Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

STATISTIK PENDIDIKAN ULAN DARI,S.Pd.,ME

MAKALAH
“KONSEP VALIDITAS & RELIABILITAS
PADA DATA PENELITIAN”

Di Susun Oleh:

ARIPIN HASIBUAN

JURUSAN PGMI INSTITUT SAINS AL-QUR’AN

SYEKH IBRAHIM ROKAN HULU

2024/2025
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dari mata kuliah statistik pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu,kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak.Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua…..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Dalam melakukan penelitian, tidak lepas dari validitas dan reliabilitas. Kedua istilah
tersebut sangat penting untuk keberhasilan suatu penelitian karena menjadi penentu valid dan
reliabel tidaknya penelitian yang dilakukan.

Lalu, sebenarnya apa uji validitas dan reliabilitas itu sehingga sangat penting dalam sebuah
penelitian? Apa juga perbedaan diantara keduanya? Hingga seperti apa contohnya? Berikut
penjelasannya!

1.2.Rumus masalah

1.Apa itu validitas?

2.Apa itu reliabilitas?

1.3.Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui tentang validitas.

2.Untuk mengetahui tentang reliabilitas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.DEFINISI VALIDITAS DAN RELIABILITASI

Pengertian Validitas berasal dari kata validitas yang mempunyai arti sejauh mana presisi
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya 1.Pengertian Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip
validitas adalah pengukuran atau observasi yang berarti prinsip kerahasiaan instrumen dalam
mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih banyak
tekanan pada alat pengukuran atau pengamatan. Dalam suatu penelitian yang melibatkan
variabel atau konsep yang tidak bisa diukur secara langsung. Masalah validitas menjadi tidak
sederhana, di dalamnya juga mencakup penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat
empiris (indikator). Namun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar
hasilnya dapat dipercaya.

Sedangkan Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran


atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes
dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih
subjektif,apakah dua orang penilaian memberikan skor yang mirip(reliabilitas antar penilai).

➢ Validitas bentuk menurut para ahli

Menurut Ebel 2 concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan
antara skor dengan kinerja.Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan
kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi
bahwa suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.

Face Validity adalah validitas yang berhubungan dengan apa yang tampak dalam
mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya ingin diukur.Validitas Faktorial
dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang bersamaan

1
Azwar 1986
2
Dalam Nazir 1988

2
dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh
dengan menggunakan teknik analisis faktor.

Validitas Empiris adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin
diramalkan oleh pengukuran.Validitas Intrinsik adalah validitas yang berkenaan dengan
penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk
mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Validitas Prediktif adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu
alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang.Validitas Konten adalah validitas yang
berkenaan dengan pengambilan sampel yang baik buruknya dari suatu populasi.Validitas
Kurikulum adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan
menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur
aspek-aspek sesuai dengan tujuan pengajaran.

➢ Jenis-Jenis validitas

Validitas dipandang sebagai konsep yang paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam
setiap penelitian selalu dibahas validitas alat yang digunakan. Oleh karena itu untuk membuat
instrumen yang valid perlu mendapat perhatian setiap peneliti. Suatu alat pengukur yang
dikatakan vali, apabila alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut. Misalnya
saja untuk mengukur berat suatu benda dengan menggunakan timbangan. Nah berikut ini
beberapa jenis validitas yang ada dalam suatu penelitian yaitu :

(1) Validitas isi

Maksud dari jenis validitas isi ini adalah bahwa isi atau bahan yang diuji relevan dengan
kemampuan pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji. Jika
misalnya kita menguji bahan yang ada di luar yang dipelajari maka tesnya tidak mempunyai
validitas isi.

(2) Validitas prediktif

Maksud dari jenis validitas ini adalah adanya ketidaksesuaian antara ramalan (prediksi)
tentang perilaku seseorang dengan perilaku yang nyata. Diperkirakan suatu tes mempunyai
nilai prediktif yang tinggi, artinya apa yang diprediksilkan oleh tes tentang perilaku seseorang
memang terbukti dilakukan oleh seseorang tersebut.

3
(3) Validitas konstruk

Konstruk (construct) adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan Objek yang
abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Gravitasi, massa, Kemampuan
matematika, kemampuan bahasa Inggris, kebahagiaan, dan kesedihan Antara lain termasuk
konstruk. Gravitasi misalnya dapat dijadikan sebagai contoh Bagaimana memahami konstruk.
Ketika buah apel jatuh ke tanah, konstruk tentang Gravitasi dapat digunakan untuk
menjelaskan dan memperkirakan perilaku (jatuhnya Buah apel misalnya) yang diamati.

