BIOSTATISTIK
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
.
Disusun.Oleh:
Kelompok.16
Rania.Suilia 2121312043
Haristio.Maulana 2121312044
...........
PROGRAM.STUDI.MAGISTER.ILMU.KEPERAWATAN
FAKULTAS.KEPERAWATAN
UNIVERSITAS.ANDALAS
.2021
KATA.PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikanNya sehingga tugas makalah yang berjudul “Uji Validitas Dan
Reliabilitas” ini dapat kami selesaikan Makalah ini kami buat sebagai kewajban
untuk memenuhi tugas Biostatistik Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan
pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini Makalah ini kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi dua
macam yaitu tes dan non tes. Teknik-teknik Evaluasi adalah suatu percobaan yang
diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil–hasil pelajaran tertentu pada
seseorang murid atau kelompok murid. Tes itu sendiri mempunyai dua bentuk
yaitu bentuk obyektif (multiple choice) dan bentuk subyektif (uraian). Sebuah tes
dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu
diantaranya adalah tes itu harus mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang
tinggi. Disamping mencari validitas soal kita perlu juga mencari validitas item.
Selain validitas, sebuah tes dikatakan baik, juga jika mempunyai
reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas berhubungan dengan masalah taraf
kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika
tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes
berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya
berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Dalam persyaratan tes, yaitu validitas dan reliabilitas sangat penting.
Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu karena menyokong
terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya,
sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Validitas?
2. Apakah Pengertian Reliabilitas?
3. Bagaimana melakukan uji Validitas?
4. Bagaimana melakukan uji Reliabilitas?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Validitas.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Reliabilitas.
3. Untuk mengetahui cara melakukan uji Validitas.
4. Untuk mengetahui cara melakukan uji Reliabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Analisis Faktor
Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur. Analisis
dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Data reduction ==> Factor Analysis
==> masukan semua jawaban responden. Item pertanyaan yang tidak
mengelompok dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang
dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan
tertentu. Nilai yang lazim dipakai adalah 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama
dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item to Total Correlation. Nilai
yang dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah.
Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang
akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka
alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan
apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas
tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti
menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item
yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur
apa yang menjadi tujuan penelitian.
Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan
melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalah
metode yang paling tepat digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item
dalam penalitian ini dilakukan dengan cara “korelasi item-total”.
Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secara
keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item
dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini menggunakan koefisien
korelasi Rank–Spearman karena skala pengukuran dalam penelitian ini adalah
skala ordinal.
Adapun langkah-langkah melakukan uji validitas adalah:
1. Tentukan koefesien korelasi Rank Sperman dengan cara sebagai berikut:
Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka nilai
korelasi rank spearman pada item ke-i adalah :
Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar. Jika terdapat banyak
data kembar, maka digunakan rumus berikut:
dimana : R(X) = Ranking nilai X
R(Y) = Ranking nilai Y
2. Bandingkan nilai koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan nilai korelasi
rank spearman dalam table (rtabel), atau bandingkan nilai p-value (Sig.) pada
koefesien korelasi rank sperman (rs) dengan taraf (nyata)
3. Jika rs > rtabel atau p-value < , maka item tersebut valid dan dapat dijadikan
sebagai indikator terhadap dimensi/variabel tersebut.
Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah
satu ciri atau karakter utama intrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang
reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep
reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya
sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran
(measurement error).
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka
yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisien
reliabilitas berkisar antara 0,00 – 1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien
reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia
sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang
potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+)
atau negatif (-), akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang
besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas
selalu mengacu kepada koefisien reliabilitas yang positif.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat reliabilitas
suatu alat ukur, salah satunya adalah dengan internal cosistency dengan teknik
belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman-Brown yaitu:
x 100%
Keterangan:
R = nilai koefesien reliabilitas
r = nilai korelasi antara item belahan pertama dengan item belahan kedua.
3.Construct validity
Menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan
instrumen sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu
konstruk. Validitas konvergen terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua
buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang
tinggi. Diukur dengan tingginya koef korelasi dua instrumen. Validitas
diskriminan terjadi ketika berdasar teori dua buah variabel diperkirakan
tidak berkorelasi dan skor hasil menunjukkan hal yang sama. Diukur dengan
analisis faktor.
Validitas Eksternal
Bila data yang dicapai dapat digeneralisasi kesemua objek, situasi dan waktu
yang berbeda.
1. Pemilihan sampel yang tidak bias.
2. Jumlah Sampel besar
3. Melibatkan banyak situasi
4. Periode waktu yang relatif panjang
UjiReliabilitas :
Selanjutnya akan dihitung koefesien reliabilitas dengan menggunakan
rumus KR-20, sebagai berikut:
Keterangan:
rii = koefesien reliabilitas tes
k = cacah butir
piqi = varian skor butir
pi = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
qi = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
= varian skor total
Koefesien reliabitas dari contoh diatas adalah:
Pertama-tama dihitung varian butir (piqi) sebagai berikut:
Nomor butirpi qi piqi
1 0,7 0,3 0,21
3 0,5 0,5 0,25
4 0,6 0,4 0,24
5 0,5 0,5 0,25
6 0,3 0,7 0,21
Jumlah 1,16
St = 3,24
Jadi koefesien reliabilitas tes (dengan 5 butir) pada contohdiatasadalah 0,80.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bila dikaji secara umum, persyaratan minimal yang lazim dimiliki oleh
instrumen yang dibuat adalah alat ukurnya harus memiliki minimal dua
keunggulan, yakni validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas lazim
diperlukan bila instrumen yang dibuat merupakan instrumen baru dan belum
pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Karena biasanya instrumen
baru secara umum belum memiliki validitas dan reliabilitas. Validitas dan
reliabilitas lazim diujikan jika instrumen baru itu masih belum memiliki validitas
dan reliabilitas yang belum terukur. Dengan demikian, jika alat ukur yang
digunakan mampu memberikan informasi yang sesungguhnya tentang apa yang
kita inginkan untuk diukur dinamakan valid. Atau dengan kata lain, instrumen
yang dipakai dalam penelitian memiliki validitas yang baik.
B. SARAN
1. Seorang peneliti sebaiknya menggunakan alat pengukuran data yang valid
dan reliabel dalm mengadakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA