Anda di halaman 1dari 19

Identifikasi Amilum Secara Kimiawi dan Mikroskopi

Sampel : pati singkong (Manihot utilisima)


No Uji Hasil Cara Kerja Gambar
1. Uji amilum Sebelum 1. Dibuat larutan amilum 2%
2. Dipanaskan 5 menit
dengan dipanaskan
3. Dinginkan
larutan berwarna ungu 4. Dimasukan amilum pati gandum
dalam tabung reaksi
iodium dan setelah
5. Ditambahkan 3 tetes larutani odium
dipanaskan Diamati dan catat warna yang terjadi
berwarna putih pada smpel saat dipanaskan dan
didinginkan.
Sebelum dipanaskan

Setelah dipanaskan
2. Uji amilum Negativ (-) 1. Diambil sedikit pati gandum
2. Diletakkan pada gelas obyek
dengan Pada uji
3. Ditetesi sedikit air dan tutup dengan
mikroskopi mikroskop gelas penutup
4. Diamati dibawah mikroskop
didapatkan hasil
5. Diamati bentuk amilum yang diperoleh
seperti pada pada mikroskop.
gambar yaitu tidak
terdapat amilum
sebab tidak Pengamatan mikroskop

terbentuk adanya
titik titik berwarna
merah yang
menandakan
adanya suatu
amilum dalam
suatu sampel .
Perbesaran

100 x
Identifikasi Kandungan Kimia Simplisia
Sampel : serbuk daun Karamunting ()
No Uji Hasil Cara kerja Gambar
1. Uji lignin Negatif (-) 1. Dimasukan sampel dalam tabung
reaksi
Terjadi perubahan
2. Dibasahi hingga terendam serbuk
warna hijau
simplisia dengan larutan florogusin P
tua/lumut setelah
3. Ditambahkan asam klorida P
ditambahkan larutan
4. Dimati perubahan warna sampel
florogusin P
menjadi warma merah.

Setelah reaksi

2. Pati dan Positif (+)


Aleuron pada saat
aleuron
ditambahkan iodium 1. Dimasukan sampel dalam tabung
berubah warna reaksi
menjadi cokelat 2. Ditambahkan iodium 0,1 N
3. Diamati perubahan warna yang terjadi
pati berwarna biru, dan aleuron
berwarna kuning coklat sampai coklat

Setelah reaksi
3. Diosiantra negatif ( - ) 1. Dimasukan sampel dalam tabung
kinon Menghasilkan reaksi
bebas warna hitam 2. Ditambakan larutan Kalium Hidroksida
etanol LP
Dimati perubahan warna hingga
menjadi merah

Setelah reaksi

4. Saponin 1. Dimasukkan 0.5 g serbuk dalam


Positif (+) tabung reaksi
2. Ditambahkan 10 ml air panas
Digocok selama 10 3. Didinginkan dan dikocoks elama 10
detik terbentuk buih detik
mentap 1cm dan 4. Diliat pembentukan buih yang
tidak hilang pada menetap kurang lebih 10 menit
saat ditambahkan 1 setinggi 1-10 cm
tetes HCl 5. Ditambahkan 1 tetes larutan
hidroksida 2 N
6. Diamati apakah buih tidak hilang atau
hilang kemudian catat
Setelah reaksi
5. Flavaniod Menghasilkan 1. Dimasukkan 0,5 g serbuk dalam
warna kuning , tabung reaksi
sehingga tidak 2. Ditambahkan 10 ml larutan methanol
mengandung 3. Dipanaskan lalu dinnginkan selama 10
flavonoid menit
(-) 4. Disaring
5. Diencerkan filtrate dengan 10 ml air
6. Ditambahakan 5 ml eter P
7. Dikocok dengan hati-hati
8. Didiamkan
9. Diambil lapisan methanol
10. Diuapkan padasuhu 40 derajat celcius
11. Dilarutkan sisanya dalam 5 ml atanol
95 % P
12. Ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium
P dan 10 ml asamklorida P Menghasilkan warna
13. Diamati perubahan warna , kuning ((-) flavanoid)
Jika warna kemerah merahan ungu
berarti ada flavonoid
6. Karbohidrat (+) 1. Filtrate III , dimasukan sampel
kedalam tabung reaksi
Saat ditambahkan 2. Diatambahkan larutan Barfoed dan
larutan barfoed NaOH
dan NaOH 3. Dipanaskan dan akan terbentuk warna
berubah warna merah
menjadi merah

