Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI


“Analisis Validitas dan Reliabilitas”
Dosen Pengampu :
Sudarwin Kamur, S.Si., M.Pd.

OLEH :
KELOMPOK 1:
SUNARWIA (211320722)
UCOK (211320723)
RADIF HASAN (211330729)
DINI AULIA (201320630)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Analisis
Validitas dan Reliabilitas”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. SemogaAllah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi duamacam yaitu tes
dan non tes. Teknik- teknik Evaluasi adalah suatu percobaan yang di adakan untuk mengetahui
ada tidaknya hasil – hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid. Tes itu
sendiri mempunyai dua bentuk
yaitu bentuk obyektif (multiple choice) dan bentuk subyektif (uraian). Sebuah tes dikatakan baik
sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitudiantaranya adalah tes itu harus
mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yangtinggi. Disamping mencari validitas soal kita
perlu juga mencari validitas item.
Selain validitas, sebuah tes dikatakan baik, juga jika mempunyai reliabilitasyang tinggi.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah taraf kepercayaan. Suatu tesdikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikanhasil yang tetap. Maka pengertian
reliabilitas tes berhubungan dengan masalahketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya
berubah-ubah, perubahan yang terjadidapat dikatakan tidak berarti.
Dalam persyaratan tes, yaitu validitas dan reliabilitas sangat penting. Dalamhal ini
validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu karena menyokongterbentuknya validitas.
Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya,sebuah tes yang valid biasanya
reliabel.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Validitas?

2. Apakah Pengertian Reliabilitas?

3. Bagaimana melakukan uji Validitas?

4. Bagaimana melakukan uji Reliabilitas?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Validitas.

2. Untuk mengetahui pengertian dari Reliabilitas.

3. Untuk mengetahui cara melakukan uji Validitas.

4. Untuk mengetahui cara melakukan uji Reliabilitas.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar- benar
mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain,validitas berkenaan
dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptualdan definisi operasional dari
variabel.

2. Reliabilitas adalah pengujian alas ukur yang bertujuan untuk melihatstabilitas dan
konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukurdikatakan reliabel jika kita
selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama,
meski dilakukan pada waktu yang berbeda-
beda. Tiga jenis reliabilitas yaitu stability keandalan, perwakilan keandalan, keandalan
kesetaraan.
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Pengertian reliabilitas dapatlebih mudah
dipikirkan jika pertanyaan berikut dijawab:

1) Jika set objek yang sama diukur berkali-kali dengan alat ukur yangsama, apakah kita
akan memperoleh hasil yang sama?
2) Apakah alat ukur yang diperoleh dengan menggunakan alat ukut tertentuadalah alat ukur
yang sebenarnya dari objek tersebut?
3) Berapa besar error yang kita peroleh dengan menggunakan ukurantersebut terhadap
objek?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut tidak lain dari 3 aspek pengertiantentang reliabilitas.
Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggiatau dapat dipercaya jika alat ukur
itu mantap, dalam pengertian bahwa alatukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability)
dan dapat diramalkan(predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah
ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali
akan memberikan hasil yang serupa.
Pertanyaan kedua member aspek akurasi. Suatu pertanyaan atau ukuranyang akurat adalah
ukuran yang cocok dengan yang ingin diukur. Jika kedua aspek di atas, yaitu aspek stabilitas dan
aspek akurasi digabungkan, maka dapatdisimpulkan bahwa alat ukur tersebut mantap dan dapat
mengukur secara cermatdan tepat. Suatu alat ukur juga harus sedemikian rupa sifatnya sehingga
error yang terjadi, yaitu error pengukuran yang random sifatnya, dapat ditolerir

3. Uji validitas dan reliabilitas adalah merupakan proses “audit” terhadapinstrument


penelitan (angket, kuesioner) sebelum “
go public”. Audit yang dimaksud di sini bersifat antisipasi, preventif bukan evaluatif seperti
lazimnya pengertian audit di dunia keuangan. Kualitas hasil riset salah satunyaditentukan oleh
faktor uji validitas dan reliabilitas.
Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen
(alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure
the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi harusmemakai meteran, mengukur
berat dengan timbangan, meteran, timbanganmerupakan alat ukur yang valid dalam kasus
tersebut. Dalam suatu penelitian yangmelibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara
langsung, masalahvaliditas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut
penjabarankonsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator),
namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agarhasilnya
dapat dipercaya.Beberapa jenis validitas yaitu:

1. Validitas Rupa (Face validity)


Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitiandari segi
rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebihmengacu pada bentuk dan
penampilan instrumen. Menurut Djamaludin Ancokvaliditas rupa amat penting dalam
pengukuran kemampuan individu seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan
keterampilan.

