Anda di halaman 1dari 45

SED IAA N

SALEP

Apt. Ginanjar Putri Nastiti, M.


farm
DEFINISI
Ointment/Salep/Unguenta/Unguentum

 ADALAH SEDIAAN SETENGAH PADAT YANG MUDAH


DIOLESKAN DAN DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT LUAR
 BAHAN OBAT HARUS LARUT ATAU TERDISPERSI
SECARA
HOMOGEN DALAM DASAR SALEP YANG COCOK
SALEP
UNGUENTU
M
Salep
1. Menurut (Unguentum
Ansel ,1989 )
Preparat setengah padat untuk pemakaian luar .
Salep dapat mengandung obat atau tidak
mengandung obat
,yang disebutkan terakir dikatakan sebagai dasar
salep
(basis ointment) dan digunakan sebagai pembawa dalam
salep .
2. Bahan obat harus larut/terdispersi homogen ke
dalam dasar salep yang cocok
3. FI III : sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar.
4. FI IV: sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian
topikal pada kulit atau selaput
P E RS YA R ATA N S A L E P (FI III)
1. Pemerian : Tidak boleh berbau tengik
2. Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang
mengandung obat keras atau narkotik,kadar bahan
obat adalah 10 %
3. Dasar salep, harus memenuhi kualitas dasar salep
yang baik yaitu :
 Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu & kelembaban & harus
bebas dari inkompatibilitas selama pemakaian
 Lunak,halus & homogen
 Mudah dipakai
 Dasar salep yang cocok
 Dapat terdistribusi secara merata
Lanjutan
 Homogenitas,jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau
bahan transparan lain yang cocok,harus ,menunjukan
susunan yang homogen
 Penandaan, pada etiket harus tertera “obat luar”
Penggunaan :
 PROTEKSI
Berfungsi sebagai barier fisik terhadap
lingkungan
EMOLIENT
Melunakkan kulit
PEMBAWA OBAT
Sebagai pembawa
PENGGOLONGAN SALEP
1. MENURUT KONSISTENSI SALEP
a. Unguenta: salep yang mempunyai konsistensi
seperti mentega,tidak mencair pada suhu biasa,
tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga
b. Krim (cream) : Salep yang banyak mengandung air,
mudah diserap kulit,suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air
c. Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50 % zat
padat (serbuk) berupa salep tebal karena
merupakan penutup/pelindung bagian kulit yang
diolesi
Lanjutan
d. Cerata : salep berlemak yang
mengandung persentase lilin (wax)
yang tinggi sehingga konsistensinya
lebih keras (ceratum labiale)
e. Gelones/spumae/jelly : salep yang
lebih halus,umumnya cair,& sedikit
mengandung atau tidak
mengandung
lilin,digunakan terutama pada
membran mukosa sebagi pelicin,
biasanya berupa campuran
sederhana yang terdiri dari minyak
dan lemak dengan titik lebur rendah,
SALEP
Menurut sifat
farmakologi /
teurapeutik
a. Salep epidermik (salep penutup), salep ini
berguna untuk melindungi kulit,menghasilkan
efek lokal, & untuk meredakan
rangsangan/anestesi lokal,tidak
diabsorpsi,kadang-kadang ditambahkan
antisepeik atau adstringensia.
Dasar salep yang cocok adalah dasar salep
senyawa hidrokarbon
b. Salep endodermik, salep yang bahan obatnya
menembus ke dalam kulit,tetapi tidak melalui
kulit,terabsorpsi sebagian dan digunakan
untuk melunakan kulit atau selaput lendir.
Dasar salep yang terbaik adalah minyak lemak
c. Salep diadermik, salep yang bahan obatnya menembus
ke dalam tubuh melalui kulit untuk mencapai efek yang
diinginkan. Misalnya salep salep mercuri,
iodida,belladona dll.
Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum
cacao
Menurut dasar
salepnya
a) Salep hydropfobik : salep yang tidak suka
air atau salep yang dasar salepnya
berlemak,tidak dapat dicuci dengan air
misalnya campuran lemak lemal-lemak,
minyak lemak,malam
b) Salep hydrofilik, salep yang suka air atau
kuat menarik air,biasanya memliki dasar
salep tipe m/a
DAS A R S A L E P

