OLEH,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Uji Reliabilitas
Soal/Tes” ini pada tepat waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusun hingga tata bahasa
penyampaian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki penulisan makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar tertentu
pada sejumlah siswa peserta tes. Tes hasil belajar yang baik dicapai melalui
proses pembakuan (standardization). Dalam proses pembakuan, tes hasil
belajar dicobakan untuk mengukur hasil belajar sejumlah peserta uji coba dan
memeriksa terpenuhinya persyaratan sebagai tes hasil belajar yang baik. Uji
coba untuk pemeriksaaan kualitas tes hasil belajar harus dilakukan sebelum
benar- benar digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar. Pemeriksaan
dilakukan untuk menjamin bahwa pengukuran dilakukan menggunakan tes
hasil belajar yang layak untuk pengumpulan data hasil belajar.
4
Tes hasil belajari yang memenuhi syarat alat ukur yang baik dapat
menghasilkan hasil ukur belajar yang akurat. Syarat yang harus dipenuhi
untuk menjadi alat ukur hasil belajar yang baik berhubungan dengan validitas
dan reliabilitas. Reliabilitas memberikan konsistensi yang membuat
terpenuhinya syarat utama, yaitu validnya suatu hasil skor instrumen. Di
samping itu, reliabilitas juga menunjukkan gambaran praktis yang dapat
diklasifikasi berkaitan erat dengan syarat ketiga, yaitu kebermanfaatan
(usability). Ini berarti semakin reliabel suatu tes, semakin yakin kita dapat
menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan
bisa dipakai di suatu tempat sekolah, ketika dilakukan tes kembali.
Dalam kenyataanya, tes yang mempunyai nilai koefisien reliabilitas
sempurna adalah tidak ada. Karena skor itu kemungkinan besar bervariasi,
yang disebabkan oleh terjadinya kesalahan pengukuran yang berasal dari
bermacam- macam sumber. Jika sebuah tes mempunyai reliabilitas yang
tinggi maka pengaruh kesalahan pengukuran telah terkurangi.. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang reliabilitas dan berbagai metode pengujian
reliabilitas yang dapat dipilih.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari reliabilitas tes?
2. Bagaimana cara menentukan reliabilitas suatu tes?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi reliabilitas?
4. Bagaimana hubungan antara validitas dan reliabilitas?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari reliabilitas tes
2. Untuk mengetahui cara menentukan reliabilitas suatu tes
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi reliabilitas
4. Untuk memahami hubungan antara validitas dan reliabilitas
BAB II
PEMBAHASAN
3
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 45.
Jika banyak siswa memperoleh skor yang sangat berbeda pada
setiap kali pelaksanaaan tes, maka hal ini tidak stabil maka hasil-
hasilnya perlu diulang. Reliabilitas tes- retes dapat dilakukan dengan
cara seperti berikut:
a. Selenggarakan tes pada suatu kelompok yang tepat sesuai dengan
rencana.
b. Setelah selang waktu tertentu, misalnya satu minggu atau dua
minggu, lakukan kembali tes yang sama dengan kelompok yang
sama tersebut.
c. Korelasikan hasil kedua tes tersebut.
Jika hasil koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti
reliabilitas tes adalah bagus. Sebaliknya, jika korelasi rendah, berarti
tes tersebut mempunyai konsistensi rendah. Tes- retes juga mempunyai
beberapa permasalahan. Diantaranya ialah faktor waktu jeda atau
tenggang yang diambil, ketika dilakukan tes pertama dengan tes kedua.
