Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN TABLET KEMPA LANGSUNG

BAB I
NAMA ZAT AKTIF
1.1. Nama zat aktif
Losartan
1.2. Bentuk yang digunakan
Tablet oral
1.3. Kekuatan sediaan
100 mg/ tablet
1.4. Jumlah sediaan
40.000 tablet
BAB II
FORMULA
2.1 Formula
R/ Losartan
Xylithol
Chitosan
Ac-Di-Sol
Ac.fumaric
Mg Silicate

100 mg
q.s
5%
3%
2%
3%

2.2 Alasan pemilihan metode


Metode yang digunakan adalah metode kempa langsung, karena:
Bentuk Losartan yang kristal ditautkan bila dilakukan pengempaan
berulang terjadi perubahan bentuk kristal (polmorfisme).

BAB III
MONOGRAFI
3.1. Monografi zat aktif
1. Losartan
Sinonim

: Losartan Potassium

Rumus Molekul

: C22H22ClKN6O

Pemerian

: serbuk putih sampai hampir

Kelarutan

: Mudah larut dalam air.

3.2.

Incompabilitas

:.

pH
Titik leleh
(FI V: hal.785).

: 7,8
: 184oC

Monografi zat tambahan


3.2.1. Xylitol

Rumus Molekul

: C5H12O5

Sinonim

: Xylitolum

Warna

: Putih

Rasa

: Manis

Bau

: Tidak berbau

Pemerian

: Ukuran partikel 04m-06m

Fungsi
Stabilitas

: Pengisi
: Tahan panas, dan tidak compatible dengan zat
oksidator

(HOPE VI ; ha.786)
3.2.2. Chitosan

Nama Resmi
Pemerian
Fungsi
Inkompatibilitas

: Chitosan Hydrochloridum
: Serbuk putih, tidak berbau.
: Pengikat
: Oksidator kuat.

pH
: 6,5
(HOPE VI : hal. 159)
3.2.3. Croscall Mellose Sodium

Warna
Rasa
Bau
Fungsi
pH
Stabilitas
Inkompatabilitas

: Putih
: Tidak berasa
: Tidak berbau
: Disintegrant
: 5-7
: Tahan pada zat higroskopis
: Asam kuat, alumunium, merkuri, zinc. (HOPE:

402)
3.2.4. Magnesium Silicate
Rumus Molekul
Pemerian
Stabilitas
pH
Inkompatibilitas
dari

sucralfate,

: MgO.SiO2.H2O
: Tak berwarna dan berasa, serbuk putih
: Sangat stabil di udara
:7
: Asam mineral, mengurangi bioavabilitas
tertrasiclin,

PCT.

Menonaktifkan

fungsi

antimikroba pada paraben.


Kegunaan
: Glidant (Glidant)
3.2.5. Sodium Stearil Flumarate

Rumus Molekul
Pemerian
pH
Inkompatibilitas
Kegunaan

: C22H39NaO4
: Serbuk putih
:6
: Chlorhexadine acetat
: Lubrikan

BAB IV
ALASAN PENGGUNAAN BAHAN
1. Losartan
Fungsi : sebagai zat aktif.
Alasan : mempunyai sifat anti hipertensi.
2. Xylitol
Fungsi : sebagai pengisi
Alasan :
3. Chitosan
Fungsi : Sebagai bahan pengikat
Alasan :
4. Magnesium silicate
Fungsi
: Glidant
Alasan
:
5. Croscall mellose sodium
Fungsi
: Disintegrant
Alasan
:
6. Sodium Stearil Flumarate
Fungsi
: Lubricant
BAB V
PERHITUNGAN DAN PENIMBSNGAN
.1 Perhitungan Bahan
Untuk tiap tablet:
Fase luar
5%
Mg. Silicate : 2/5 X 250 mg
Ac.fumaric : 03/5 X 250 mg
Fase dalam

(100 - 5)%

= 5 mg
= 7,5 mg
= 95%
= 0,95 x 250mg
= 237,5 mg

Losartan
: 200mg
Ac-Di-Sol : 3/95 X 237,5 mg
= 4,342 mg
Chitosan
: 5/95 X 237,5 mg
= 7,236 mg
Xylitol
: (237,5-100-4,342-7,236)
= 125,922 mg
Untuk 40.000 tablet:
1. Losartan
: 100 mg x 40.000
= 4 kg
2. Ac-Di-Sol
: 4,342 mg x 40.000 = 0,17368 kg
3. Chitosan
: 7,236 mg x 40.000 = 0.28944 kg
4. Xylitol
: 125,922 mg x 40.000 = 5,03688 kg
5. Mg. Silicate
: 7,5 mg x 40.000
= 0.3 kg
6. Ac.fumaric
: 5 mg x 40.000
= 0.2 kg
5.2 Bobot Granul Teoritis
= 6 kg+ 4 kg = 10 kg