1. Kecuali dinyatakan lain,bahan dasar atau basis


salep yang digunakan adalah vaselin album.
2. Pemilihan dasar salep tergantung pada :
 Khasiat yang diinginkan
 Sifat bahan obat yang dicampurkan
 Ketersediaan hayati
 Stabilitas & ketahanan sediaan jadi
P E N G G O L O N G A N DAS A R S A L E P
1. Dasar salep senyawa HIDROKARBON (dasar salep
berlemak),
 Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan
obat dengan kulit & bertindak sebagai pembalut penutup.
 Digunakan terutama sebagai emolien,sukar dicuci,tidak
mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu yang
lama,
 Contohnya : vaselin album,vaselin flavum,malam putih
(cera alba), malam kuning (cera flava) atau campurannya
VASELIN ALBUM
2. Dasar salep serap , berfungsi sebgai emolien,dibagi dalam
2 kelompok :
 Dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk
emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat)
 Adeps lanae, unguentum simpleks (cera flava : oleum sesami =
30 : 70), hydrophilic petrolatum ( vaselin alba : cera alba :
stearyl alkohol : kolesterol = 86 : 8 : 3 : 3
3.Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
dasar salep ini adalah emulsiminyak dalam
air,antara lain salep hidrofilik (krim).
Dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci
maka lebih dapat diterima sebagai bahan dasar
kosmetik.

Contoh :
Dasar salep emulsi tipe m/a (seperti vanishing
cream), emulsifying ointment B.P., emulsifying
wax, hydrophilic ointment
4.Dasar salep larut dalam air (dasar salep tidak berlemak),
terdiri atas konstituen yang larut dalam air,keuntungannya
dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan yang
tidak larut dalam air.
Contohnya PEG atau campurannya
KETENTUAN UMUM CARA PEMBUATAN
SALEP
1. Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak
dilarutkan ke dalamnya jika perlu dengan pemanasan
2. Jika tidak ada peraturan lain,bahan-bahan yang larut
dalam air dilarutkan dalam air asalkan jumlah air yang
digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis
salep, dan jumlah air yang dipakai, dikurangkan dari
basis salepnya.
3. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat
larut dalam lemak dan iar harus diserbukkan lebih
dahulu,kemudian diayak dengan pengayak no 60
4. Campuran salepnya yang dibuat dengan cara dicairkan
harus digerus sampai dingin
C A R A P E M B UATA N S A L E P D I T I N J A U
DA RI ZAT B E R K H AS I AT U TA M A
1. Zat padat
a) Zat padat yang larut dalam dasar salep
– Kamfor
– Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan di dalam pot
salep tertutup (jika tidak melampaui daya larutnya)
– JIka dalam resep terdapat minyak lemak (oleum sesami) kamfor
dilarutkan lebih dahulu dalam minyak tersebut
– Jika dalam resep terdapat salol,mentol,atau zat lain yang dapat
mencair bila dicampurkan(karena penurunan titik
eutetik),campurkan dulu kamfor dengan zat tersebut supaya
mencair kemudian tambahkan dasar salepnya
– Jika kamfor berupa zat tunggal,tetesi lebih dahulu dengan eter
atau
alkohol 95% kemudian digerus bersama dasar salepnya

Pellidol
– Jika pelidol 3 % larut dalam dasar
salep,larutkan pelidol bersama dasar salep
yang telah dicairkan
– Jika pellidol yang ditambahkan melebihi
daya larutnya,zat ini digeus bersama dasar
salepnya yang sudah dicairkan

Iod
– Jika kelarutannya tidak terlampaui,
pembuatan salep dilakukan seperti pada
kamfora
– Larutkan dalam larutan pekat KI atau
NaI
– Tetesi dengan etanol 95% sampai
larut,kemudian tambahkan dasar salepnya
b) Zat padat yang larut dalam air
– Protargol
– Taburkan protargol diatas air dan diamkan
ditempat gelap 15 menit sampai larut
– Bila dalam resep terdapat
gliserin,tambahkan gliserin tyersebut.Selain
itu,tambahkan airnya tanpa perlu
menunggu 15 menit lagi karena protargol
akan mudah larut dengan adanya gliserin
– Kolargol, pembuatan salep dilakukan
seperti pada protargol
– Argentum nitrat (AgNO3)
Walaupun AgNO3 larut dalam air,
tetapi zat ini tidak boleh dilarutkan
dalam air karena akan
meninggalkanbekas noda hitam pada
kulit yang disebabkan terbentuknya
Ag2O kecuali pada resep obat wasir
Cara pembuatan salep.
Menurut “ F. Van Duin

Ada dua cara : pencampuran dan pelelehan.
Aturan umum salep.

