Disusun oleh :
Kelompok A1-2
1. Auryca Ninda A. A : 172210101011
2. Abim Syaifullah : 172210101013
3. Tazkiyatul Fithriyah : 172210101014
4. Arini Dwi Lestari : 172210101016
5. Dimas Pratama : 172210101018
6. Dedi Irawanto : 172210101019
LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1. Tujuan Praktikum
2. Dasar Teori
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sakarosa, kecuali dinyatakan lain,
kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari 66,0 % (Depkes RI,
1979). Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat
akan digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak
stabil dan tidak larut dalam air, seperti amoksisilin. Agar campuran setelah ditambah
air membentuk dispersi yang homogeny, maka dalam formulanya digunakan bahan
pensuspensi. Komposisi sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi,
pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa atau aroma, buffer, dan zat warna
(Depkes RI, 1995).
Suspensi adalh sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Zat yang terdispersi harus larut, tidak boleh mengendap
cepat, dan bila digojog perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali.
Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspense tetapi
kekentalan suspensi harus menjain sediaan mudah digojog dan dituang. Suspense
kering disebut mixture gojog (mixturae agitandae). Bila obat dalam suhu kamar tidak
larut dalam pelarut yang tersedia maka harus dibuat mixture gojog atau disuspensi
(Anief, 1997).
Suspensi dibagi menjadi empat, yaitu suspense oral, suspense topical, suspense
tetes telinga, dan suspense optalmik. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat dan harus dikocok sebelum digunakan untuk menjain distribusi bahan padat
yang merata dalam pembawa, hingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat
(Depkes RI, 1995).
Suspensi amoksisilin digunakan pada anak-anak dan harus didinginkan (2-8° C)
untuk mempertahankan efektifitas pada saat dilarutkan. Campuran bubuk kering
mengandung semua komponen formulasi termasuk obat, penambah rasa, pewarna,
dapar dan lainnya kecuali pelarut. Keuntungan obat dalam sediaan sirup diantaranya
merupakan campuran yang homogeny, mempunyai rasa manis, dosis dapat diubah
dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorpsi, dan lain-lain. Kelemahannya yaitu
ada bahan obat yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar dan
sulit menutupi rasa dan bau yang tidak enak (Ansel, 2008).
Pemerian amoksisilin yaitu bentuk serbuk hablur, putih dan praktis tidak berbau.
BM nya sebesar 419,45 dan kelarutan amoksisilin yakni sukar larut dala air dan
methanol, tidak larut dalam benzene, karbon tetraklorida dan kloroform. Amoksisilin
untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 120,0
% C6H19N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket. pH sediaan 5,0 – 7,5 dalam
suspensi yang disiapkan seperti pada etiket (FI IV, 1995).