2. Validitas isi (Validitas isi)


validitas berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi(konsep) yang harus
diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkapisi suatu konsep atau variabel yang
hendak diukur. Misalnya test bidang studi IPS,harus mampu mengungkap isi bidang studi
tersebut, pengukuran motivasi harusmampu mengukur seluruh aspek yang berkaitan dengan
konsep motivasi, dandemikian juga untuk hal-hal lainnya. Menurut Kenneth Hopkin penentuan
validitasisi terutama berkaitan dengan proses analisis logis, dengan dasar ini
Dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda dengan validitas rupa yang kurangmenggunakan
analisis logis yang sistematis, lebih lanjut dia menyatakan bahwasebuah instrumen yang punya
validitas isi biasanya juga mempunyai validitas rupa,sedang keadaan sebaliknya belum tentu
benar.

3. Validitas kriteria (Kriteria Validitas)


Adalah validasi suatu instrumen dengan membandingkannya denganinstrumen-pengukuran
lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan caramengkorelasikannya, bila korelasinya
signifikan maka instrumen tersebutmempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk Validitas
kriteria yaitu :Validitas konkuren (Concurrent validity), Validitas ramalan (Predictive validity).

 Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untukmengukur


gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan denganinstrumen pengukuran
lain untuk konstruk yang sama.
 Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksisecara
tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah testmasuk sekolah
mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan olehkenyataan apakah terdapat
korelasi yang signifikan antara hasil test masukdengan prestasi belajar sesudah menjadi
siswa, bila ada, berarti test tersebutmempunyai validitas ramalan.

4. Validitas konstruk (Kontruk Validitas)


Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, sedangkan validitas konstrukadalah validitas
yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalammengukur pengertian suatu konsep
yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkelvalidasi konstruk (penentuan validitas konstruk)
merupakan yang terluascakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan
banyak prosedurtermasuk validasi isi dan validasi kriteria.
Instrumen Valid (sah) jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkansesuatu yang akan
diukur oleh instrumen (kuesioner).Instrumen Reliabel (andal) jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy), Reliabilitas internal digunakanuntuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K-R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

B. Langkah Dalam Melakukan Uji Validitas Dan Rehabilitas Internal

Langkah dalam melakukan uji validitas dan rehabilitas internal adalah sebagai berikut:
- Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batassampel besar
dalam statistik)
- Tabulasi data yang telah masuk
- Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Langkah-langkah uji validitas den reliabilitas, yaitu:
- Mempersiapkan butir-butir pertanyaan berdasarkan konstruk, konsep danindikator dari
variabel yang akan diteliti.
- Instrumen (pertanyaan) diberikan kepada responden untuk di ujicobakan
- Setelah instrumen diujicobakan kepada responden,
kemudianditabulasikanuntukmempermudah penghitungan dan analisis ujicobatersebut.
Beberapa analisis yang sering dipergunakan untuk melakukan uji validitas,adalah:
1. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (rhitung) di atas r
tabel. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==>correlate ==> bivariate, pilih
Pearson. Pindahkan data jawaban pada masing-masing butir dan skor total dari kiri ke kanan.
Hasilnya pada output, ikat table yang paling kanan.
2. Corrected Item to Total
CorrelationAdalah dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious
overlap.Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Scale ==>
ReliabilityAnalysis, pindahkan jawaban responden pada masing-masing butir (tanpa
skortotal) dari kiri ke kanan ==> Pilih Statistic ==> Klik pada Scale if item deleted ==>OK.
Nilai yang dipergunakan pada kolom Corrected item-total correlation.
3. Analisis Faktor
Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur. Analisisdengan SPSS
menggunakan Analyze ==> Data reduction ==> Factor Analysis ==>masukan semua
jawaban responden. Item pertanyaan yang tidak mengelompokdinyatakan tidak valid
Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yangdipergunakan untuk
mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungantertentu. Nilai yang lazim dipakai
adalah 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item
to Total Correlation. Nilaiyang dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah.

Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yangakan diukur. Jadi
dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alattest tersebut semakin mengenai
pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apayang seharusnya diukur. Suatu test dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggiapabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukursesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika
penelitimenggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-itemyang
disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apayang menjadi
tujuan penelitian.

Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu denganmelihat daya
pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalahmetode yang paling tepat
digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penalitian ini dilakukan dengan cara
“korelasi item total”.

Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secarakeseluruhan
yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan,
yang dalam penelitian ini menggunakan koefisienkorelasi Rank Spearman karena skala
pengukuran dalam penelitian ini adalah skala urut.
Adapun langkah-langkah melakukan uji validitas adalah:
1. Tentukan koefesien korelasi Rank Sperman dengan cara sebagai berikut:
Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka nilaikorelasi rank
spearman pada item ke-i adalah :
Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar. Jika terdapat banyakdata kembar,
maka digunakan rumus berikut:
dimana :R(X) = Ranking nilai X
R(Y) = Ranking nilai Y
2. Bandingkan nilai koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan nilai korelasi
rankspearman dalam table (rtabel), atau bandingkan nilai p-value (Sig.) pada
koefesienkorelasi rank sperman (rs) dengan taraf (nyata)

3. Jika rs > rtabel atau p-value < , maka item tersebut valid dan dapat dijadikansebagai
indikator terhadap dimensi/variabel tersebut.

