“Simplisia Folium”
Dibuat Oleh:
Ferdiansyah 2148201003
epidermis
2. Daun Pandan
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari daun pandan
yaitu Pandanus
amaryllifolius. Termasuk ke
dalam kingdom plantae dan
famili pandanaceae. Memiliki
tulang daun sejajar. Daun
pandan memiliki bentuk daun
runcing memanjang, dan
tulang daunnya terlihat
menonjol.
Organeleptik Daun pandan berwarna hijau.
Tekstur halus saat diraba.
Daun pandan berbau wangi.
3. Daun Kelor
Uji Gambar Keterangan
Mikroskopik Nama latin dari daun kelor
yaitu Moringa oleifera.
Termasuk ke dalam kingdom
plantae dan famili
pmoringaceae. Memiliki
tulang daun menyirip. Daun
kelor memiliki bentuk daun
bulat telur dengan ukuran
kecil-kecil bersusun majemuk
dalam satu tangkai.
Organeleptik Daun kelor berwarna hijau
muda kekuningan. Daunnya
tipis dan lunak. Daun kelor
berbau tapi tidak menyengat.
Mikroskopik
Pada gambar disampingterlihat
stomata pada daun kelor.
Stomata dengan bentuk yang
seperti mata.
Jaringan
epidermis
4. Daun Bawang
Uji Gambar Keterangan
Mikroskopik Nama latin dari daun bawang
yaitu Allium fistulosum L.
Termasuk ke dalam kingdom
plantae dan famili liliaceae.
Memiliki tulang daun sejajar.
Daun bawang memiliki bentuk
daun berbentuk bulat
memanjang, berlubang
menyerupai pipa, dan bagian
ujungnya meruncing.
Organeleptik Daun bawang berwarna hijau
muda sampai hijau tua dan
Batang semunya berwarna putih
atau hijau keputih-putihan.
Kemudian permukaan daunnya
halus. Daun bawang berbau.
Mikroskopik Pada gambar disamping
Veins
terdapat veins/urat daun dan
terlihat klorofilnya.
klorofil
Bunga karang
VI. Pembahasan
Daun salam mengandung tanin, minyak atsiri, seskuiterpen, triterpenoid,
steroid, sitral, saponin, dan karbohidrat (Moeloek, 2006). Daun salam juga
mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A, vitamin E,
thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Beberapa mineral
pada daun salam yaitu selenium, kalsium, magnesium, seng, sodium, potassium,
besi, dan fosfor. Dengan berbagai kandungan zat yang terdapat pada tanaman
salam, diharapkan selain sebagai penyedap alami pada masakan dapat berfungsi
juga menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, dengan mekanisme kerja yaitu,
merangsang sekresi cairan empedu sehingga kolesterol akan
keluar bersama cairan empedu menuju usus, dan merangsang sirkulasi darah
sehingga mengurangi terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh darah
(Manganti, 2011).
Khasiat yang dimiliki daun pandan adalah memberikan warna hijau,
menyedapkan serta memberikan wangi pada makanan. Selain itu memiliki manfaat
untuk membuat rambut lebih hitam, mampu menghilangkan ketombe, dan
menyembuhkan rambut rontok (Dalimartha, 2002). Kandungan yang dimiliki daun
pandan yaitu golongansenyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, polifenol, dan
zat warna berfungsi sebagai antibakteri (Arisandi dan Andriani, 2008). Daun
pandan biasa digunakan untuk pengobatan dengan cara diseduh dengan air
kemudian diminum. Berdasarkan penelitian membuktikan bahwa ekstrak etil
asetat dari daun pandan mengandung senyawa terpenoid serta senyawa steroid
dengan potensi antidiabetes yaitu daya hambat sebesar 0,79% pada konsentrasi
3,12 ppm (Sukandar, 2009). Skrining fitokimia pada ekstrak menunjukkan adanya
golongan senyawa polifenol, saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin.
Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan
makanan maupun obat-obatan ialah tanaman kelor (Moringa oleifera L.), oleh
karena itu tanaman kelor dijuluki miracle tree. Daun kelor sangat kaya akan
nutrisi, diantaranya kalsium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein, vitamin A,
vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin K, asam folat dan biotin
(Aminah, 2015). Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran
lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 g (Yameogo et al., 2011). Daun kelor juga
mengandung berbagai macam asam amino, antara lain asam amino yangberbentuk
asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin,
arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin (Simbolan et al., 2007).
Diidentifikasi bahwa daun kelor mengandung antioksidan yang tinggi dan
antimikroba (Das et al., 2012). Maka dari itu, ekstrak dari daun kelor dapat
dijadikan pengawet alamiyang dapat memperpanjang umur simpan produk karena
bersifat antioksidan dan anti bakteri.
Tanaman daun kelor memiliki senyawa metabolit sekunder yang meliputi
fenol dan senyawa fenolik, alkaloid dan minyak atsiri (Rohyani dkk., 2015).
Kandungan yang terdapat pada daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI (Air
Susu Ibu) karena mengandung unsur zat gizi mikro seperti betakaroten, thiamin
(B1), riboflavin (B2), niasin (B3), zat besi, fosfor, kalsium,vitamin C, seng, dan
magnesium (Jongrungruangchok et al., 2010). Satu-satunya kelemahan dari daun
dapat menyebabkan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan
rafinosa, sukrosa, dan stakiosa(Gupta et al., 1989).
Bawang daun (Allium fistulosum L.) selain dikonsumsi sebagai sayur
juga bermanfaat untuk menghilangkan lendir dalam kerongkongan,
memudahkan pencernaan makanan, menyembuhkan rematik, penambah
darah, dan antibakteri. Bawang daundipercaya sebagai obat antibakteri untuk
mengurangi kejadian resistensi antibiotic. Zat aktif yang berperan sebagai
antibakteri pada bawang daun adalah senyawa flavonoid, saponin, tannin, dan
minyak atsiri yang bersifat antibakteri.
VII. Kesimpulan
Identifikasi folium dilakukan dengan cara mikroskopik, makroskopik, dan uji
organoleptic. Sampel yang digunakan pada praktikum yaitu daun salam, daun
pandan, daun kelor, dan daun bawang. Berdasarkan makroskopik dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Daun salam memiliki tulang daun menyirip, berwarna hijau tua,
teksturnya licin, berbau tapi tidak menyengat, bentuk daun yang lonjong
sampai elip sedangkan ujungnya lancip sampai tumpul.
2. Daun pandan memiliki tulang daun sejajar, bentuk daun runcing
memanjang, tulang daunnya terlihat menonjol, berwarna hijau, teksturnya
halus, berbau wangi.
3. Daun kelor memiliki tulang daun menyirip, bentuk daunnya bulat telur
dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai,
berwarna hijau muda kekuningan, tipis dan lunak, berbau tapi tidak
menyengat
4. Daun bawang memiliki tulang daun sejajar, bentuk daun berbentuk bulat
memanjang, berlubang menyerupai pipa, ujungnya meruncing, berwarna
hijau muda sampai hijau tua dan permukaan daunnya halus. Daun bawang
berbau.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, N. U., Yuliana, S., & Sari, N. (2018). Pengaruh Cara Pengeringan
Simplisia Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius) Terhadap Aktivitas
Penangkal. Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ), 1(2).
Isnan, W., & Muin, N. (2017). Ragam Manfaat Tanaman Kelor (Moringa Oleifera
Lamk.) Bagi Masyarakat. Buletin Eboni, 14(1), 63-75.