Anda di halaman 1dari 8

ESSAI PARLEMEN REMAJA 2019

Assalamualaikum Wr.Wb

‘Pengembangan Pengelolahan Sampah Berbasis Masyarakat’

Oleh: Dwi Ananda Febryan

Dalam kondisi masyarakat modern saat ini, dimana tekad untuk bersaing

menjadi yang terbaik merupakan suatu hal yang tak dapat dihindari di zaman

sekarang. Kebutuhan manusia yang terus bertambah menjadi faktor, bahwa

sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus meningkatkan produknya agar

dapat diminati oleh setiap kalangan. Seperti hal nya para perusahaan produsen

plastik ( Plastic ) yang terus mengembangkan produknya menjadi berbagai model

yang unik dan menarik agar menjadi daya tarik bagi konsumen.

Namun , apa jadinya jika plastik tersebut dapat memberikan dampak yang

signifikan bagi kehidupan ( life ) ?

Seperti yang kita tahu, bahwa produk plastik yang telah dipakai akan

menjadi sebuah barang buangan atau lebih familiarnya yaitu Sampah Plastik.

Sampah Plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi

oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Penggunaan produk plastik secara tidak

ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang cukup

serius. Sampah plastik tidak hanya menjadi masalah di perkotaan saja, bahkan di

pedesaan dan laut pun sampah plastik tersebut masih banyak dijumpai.

Disini penulis ingin mengungkapkan apa yang dimaksud dengan sampah

anorganik dan cara penaggulangan sanpah anorganik. Penulis ingin


mengembangkan suatu daya kualitas yang dapat menyelamatkan lingkungan

dengan cara mendaur ulang bahan anorganik menjadi sebuah barang yang

bermanfaat.

Bicara mengenai sampah, dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang kotor.

Sampah bisa dikatakan suatu benda yang sudah tidak layak dipakai, barang-

barang sisa, atau bahkan makanan yan sudah habis masa berlaku konsumsinya

( expired ) . Sampah juga memiliki aroma yang tidak disukai oleh semua orang,

karena aromanya yang begitu tidak enak dan menyengat.

Pada dasarnya sampah dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kategori

sampah organik dan kategori sampah anorganik. Adapun makna dari kategori

sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti hewan

dan tumbuhan dan juga bisa dari diri manusia itu sendiri.

Kategori yang kedua dalam pembagian sampah yakni sampah anorganik.

Sampah ini cenderung memiliki sifat yang sangat sulit untuk diuraikan ,misalnya

kaleng-kaleng-kaleng makanan, plastik, aluminium, dan sejenisnya.

Dengan semakin banyaknya produk makanan yang mayoritas memilih

kemasan produknya dengan bahan - bahan plastik yang dimana produknya lebih

mudah dikosumsi. Apabila sampah – sampah anorganik ini dibiarkan berserakan

lingkungan, akan mengurang keindahan pemandangan dan akan menimbulkan

berbagai penyakit seperti emam berdarah dengue ( DBD ), malaria dan sejenisnya

yang sangat merugikan manusia itu sendiri.

Selain itu, pembuangan sampah anorganik yang sembarangan misalnya di

sungai bisa menimbulan bencana banjir yang sangat merugikan kehidupan


masyarakat sekitar. Jadi, sampah plastik adalah salah satu faktor penyebab

pencemaran lingkungan hidup di Indonesia.

Plastik merupakan produk serbaguna , ringan, fleksibel, tahan kelembapan

, kuat , dan pastinya murah. Karena berbagai kemudahan tersebut, seluruh dunia

bersaing untuk menghasilkan lebih banyak produk dengan plastik sebagai bahan

baku utama. Namun,tanpa kita tahu bahwa sebernarnya sifat dasar plastik dengan

cara penggunaannya yang tidak ramah lingkungan itulah yang justru merusak

lingkungan hidup.

Nah berbicara Lingkungan hidup, berdasarakan UU NO.23 TAHUN 1997

Yang berbunyi “ Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda ,

daya , keadaan , dan makhluk hidup termasuk manusia yang mempengaruhi

kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain ”

Berdasarkan pengertian tersebut kita dapat mengetahui bahwa Manusia

memiliki peran yang sangat penting terhadap lingkungan sekitar sebagai makhluk

yang taat akan kewajiban. Oleh karena itu, segala sesuatu yang diperbuat oleh

manusia dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan ( life ) baik

itu dampak positif maupun negatif.