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.Pengukuran yang


memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampumemberikan hasil ukur yang
terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salahsatu ciri atau karakter utama intrumen
pengukuran yang baik. Kadang-kadangreliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan,
keterandalan, keajegan,konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep
reliabilitasadalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh manaskor
hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angkayang disebut
koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisienreliabilitas berkisar antara
0,00 – 1,00 ; akan tetapi pada kenyataannya koefisienreliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah
dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan
sumber kekeliruan
yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+)atau negatif
(-), akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas
yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitasselalu
mengacu kepada koefisien reliabilitas yang positif.Ada beberapa metode yang dapat digunakan
dalam menentukan tingkat reliabilitassuatu alat ukur, salah satunya adalah dengan internal
cosistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman-Brown
yaitu:
x 100%
Keterangan:
R = nilai koefesien reliabilitas
r = nilai korelasi antara item belahan pertama dengan item belahan kedua
 Pengujian validitas dan reabilitas instrument

1. Keandalan
 Stabilitas
o Test-retest reliabilityPada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu
yang berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu saya bertanya :
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di universitas kalibakat?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.
- Keadalan bentuk pararel
pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinyasama akan tetapi
menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini sudah
 sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ?

 Konsisten

- Interitem consis Tency reliability


adalah konsistensi jawaban responden atas semua item quest instrument,diukur dengan
korelasi yang tinggi antara masing-masing pencarian.
- Bagi halfmenunjukkan korelasi antar dua bagian quest dan diukur dengan koef
korelasiyang tinggi dari dua kelompok tersebut.
2.Validitas Internal

 Validitas internal
digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakankonsep yang
seharusnya (actually). Validitas internal biasanya membantumengatasi kelemahan validitas
eksternal.

1. Content Validity

Jika instrumen yang digunakan dianggap cukup mencakup topik yang sudahdidefinisikan
sebagai dimensi dan elemen yang menggambarkan konsepnya.untuk mengukur validitas
instrumen ini biasanya menggunakan judgementahli (panel evaluasi).
Mis: imej perusahaan dengan dimensi opini masyarakat atas tanggung jawab sosialnya.

2. Criterion-related validity

Digunakan untuk mengukur perbedaan-perbedaan individual berdasarkankriteria yang


digunakan. Validitas concurent (serentak) terjadi ketika skalayang ditetapkan dapat
membedakan individual yang telah diketahui berbedasehingga skor utk masing-masing
instrumen seharusnya juga berbeda. Diukurdengan koef korelasi hasil uji kelompok yang
berbeda harus menunjukkankorelasi yang rendah. Validitas Predictive, menunjukkan
kemampuaninstrumen membedakan individu dalam kriteria masa depan, diukur dengankoef
korelasi antara skor instrumen pengukur dengan skor hasil masadepanyang seharusnya
tinggi.

3. Construct validity

Menunjukan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan instrumensesuai dengan
teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk.Validitas konvergen terjadi ketika
skor yang dihasilkan oleh dua buahinstrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki
korelasi yang tinggi.Diukur dengan tingginya koef korelasi dua instrumen. Validitas
diskriminanterjadi ketika berdasar teori dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasidan
skor hasil menunjukkan hal yang sama. Diukur dengan analisis faktor.

 Validitas Eksternal
Bila data yang dicapai dapat digeneralisasi kesemua objek, situasi dan waktuyang berbeda.
1. Pemilihan sampel yang tidak bias.
2. Jumlah Sampel besar
3. Melibatkan banyak situasi
4. Periode waktu yang relatif panjang
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jika dikaji secara umum, persyaratan minimal yang lazim dimiliki oleh instrument yang di
buat adalah alat ukurnya harus memilikio doa minimal keunggulannya, yakni validitas dan
realibilitas. Validitas dan rehabiltas lazim diperlukan bila instrument yang dibuat merupakan
instrument baru dan belum pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Karena
biasanya instrument baru secara umum belum memiliki validitas dan rehabilitas. Validitas
dan rehabilitas lazim diujikan jika instrument baru ini masih memiliki validitas dan
reliabilitas yang belum terukur. Dengan, demikian jika alat ukur yang di gunakan mampu
memberikan informasi yang sesungguhnya tentang apa yang kita inginkan di ukur di sebut
valid. Atau dengan kata lain. Instrument yang di pakai dalam penelitian memiliki validitas
yang baik.

B. Saran

1. Seorang peneliti sabaiknya menggunakan alat pengukuran data yang valid dan reliabel
dalam mengadakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Hamang, Abdul (2005)
Metode Statistika
, Yogyakarta: Graha IlmuSugiyono (2003)
Statistik Untuk Penelitian
, Bandung: AlfabetaSantoso, Singgih (2003)
Mengatasi Berbagai Masalah Statistik
,Jakarta:Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai