Anda di halaman 1dari 7

PARKIA TIMORIANA

(KEDAWUNG)

Ni Luh Sri Devi Intan Sari (18021009)


Audrey Chevio Andini Putri (18021010)
Ni Wayan Mita Arisia (18021011)
Ni Komang Vera Vidianti (18021012)
Overview
KANDUNGAN
DETERMINASI MORFOLOGI
METABOLIT
TANAMAN TANAMAN
TANAMAN DAN EFEK
KEDAWUNG KEDAWUNG
FARAKOLOGI

SEDIAAN ATAU
FORMULA YANG
KESIMPULAN
TERSEDIA DALAM
MASYRAKAT
DETERMINASI TANAMAN KEDAWUNG
Adapun beberapa klasifikasi dari tanaman kedawung sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Parkia
Species : Parkia javanica [Lam.] Merr.
MORFOLOGI TANAMAN KEDAWUNG
Tumbuhan ini merupakan pohon dengan tinggi 25 sampai 40 meter.
Daunnya merupakan daun majemuk dan menyirip rangkap dengan
Panjang daun 30 sampai dengan 80 cm. Jumlah anak daunnya 60
sampai 140 lembar, linier, dan panjangnya 6 sampai 12 mm, terletak
berdekatan, bersinar di atas, dan mengarahkan ke tip. Bunganya
berwarna kuning dan putih dengan Panjang 1 cm. Buahnya berupa
polong dengan Panjang 25 sampai 30 cm dan lebarnya 3,5 cm, sedikit
tebal, berwarna hitam ketika sudah masak, dan setiap polong berisi 15
sampai 20 biji.
KANDUNGAN METABOLIT DAN EFEK
FARMAKOLOGINYA
Kulit batang kedawung memiliki aktivitas antimikroba yang paling tinggi
dibandingkan daun dan kulit akar. Daun, biji dan kulit batang kedawung
mengandung saponin dan flavonoid, disamping itu daun dan kulit batang juga
mengandung tannin. Seluruh bagian tanaman kedawung mengandung senyawa
fitoteral yang cukup signifikan dengan beta-sitosterol sebagai komponen
utamanya. Kulit batang, daun, bunga dan polong dari tanaman ini banyak
dimanfaatkan sebagai bahan obat berbagai penyakit. Biji kedawung tua sering
digunakan untuk mengobati penyakit kolik dan juga sebagai bahan campuran
obat kolera.
Adapun efek farmakologi dari tanaman ini yaitu : menghilangkan nyeri
lambung, mengatasi infeksi kulit, diare dan cacingan, dan sebagai obat
antidisentri.
SEDIAAN ATAU FORMULA YANG
TERSEDIA DALAM MASYARAKAT
Jenis ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penyakit perut
seperti kembung, kolera, radang usus, juga cacingan, cacar air. Ekstrak bijinya
mengandung 3 komponen senyawa sterol (kampesterol, sitosterol, dan
stigmasterol) yang dapat dipakai sebagai kontrasepsi (Hanani, 1993). Daun dan
pepagannya dapat dipakai sebagai obat luar untuk bisul dan luka (Burkill, 1935,
Kalsom dan Zuhud, 2001). Gerusan polongnya yang dicampur dengan air
dipakai sebagai sampo (Kalsom dan Zuhud, 2001).
Pemanfaatan biji Kedawung sebagai obat tradisional oleh masyarakat Jawa
sangat beragam dan pada umumnya sebagai bahan campuran untuk
pengobatan yang terkait dengan pencernaan (Hadad et al., 1993). Dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan atau mengatasi sembelit.
KESIMPULAN
Tumbuhan obat kedawung merupakan tumbuhan obat yang
strategis dan penting bagi pembangunan kesehatan masyarakat dan
bangsa. Sekaligus sebagai pohon penyehat ekosistem hutan dan
lingkungan, karena pohon ini termasuk kelompok tumbuhan polong-
polongan yang memelihara kesuburan tanah hutan.
Tumbuhan ini merupakan pohon dengan tinggi 25 sampai 40 meter.
Daunnya merupakan daun majemuk dan menyirip. Bunganya berwarna
kuning dan putih dengan Panjang 1 cm. Buahnya berupa polong dengan
Panjang 25 sampai 30 cm dan lebarnya 3,5 cm, sedikit tebal, berwarna
hitam ketika sudah masak, dan setiap polong berisi 15 sampai 20 biji.

Anda mungkin juga menyukai