OLEH :
KELOMPOK 1:
SUNARWIA (211320722)
UCOK (211320723)
RADIF HASAN (211330729)
DINI AULIA (201320630)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Analisis
Validitas dan Reliabilitas”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. SemogaAllah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi duamacam yaitu tes
dan non tes. Teknik- teknik Evaluasi adalah suatu percobaan yang di adakan untuk mengetahui
ada tidaknya hasil – hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid. Tes itu
sendiri mempunyai dua bentuk
yaitu bentuk obyektif (multiple choice) dan bentuk subyektif (uraian). Sebuah tes dikatakan baik
sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitudiantaranya adalah tes itu harus
mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yangtinggi. Disamping mencari validitas soal kita
perlu juga mencari validitas item.
Selain validitas, sebuah tes dikatakan baik, juga jika mempunyai reliabilitasyang tinggi.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah taraf kepercayaan. Suatu tesdikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikanhasil yang tetap. Maka pengertian
reliabilitas tes berhubungan dengan masalahketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya
berubah-ubah, perubahan yang terjadidapat dikatakan tidak berarti.
Dalam persyaratan tes, yaitu validitas dan reliabilitas sangat penting. Dalamhal ini
validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu karena menyokongterbentuknya validitas.
Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya,sebuah tes yang valid biasanya
reliabel.
B. Rumusan Masalah
1. Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar- benar
mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain,validitas berkenaan
dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptualdan definisi operasional dari
variabel.
2. Reliabilitas adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihatstabilitas dan
konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukurdikatakan reliabel jika kita
selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama,
meski dilakukan pada waktu yang berbeda-
beda. Tiga jenis reliabilitas yaitu stability keandalan, perwakilan keandalan, keandalan
kesetaraan.
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Pengertian reliabilitas dapatlebih mudah
dipikirkan jika pertanyaan berikut dijawab:
1) Jika set objek yang sama diukur berkali-kali dengan alat ukur yangsama, apakah kita
akan memperoleh hasil yang sama?
2) Apakah alat ukur yang diperoleh dengan menggunakan alat ukut tertentuadalah alat ukur
yang sebenarnya dari objek tersebut?
3) Berapa besar error yang kita peroleh dengan menggunakan ukurantersebut terhadap
objek?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut tidak lain dari 3 aspek pengertiantentang reliabilitas.
Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggiatau dapat dipercaya jika alat ukur
itu mantap, dalam pengertian bahwa alatukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability)
dan dapat diramalkan(predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah
ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali
akan memberikan hasil yang serupa.
Pertanyaan kedua member aspek akurasi. Suatu pertanyaan atau ukuranyang akurat adalah
ukuran yang cocok dengan yang ingin diukur. Jika kedua aspek di atas, yaitu aspek stabilitas dan
aspek akurasi digabungkan, maka dapatdisimpulkan bahwa alat ukur tersebut mantap dan dapat
mengukur secara cermatdan tepat. Suatu alat ukur juga harus sedemikian rupa sifatnya sehingga
error yang terjadi, yaitu error pengukuran yang random sifatnya, dapat ditolerir
Langkah dalam melakukan uji validitas dan rehabilitas internal adalah sebagai berikut:
- Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batassampel besar
dalam statistik)
- Tabulasi data yang telah masuk
- Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Langkah-langkah uji validitas den reliabilitas, yaitu:
- Mempersiapkan butir-butir pertanyaan berdasarkan konstruk, konsep danindikator dari
variabel yang akan diteliti.
- Instrumen (pertanyaan) diberikan kepada responden untuk di ujicobakan
- Setelah instrumen diujicobakan kepada responden,
kemudianditabulasikanuntukmempermudah penghitungan dan analisis ujicobatersebut.
Beberapa analisis yang sering dipergunakan untuk melakukan uji validitas,adalah:
1. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (rhitung) di atas r
tabel. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==>correlate ==> bivariate, pilih
Pearson. Pindahkan data jawaban pada masing-masing butir dan skor total dari kiri ke kanan.
Hasilnya pada output, ikat table yang paling kanan.
2. Corrected Item to Total
CorrelationAdalah dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious
overlap.Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Scale ==>
ReliabilityAnalysis, pindahkan jawaban responden pada masing-masing butir (tanpa
skortotal) dari kiri ke kanan ==> Pilih Statistic ==> Klik pada Scale if item deleted ==>OK.
Nilai yang dipergunakan pada kolom Corrected item-total correlation.
