Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah Kelompok Bioteknologi Peternakan

BIOTEKNOLOGI VAKSIN

Oleh

Kelompok III

Mochammad Yahdiman Madjid (L1A118024)


Ghiyasullah varoq Hamid .A (L1A118028)
Nurul Adinda Lestari (L1A118067)
Bayu Abdi Maulana (L1A118059)
Siti Herlina Rosanti (L1A118069)
Ellen Sasmita (L1A118186)
Saufi Saputri (L1A118048)
Nurwana (L1A118180)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Bioteknologi Vaksin ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen pada mata kuliah Bioteknologi Peternakan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bioteknologi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Andini Sulfitriana, S.Si.,
M.Kes, selaku dosen pada mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 18 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2. Tujuan .......................................................................................................2
1.3. Manfaat .....................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1. Pengertian Vaksin ......................................................................................3
2.2. Masalah Dasar yang Timbul dengan Hadirnya Bioteknilogi Vaksin .......3
2.3. Pandangan Masyarakat dengan Adanya Bioteknologi Vaksin ..................5
2.4. Solusi Atas Masalah yang Timbul dengan Keberadaan Bioteknologi .....6
BAB III. PENUTUP ................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ...............................................................................................8
3.2. Saran .........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bioteknologi juga merupakan bidang penerapan biosains dan teknologi

yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup atau komponen

subsellulernya pada industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan.

Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi yang menggunakan sistem hayati

(prosesproses biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi

kesejahteraan makhluk hidup. Makhluk hidup yang dipakai

dalam bioteknologi disebut sebagai agen bioteknologi.

Penerapan bioteknologi ini sangat besar cakupannya dalam segala bidang,

karena memiliki banyak manfaat dari segala aspek baik bagi makhluk hidup itu

sendiri ataupun bagi lingkungan. Salah satu penerapan bioteknologi yang sangat

banyak manfaatnya adalah pada bidang peternakan. Penggunaan bioteknologi

guna menigkatkan produksi peternakan maupun kesehatannya meliputi teknologi

produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio,

fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan splitting dan juga

vaksinasi.

Vaksinasi merupakan salah satu bioteknologi yang berperan dalam

pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada manusia

melainkan juga pada hewan ternak. Adapun cara kerjanya yaitu dengan

memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau

dimatikan yang kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk dapat

mengetahui, menghancurkan, dan mengingat benda asing. Sehingga tubuh dapat

1
dengan mudah mengenali dan mencegah benda asing yang nantinya masuk dan

menyerang tubuh. Namun ada beberapa kontroversi ataupun masalah yang tibul

karena adanya vaksin ini.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuatlah makalah dengan judul

Bioteknologi Vaksin.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah bioteknologi vaksin ini

adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui beberapa masalah dasar yang timbul dengan hadirnya

bioteknologi vaksin

2. Dapat mengetahui pandangan masyarakat tentang penggunaan bioteknologi

vaksin

3. Dapat mengetahui solusi atas masalah yang timbul dengan adanya

bioteknologi vaksin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Vaksin

Vaksin merupakan zat atau substansi yang berfungsi membantu tubuh

melawan penyakit tertentu. Tubuh yang sudah divaksin akan membentuk antibodi

terhadap virus tertentu. Sistem kerja vaksin ini adalah dengan mamsukkan antigen

bakteri/virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan ke dalam tubuh suatu

makhluk hidup dan merangsang antibody untuk dapat mengenali jenis virus

tersebut sehingga tubuh dapat kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus

atau bakteri tersebut.

2.2. Masalah Dasar yang Timbul dengan Hadirnya Bioteknilogi Vaksin

Vaksin merupakan produk bioteknologi yang terus dikembangkan baik

vaksin untuk manusia ataupun vaksin untuk ternak. Wasilah (2019) juga

mengatakan bahwa vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk

kekebalan terhadap suatu penyakit yang biasanya mengandung virus atau

mikroorganisme yang telah dimatikan atau dilemahkan.

Bioteknologi vaksin ini memang memiliki peranan besar untuk makhluk

hidup dibidang kesehatan, namun terdapat beberapa masalah-masalah dasar yang

timbul akibat hadirnya vaksin ini baik terhadap manusia maupun terhadap hewan.

Di Indonesia produksi vaksin untuk hewan besar seluruhnya ditangani oleh

pemerintah dan dilaksanakan oleh Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) di

Surabaya. Cara berproduksi bersifat konvensional, sehingga di dalam vaksin itu

terdapat tidak saja bibit penyakit, baik yang sudah diinaktifkan maupun yang

3
masih hidup, tetapi juga bahan-bahan penumbuh , bahan kimia dan yang lainnya

yang sebenarnya tidak diperlukan. Bahan-bahan ikutan itu dapat menimbulkan

reaksi hipersensitif bahkan kematian pada ternak. Disamping itu ada kalanya

vaksin prodksi konvensional ini kurang mampu membentuk kekebalan yang

tinggi, sehingga dapat terjadi kegagalan vaksinasi.

Hadirnya vaksin juga ini menimbulkan beberapa masalah dasar dalam

kalangan masyarakat Indonesia. Seperti yang lagi ramai diperbincangkan yaitu

tentang vaksin Covid-19. Masalah-masalah dasar yang banyak timbul di kalangan

masyarakat Indonesia adalah kecemasan akibat rumor atau banyaknya berita

negaif yang beredar dan sampai di telinga masyarakat. Mulai dari vaksin yang

katanya haram dan lain-lain.

Makarim (2017) juga mengatakan kajian keamanan dan efektivitas dari

pemberian imunisasi dasar pada bayi dan anak masih menjadi problematika sosial

di masyarakat. Isu penolakan vaksin hingga munculnya kelompok anti vaksin

menyebabkan keresahan tidak hanya di kalangan tenaga kesehatan yang bertugas

di lapangan, namun juga orang tua yang berniat memberi vaksin kepada anaknya.

Imunisasi dasar wajib merupakan program nasional yang dicanangkan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi persebaran PD3I. Kajian

keamanan dan efektivitas imunisasi perlu menjadi bahan edukasi kepada khalayak

luas untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program

imunisasi dasar wajib dan meningkatkan cakupan imunisasi di daerah. Nah

perkara seperti inilah yang akan menjadi dasar masalah yang timbul terhadap

hadirnya bioteknologi

4
2.3. Pandangan Masyarakat dengan Adanya Bioteknologi Vaksin

Berbicara masalah pandangan masyarakat terhadap hadirnya vaksin ini

terdapat pro kontra. Dalam bidang peternakan, hadirnya bioteknologi vaksin ini

sangat memiliki banyak keuntungan, begitupula pandangan masyarakat terutama

peternak. Seperti yang dikatakan Tarigan (2015) bahwa peternakan yang

menerapkan program vaksinasi sangat penting untuk keberhasilan

penanggulangan penyakit di Indonesia. Dalam hal ini, sebagian besar peternak

perlu melakukan vaksinasi terhadap ternak mereka, sehingga dalam bidang

peterakan, hadirnya bioteknologi vaksin ini hampir tidak menimbulkan

kontroversi baik itu terhadap masyarakat maupun peternak itu sendiri.

Beda hal dengan hadirnya vaksin yang ditujukan untuk manusia, seperti

yang lagi marak diperbincangkan yakni banyak menimbulkan pro dan kontra. Pro

dan kontra tentang vaksin terus bergulir dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016,

MUI mengeluarkan Fatwa MUI No.4 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Dalam fatwa

tersebut dijelaskan bahwa vaksin pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai

bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah

terjadinya suatu penyakit tertentu. Imunisasi dengan vaksin yang haram atau najis

tidak dibolehkan kecuali: digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat; belum

ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci; dan adanya keterangan tenaga medis

yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal. (3) Namun,

walaupun MUI sudah menyatakan bahwa hukum imunisasi adalah dibolehkan

(mubah), tetap saja masih ada masyarakat yang tidak bersedia untuk melakukan

imunisasi (Sulistiyani, 2017).

5
Sama halnya dengan perbicangan tentang vaksin covid-19 yang sempat

marak dibahas, kebanyakan tanggapan masyarakat Indonesia negative terhadap

vaksin akibat terlalu banyak berita yang beredar diluar. Seperti yang dikatakan

Sulistiyani (2017) bahwa penolakan terhadap vaksinasi dasar lengkap dikarenakan

kesalah pahaman terhadap informasi tentang vaksinasi yang mereka dapatkan.