Jadi, untuk mengolah sampah bisa dilakukan dengan membuat suatu

benda dari sampah anorganik tersebut agar dapat mempunyai nilai jual dan lebih

bermanfaat. Manfaat penggunaan produk plastik harus diimbangi dengan

kalkulasi dampak negatif yang dihasilkannya. Walaupun disisi lain produk plastik

bertujuan agar menjaga produk tetap segar dan tahan lama, selain itu juga

penggunaan plastik juga dibutuhkan sebagai alat kesehatan, mampu meningkatkan


efisiensi suatu benda, serta memiliki potensi dan peluang besar digunakan dalam

teknologi energi terbarukan.

Namun demikian, bahaya yang ditimbulkannya juga tidak main – main.

Zat adiktif yang terdapat dalam plastik yang cenderung beracun menyebabkan

plastik tersebut menjadi bahan yang cukup berbahaya. Inilah kenyataan yang

harus diterima disamping itu juga kenyataan yang harus diterima bahwa sampah –

sampah plastik, semakin bertambah setiap tahunnya dan ini menjadi masalah

terbesar dunia yang patut diperhitungkan.

Riset terbaru menyebutkan bahwa kota – kota di dunia menghasilkan

sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia,

jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025 hal ini karena selama

lebih dari 50 tahun,produksi dan konsumsi plastik global terus meningkat. Ini

menghasilkan masalah lingkungan hidup yang sangat serius bagi kita.

Di Indonesia sendiri tidak ada data yang akurat mengenai jumlah

pencemaran sampah plastik , namun dikutip dari geotimes bahwa secara

keseluruhan jumlah total sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton/hari atau 0,7

kg/orang atau sekitar 67 juta ton/tahun.

Hal ini tentunya sangat berdampak terhadap lingkungan hidup bangsa

Indonesia. Apalagi pencemaran tanah di perkotaan cenderung disebabkan oleh

sampah plastik. Selain itu meluapnya air yang menyebabkan banjir juga

cenderung disebabkan oleh sampah plastik yang tertumpuk selama beberapa

dekade dan tidak kunjung ditemukan solusi yang tepat tentang penanggulangan

yang efektif.
Karena itu berdasarkan peran millenial kita wajib mengambil langkah

guna memberikan penyelesain masalah sampah plastik terhadap negara. Oleh

sebab itu, sebagai salah satu millenial solusi yang dapat saya ajukan yaitu

melakukan pengembangan pengolahan sampah plastik berbasis masyarakat.

Pengembangan pengolahan sampah plastik berbasis masyarakat yaitu

suatu pendekatan pengelolahan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan

permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, ( jika – fleksibel ) ,

dikontrol, dan dievaluasi bersama masyarakat. Dengan memanfaatkan sampah

plastik sebagai media untuk diubah menjadi sesuatu yang berguna dan ramah

lingkungan.

Contohnya:

1. Sampah plastik dibakar lalu ditimbun untuk dijadikan pupuk kompos

namun biasanya cenderung menggunakan sampah organik. Contoh : Botol

Plastik, Kertas Bekas, Karton dan lain-lain.

2. Sampah Plastik dikumpulkan, dipilah – pilah dijadikan alat untuk

membuat karya industri kerajinan. Seperti; asbak ,vas bunga, kemoceng

dll.

3. Sampah plastik juga dapat dijadikan sebagai karya seni. Pernyataan ini

dibuktikan dengan banyaknya pakar kreator seni yang memanfaatkan

limbah plastik sebagai media utama dari pembuatan karya seninya.

Contoh: Plastik Cemilan dapat diolah menjadi lukisan wajah.

Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia agar

mampu memanfaatkan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar. Tidak


hanya itu selain dari membantu bangsa ini dari bencana sampah plastik juga dapat

memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat bawah sebab manfaat dari pengolahan

sampah plastik tersebut dapat dijual karena memiliki nilai ekonomis serta

menarik.

Sebab itu, terciptalah yang namanya Bank Sampah. Bank Sampah

merupakan salah satu pengembangan pengolahan sampah plastik berbasis

masyarakat dimana semua sampah plastik yang diangkut dibawah ke TPS (

Tempat Pembuangan Sementara ) untuk dilakukan recovery ( Pemulihan ),

recycling ( Daur Ulang ), dan reuse ( Pemanfaatan Kembali ) pada sampah

tersebut lalu setelah itu sampah yang melewati tahap tersebut akan dibawa ke

TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) disinilah sampah nanti akan diberikan untuk

dikemas oleh kelompok masyarakat menjadi sesuatu yang ramah lingkungan dan

memiliki nilai ekonomis tentunya. Sejak terciptanya Bank Sampah kita mampu

mengurangi setidaknya 30% dari poupulasi sampah masyarakat, bahkan dapat

lebih dari itu.

