Diajukan oleh :
Erni Widyawati
A1161084
Kepada
SEMARANG
Juli 2018
i
Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah
Diajukan :
Erni Widyawati
A1161084
Mengetahui,
Direktur
Tanggal : Tanggal :
ii
INTISARI
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Klasifikasi ..................................................................... 6
c. Karakteristik ................................................................. 7
L.) ................................................................................ 7
2. Krim .................................................................................. 8
iv
d. Kelebihan dan Kekurangan Krim .................................. 10
d. Gliserin ........................................................................ 14
e. TEA .............................................................................. 14
a. Ekstrak ......................................................................... 15
b. Ekstraksi ...................................................................... 15
C. Hipotesis ................................................................................. 17
1. Populasi ........................................................................... 18
2. Sampel ............................................................................. 18
v
1. Ekstrak ............................................................................. 19
2. Ekstraksi ........................................................................... 20
1. Alat ................................................................................... 20
2. Bahan ............................................................................... 20
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. Skema kerja pembuatan ekstrak etanol daun belimbing wuluh .... 22
Gambar 6. Skema kerja pembuatan krim ekstrak daun belimbing wuluh ...... 23
viii
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuhan tersbut dapat dijadikan sebagai obat herbal. Salah satunya adalah
tradisional yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat dari
tanaman belimbing wuluh antara lain adalah sebagai obat bisul dan obat jerawat
yang berperan sebagai anti mikroba seperti flavanoid, alkaloid, tanin dan
senyawa fenol dapat bersifat anti bakteri dan anti jamur. Infeksi yang terjadi pada
penyakit infeksi yang banyak diderita masyarakat salah satunya adalah jerawat
(Pratiwi,2008).
1
2
formula krim antiacne dari ekstrak daun belimbing wuluh. Krim adalah sediaan
setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai.Di pilih bentuk sediaan krim adalah karena
penyebaran dari krim yang merata dan mudah dibersihkan khususnnya krim
emulsi minyak dalam air. Hasil dari persediaan diharapkan baik, efektif, stabil dan
aman.
B. Perumusan Masalah
krim antiacne?
dari 3 formula ?
3
C. Batasan Masalah
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan bagian tanaman yang digunakan adalah
daunnya.
D. Keaslian Penelitian
3 Asri Rahmiati, Sri Daya Hambat Ekstrak - Ekstrak etanol buah belimbing
Danmawati, Etanol Buah Belimbing wuluh dapat menghambat
Ana Hidayati M. Wuluh terhadap pertumbuhan S. Aureus dan
S. Epidermidis, dengan rata-
(2017) Pertumbuhan
rata diameter zona hambat
Staphylococcus aureus dan yang terbentuk pada S.
Staphylococcus epidermidis epidermidis lebih besar dari
4
- Terdapat perbedaan
bermakna terhadap setiap
konsentrasi 10%b/v, 20%b/v,
30%b/v, dan 40%b/v ekstrak
etanol buah belimbing wuluh
terhadap pertumbuhan S.
Aureus dan S. Epidermidis
dengan nilai signifikan 0,000.
mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam stearat dan TEA terhadap sifat
fisik krim antiacne ekstrak daun belimbing wuluh. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan , maka formulasi sediaan krim ekstrak daun belimbing wuluh
sebagai antiacne dengan variasi konsentrasi asam stearat dan TEA belum ada
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi dokumen akademik dan dapat
2. Bagi Mahasiswa
krim antiacne ekstrak daun belimbing wuluh dengan uji aktivitas krim
3. Bagi Masyarakat
Dapat menjadi informasi baru mengenai produk krim ekstrak daun belimbing
4. Bagi Peneliti
stearat dan TEA berapa yang dapat menghasilkan formula krim yang stabil
secara fisik.
F. Tujuan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Sub-kelas : Rosidae
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
6
7
b. Nama daerah
c. Karakteristik
500 meter diatas permukaan laut. Ditanam sebagai pohon buah, kadang
mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, butanol, dan aseton.
2. Krim
a. Pengertian Krim
luar. Ada dua tipe krim, krim tipe minyak dalam air (M/A) dan tipe air
dalam minyak (A/M). Krim tipe M/A (vanishing cream) mudah dicuci
dengan air, jika digunakan pada kulit, maka akan terjadi penguapan dan
peningkatan kosentrasi dari suatu obat yang larut dalam air sehingga
stearat); tween; natrium laurel sulfat; kuning telur; gelatin; caseium. Zat
9
1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
dalam kamar.
2. Lunak, yaitu semua zat dalam keaadan halus dan seluruh produk
3. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah
c. Penggolongan Krim
1. Tipe A/M
dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih
dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil dalam
jumlah besar.
2. Tipe M/A
kulit (Anwar,2012).
Kelebihan Krim :
2. Praktis
3. Lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe m/a
beracun.
8. Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe a/m (air dalam minyak).
9. Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit pada fase
10. Bisa digunakan untuk kosmetik, misalnya mascara, krim mata, krim
11. Bisa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak
Kekurangan Krim :
1. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe A/M (air dalam
keadaan panas.
1. Zat berkhasiat
2. Minyak
3. Air
4. Pengemulsi
5. Bahan pengemulsi
12
Bahan ini disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan
trietanolamin stearat,polisorbat,PEG.
6. Bahan tambahan
0.05%
- Pelembab
a. Asam Stearat
b. Malam Putih
Sinonim dari malam putih adalah cera alba. Pemerian malam putih
lapisan tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik. Bobot jenis lebih
kurang 0.95%. Kelarutan tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dingin. Etanol mendidih melarutkan asam serotat dan bagian dari
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak astiri. Sebagian
larut dalam benzena dingin dan dalam karbon disulfida dingin. Pada suhu
lebih kurang 30˚ larut sempurna dalam benzena, dan dalam karbon
c. Vaselin Putih
didinginkan pada suhu 0˚. Kelarutan Tidak larut dalam air; sukar larut
dalam etanol dingin atau panas dan dalam etanol mutlak dingin; mudah
dalam heksena, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak
d. Gliserin
putih, hampir tidak berbau, mempunyai rasa tawar seperti lendir. Gliserin
dapat bercampur dengan air dan dengan etanol (95%), praktis tidak larut
dalam kloroform dalam eter dalam minyak lemak dan dalam minyak
e. TEA
mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P larut dalam kloroform P;
(Rowe,C.R.,dkk,2009).
a. Ekstrak
1995). Ekstrak kental adalah sediaan yang dilihat dalam keadaan dingin
b. Ekstraksi
B. Landasan Teori
Masalah kulit yang sering timbul antara lain kering, kusam, kasar,
Jawabannya dimulai dari pori-pori kulit agar tetap halus dan sehat menjauhkan
kita dari banyak masalah kulit, terutama jerawat. Masalah kulit makin terasa di
Indonesia yang beriklim tropis dengan suhu yang panas dan lembab serta udara
Salah satu obat tradisional yang digunakan sebagai obat anti jerawat
triterpenoid dan tanin. Flavanoid merupakan senyawa yang mudah larut dalam
pelarut polar seperti etanol, butanol, dan aseton. Flavanoid golongan terbesar
C. Hipotesis
antiacne.
sediaan krim dengan penampilan fisik yang cukup baik, dilihat dari sifat fisik
krim berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar,
METODOLOGI PENELITIAN
2018.
krim, dengan 3 formulasi yang berbeda dan dengan kadar asam stearat dan TEA
yang berbeda.
1. Populasi
2. Sampel
3.Teknik Sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak dan tidak tertentu. Daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) segar yang sudah dikeringkan dan diblender
menjadiserbuk.
18
19
1. Variabel bebas
2. Variabel terkait
daya sebar, uji kemampuan proteksi, uji daya lekat, uji ph dan uji tipe krim.
3. Variabel Kontrol
Bahan dan alat yang digunakan serta metode pembuatan dan uji
mendapat perlakuan sama agar mendapatkan hasil yang baik. Bahan yang
digunakan untuk krim ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
dengan bahan asam stearat, cera alba, vaselin alba, glycerin, TEA, dan
aquadest.
1. Ekstrak
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai, diluar
2. Ekstraksi
F. Instrumen penelitian
1. Alat
2. Bahan
(Averrhoa bilimbi L.), asam stearat, Cera Alba, Vaselin Alba, glycerin, TEA,
dan aquadest.
G. Jalannya penelitian
1. Pengumpulan Daun
cukup bila daun belimbing wuluh tadi sudah rapuh. Daun yang sudah kering
Daun belimbing wuluh yang diambil berwarna hijau tua bukan pupus
dan masih segar yang sudah tua dicuci bersih kemudian diangin-anginkan
3. Pembuatan Ekstrak
a. Serbuk daun belimbing wuluh 100 gram diekstraksi dengan pelarut etanol
96%.
kertas saring.
selama 24 jam sambil sesekali diaduk, lalu disaring dengan kertas saring.
ekstrak kental.
22
Dicuci bersih
Ditimbang 100gr
Ditambahkan etanol 96% 700ml,dikocok
Didiamkan 1 malam sampai mengendap
Diambil filtrat I (disaring)
Ekstrak Kental
Gambar 5.
Skema kerja pembuatan ekstrak etanol daun belimbing wuluh
23
Uji Uji Uji Uji daya Uji daya Uji pH Uji tipe
organoleptis homogenitas kemampuan sebar lekat krim
proteksi
Gambar 6.
Skema kerja pembuatan krim ekstrak daun belimbing wuluh
24
1. Formula sediaan
alba, asam stearat, dan vaselin putih). Fase air dilarutkan dengan
terbentuk masa krim. Ekstrak daun belimbing wuluh yang sudah ditimbang
selanjutnya dibuat krim dengan cara yang sama untuk formula 2 dan 3.
25
a. Uji organoleptis
b. Uji homogenitas
Uji ini dilakukan yang pada prinsipnya untuk mengetahui sediaan krim
- Kertas saring bagian atas dibuat areal (2.5 x 2.5) dengan paraffin
Uji ini dilakukan untuk mengetahui daya sebar yang dapat ditempuh
sediaan krim yang kita buat. Daya sebar sangat berpengaruh pada
Uji dilakukan untuk mengetahui daya lekat sediaan krim yang dibuat.
Sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana krim dapat menempel pada
f. Uji pH
Uji tipe krim dilakukan untuk menngtahui jenis tipe krim apa sediaan
krim yang telah kita buat. Uji tipe krim dilakukan dengan 3 metode yaitu :
- Metode pengenceran
- Metode mikroskopik
27
H. Analisis data
dilakukan analisa statistic dengan software SPSS seri 2016. Tahap uji yang
dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Jika hasil uji normal dan homogen
dilanjutkan uji parametic dengan anova satu jalan, sedangkan jika hasil uji tidak
9 Ujian KTI
28
DAFTAR PUSTAKA
Maryam St, J. S. dan K. R. 2015. Uji Aktivitas Bakteri Ekstrak Etanol Buah
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Watampone.
Nursiah, H.dkk. 2011.Formulasi Gel Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.).Jurnal Fakultas Farmasi.Universitas Hasanuddin:Makasar.
Rowe, R.C. dkk. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, London.
The Pharmaceuthical Press.
29
30