Anda di halaman 1dari 13

SENYAWA KOMPLEKS,LIGAN DAN KHELAT

By

Nadhifah Al Indis, S.Si., M.Si.


SENYAWA KOMPLEKS

Senyawa kompleks adalah kelompok baru senyawa logam


transisi yang terdiri dari ion logam transisi yang dikelilingi
oleh ion atau molekul yang lain.
Senyawa komplek merupakan senyawa yang mengandung
logam pusat dan ligan dimana keduanya terikat secara
kovalen koordinasi. Logam pusat umumnya merupakan logam
transisi sedangkan ligan dapat berupa kation, anion, molekul
kecil atau makro molekul (protein).

Senyawa komplek dapat berupa senyawa ionik maupun netral.


PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN ION LOGAM

Ag+ + NH3 (Ag NH3)+


Logam ligand seny. Kompleks
Asam Basa
Lewis Lewis

Fe3+(aq) + 6CN-(aq)  Fe(CN)63-(aq)


Lewis acid Lewis base Complex ion

Ni2+(aq) + 6NH3(aq)  Ni(NH3)62+(aq)


Lewis acid Lewis base Complex ion

Senyawa kompeks (koordinasi) dibentuk dari gabungan asam basa Lewis yang
berupa logam atau ion logam dan basa Lewis yang berupa molekul netral atau ion
negatif.
PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS

Bilangan koordinasi

[Fe(CN)6] 3-

Atom/ion pusat ligan Muatan ion kompleks

• Muatan atom/ion pusat = bilangan oksidasi atom/ion pusat


• Jumlah ligan = bilangan koordinasi
• Muatan ion kompleks =  muatan ion pusat +  muatan ligan
LIGAN

Ligan molekul (netral/ anion) yang dapat menyumbangkan sepasang


elektron bebas, guna membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan ion
logam transisi.
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron
bebas (lone pair electron), atau memiliki pasangan elektron .

Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki


pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan .
Melalui atom-atom donor tersebut suatu ligan mengadakan ikatan
kovalen koordinasi dengan atom atau ion pusat yang ada.
JENIS – JENIS LIGAN

Berdasarkan jumlah atom dalam sebuah molekul ligan:


Ligan monodentat : ligan yang hanya mampu menyumbangkan
satu pasang elektron bebas saja atau hanya dapat membentuk satu
ikatan kovalen koordinasi dengan ion logam pusat.(mono : satu, dent
: gigi).
Contoh : H2O, CN-, NH3, NO2-, SCN-, OH-, X- (halides), CO, O2 -
b. Ligan bidentat: Ligan bidentat dapat menyumbangkan dua pasang
elektron bebasnya pada ion(memiliki dua ”gigi”) sehingga membentuk dua
ikatan kovalen koordinasi.
POLYDENTATE LIGANDS

O EDTA O
*
O C CH2 CH2 C O*
*
N CH2 CH2 N*
O C CH2 CH2 C O*
*
O O
Suatu molekul yang dapat menyumbangkan lebih dari tiga
pasang elektron bebas =polident ligan
Contoh: EDTA, – nitroso, –naftol, dimetil glioksim.
Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS

Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS

KHELAT

Kelat ialah senyawa yang dihasilkan oleh kombinasi senyawa yang mengandung
gugus elektron donor dengan ion logam membentuk suatu cincin.

Khelat adalah KOMPLEKS, tetapi kompleks belum tentu khelat. Hanya


Ligand polidentat saja yang dapat membentuk khelat.
AKTIVITAS BIOLOGIS

Ligan memiliki afinitas yang besar terhadap ion logam, sehingga dapat
menurunkan kadar ion logam yang toksis dalam jaringan dengan
membentuk kelat yang mudah larut dan kemudian diekskresikan melalui
ginjal.

Contoh ligan dalam sistem biologis :


• Asam amino protein seperti; glisin, sistein, histidin, histamin dan asam
glutamat
• Vitamin sperti ;riboflavin dan asam folat
• Basa purin seperti hipoxanthin dan guanosin
• Asam trikarboksilat seperti asam laktat dan asam sitrat
Kelat dalam sistem biologis contohnya:
1.Kelat yang mengandung logam Fe
a. Enzim forfirin : katalase, peroksidase dan sitokrom
b. Enzim non forfirin : akotinase, aldolase dan feritin
c. Molekul transfer oksigen spt Hb dan mioglobin

2.Kelat yang mengandung logam Cu


Enzim oksidase : asam askorbat oksidase, tironase dan polifenol oksidase

3.Kelat yang mengandung logam Mg


Enzim proteolitik, fosfatase dan karboksilase

4.Kelat yang mengandung logam Mn


Arginase, prolidase dan oksaloasetat dekarboksilase

5.Kelat yang mengandung logam Co


cth :Vit B12 dan enzim karboksi peptidase
Penggunaan ligan dalam bidang farmakologi:
 Membunuh mikroorganisme parasit, dengan cara membentuk kelat dengan
logam esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan sel(bakterisida.
Fungisida, virisida).
Contoh : Isoniazid, tiasetazon, etamburol yang dapat bereaksi dengan ion
Cu++ serum, membentuk kelat yang mudah larut dalam lemak, sehingga
mudah menembus dinding sel Mycobacterium tuberculosis.
 Untuk menghilangkan logam yang tidak diinginkan atau yang
membahayakan organisme hidup(antidotum keracuan logam)
Contoh : Dimerkaprol yang mengandung gugus sulfhidril yang dapat
berinteraksi dengan arsen organic membentuk kelat yang mudah larut.
Senyawa ini spesifik untuk antidotum keracunan arsen organik, logam Sb, Au
dan Hg.
Penisilamin, senyawa hasil hidrolisis penisilin dalam suasana asam, yang
digunakan untuk antidotum keracunan logam Cu, Au dan Pb.
PENGGUNAAN LIGAN

Ligan sebagai antidotum keracunan logam berat atau untuk pengobatan


lainnya, dapat menimbulkan toksisitas yang cukup besar, karena dapat
mengikat logam lain yang justru diperlukan untuk fungsi fisiologis normal.

contoh :
1. Tiasetazon, difenilditiokarbon, oksin dan aloksan dapat menimbulkan
awal penyakit diabetes melitus, karena obat tersebut membentuk kelat
denagn Zn pada sel pankreas sehingga menghambat produksi insulin.
2. Hidralazin (apresolin), obat penurun tekanan darah , menimbulkan efek
samping anemia karena dapat membentuk kelat dengan Fe darah
3. Dimerkaprol dan isoniazid, cenderung menimbulkan efek seperti
Histamin, karena membentuk kelat dengan logam Cu yang berfungsi
sebagai katalisator enzim perusak histamin.

Anda mungkin juga menyukai