Oleh
No
Hari/tanggal Materi konsultasi Paraf
.
1.2. Tujuan
Tujuan dalam praktikum sifat kuantitatif dan kualitatif pada telur, kambing
dan sapi adalah sebagai beriku:
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi
karena menunjang zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti protein dengan asam amino yang lebih lengkap, lemak, vitamin, mineral
serta memiliki daya cerna yang tinggi. kandungan nutrisi dalam ransum, berat
tubuh ayam, dan waktu telur. Kekurangan protein, kalsium, vitamin D dan garam
besi menyebabkan turunnya berat telur (Mariandayani, 2012).
Sapi merupakan salah satu sumber kekayaan dan potensi sumber daya
genetic Indonesia menggemukan bahwa sapi asli Indonesia memiliki keunggulan
terhadap adaptasi lingkungan dan iklim tropic. Ternak ini sangat cocok untuk
dipelihara dan dikembangkan di Indonesia (Syaiful, 2020).
Kualitas telur adalah istilah umum yang mengacu pada beberap standar
yang menentukan baik kualitas internal dan eksternal. Kualitas eksternal
difokuskan padakebersihan kult, bentuk, warna kulita, tekstur permukaan kulitas
dan keutuhan telur. Kualitas telur internal mengacu pada putih telur (albumen).
Kebersihan dan viskositas, ukuran sel udara,bentuk kuning telur dan kekuatan
kuning telur (Dirgahayu dkk., 2011).
Bobot telur tidak terlepas dari pengaruh bobot kuning telur. Prsentase
kuning telur 0,3%-32% daei bobot telur. Bobot kuning telur dipengaruhi oleh
perkembangan ovarium. Ovarium merupakan tempat resep kuning telur. Apabila
pembetukan kuning telur kurang sempurna maka bobot telur kecil (Tugiyani dkk.,
2013).
Sifat-sifat fenotip kualitatif yang diamati yaitu warna pola warna tubuh,
bentuk pertumbuhan tanduk, garis muka dan punggung sapi yang dikelompokkan
menurut lokasi, umur dan jenis kelamin. Pengamatan bentuk tanduk dengan cara
mengamati arah pertubuhannya berawal dari kepala sampai ujung tanduk. Setiap
individu dicatat arah pertumbuhannya dan dibuat sketsa dari pertumbuhan tanduk
tersebut ( Abdullah dkk., 2016).
Data morfologi sapi merupakan salah satu bagian sifat kuantitatif yang
penting untuk diketahui baik dalam upaya pengembangan sapi simental hasil
persilangan di Sumatera Barat maupun sebgai syarat untuk dapat melpas sapi
simental hasil persilangan di Sumatera Barat sebagai galur baru. Profil morfologi
berupa ukuran tubuh sapi selain bermanfaat dalam melengkapi kebutuhan data
morfologi juga dapat dimanfaatkan untuk pendugaan jarak genetic ( Utomo et al
dkk., 2010).
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan sifat kualitatif dan
kuantitatif telur, kambing, dan sapi dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Warna Cokl
Telur 3 Tekstur Halus
Bentuk Oval
Warna Krem
Telur 4 Tekstur Halus
Bentuk Oval
Warna Krem
Telur 5 Tekstur Halus
Bentuk Oval
Warna telur bervariasi tergantung dari bibit dan strain ayam yang
dipelihara. Umumnya, telur ayam berwarna putih, krem dan coklat. Warna telur
disebabkan proses pigmentasi ketika telur berada di uterus. Pigmen tersebut
disimpan didalam kerabang telur ( Fadilah dkk.,2013).
1.1. Kesimpulan
1. Kualitas telur adalah istilah umum yang mengacu pada beberap standar
yang menentukan baik kualitas internal dan eksternal. Kualitas eksternal
difokuskan pada kebersihan kulit, bentuk, warna kulit, tekstur permukaan
kulitas dan keutuhan telur. Kualitas telur internal mengacu pada putih telur
(albumen). Kebersihan dan viskositas, ukuran sel udara,bentuk kuning
telur dan kekuatan kuning telur.
2. Sifat kulitatif merupakan suatu sifat yang dapat diamati atau
dideskripsikan secara langsung, dan individu-individu dapat
diklasifikasikan ke dalam satu, dua kelompok atau lebih, seperti warna
bulu, bentuk tanduk dan bentuk telinga, sedangkan sifat kuantitatif
merupakan sifat yang tidak dapat dikelompokkan secara langsung
melainkan harus dilakukan dengan cara penimbangan dan pengukuran
pada tubuh ternak, seperti bobot badan. Bobot badan ternak kambing dapat
diketahui dengan penimbangan menggunakan alat timbangan bobot badan.
Selain itu, bobot badan tersebut dapat diestimasi dengan mengukur bagian-
bagiam tubuh tertentu dari ternak tersebut. Bagian tubuh ternak yang
sering digunakan untuk mengestimasi bobot badan adalah panjang badan,
lingkar dada, dalam dada dan tinggi pundak dengan menggunakan pita
ukur.
3. Sifat-sifat fenotip kualitatif sapi yang diamati yaitu warna pola warna
tubuh, bentuk pertumbuhan tanduk, garis muka dan punggung sapi yang
dikelompokkan menurut lokasi, umur dan jenis kelamin. Pengamatan
bentuk tanduk dengan cara mengamati arah pertubuhannya berawal dari
kepala sampai ujung tanduk. Setiap individu dicatat arah pertumbuhannya
dan dibuat sketsa dari pertumbuhan tanduk tersebut. sedangkan sifat
kuantitatif pada sapi yaitu lingkar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
1.2. Saran
Saran untuk asisten yaitu diharapkan untuk lebih menjelaskan lebih detail
lagi mengenai alat-alat yang digunakan dalam praktikum Genetika Dasar
Ternak dan jumlah bahan yang diamati, serta diharapkan agar lebih sabar
dalam menghadapi praktikan.
Saran untuk praktikan yaitu diharapkan agar saling membantu dalam
pembuatan laporan agar dalam penyusunan laporan berjalan dengan baik dan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Kadarsih, S. (2012). Peranan Ukuran Tubuh Terhadap Bobot Badan Sapi Bali Di
Provinsi Bengkulu. J. Penelitian UNIB, Vol. 9(1) : 23-25.
Syaiful, F. d. (2020). Indentifikasi Ukuran Tubuh Sapi Bali Dan Simbal (Simental-
Bali) di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pesaman Barat. J. Sains
Peternakan Indonesia, Vol.15(2) :223-226.