Jika interval waktu terlalu pendek, siswa memiliki kesempatan untuk
mengingat jawaban dalam tes sehingga tes yang kedua dapat
dipastikan lebih baik, karena faktor retensi atau sisa- sisa hapalan yang
terjadi pada subjek pelaku. Jika interval waktu terlalu panjang,
kemampuan para pelaku yang mengikuti tes mungkin bertambah
karena dua kemungkinan, yaitu faktor maturasi atau kedewasaan dan
faktor intervensi dari faktor belajar para subjek.4
2. Reliabilitas Bentuk Ekuivalensi
Tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir- butir soalnya
berbeda. Dalam menggunakan metode tes ini pengetes harus
menyiapkan dua buah tes, dan masing- masing dicobakan pada
kelompok siswa yang sama. Oleh karena itu, ada orang yang
menyebutkan sebagai double- test- double- trial method. Penggunaan
4
Ibid., hlm .46.
metode ini baik karena siswa dihadapkan kepada dua macam tes
sehingga tidak ada faktor “ masih ingat soalnya” yang dalam evaluasi
disebut adanya practice – effect dan carry- over effect, artinya ada
faktor yang dibawa oleh pengikut tes karena sudah mengerjakan soal
tersebut. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes
pekerjaaannya berat karena harus menyusun dua seri tes. Lagi pula
harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.5
Tes yang ekuivalen yang akan diukur reliabilitasnya dibuat
identik dengan tes acuan. Setiap tampilannya, kecuali substansi item
yang ada, tepat berbeda. Kedua tes tersebut sebaiknya mempunyai
karakteristik sama. Karakteristik yang dimaksud misalnya mengukur
variabel yang sama mempunyai jumlah item yang sama, struktur yang
sama, mempunyai tingkat kesulitan yang mempunyai petunjuk, cara
penskoran, dan interpretasi yang sama.
Reliabilitas ekuivalen, pada umumnya juga menggambarkan
bentuk konsistensi alternatif, yang dapat menunjukkan variasi skor
yang terjadi dari bentuk tes evaluasi satu dengan bentuk tes lainnya.
Akan tetapi, yang juga perlu diingat ialah bahwa pengambil tes
reliabilitas ekuivalen ini akan dapat mencapai hasil yang tepat, jika
pengambil tes hapal terhadap jawaban tes yang dibuat dalam sesi
pertama, sehingga mereka dapat menjawab kembali tes yang kedua.
Kedua bentuk alternatif tes tersedia, yang perlu diketahui dari kedua
tes adalah berapa reliabilitas ekuivalensi. Hal ini perlu diyakinkan
kembali, agar terjadi bahwa skor seseorang tidak akan dipengaruhi
oleh cara mengadministrasikan tes tersebut.6 Adapun langkah- langkah
yang ditempuh adalah:
a. Menyusun dua buah tes yang ekuivalen.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm. 105.
6
M.Sukardi, Op., Cit. hlm.46
b. Mengujikan kedua tes tersebut (dalam waktu yang bersamaan dan
beriringan).
c. Memberikan skor hasil tes yang telah diujikan, disusun dengan
memisahkan antara tes A dengan B.
d. Mencari koefisien stabilitas kedua tes dengan jalan mencari
korelasinya melalui rumus korelasi product moment.
3. Reliabilitas Dengan Belah Dua (Split-Half)
Suatu tehnik yang terkenal dalam menghitung ekuivalensi item
melalui administrasi satu tes tunggal adalah tehnik perhitungan
reliabilitas spilt – half . Split berarti membelah dan half berarti separo.
Tes dibelah menjadi dua bagian. Jadi kita akan membagi salah satu tes
ke dalam dua bagian yang sama, masing- masing bagian berisi jumlah
item yang sama dan setiap tes memiliki proporsi item yang sama
(jumlah item, isi, dan corak yang sama) dan tingkat kesukaran dan
daya beda yang sama.7
Reliabilitas belah dua ini termasuk reliabilitas yang mengukur
konsistensi internal. Yaitu salah satu tipe reliabilitas yang dibesarkan
pada keajengan dalam setiap item tes evaluasi. Reliabilitas belah dua
ini pelaksanaannya hanya memerlukan waktu satu kali. Ada beberapa
kemungkinan dalam cara ini. Termasuk perbedaan kondisi tes yang
terjadi, ketika menggunakan metode tes- retes dapat dihilangkan.
