Disusun Oleh :
Kelompok 6
LISTARI 11308505210063
RAMADHANDI 11308505210099
4C
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen maupun teman-teman
demi tercapainya makalah yang lebih baik. Demikian yang kami sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai ilmu pengetahuan khususnya
dalam Test dan Asessment SD.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mendeskripsikan pengertian validasi?
2. Mendeskripkan bentuk-bentuk validasi
3. Mendefinisikan bentuk-bentuk validitas menurut para ahli?
4. Mendeskripsikan validitas butir soal?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian validitas.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk validasi.
3. Untuk Memahami bentuk-bentuk validasi menurut para ahli.
4. Untuk mengetahui contoh validasi butir soal.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Validitas Empiris
Ada dua macam validitas empiris, yakni ad dua cara yang dapat di
lakukan untuk menguji bahwa sebuah instrumen memang valid. Pengujian
tersebut dilakukan dengan membandingkan kondisi instrumen yang
bersangkutan dengan kriterium atau sebuah ukuran. Kriterium yang di
gunakan sebagai pembanding kondisi instrumen dimaksud ada dua yaitu:
yang sudah tersedia dan yang belum ada tetapi akan terjadi di waktu yang
akan datang (prediksi).
Apa yang sudah dibicarakan di atas adalah soal secara keseluruhan tes di samping
mencari validitas soal perlu juga dicari validitas item Jika seorang peneliti atau seorang
guru mengetahui bahwa validitas soal tes misalnya terlalu rendah atau rendah saja
maka selanjutnya ingin mengetahui butir-butir tes manakah yang menyebabkan soal
secara keseluruhan tersebut jelek karena memiliki validitas rendah untuk keperluan
inilah dicari validitas butir soal.
Pengertian umum untuk validitas item adalah demikian sebuah item dikatakan valid
apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. skor pada item
menyebabkan super total menjadi tinggi atau rendah. Secara garis besar ada dua yaitu
dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa sebuah item memiliki validitas yang
tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini
dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan
rumus korelasi seperti sudah diterangkan di atas.
Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa diberikan dengan 1( bagi
item yang dijawab benar) dan O ( item yang di jawab salah), sedangkan skor total
selanjutnya mempunyai jumlah dari skor untuk semua item yang
membangun soal tersebut.
Contoh perhitungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 Hartati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
2 Yoyok 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
3 Oktaf 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4
4 Wendi 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5
5 Diana 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
6 Faul 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4
7 Suzana 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
8 Helen 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
Misalnya, akan dihitung validitas item 6, maka score item tersebut disebut variabel x dan
skor total disebut variabel y. Selanjutnya perhitungan dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi product moment, baik dengan rumus simpangan maupun rumus
angka bek kasar. Penggunaan kedua rumus tersebut masing-masing ada keuntungannya.
Menggunakan rumus simpangan angkanya kecil-kecil tetapi kadang-kadang pecahnya
rumit. Jika skor rata-rata (mean) pecahan, simpangannya cenderung banyak pecahan.
Mengalikan pecahan persepuluhan ditambah dengan tanda-tanda plus(+) dan minus (-)
kadang-kadang bisa menyesatkan. Penggunaan rumus angka kasar bilangannya besar-besar
tetapi bulat. Jika ada kalkulator statistik disarankan menggunakan rumus angka kasar saja.
Yang dibutuhkan hanyalah : Σx,Σ,y,Σx2, Σy2,danΣxy. Tidak perlu membuat tabel seutuhnya.
Tabel persiapan
No Nama X Y
1 Hartati 1 8
2 Yoyok 0 5
3 Oktaf 1 4
4 Wendi 1 5
5 Diana 1 6
6 Faul 0 4
7 Suzana 1 7
8 Helen 1 8
Keterangan:
X = skor item no 6
Y = skor total
Σx = 6 Σx2 = 6
Σy = 46 Σy2 = 288
6
Σxy = 37 ρ= = 37
8
2
x-1 = 5,57x ԛ = = 5,57
8
ӯ = 6,17 y
sudah diketahui Σx, Σy, Σx2, Σy2 dan Σxy. Tinggal masukkan bilangan-bilangan tersebut ke
dalam rumus korelasi product moment dengan rumus angka besar. Data di atas dimasukkan
ke dalam rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
Koefisien validitas item nomor 6 adalah 0,421. Dilihat secara sepintas bilangan ini memang
sesuai dengan kenyataannya. Hal ini dapat diketahui dari skor-skor yang tertera baik pada
item maupun skor total. Oktaf yang hanya memiliki skor total 3 dapat memperoleh skor 1
pada item, sedangkan Yoyo dan Wendy yang mempunyai skor total sama yaitu 5 skor pada
item tidak sama. Validitas item tersebut kurang meyakinkan tentu saja validitasnya tidak
tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Validitas adalah ketepatan suatu pengukuran dengan menggunakan instrumen
pengukuran atau evaluasi.Dalam analisis isi, validitas dilakukan dengan berbagai cara
atau metode yaitu Pengukuran produktivitas ( productivity), Predictive validity, dan
Construct validity. Secara garis besar ada dua macam validitas yaitu validitas logis
dan
validitas empiris.Pengukuran validitas sebenarnya dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar (dalam arti kuantitatif) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri
seseorang, yang dinyatakan oleh skor pada instrumen pengukur yang bersangkutan.
Sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total. Skor item yang menyebabkan bisa tinggi atau rendah. Sebuah
item memilki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan
skor total.Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiilikioleh
sebutir item (soal), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat
butir item tersebut.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat mudah-mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengetahui validitas isi butir soal. Kami menyadari makalah yang kami paparkan
dalam makalah ini tentu masih banyak kekurangan, maka dari itu kami berharap
masukan dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Azwar, Syaifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sudjana, Nana.1999. Penilian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
BAB II
PEMBAHASAN
Validitas Butir Soal Validitas butir soal atau validitas konstruk adalah sebuah alat ukur yang
menunjukkan hasil yang diperoleh sesuai dengan teori (Arikunto, 2013). Validitas butir soal
menurut Arikunto (2013) dapat dihitung dengan rumus korelasi point biseral. Setelah itu
dihitung rpbis dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan tepat 5% jika rpbis > maka
butir soal dikatakan valid Rumus dari validitas butir soal (2) rpbis = ୮ି୲ ୗ୲ ට୮ ୯
.................................................................................(2) Keterangan : rpbis = Koefisien korelasi
biseral MP = Rata-rata skor peserta didik yang menjawab benar Mt = Rata-rata skor total
27 St = Standar deviasi skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar q = Proporsi
siswa yang menjawab salah Setelah dihitung dan diperoleh nilai koefisien korelasi biseral,
kemudian nilai koefisien biseral (rpbis) dibandingkan dengan nilai r tabel menggunakan taraf
signifikansi 5% atau setara dengan 0,05. Jika rpbis > r tabel maka butir soal dikatakan valid.
Butir soal yang valid layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil validitas butir soal
dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Lampiran 3.6 hasil setelah validitas butir soal dapat dilihat
pada lampiran 3.4 Tabel 3.4 Tabel Hasil Validitas Butir Soal Instrumen Prestasi Belajar
Jumlah Soal Validitas Butir Soal 30 Valid Tidak Valid