3. Analisis Faktor
Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur. Analisisdengan SPSS
menggunakan Analyze ==> Data reduction ==> Factor Analysis ==>masukan semua
jawaban responden. Item pertanyaan yang tidak mengelompokdinyatakan tidak valid
Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yangdipergunakan untuk
mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungantertentu. Nilai yang lazim dipakai
adalah 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item
to Total Correlation. Nilaiyang dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah.
Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yangakan diukur. Jadi
dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alattest tersebut semakin mengenai
pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apayang seharusnya diukur. Suatu test dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggiapabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukursesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika
penelitimenggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-itemyang
disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apayang menjadi
tujuan penelitian.
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu denganmelihat daya
pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalahmetode yang paling tepat
digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penalitian ini dilakukan dengan cara
“korelasi item total”.
Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secarakeseluruhan
yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan,
yang dalam penelitian ini menggunakan koefisienkorelasi Rank Spearman karena skala
pengukuran dalam penelitian ini adalah skala urut.
Adapun langkah-langkah melakukan uji validitas adalah:
1. Tentukan koefesien korelasi Rank Sperman dengan cara sebagai berikut:
Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka nilaikorelasi rank
spearman pada item ke-i adalah :
Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar. Jika terdapat banyakdata kembar,
maka digunakan rumus berikut:
dimana :R(X) = Ranking nilai X
R(Y) = Ranking nilai Y
2. Bandingkan nilai koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan nilai korelasi
rankspearman dalam table (rtabel), atau bandingkan nilai p-value (Sig.) pada
koefesienkorelasi rank sperman (rs) dengan taraf (nyata)
3. Jika rs > rtabel atau p-value < , maka item tersebut valid dan dapat dijadikansebagai
indikator terhadap dimensi/variabel tersebut.
1. Keandalan
Stabilitas
o Test-retest reliabilityPada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu
yang berbeda.
Misalnya:
Pada minggu saya bertanya :
Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di universitas kalibakat?
Pada minggu III ditanyakan:
Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.
- Keadalan bentuk pararel
pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinyasama akan tetapi
menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
Apakah harga di kereta ini sudah
sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ?
Konsisten
Validitas internal
digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakankonsep yang
seharusnya (actually). Validitas internal biasanya membantumengatasi kelemahan validitas
eksternal.
1. Content Validity
Jika instrumen yang digunakan dianggap cukup mencakup topik yang sudahdidefinisikan
sebagai dimensi dan elemen yang menggambarkan konsepnya.untuk mengukur validitas
instrumen ini biasanya menggunakan judgementahli (panel evaluasi).
Mis: imej perusahaan dengan dimensi opini masyarakat atas tanggung jawab sosialnya.
2. Criterion-related validity
3. Construct validity
Menunjukan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan instrumensesuai dengan
teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk.Validitas konvergen terjadi ketika
skor yang dihasilkan oleh dua buahinstrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki
korelasi yang tinggi.Diukur dengan tingginya koef korelasi dua instrumen. Validitas
diskriminanterjadi ketika berdasar teori dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasidan
skor hasil menunjukkan hal yang sama. Diukur dengan analisis faktor.
Validitas Eksternal
Bila data yang dicapai dapat digeneralisasi kesemua objek, situasi dan waktuyang berbeda.
1. Pemilihan sampel yang tidak bias.
2. Jumlah Sampel besar
3. Melibatkan banyak situasi
4. Periode waktu yang relatif panjang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dikaji secara umum, persyaratan minimal yang lazim dimiliki oleh instrument yang di
buat adalah alat ukurnya harus memilikio doa minimal keunggulannya, yakni validitas dan
realibilitas. Validitas dan rehabiltas lazim diperlukan bila instrument yang dibuat merupakan
instrument baru dan belum pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Karena
biasanya instrument baru secara umum belum memiliki validitas dan rehabilitas. Validitas
dan rehabilitas lazim diujikan jika instrument baru ini masih memiliki validitas dan
reliabilitas yang belum terukur. Dengan, demikian jika alat ukur yang di gunakan mampu
memberikan informasi yang sesungguhnya tentang apa yang kita inginkan di ukur di sebut
valid. Atau dengan kata lain. Instrument yang di pakai dalam penelitian memiliki validitas
yang baik.
B. Saran
1. Seorang peneliti sabaiknya menggunakan alat pengukuran data yang valid dan reliabel
dalam mengadakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Hamang, Abdul (2005)
Metode Statistika
, Yogyakarta: Graha IlmuSugiyono (2003)
Statistik Untuk Penelitian
, Bandung: AlfabetaSantoso, Singgih (2003)
Mengatasi Berbagai Masalah Statistik
,Jakarta:Gramedia.