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan khutbah,
tabligh dan dakwah di masyarakat
 Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi bagaimana membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Memahami sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
 Portofolio
- Membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Membuat laporan tentang ketentuan syariat Islam dalam masalah ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
 Tes
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal pilihan ganda dan uraian

pg. 42

Anda mungkin juga menyukai