1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep,


dilarutkan didalamnya, bila perlu dengan
pemanasan rendah.
2. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta
dasar salep mampu mendukung/menyerap air
tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia,
setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang
lain.
3. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar
salep, lebih dahulu diserbuk dan diayak
dengan derajat ayakan no.100

3. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan,


maka campuran tersebut harus diaduk
sampai dingin.
CARA PELEBURAN / PELELEHAN

Biasanya tidak hanya satu macam basis, campuran


basis salep dilelehkan bersama-sama,
didinginkan, diaduk sampai membeku.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Perbedaan titik lebur basis yang besar
Basis dgn TL tinggi dilelehkan terlebih dahulu,
kmudian basis dgn TL rendah ditambahkan
kedalam lelehan tsb.  jk bersama2  larut
2. Basis bertipe emulsi
pelelehan, kemudian proses emulsifikasi
3. Basis tidak campur dgn air
dilelehkan bersama2 diatas penangas air
(70-75⁰C).
4. Basis larut dalam air
larutkan dulu dalam air yang terdapat
dalam resep, kemudian panaskan 70-75⁰C.
bahan lainnya dicampur tersendiri. Kemudian
bahan lain dimasukkan kedalam lelehan, suhu
dipertahankan 5-10⁰C, didingikan sambil
diaduk terus.
Bahan yang ditambahkan terakhir
pada suatu masssa salep :

1. Ichtyol
jika ditambahkan pada massa salep yang masih panas atau
digerus terlalu lama, akan terjadi pemisahan
2. Balsam-balsam dan minyak atsiri
Balsam merupakan campuran damar dan minyak yang
mudah
menguap jika digerus terlalu lama damarnya akan keluar
3. Air
Ditambahkan terakhir karena berfungsi sebagai pendingin,
disamping untuk mencegah permukaan mortir menjadi
licin
4. Gliserin
Ditambahkan ke dalam dasar salep yang dingin karena
tidak bisa bercampur dengan bahan dasar salep yang
sedang mencair
Bahan Berupa
Ekstrak/extractum

– Extractum siccum/kering
– Umumnya larut dlm air
– Berat air dikurangkan dari DS
– Extractum spissum/kental
– Diencerkan dulu dgn air/etanol
– Extractum liquidumn dgn
– Dikerjakan sperti pd cairan dgn spiritus
Alat-Alat PembuatanSalep

Lumpang dan stanfer,


dipakai untuk
menghaluskan dan
mencampur bahan-
bahan.
Kaca arloji , untuk
menimbang bahan yang
mudah menguap,
menyublim dan cairan yang
tidak boleh ditimbang
dengan kertas perkamen.
Batang pengaduk,
untuk
menghomogenka
n larutan
Cawan penguap,
digunakan untuk
wadah menimbang,
untuk menguapkan
atau mengeringkan
cairan, melebur atau
mencampur lebih dari
1 bahan
Pot salep dan tube
, wadah untuk
sediaan salep.
Spatel, dapat dipakai
untuk mengambil
bahan padat dari
dalam botol,
Gelas ukur,
dipergunakan untuk
mengukur cairan yang
akan dibuat atau cairan
yang diambil
misalnya air 100 ml.
Timbangan
gram,menimbang sedia
dengan daya beban 100
gram hingga 200 gram,
kepekaan 50 mg
Timbangan milligram,
untuk menimbang
sediaan dengan daya
beban 10 g hingga 50
g, kepekaan 5 mg
Saringan no.100
Untuk mementukan derajat
halus
Sudip , dipakai untuk
menyatukan,
membersihkan serbuk
atau salep dan
memasukkan dalam
wadah.

Anda mungkin juga menyukai