Selain itu salah satu solusi yang tepat dan berhubungan dengan

kesehataan lingkungan adalah memberikan pemahaman kepada kelompok

masyarakat kecil mulai dari RT sampai tingkat Povinsi dan Pusat tentang

perbedaan penanganan sampah yang langsung dibuang tanpa proses lanjut dengan

sampah yang dibuang lalu dimasukan ke Bank Sampah.

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan

mengembanngkan nilai kehidupan sosial serta juga memerlukan kesiapan dan

hubungan erat pada tingkat pemerintah dan masyarakat.


Alasannya karena pengembangan pengolahan sampah berbasis masyarakat

selalu menghadapai masalah pada ruang pemerintah yaitu kurangnya anggaran,

kurangnya kapasitas penanganan sampah, kurangnya manajemen pengelolaan

lingkungan dan teknologi sederhana serta minimnnya pendidikan terhadap

masyarakat. Hal ini lah yang menjadi penghambat pengembangan pengelolaan

sampah plastik berbasis masyarakaat.

Oleh Karena itu, sebagai salah satu lembaga instansi pemerintah DPR RI

memiliki peranan penting untuk menunjang kelancaran pengembangan

pengolahan sampah plastik berbasis masyarakaat ini. Peran DPR RI dalam hal ini

ialah sebagai motivator dan fasilisator. Fungsi motivator adalah memberikan

dorongan agar masyarakat siap memikirkan dan mencari jalan keluar terhadap

persoalan sampah yang mereka hadapi. Tetapi jika masyarakat belum siap, maka

fungsi pemerintah atau lembaga lain adalah menyiapkannya terlebih dahulu.

Sebagai contoh dengan melakukan study banding, seminar dan pelatihan dengan

memperlihatkaan contoh-contoh program yang telah sukses.

Namun, bila dilihat dari segi pemeerintahannya peran DPR RI dalam

melakukan pengembangan pengolahan sampah plastik berbasis masyarakat yaitu

mereka selaku pengawas atau pengambil kebijakan dalam hal proses pendanaan

kebersihan lingkungan hidup yang artinya dari bebas sampah. DPR bisa

membuatkan aturan perundang – undangan, apakah itu dalam bentuk Keputusan

Presiden, Undang – Undang ,atau Peraturan Menteri, Peraturan Bupati dalam hal

ini yang bisa dijadikan alat untuk membatasi masalah pengolahan sampah atau
pembuangan sampah di masyarakat sehingga tidak menimbulkan pencemaran

lingkungan.

Dengan semua solusi diatas kita mampu menanggulangi bencana sampah

plastik yang ada saat ini dan mengurangi setidaknya 50% – 65% dari populasi

sampah plastik masyarakat.

Dengan adanya daur ulang sampah, konsep pengelolahan sampah yang

benar, dan pendidikan serta peningkatan kesadaran akan sampah maka Negara

kita akan lebih terhindar dari pencemaran lingkungan. Manusia sebagai aktor

utama merupakan penentu bahwa Bangsa Indonesia ingin menjadi negara yang

besar dan indah atau negara yang seperti saat ini, negara yang biasa saja dengan

ribuan bahkan jutaan sampah plastik yang mencemari lingkungan.

“Mari kita sebagai penduduk negara ini bersatu dan bersama untuk

melakukan gerakan penanganan sampah plastik, selain dari melakukan kontribusi

yang besar bagi bangsa ini disamping itu juga kita mendapatkan pahala dari

sang maha pencipta karena telah menjaga kebersihan lingkungan hidup,

mengapa?. Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman, benar kan. Kalau

begitu ayo para GENTU (Generasi Tua) dan para GEMUD ( Generasi Muda)

bangkitlah dan bentuk bangsa ini menjaddi bangsa yang besar dan memberikan

contoh kepada bangsa lain, masa cuma kita yang mencontoh saja! Kita juga

harus dong menjadi contoh untuk negara lain, karena kita satu, BHINEKA

TUNGGAL IKA ”

Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai