Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM F & T SEDIAAN STERIL

Sediaan Injeksi Thiamin Hcl (Vitamin B1)

ASISTEN: Shintya Prasadika T


KELOMPOK: 6

GOLONGAN: X

Putu Vivin Pratiwi

Mochammad Fauzan

Ronaldo Jemadu

Ana Miftakhul Jannah

Vanessa

Fakultas Farmasi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2021

1
Sediaan Injeksi Thiamin Hcl (Vitamin B1)
PENDAHULUAN

1. Sediaan SVP (tuliskan secara singkat ulasan mengenai sediaan parenteral volume
kecil, persyaratan sediaan sesuai Farmakope (USP, FI V dll.) dan pustaka lain yang
digunakan)

(FI VI hal 50) Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah bertanda
volume 100 ml atau kurang

2. Indikasi obat (sesuai soal)

Pengobatan sindrom defisiensi tiamin (mis., beri-beri, sindrom ensefalopati Wernicke).


Telah digunakan pada penyakit urin sirup maple yang responsif terhadap tiamin dan
ensefalomielopati nekrotikans subakut (penyakit Leigh)

(AHFS. AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists.


Bethesda: American Hospital Formulary Service; 2011.)

3. Mekanisme Kerja obat

Seperti semua vitamin B, vitamin B1 larut dalam air dan diserap langsung ke dalam
darah. dari saluran pencernaan. Setelah diserap ke dalam sistem peredaran darah,
thiamin dapat bersirkulasi dengan bebas tanpa molekul pembawa dalam plasma dan sel
darah merah hingga akhirnya diekskresikan dalam urin. Sementara di dalam tubuh, bisa
disimpan di hati, tapi hanya maksimal delapan belas hari. Itu bisa melewati sawar
darah-otak.
Setelah diserap ke dalam darah, enzim thiamin diphosphotransferase mengubah thiamin
dari bentuk provitaminnya menjadi bentuk aktifnya, thiamin pyrophosphate (TPP).
Reaksi ini membutuhkan magnesium sebagai kofaktor. TPP adalah koenzim yang
digunakan untuk metabolisme energi.
(AHFS. AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists.
Bethesda: American Hospital Formulary Service; 2011.)

2
4. Dosis Pemberian

IV atau IM : Anak-anak sakit kritis (misalnya, beri-beri infantil): 10-25 mg


IV diikuti oleh IM : Sindrom Wernicke: Awalnya 100 mg IV, diikuti 50-100 mg IM
setiap hari sampai pasien dapat mengkonsumsi diet seimbang
IV atau IM : Orang dewasa yang kekurangan tiamin sakit kritis atau pasien dengan
sindrom malabsorpsi: 5-100 mg 3 kali sehari
IM: Beri-beri 10-20 mg 3 kali sehari hingga 2 minggu

(AHFS. AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists.


Bethesda: American Hospital Formulary Service; 2011.)

5. Rute Pemberian:

(Martindel 36 hal 992) Parenteral intravena , intamuskular

3
DATA PRAFORMULASI

a. Bahan aktif yang digunakan : Thiamin HCl

b. Sterilisasi sediaan: sterilisasi aseptis


Alasan: karna bahan dari Thiamin HCl tidak tahan terhadap panas

c. Eksipien yang ditambahkan :


- Eksipien untuk memperbaiki tonisitas : -
Alasan pemilihan: -

- Pengawet: Chlorobutanol anhydrous


Alasan pemilihan: kestabilan pada pH 3, karena pada konsentrasi 0,5% sudah
efektif sedabagi antibakteri (HPE 6th Edition, hal. 166)

- Dapar: Monopotassium phosphate dan Dipotassium phosphate


Alasan pemilihan: Untuk mempertahankan pH dari sediaan

- Adjustment pH: Sodium hydroxide

Alasan pemilihan: karena pH Thamin termasuk pH asam . sehingga perlu


disamakan dengan pH fisiologis dengan menyesuaikan pH.

- Pembawa : Water for injection


Alasan pemilihan: Karena bebas patogen maupun mikroba yang dapat berakibatkan
fatal saat terapi, tidak bersifat toxic, dan aman

4
Bahan Pemerian Kelarutan pH Konsentrasi Teknik Harga E
aktif/eksipien terpilih sterilisasi
Hablur atau serbuk Mudah larut dalam air; Antara 2,7 2,5% sterilisasi aseptis 0,25
hablur, putih; bau larut dalam gliserin;
Thiamin HCl dan 3,4
khas sukar larut dalam
lemah. Jika bentuk etanol; tidak larut (FI VI hal
anhidrat terpapar dalam eter dan 1708)
udara dengan cepat dalam benzen.
menyerap air lebih
kurang 4%. (FI VI hal 1708)
Melebur pada suhu
lebih
kurang 248° disertai
peruraian.

(FI VI hal 1708)

Serbuk hablur, putih Sukar larut dalam air; 0,5% sterilisasi akhir 0,24

Chlorobutanol atau hablur tidak larut dalam 0,6 bagian

anhydrous berwarna; mudah etanol; mudah larut


menyublim. dalam kloroform;
Melebur pada suhu sangat mudah larut
lebih kurang 95°; dalam eter; larut dalam
lakukan penetapan gliserol 85%.
tanpa pengeringan (FI VI hal 928)
lebih dahulu.

1
(FI VI hal 928)

Cairan jernis,putih, Larut dalam semua Netral qs Sterilisasi akhir


Tidak bewarna, pelarut polar (HPE
Water for
Tidak berbau 6,hal
injection
(HPE 6,hal 744) 766)

Monopotassium Putih atau hampir 4,2 - 4,5. 0,0044% Liso 1,9


putih, bubuk kristal (Martindale
phosphate Bebas larut E=17x1,9/136,1
atau kristal tidak
dalam air; praktis tidak ed 36 hal
berwarna. = 0.237
larut dalam alkohol. 1682)
(Martindale ed 36 hal
(Martindale ed 36
1682)
hal 1682)

Putih atau praktis Mudah larut dalam air 12 ~ 0,05 qs Sterilisasi akhir Liso=3,4
putih ,keras dan dalam etanol aqueous E=
Sodium
,rapuh dan solution 17x3,4=1,445
hydroxide for (FI V,hal 912)
menunjukan
pH adjustment Dalam suhu 20oC:
pecahan hablur
Etanol 1 dalam 7,2 Eter
.jika terpapar di praktis

2
udara ,akan cepat tidak
menyerap karbon larut
Gliseri
dioksida dan n larut (HPE 6, hal
lembab. Massa Metanol 1 dalam 4,2 649
melebur, berbentuk Air 1 dalam 0,9 dan 1
dalam 0,3
pelet kecil,
pada 100oC
serpihan atau
batang atau bentuk (HPE 6th Ed Hh:649)
lain.

(FI V / 912)

Sangat higroskopis, Sangat larut dalam air; 8.5–9.6 0,00578% Liso 1,9
putih atau hampir sangat sedikit
E=17x1,9/174,2
Dipotassium putih larut dalam alkohol. (Martindale
bubuk atau kristal (Martindale ed 36 hal ed 36 hal = 0.185
phosphate
tidak berwarna
1682) 1682)
(Martindale ed 36
hal 1682)

3
FORMULASI
1. Rancangan formula

NO Bahan aktif/eksipien Kadar 1 kemasan (2ml) Kadar 1 bets (10 ml)


1. Thiamin HCl 2,5% × 2 = 0,05 g →
0,05 × 1000 mg = 50 0,05 × 10 = 0,5
mg
2. Chlorobutanol 0,5% × 2 = 0,01 g →
anhydrous 0,01 × 1000 mg = 10 0,01 × 10 = 0,1
mg
3. Monopotassium
0,0044% × 2 = 0,008 g 0,008 × 10 = 0,08
phosphate → 0,008 ×1000 = 8,8 g

4. Dipotassium phosphate 0,00578% × 2


=0,01156 g → 0,01156 0,01156 × 10 = 0,1156
× 1000 = 11,56 g
5. Water for injection qs 10 ml

6. Sodium hydroxide for


qs 10 ml
pH adjustment

2. Perhitungan tonisitas:
• Thiamin HCl→ 0,25
• Chlorobutanol anhydrous→ 0,24
V = w x E x 111,1
= ((0,5 x 0,25) + (0,1 x 0,24) x 111,1
= 2,7914 ml (Hipertonis)

4
3. Perhitungan dapar:
Perhitungan dapar :

K2HP04 → garam

KH2PO4 → asam lemah

pKa → 2,12

pH yang diingikan → 6,9

pKa = -log Ka

Ka = 10-2,12

pH = -log [H + ]

[H +] = 10-6,9

β= 2,3 C X Ka [H+ ] / ( Ka + [H+] ) 2

β= 2,3 X (9,55X10-10) / (5,75X10-5)

β= 3,82X10-5

pH = pKa + log (garam/asam)

6,9=2,12+ log (garam/asam)

4,78= log (garam/asam)

10-4,78= (garam/asam)