Menurut subjek penelitian vaksin yang digunakan haram karena mengandung

babi. Pengalaman yang diungkapkan merupakan pengalaman yang bersifat

negatif yang termasuk dalam mitos imunisasi. Subjek penelitian menganggap

bahwa anak tetap sehat walaupun tidak diimunisasi, setelah anak diimunisasi anak

menjadi sakit, panas, terkena campak, lumpuh, cacat mental, autis, bahkan

meninggal. Menurut dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSI, Hanya sebagian kecil dari

vaksin yang pernah bersinggungan dengan tripsin pada proses pengembangan

maupun pembuatannya seperti vaksin polio dan meningitis.

2.4. Solusi Atas Masalah yang Timbul dengan Keberadaan Bioteknologi

Masalah-masalah dan kontroversi yang timbul akibat adanya bioteknologi

vaksin ini baik masalah bagi ternak ataupun bagi manusia dapat diatasi dengan

beberapa solusi yang bisa dilakukan. Dalam beberapa tahun terakhir ini di negara

berkembang telah diaplikasikan pembuatan vaksin dengan cara bioteknologi yaitu

dengan teknik DNA rekombinan. Dengan teknik ini, dapat dihasilkan vaksin yang

lebih murni, lebih aman, lebih efektif dan efisien daripada vaksin konvensional.

Disamping vaksin DNA rekombianan juga dikembangkan monoclonal antibody

(MAb) melalui teknik hibridisasi.

Sedangkan untuk masalah kecemasan yang dihadapi oleh masyarakat

Indonesia yaitu semua informasi harus disampaikan secara bijaksana dengan

6
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam memilih apa yang

terbaik bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya. bagaimana memberikan

informasi kebijakan secara tepat agar kesadaran masyarakat terbentuk, merupakan

faktor yang ikut menentukan.

Khusus untuk Indonesia, dengan rentang keanekaragaman sosial dan

budaya yang sangat bervariasi, meskipun perlu adanya kebijakan yang bersifat

nasional, penerapannya sebaiknya dilakukan secara kontekstual dengan

melibatkan para pemangku kepentingan. Komunikasi publik dan pendekatan

psikososial dan budaya, tidak dapat diabaikan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Masalah dasar yang muncul dari adanya bioteknologi vaksin ini dalam bidang

masyarakat yaitu masih ada vaksin yang cara produksinya bersifat

konvensional, sehingga di dalam vaksin masih terdapat bahan-bahan

penumbuh , bahan kimia dan yang lainnya yang sebenarnya tidak diperlukan.

Bahan-bahan ikutan itu dapat menimbulkan reaksi hipersensitif bahkan

kematian pada ternak. sedangkan dalam masyarakat, masalah yang timbul

adanya masih banyak kecemasan masyarakat terhadap vaksin baik untuk bayi

(imunisasi) maupun untuk dewasa.

2. Pandangan masyarakat terhadap vaksin ini jika ditinjau dari bidang peternakan

yaitu tidak hampir tidak ada kontroversi karena memang vaksin ini sangat

dibutuhkan oleh peternak untuk dapat mencegah penyakit menular pada

ternak, sedangkan dalam bidang kesehatan manusia masih banyak pro kontra

yang timbul akibat masyarakat terlalu banyak mendengar informasi-informasi

negative tentang vaksin yang beredar.

3. Solusi yang dapat diberikan yakni dalam bidang peternakan yaitu pembuatan

vaksin dengan cara bioteknologi yaitu dengan teknik DNA rekombinan.

Dengan teknik ini, dapat dihasilkan vaksin yang lebih murni, lebih aman, lebih

efektif dan efisien daripada vaksin konvensional. Sedangkan dalam bidang

kesehatan manusia yaitu dengan cara memberikan pendekatan kepada

8
masyarakat serta memberikan sosialisasi yang baik tentang vaksinasi dalam

dunia kesehatan, juga memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk

memilih.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://perpus.biotek.lipi.go.id/index.php?p=show_detail&id=3706&keywords=
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/23/160000023/keraguan-pada-
vaksin-covid-19-bagaimana-masyarakat-harus-bersikap?page=all
Makarim, F.R, dr. 2017. kewajiban imunisasi dasar, manfaat dan keamanan. Vol.
2(2).
Sulistiyani, P. Z. Shaluhiyah dan K. Cahyo. 2017. Gambaran Penolakan
Masyarakat terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Bagi Balita. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol. 5 (5).
Tarigan, S. 2015. Infeksi Subklinis Avian Influenza H5N1 pada Peternakan Ayam
yang Menerapkan Program Vaksinasi. WARTAZOA Vol. 25 (2) : 075-
084.

10

Anda mungkin juga menyukai