DISUSUN OLEH
KELOMPOK VIII
ASTRI ERVIANI ( 19723003 )
M SODIK
RENDI PRANATA
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A.Latar belakang..................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................2
C.Tujuan Pembahasan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A.Pengertian Validitas dan Reliabilitas................................................................3
B.Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif...............................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu eksperimen mempunyai kontribusi yang berarti bagi
pengembangan pengetahuan, dimana dalam eksperimen kita mengetahui apa
yang terjadi dengan jalan kita melakukan suatu penelitian atas apa yang kita
jumpai tentang issue- issue yang berkembang dalam masyarakat maupun tentang
apa yang kita lihat dalam fenomologi- fenomologi yang terjadi dalam masyarakat.
Selanjutnya untuk menguji benar atau tidaknya issue yang berkembang dalam
masyarakat tersebut kita haruslah melakukan suatu penelitian atau instrumen.
Membuktikan benar atau tidaknya hal yang harus kita lakukan adalah
dengan mengumpulkan data-data. Dalam melakukan penelitian kita haruslah
mendapatkan data yang sebenar-benarnya (valid), kita harus mencatat apa yang
sesungguhnya kita lihat dalam lapangan dan tidak memanipulasi demi
kepentingan tertentu, karena data-data tersebut sering kali dijadikan acuan dalam
penelitian-penelitian selanjutnya. Selain dari pada itu data dalam penelitian,
haruslah memperhatiakan reliabilitasnya yaitu berkenaan tentang derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan .
Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek
yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti yang sama dalam waktu
yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dibagi
menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu
menemukan dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang lain juga
demikian,misalnya dalam kualitatif antara peneliti satu dengan peneliti lain
memperoleh kesamaan data. Tetapi bagaimana kita dapat mengetahui keakuratan
dan kekonsistenan?, untuk itu dalam makalah kami akan membahas tentang
validitas dan reliabiltas dalam penelitian kualitatif dan bagaimana cara menguji
validitas dan relibilitas dalam penelitian kualitatif.
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Validitas dan Reliabilitas
2. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Validitas dan Reliabilitas
2. Untuk Mengetahui Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian
Kualitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau
dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan
warna merah. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang
terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dalam penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya
adalah instrumen penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji
adalah datanya. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu; validitas internal dan
validitas eksternal.
1) Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan
hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti
etos kerja tenaga kependidikan, maka data yang diperoleh seharusnya adalah
data yang akurat tentang etos kerja tenaga kependidikan. Penelitian menjadi
tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja guru.
2) Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut
diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan
reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan
memiliki validitas eksternal yang tinggi.
3
2. Reliabilitas
Reliabilitas ialah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten).
Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability,
atau dependability.
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsitensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang
tidak berbeda.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif pun
berbeda. Dalam penelitian kualitatif sutau relaitas itu bersifat majemuk/ganda,
dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti
semula. Situasi senantiasa berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat
didalamnya.
Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama, apabila ada
5 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5 laporan penelitian
yang berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan tentu akan
menemukan dan melaporkan hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti yang
berlatarbelakang sosiologi.
Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan
reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrumen yang standar
tetapi peneliti bertindak sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbal
diperkaya dan diperdalam dengan hasil pengamatan, mendengar, persepsi,
pemaknaan/penghayatan peneliti. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan
segi subyektifitas , dia harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian
kualitatif harus memiliki objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang
ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara
sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi
peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
4
B. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel
dan obyektif, maka penelitian digunakan dengan menggunakan instrumen yang
valid dan releabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumla populasi dan
pengompulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan releabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumin penelitiannya, oleh karena itu
susunan stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih
menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada
aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tiadak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang ditiju, tetepi perlu diketahui bahwa
kebenaran realita data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi
jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam dri sesorang
vsebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Oleh karena itu bila terdapat 10 peneliti dangan latar belakang yang berbeda
meneliti pada obyek yang sama akan mendapatkan 10 teman, dan semuanya
dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan
yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti dalam obyek yang sama
peneliti yang berlatar belakang manajemen, antropologi, sosiologi, kedokteran,
tiknik dan sebainya
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kualitatif.hal ini terjadi karena terdapat perbedaan
pradigma dalam melihat realitas, selain itu, cara meleporkan penelitian bersifat
ideosyneratic dan individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tipe peneliti
memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif
menggunakan istilah yang berbeda dengan pengan penelitian kuantitatif.
Perbedaan tersebut diteunjukkan pada table berikut:
Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
5
Nilai kebenaran Validitas Internal Kredibilitas
(credibility)
Penerapan Validitas Eksternal Transferability/
(generalisasi) keteralihan
Konsistensi Reliabilitas Auditability,
Dependability
Natralis Obyektivitas Confirmability
1. Uji kredibilitas
Bermacam-macam cara pengojian kredibilitas data ditunjukkan pada
gambar 1. Berdasarkan gamber tersebut terlihat bahwa uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, diskusi
dengan teman sejawab, antara lain kasus negatif.
a. Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjang pengamatan berarti lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru. Perpanjangn pengamatan ini perarti hubungan
peneliti dengan narasumber akan semkin terbentu rapport, semakin akrab (tidak
ada jarak lagi), semakin terbukti, saling mempercayai sehingga tidak ada
imformasi yang disembunyikan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki
lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga
imformasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih
banyak yang dirahasiakan. Berapa lama perpanjangan ini dilakukan, akan sangat
tergantung pada keadaan, keluasan dan kepastian data. Kedalaman artinya apkah
peneliti ingin menggali data sampai pada tingkat makna. Makna berarti data yang
di balik yang tampak. Yang tampak orang sedang menangis, tetapi sebenarnya dia
tidak sedih tetapi mala sedang bahagi. Keluasan berarti, banyak sedikitnya
imformasi yang diperoleh. Dalam perpanjangn pengamatan untuk mengoji
kreadibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap
data yang telah diperoleh, apa data yang diperoleh itu setelah dicek kembali
kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak, bilah setelah dicek kembali ke
6
lapangan data suda benar berarti kredibel, maka wakyu perpanjangn pengamatan
dapat diahiri.
b. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukankan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai conto
melihat sekelompok masyarakat yang sedang olah raga pagi. Mengapa dengan
meningkatkan ketekunan dapat meningkatkan kredibilitas data? Meningkatkan
ketekunan itu ibarat kitamengecek soal-soal, atau makala yang telah dikerjakan,
ada yang salah satu tidak. Dengan meningkatkan katekunan itu, maka peneliti
dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah
atau tidak. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti
dapat memberikan diskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati.sebagai bekal peneliti untuk menigkatkan ketekunan dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-
dokumintasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Dan berbagai waktudengan
demikian terdapat triangulasi sumber, trangulasi teknik pengumpulan data, dan
waktu.
1) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberap asumber. Sebagai
contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang daya kepemimpinan
seseorang, maka pengompulan data pengujian data yang telah diperoleh
dilakukan kebawahan ke bawahan yang dipimpin,ke atasan yang menugasi ,
dan keteman kerja yang merupakan kelompok kerjasama.
2) Triangulasi teknik
7
Triangulasi teknik untu menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang derbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan opservasi,
dokumentasi atau kuesioner.
3) Triangulasi waktu
Triangulasi juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawncara dipagi hari saat nara sumber masi
segar belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel.
8
Peneliti kualitatif biasanya tidak menggunakan kata bias dalam penelitian;
mereka akan mengatakan bahwa semua peneliti adalah interpretif dan bahwa
peneliti harus menjadi reflektif diri mengenai perannya dalam penelitian,
bagaimana dia menginterprestasikan temuan, dan sejarah personal dan politiknya
yang membangun interprestasinya. Dengan demikian, akurasi dan kredibilitas
temuan adalah sangat penting. Terdapat berbagai istilah yang digunakan peneliti
kualitatif untuk mendiskripsikan akurasi dan kredibilitas ini
(misalnya authenticity dan trustwortiness), dan strategi yang digunakan untuk
validasi perhitungan kualitatif bervariasi dalam jumlah. Perhatian kita disini pada
tiga bentuk yang biasa digunakan oleh peneliti kualitatif: triangulation, member
checking, dan auditing.
2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam
situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada
pemakai.
Kriteria transferabiliti merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian
kualitatif dapat digeneralisasikan atau ditransfer. Penelitian kualitatif dapat
meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendiskripsikan
konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian
tersebut
Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada
kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat
laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat
dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil
penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
9
3. Pengujian Dependability
Kriteria dependabilitas sama dengan reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang realibilitas didasarkan pada
asumsi replikabilitas (replikability) atau keterulangan (repeatability). Secara
esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama
jika kita melekukan pengamatan yang sama untuk kali yang kedua. Untuk
menetapkan reliabilitas peneliti kuantitatif biasanya membangun berbagai pikiran
hipotesis ( misalnya teori skor benar ) untuk menyelesaikan hal ini.[4] Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
4. Pengujian Conformability
Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut juga
objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah
disepakati banyak orang. Menguji conformabilityberarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi
dari proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut
telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses
tidak ada, tetapi hasilnya ada. Konfirmabilitas (Konfirmability) Penelitian
kualitatif cenderung berasumsi bahwa setiap peneliti membawa perspektif yang
unik kedalam penelitian.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas
dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif
untuk mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau data
dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif bersifat individu, atau berbeda
antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif
sering dikatakan bersifat subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai
instrumen. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia
harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan
berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa prasangka dan
kecenderungan-kecenderungan tertentu.
Pengujian validitas dan reliabilitas data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji Kredibilitas, Uji Transferability, Uji Depenability, dan Uji Konfirmability.
B. Saran
Makalah ini kami akui memang masih banyak kekurangan karena pengalam yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu harapan kepada para pembaca
untuk memberikan saran-saran yang bersifat untuk membangun makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12