Sebelum reaksi

Sesudah reaksi
7. Alkaloid (-) 1. Dimasukkan serbuk simplisia 500 mg
dalam tabung reaksi
larutan 2. Ditambakan 1 ml asam klorida 2 N dan
mengendap 9 ml air
kebawah 3. Dipanaskan selama 2 menit
berwarna kuning 4. Didinginkan dan disaring
(seperti minyak), 5. Dipindahkan larutan sebanyak 3 tetes
ditambah 2 tetes filtrate pada kaca arloji
mayor L.P dan 6. Ditambahakan 2 teets Mayer LP pada
tidak terbentuk kaca arloji
endapan putih 7. Diamati endapan yang terbentuk
menggumpal berwarna putih.

Setelah reaksi
8. Glikosida Positif (+) 1. Dimasukkan sampel dalam tabung
reaksi
saponin Pada Sampel
2. Ditambahkan air panas
berbentuk buih
3. Dikocok selama 15 menit
setinggi 1cm dan
4. Dilihat terbentuknya buih setinggi 1 cm
berubah warna
5. Dicatat hasil perubahan yang
menjadi coklat
terbentuk
pudar

Terbentik buih
9. 1. Dimasukkan sampel dalam tabung
reaksi
2. Ditambahkan larutan FeCl3
3. Diamati perubahan warna yang
terjadi
4. Jika warna menjadi hijau berarti
Positif katekol (+) positif katekol Namun jika warna
menghasilkan biru berarti pirogalol
warna hijau

Identifikasi Setelah reaksi

tanin :

1. Dimasukkan sampel dalam tabung


reaksi
2. Ditambahkan air dan larutan HCL
Negatif ( - ) 3. Diamati perubahan warna yang
terjadi
katekol 4. Dikatakan positif katekol bila
menghasilkan flobagen tidak larut dan berwarna
merah.
warna hijau

Setelah reaksi
10. Glikosida Menghasilkan 1. Dimasukkan 200 mg serbuk simplisia
Antrakinon warna kuning 2. Ditambahkan 45 ml asam sulfat encer
bening dan P
juga terjadi 3. Dipanaskan
pemisahan 4. Didinginkan dan ditambhakn 10 ml
antara larutan benzene P
benzene dan 5. Dikocok
H2SO4 6. Dipisahkan benzene
7. Disaring
8. filtrate berwarna kuning Menunjukkan
adanya antrakinon
9. Dicatat hasil perubahan yang terjadi

Setelah reaksi
Identifikasi glikosida pada ekstrak
Sampel : Ekstrak daun ketepeng cina (
No Uji Hasil Cara kerja Gambar
1. 1. Dimasukkan sampel dalam tabung
reaksi
2. Ditambahkan larutan besi (III)
Negatif (-) tidak klorida 3 ml dan asam klorida P
3. Diamati perubahan warna coklat
terjadi perubahan
kemerahan
warna, warna tetap
hijau tua

Setelah reaksi
Uji
glikosida 1. Dimasukan sampel dalam tabung
reaksi
2. Ditambahkan larutan benzene 5
ml
Positif (+) 3. Dipisahkan larutan benzene
pada sampel 4. Ditambahkan 3 ml larutan ammonia
terbentuk warna 10 % pada lapisan bezene
merah 5. Diamati perubahan warna merah
mud apucat

Setelah reaksi
Positif (+) 1. Dimasukkan sampel dalam tabung
reaksi
setelah dikocok
2. Ditambahkan larutan ammonia
menghasilkan encer 3,5 %
3. Dikocok
warna merah
4. Diamati perubahan warna merah
yang terjadi.

Setelah reaksi

Anda mungkin juga menyukai