Namun demikian, kita tidak dapat melihat yang Dimaksud dengan konstruk gravitasi itu
sendiri. Hal yang dapat kita lihat hanyalah Apel itu jatuh. Kita dapat mengukur gravitasi dan
mengembangkan teori tentang Gravitasi.

Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur (dikatakan valid)Apabila telah
cocok dengan kontruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Sebuah tes Dikatakan memiliki
validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek Berpikir seperti yang
diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, Maupun indikator yang terdapat
dalam kurikulum. Soal yang dapat dikembangkan Dari kisi-kisi.

4
Konstuksi yang dimaksud pada validitas ini bukanlah merupakan konstruksi Seperti
bangunan atau susunan, tetapi berupa rekaan psikologis yang berkaitan Dengan aspek-aspek
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

(4) Validitas eksternal

Dalam dunia penelitian sosial sudah cukup banyak alat pengkur yang diciptakan oleh para
peneliti untuk mengukur gejala sosial dan alat pengukur tersebut sudah mempunyai validitas.
Ini adalah jenis validitas yang diperoleh dengan cara mengorelasikan alat pengukur baru
dengan tolok ukur eksternal yang berupa alat ukur yang sudah valid.

(5) Validitas budaya

Validitas budaya atau lebih tepatnya validitas antar budaya sangat penting bagi penelitian
yang dilakukan di negara yang suku bangsanya sangat bervariasi. Selain itu penelitian yang
dilakukan sekaligus dibeberapa negara dengan alat ukur yang sama, juga akan menghadapi
masalah validitas budaya. Suatu alat pengukur yang sudah valid untuk penelitian disuatu
negara belum tentu valid jika digunakan di negara lain yang memiliki budaya yang berbeda.

(6) Validitas rupa

Jenis validitas ini berbeda dengan jenis-jenis validitas yang telah dijelaskan diatas.
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat ukur apa yang ingin diukur namun hanya
menunjukkan bahwa dari segi rupanya suatu alat ukur tampakanya mengukur apa yang ingin
diukur.

➢ Reliabilitas dalam penelitian


(1) Ketergantungan(dependability).Konsep ketergantungan berkaitan erat dengan
keterandalan.Hasil dari pengujian awal diharapkan akan konsisten dengan pengujian-
pengujian berikutnya.
(2) Hasilnya selalu berupa numerik dan tak boleh berubah-ubah, karena merupakan
karakteristik dari proses ukuran.Reliabilitas selalu menunjukkan keandalan instrumen
penelitian dalan berbagai bentuk, yakni hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh
orang yang berbeda (inter-penilai), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang
yang sama dalam waktu berbeda (pengetesan ulang), hasil pengujian yang sama jika
dilakukan oleh orang yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan tes yang berbeda
(bentuk paralel), dan hasil pengujian yang sama dengan menggunakan berbagai
pernyataan-pernyataan membangun (konsistensi internal).

5
➢ Jenis-Jenis reliabilitas

(1).Reliabilitas stabil (stability reliability)

Mengacu pada waktu.Untuk menentukan stabilitas, tes dilakukan ulang terhadap variabel
yang sama di waktu yang berlainan. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkaan dan
berkorelasi dengan pengujian awal untuk memberikan stabilitas.

(2).Reliabilitas terwakili (representative reliability)

Mengacu pada keterandalan masing-masing grup.Menguji apakah penyampaian indikator


sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.

(3).Reliabilitas seimbang (equivalence reliability)

Menerapkan banyak indikator yang dapat dioperasionalisasikan ke semua konsepsi


pengukuran.Kesetaraan keandalan akan menggunakan dua instrumen untuk mengukur
konsep yang sama pada tingkat kesulitan yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian
akan ditentukan dari hubungan dua skor instrumen, atau lebih dikenal dengan hubungan
antara variabel bebas (independen variable) dengan variabel terikat (dependen variable).

2.2.MENGUKUR VALIDITAS EMPIRIK ALAT UKUR

Dimaksud dengan validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada
hasil analisis yang bersifat empiric yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan
di lapangan. Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas empirik
ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi daya ketepatan
meramalnya (predictive validity) dan daya ketepatan bandingannya (concurrent validity).

➢ Validitas Ramalan (Predictive Validity)

Istilah “ramalan” jika dikaitkan dengan validitas tes, maka yang dimaksud Dengan
validitas ramalan dari suatu tes adalah suatu kondisi yang menunjukan Seberapa jauhkah
sebuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukan Kemampuannya untuk meramalkan
apa yang bakal terjadi pada masa mendatang.