Reliabilitas belah dua juga tepat digunakan, ketika tes evaluasi yang
ada terlalu panjang. Cara melakukan pembelahan hasil tes tersebut
dapat dilakukan dua jalan, yaitu:
a. Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil
dikumpulkan menjadi satu kelompok, dan seluruh item yang
bernomor genap menjadi satu kelompok yang lain.
b. Prosedur secara random, misalnya dengan jalan lotre, atau dengan
jalan mempergunakan tabel bilangan random.
7
Dewa Ketut Sukardi, Analisis Tes Psikologi (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 192.
4. Kuder- Richarson
Dalam metode ini, digunakan perhitungan statistik pada setiap
item dan hasil- hasil koefisien Kuder Richarson. Item- item tes yang
baik harus dibedakan diantara orang yang ada, misalnya, sangat baik,
rata- rata kurang dalam mengeja. Jika setiap siswa berhasil pada setiap
item atau gagal pada setiap item tes, maka tidaklah dapat dibedakan di
antara siswa dan tidaklah dapat diukur reliabilitas atau ketepatannya.
Jika tes itu memiliki seratus item kita bisa memperkirakan
siswa rata- rata akan memperoleh lima puluh item dengan tepat, di atas
rata- rata dapat menjawab tujuh puluh dan superior dapat menjawab
sembilan puluh item. Lebih lanjut kita memperkirakan sebagian besar
akan berhasil menjawab item- item yang mudah, kita juga
mengharapkan agar kemampuan mengeja untuk berhasil pada item-
item yang sangat sukar.8
Adapun perhitungan reliabilitas dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menyusun tabel persiapan perhitungan.
b. Menghitung varians total.
c. Menghitung reliabilitas.
10
Jacobs, L. C. (1991). Test Reliability. IU Bloomington evaluation service & testing.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 pukul 11.11 WIB dari www .indiana.edu.
11
M. Chabib Thoha, Op., Cit. hlm.117-118.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reliabilitas berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel
yang artinya dapat dipercaya. Reliabilitas sering diartikan dengan
keterandalan, artinya suatu tes memiliki keterandalan bila mana tes tersebut
dipakai mengukur berulang- ulang hasilnya sama. Dengan demikian
reliabilitas dapat pula diartikan dengan keajengan atau stabilitas. Reliabilitas
diartikan dengan keajengan bila mana tes tersebut diujikan berkali- kali
hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes pertama dengan tes berikutnya
dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan.
Adapun cara menentukan reliabilitas suatu tes adalah:
1. Reliabilitas Dengan Tes- Retes
2. Reliabilitas Bentuk Ekuivalensi
3. Reliabilitas Dengan Belah Dua (Split-Half)
4. Kuder Richarson
Faktor yang mempengaruhi reliabilitas suatu tes yaitu:
1. Panjang tes
2. Penyebaran skor
3. Kesulitan tes
4. Objektivitas
Reliabilitas diperlukan untuk pengujian validitas dan lebih mudah
untuk dicapai daripada validitas. Meskipun reliabilitas diperlukan untuk
memiliki ukuran yang valid dari suatu konsep, hal itu tidak menjamin ukuran
tersebut bisa berlaku. Suatu ukuran yang reliabel atau dapat menghasilkan
hasil yang sama berulang-ulang, namun belum tentu valid atau mungkin hasil
pengukuran tidak cocok dengan definisi konstruk. Validitas dan reliabilitas
merupakan konsep yang saling melengkapi.
B. Saran
Reliabilitas tes memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah
pembelajaran. Reliabilitas memberikan konsistensi yang membuat
terpenuhinya syarat utama, yaitu validnya suatu hasil skor instrumen. Jika
sebuah tes mempunyai reliabilitas yang tinggi maka pengaruh kesalahan
pengukuran telah terkurangi. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan
agar pembahasan mengenai reliabilitas tes ini lebih diperdalam lagi
khususnya pada pembahasan hubungan validitas dan reliabilitas.
DAFTAR RUJUKAN
Dewa Ketut Sukardi, Analisis Tes Psikologi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
M. Chabib Thoha,Tenik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1991
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.