BAB VI
ALAT DAN BAHAN
6.1. Alat yang digunakan:
1. Pengayak
2. Jangka sorong
3. Loyang
4. Disintegration tester
5. Timbangan analitik
6. Flow tester
7. Tap density tester
8. Hardness tester
6.2. Bahan yang digunakan:
1. Losartan
2. Chitosan
3. Ac-Di-Sol
4. Mg.Silicate
5. Ac.fumaric
6. Xylitol
BAB VII
PROSEDUR
.1

Pembuatan
Ayak semua bahan yang dibutuhkan lalu timbang.imbang semua
bahan fase dalam .Campurkan semua bahan kecuali fase luar dengan
menggunakan alat pencampur hingga homogeny. Lalu evaluasi serbuk
massa siap cetak, untuk mengetahui kecepatan alir, bobot jenis sejati,
kompresibilitas, dan sudut istirahat, jika sudah memenuhi persyaratan
tidak perlu evaluasi kembali pada saat pencampuran fase luar. Lalu
timbang fase luar, lalu masukkan ke dalam bahan yang sudah tercampur
aduk sampai homogeny. Hasil campuran dikempa langsung menjadi tablet

lakukan evaluasi tablet yang telah di cetak.


.2 Evaluasi massa cetak
1. Kecepatan alir
Sebanyak 10 gram serbuk ditimbang, kemudian dimasukkan
kedalam flow tester untuk diuji laju alirnya. Lalu, tutup hopper dibuka,
serbuk akan turun ke bawah, waktunya dicatat, diameter dan tingginya
diukur.
2. Sudut istirahat
Dengan melakukan perosedur yang sama dengan pada nomer 1 lalu
ukur tinggi puncak taburan granul (h), ukur diameter lingkaran yang
5

terbentuk dari taburan granul(d=2r), lalu hitung sudut yang terbentuk dari
granul tersebut antar bidang datar dengan tinggi serbuk: tan a = h/ r
3. Kerapatan curah, kompresibilitas
Sebanyak 20gram serbuk dimasukkan hati-hati ke dalam gels ukur
100mL, lalu catat volumenya (

V 0 .

Selanjutnya dilakukan pemampatan

dengan alat. Catat volume pada ketukan 10, 50, dan 500. Lalu hitung

dengan perhitungan

(Kerapatan curahKerapatan mampat)


x 100%
Kerapatan mampat

.3 Evaluasi tablet
1. Keseragaman bobot
Sebanyak 20 tablet ditimbang satu per satu dengan menggunakan
neraca digital, kemudian hasilnya dicatat dan dirata-ratakan
2. Keseragaman ukuran
Tablet sebanyak 20 buah disiapkan.Masing-masing tablet diukur
diameter dan ketebalannya dengan menggunakan jangkasorong.Hasil
pengukuran dicatat, lalu dihitung standar deviasinya.
3. Kekerasan tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 4 tablet yang diambil
secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet
menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg, satuan yang digunakan
kg/cm. Hitung dan dirata ratakan.
4. Uji friabilitas dan friksibilitas
Ambil sebanyak 10 tablet secara acak, bersihkan tablet dari debu
kemudian timbang(

W0

), masukkan ke dalam alat, nyalakan alat,

bersihkan tablet lalu timbang(


f=

W 0W t
W0

Wt

), lalu masukkan ke dalam rumus

x 100%.

5. Uji waktu hancur


Sebanyak 6 tablet dimasukkan ke dalam masing-masing kolom,
kemudian dimasukkan cakram ke dalam masing-masing kolom tersebut.
Kolom tersebut dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi air
sebanyak 500 ml dengan suhu 37 o C yang telah berada di dalam

disentegrator tester. Dinyalakan disentegrator tester dan diamati keadaan


tablet hingga semua hancur sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Lachman L., dkk. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga.
Jakarta: UI Press
Lachman, L., dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Edisi Ketiga.
Jakarta: UI Press.
Syamsuni, H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC
Wade,A& Weller,P.J.1995. Handbook of Pharmacetuical Excipient.
Pharmaceutical Press : London

Anda mungkin juga menyukai