Untuk mengetahui apakah suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai Tes yang telah
memiliki validitas ramalan ataukah belum, dapat ditempuh dengan Cara: mencari korelasi
antara tes hasil belajar yang sedang diuji validitas Ramalannya dengan kriterium yang ada.
Jika diantara kedua variabel tersebut Terdapat korelasi positif yang signifikan, maka tes hasil

6
belajar yang sedang diuji Validitas ramalannya itu, dapat dinyatakan sebagai tes hasil belajar
yang telah Memiliki daya ramal yang tepat, artinya: apa yang telah diramalkan, betul-betul
Telah terjadi secara nyata dalam praktek.

Dalam rangka mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji Validitas
ramalannya dengan kriterium yang telah ditentukan itu, cara sederhana Yang paling sering
digunakan adalah dengan menerapkan Teknik Analisis Korelasional Product Moment dari
Karl Pearson. Hipotesis nihil (Ho) yang akan Diuji, dirumuskan dalam susunan kalimat
sebagai berikut: “Tidak terdapat korelasi Positif yang signifikan, antara tes hasil belajar yang
sedang diuji validitas Ramalannya (= variabel X), dengan kriterium yang telah ditentukan (=
variabel Y).”

Tes hasil belajar dapat dikatakan bersifat valid atau memiliki validasi, Apabila tes tersebut
dengan secara tepat, benar, dan shahih atau abshah dapat Mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dengan kata lain tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes hasil belajar
tersebut (sebagai alat pengukur Keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar,
shahih atau absah Telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah
dicapai oleh Peserta didik, setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka
Waktu tertentu.

Untuk menetapkan apakah sebuah tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai Tes yang telah
memiliki validitas atau daya ketepatan mengukur, ataukah belum,Dapat dilakukan
penganalisaan secara rasional atau secara logika (logical analysis) Dan dapat pula dilakukan
pengalisaan secara empirik (empirical analysis).

➢ concurrent validity

Concurrent validity atau validitas ada sekarang menunjuk pada hubungan Antara tes skor
dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Validitas ini dikenal Sebagai validitas
empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki concurent validity apabila Hasilnya sesuai dengan
pengalaman.

2.3.MENGHITUNG RELIABILITAS ALAT UKUR

Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan
menghitung reliabilitas alat ukur.Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan
atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda

7
tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana
dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan
perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka.

Secara khusus, beberapa teknik memerlukan persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak
dapat begitu saja memilih teknik tersebut. Beberapa teknik mencari reliabilitas yang akan
digunakan adalah:

(1).Spearman-Brown

(2).Flanagan

(3).Rulon

(4).Kuder-Richardson (K-R) 20

(5).K-R 21

(6).Hoyt

(7).Alpha.

➢ Rumus uji reliabilitas dengan excel

(a).Reliabilitas tes tunggal

Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability),Tes tunggal adalah tes yang
terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan,
sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik untuk
perhitungan reliabilitas tes, yaitu:

(1).Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua (Split-Half Technique)

Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua dilakukan dengan cara membagi tes menjadi
dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test
mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor
belahan kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan
dengan r1/2 ½ dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar
Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula
Spearman-Brown, yaitu:

8
Kategori koefisien reliabilitas3 adalah sebagai berikut::

0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi

0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang

0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.

-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

(2).Rumus Uji Reliabilitas Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).

Rumus uji Reliabilitas teknik non belah dua: Salah satu kelemahan perhitungan koefisien
reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah

(1) banyaknya butir soal harus genap

(2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda

Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus


Kuder-Richardson (KR-20) dan Kuder-Richardson (KR-21).

(b).Uji Reliabilitas Tes Uraian

3
Guilford, 1956: 145

9
Untuk menghitung uji reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus Cronbach-Alpha, yaitu:

10
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Pengertian Validitas berasal dari kata validitas yang mempunyai arti sejauh mana presisi
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya .Pengertian Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sedangkan Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes
dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih
subjektif,apakah dua orang penilaian memberikan skor yang mirip(reliabilitas antar penilai).
Dimaksud dengan validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada
hasil analisis yang bersifat empiric yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan
di lapangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Neuman, W.Lawrence. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative


Research. USA: University of Wisconsin. Hal 188-198.

Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal tabularasa,
6(1), 87-97.

Retnawati, Heri. “Reliabilitas Instrumen Penelitian.” Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Unnes
12.1 (2017): 129541.

12

Anda mungkin juga menyukai