1,66X10-5A= G
C= garam+asam

1=1,66X10-5A+A
1=1,0000166A
A=0,99998
1,66X10-5(0,99998)= G
G= 1,66X10-5

KH2PO4 → asam lemah

5
M=n/V
1,66X10-5 = n/0,02L
Mol = 3,32X10-7
Gram= 3,32X10-7 X 136.086
gram = 4,4X10-5 X 1000 ~0,044 mg (konsentrasi 0,0044%)

K2HP04 → garam
M=n/V
1,66X10-5 = n/0,02L
Mol = 3,32X10-7
Gram = 3,32X10-7 X 174.176
Gram → 5,78 X 10-5 ~0,0578 mg ( konsentrasi 0,00578%)

4. Dosis Sediaan
Thiamine 100 mg/ml
5. Alat dan Cara Sterilisasi

Nama Alat Yang Diperlukan Cara dan Waktu Sterilisasi

Ampul Oven 170 o C (30menit)

Gelas ukur Autoklaf 121oC (15 menit)

Batang pengaduk Oven 170 o C (30menit)

Vial Oven 170 o C (30menit)

Beaker glass Autoklaf 121 o C (15menit)

Kaca arloji Oven 170 o C (30menit)

Erlemenyer Autoklaf o C (30menit)

Corong dan kertas saring Autoklaf o C (30menit)

Spuit Autoklaf 121oC (15 menit)

6
Rancangan Cara Pembuatan
1. Sterilkan alat yang akan digunakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Timbang bahan aktif Thiamin HCl yang digunakan menggunakan kaca arloji.
3. Masukkan ke erlemeyer no 1, dan Chlorobutanol anhydrous kemudian aduk ad halus
4. Masukan 2 tambahkan larutan L-Glutamic acid aduk ad halus
5. 4 + larutkan Sodium hydroxide for pH adjustment
6. Larutkan zat yang ditimbang dengan WFI pada erlenmeyer ke-1.
7. Basahi kertas saring dengan sedikit WFI.
8. Zat yang telah larut dan disaring dituang ke dalam gelas ukur, catat volume larutan.
9. Saring larutan pada erlenmeyer ke-2.
10. Larutan di masukkan ke dalam ampul menggunakan spuit.
11. Tutup ampul.
12. Sterilkan.

7
EVALUASI SEDIAAN

1. Kadar bahan aktif (sesuai FI V)


Injeksi Tiamin Hidrokiorida adalah larutan steril tiamin hidrokionida dalam Air untuk
Injeksi. Mengandung Tiamin Hidrokiorida, C 2H17C1N40S.HCI, tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. (FI V hal. 1266).

2. Kejernihan Larutan (sesuai FI V)


Lakukan penetapan menggunakan tabung reaksi alas datar dengan diameter dalam 15-25
mm,tidak berwarna,transparan,dan terbuat dari kaca netral.Bandingkan larutan uji dengan larutan
suspensi padanan yang dibuar setinggi 40 mm.Bandingkan kedua larutan dibawah cahaya yang
terdifusi 5 menit setelah pembuatan suspensi padanan dengan tegak lurus kea rah bawah tabung
menggunakan latar belakang berwarna hitam.Difusi cahaya harus sedemikian rupa sehingga
suspensi padanan I dapat dibedakan dari air dan suspensi padanan II dapat dibedakan dari
suspensi padanan I.Larutan dianggap jernih apabila sama dengan air atau larutan yang digunakan
dalam pengujian dengan kondisi yang dipersyaratkan, atau jika opalesen tidak lebih dari suspensi
padanan I. (Farmakope Indonesia V halaman 1521)

3. Penetapan pH
Uji pH sediaan menggunakan alat pH meter. Antara 2,5 dan 4,5. (FI V hal. 1266).

4. Kebocoran
Dengan cara sederhana yakni dengan dikibaskan dengan tangan, akan merasa menetes bila
ada kebocoran (Lihat pada uji kebocoran/CPOB untuk skala industri)

5. Kejernihan dan Warna


Dilihat dengan latar belakang papan yang berwarna hitam/putih, bila ada gelembung dilihat
gelembung tersebut naik ke atas atau ke bawah.

Ke atas → gas

Ke bawah → bagian-bagian yang tidak terlarut atau endapan

8
6. Sterilitas (lihat pada lampiran uji sterilitas)
Untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel di bawah
kondisi pengujian (Farmakope Indonesia V halaman 1359)

7. Endotoksin/Pirogen
Endotoksin bakteri Mengandung tidak lebih dari 3,5 unit Endotoksin FT per mg tiamin
hidrokiorida. (FI V hal. 1266).

ETIKET

9
BROWSUR

10
KEMASAN

11

Anda mungkin juga menyukai