0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
61 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Metode Wagner Nelson digunakan untuk menganalisis data farmakokinetika suatu zat aktif dalam tubuh.
2. Terdapat dua tahapan yaitu tahap absorpsi dan eliminasi. Persamaan regresi untuk masing-masing tahapan digunakan untuk menentukan laju absorpsi (Ka) dan laju eliminasi (Kel).
3. Berdasarkan hasil analisis, nilai Ka lebih besar dari Kel, sehingga terdap
Deskripsi Asli:
Tugas
Judul Asli
AFIFAH AGRI ARYANA_O1A117002_SP FARMAKOKINETIKA DASAR_WAGNER NELSON
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Metode Wagner Nelson digunakan untuk menganalisis data farmakokinetika suatu zat aktif dalam tubuh.
2. Terdapat dua tahapan yaitu tahap absorpsi dan eliminasi. Persamaan regresi untuk masing-masing tahapan digunakan untuk menentukan laju absorpsi (Ka) dan laju eliminasi (Kel).
3. Berdasarkan hasil analisis, nilai Ka lebih besar dari Kel, sehingga terdap
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Metode Wagner Nelson digunakan untuk menganalisis data farmakokinetika suatu zat aktif dalam tubuh.
2. Terdapat dua tahapan yaitu tahap absorpsi dan eliminasi. Persamaan regresi untuk masing-masing tahapan digunakan untuk menentukan laju absorpsi (Ka) dan laju eliminasi (Kel).
3. Berdasarkan hasil analisis, nilai Ka lebih besar dari Kel, sehingga terdap
Ln Ct 2,58 (waktu ke 24) 1,77 (waktu ke 36) 0,94 (waktu ke 48) 0,71 (waktu ke 72) Persamaan Regresi Eliminasi: A = 4,232 y = bx + a B = -0,0686 y = -0,0686x + 4,232 r = -0,99 2. Hasil regresi Absorbsi Ln -0,11 (waktu ke 0,5) -0,23 (waktu ke 1) -0,46 (waktu ke 2) -0,94 (waktu ke 4) Persamaan Regresi Absorbsi: A = 9,13 y = -0,2364x + 9,13 B = -0,2369 r = 0,99 3. Kesimpulan Kesimpulan dari data diatas adalah nila Ka 3x lebih besar dari harga Kel, maka data Ka pada data diatas memiliki rentang error sekitar 10%. Dengan nilai Ka = -0,2364 dan nilai Kel = 0,0686. Ini bisa saja karena terjadi fenomena flip flop atau obat mengalami disposisi.