Anda di halaman 1dari 27

SEMI SOLID

Macam2 sediaan semisolid

Sale
p

Gel Krim

Past
a
SALEP (UNGUENTUM)
Definisi
• Salep adalah sediaan ½ padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sbg obat luar
• Formula umumnya terdiri dari :
- dasar salep (basis)
- zat aktif (obat)
• Bahan obatnya dapat bersifat larut atau
terdispersi dalam dasar salep
Fungsi salep

a. Sebagai pembawa bahan obat


b. Sebagai pelumas pada kulit
c. Sebagai pelindung untuk kulit,
yaitu mencegah kontak antara permukaan
kulit dengan air ataupun rangsang pd kulit
Karakter dasar salep
a. Stabil
- stabil secara fisika : tidak ada pemisahan fasa,
perubahan kekentalan,
- stabil secara kimia : tidak ada perubahan
struktur molekul obat maupun molekul bahan
lainnya
b. Lunak
semua zat harus menjadi halus dan produk
menjadi lunak, karena salep biasanya digunakan
pada kulit iritasi, radang
c. Terdistribusi merata
zat obat harus terdistribusi merata dalam
dasar salep
d. Dasar salep yang cocok
- dasar salep harus tersatukan dengan
bahan obat (secara fisika dan kimia)
- dasar salep tidak boleh menghambat aksi
terapi obat pada kulit
Penggolongan dasar salep
Berdasarkan komposisi dasar salep :

a. dasar salep takut air


b. dasar salep serap air
c. dasar salep tercuci air
d. dasar salep larut air
Dasar salep takut air (hidrofobik)

terdiri dari minyak-minyak, tidak mengandung air,


hidrofob (takut air), tidak dapat tercuci dengan air

contoh zat :
- Minyak mineral ; vaselin (petrolatum), parafin
- Minyak tumbuhan ; minyak wijen, minyak zaitun,
dll
Dasar salep serap air
terdiri dari minyak - minyak yang hidrofil (suka air),
namun tidak dapat tercuci dengan air
Ada dua tipe :
a. dasar salep anhidrat (tak mengandung air) →
mampu menyerap air, dan membentuk emulsi tipe
A/M. Cntoh : adeps lanae, vaselin hidrofilik
b. dasar salep hidrat (sudah mengandung air) → shg
merupakan emulsi tipe A/M, dan masih mungkin
menyerap sedikit air.
Contoh : lanolin
(lanolin adalah adeps lanae yg sdh mengandung air)
Contoh formula vaselin hidrofilik :

R/ vaselin album 86
cera alba 8
stearil alkohol 3
kolesterol 3
Dasar salep tercuci air
• mengandung air (dlm jml lebih banyak), dapat
tercuci dengan air, namun tidak larut dlm air
• merupakan suatu emulsi tipe M/A
Contoh formula :
R/ lanolin 2
setil alkohol 1 fase minyak
parafin cair 5
asam stearat 9
emulgator
KOH 0,5
propilen glikol 5
aquadest 77,5 fase air
Dasar salep larut air

tak mengandung minyak, tercuci dan larut


dalam air

Contoh : polyethilenglycol ointment ;


R/ P.E.G 400040%
P.E.G 40060%
Cara Pembuatan Salep

a. Zat yg dapat larut dalam dasar salep →


dilarutkan
b. Zat yg tidak cukup larut dalam dasar salep →
lebih dulu dihaluskan
c. Zat yg mudah larut dalam air → dilarutkan dulu
dlm air, lalu ditambahkan dasar salep yang dapat
menyerap air
d. Dasar salep yang dibuat dengan peleburan →
campurannya diaduk sampai dingin
a. Zat yg dapat larut dalam dasar salep
• Umumnya, obat lebih mudah larut dalam
minyak lemak daripada dlm vaselin
contoh obat tsb : camphora, menthol, fenol
contoh minyak lemak : adeps lanae (lanolin),
minyak kelapa, dll
cara pembuatannya : obat-obat ini digerus
bersama sama dgn minyak lemak
• Apabila dasar salepnya adalah vaselin, maka
obat2 ini digerus halus dan ditambahkan
sebagian vaselin dahulu, baru ditambahkan
sisa vaselinnya
b. Zat yg kurang/ tidak larut dalam dasar salep
• Zat - zat seperti ini diserbukkan dulu dengan
derajat halus pengayak no. 100 (artinya, dlm
1 inchi pengayak terdapat 100 lubang)
• Setelah itu serbuk halus dicampur baik-baik
dengan bahan dasar salep (sama berat), baru
kemudian sisa dasar salep ditambahkan
sedikit demi sedikit sambil terus digerus
• Contoh zat : Zinc Oksid (ZnO), dalam dasar
salep vaselin
c. Zat yg mudah larut dalam air
• Apabila dasar salep bersifat dpt meyerap air
(namun belum mengandung air) → zat-zat
ini dilarutkan dulu dalam air, lalu
dicampurkan dengan dasar salep yang
bersifat dapat menyerap air tersebut
contoh dasar salep ini : adeps lanae
• Apabila dasar salep bersifat sudah
mengandung air (contohnya lanolin) →
obat dicampurkan dulu dengan air yg diambil
dari lanolin, kemudian ditambahkan bagian
minyak dari lanolin tsb
d. Salep yang dibuat dengan peleburan
• Seluruh dasar salep dilebur dahulu,
kemudian setelah mencair baru dicampurkan
dgn zat obat
• Apabila dasar salep mengandung air, maka
bagian airnya diambil dahulu, sehingga hanya
bagian minyaknya yg dilebur.
Bagian air ini ditambahkan setelah leburan
massa salep mendingin
Contoh : R/ Kalium Iodida
Cera flava
Oleum sesami
Lanolin
Cara membuat resep tersebut :
- Lanolin diambil airnya, untuk melarutkan kalium
Iodida
- Cera flava, ol. sesami, adeps lanae (berasal dari
lanolin), dilebur, dan diaduk sampai dingin
- Fasa air dan lemak dicampurkan
• Untuk bahan2 salep yg mengandung kotoran,
maka cara peleburan merupakan cara yg cocok
untuk menghilangkan kotoran tsb.
Yaitu dgn cara menyaring leburan salep (dgn
kain kassa). Maka jumlah dasar salep yg
ditimbang haruslah berlebih (krna akan ada
bagian salep yg tertinggal pada kain kassa)
PASTA
Definisi

• Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari


50% zat padat (serbuk)
• Sehingga, pasta bersifat lebih tebal, keras, kaku,
dan tidak meleleh pada suhu tubuh
• Maka pasta digunakan sebagai salep penutup
atau pelindung
Jenis – Jenis Pasta

a. Pasta berlemak
- mengandung bahan dasar : vaselin, parafin
- contoh : Pasta ZnO
R/ ZnO 25
Amilum 25
Vaselin flava 50
cara buat : ayak ZnO, lelehkan vaselin, lalu
campurkan
b. Pasta kering
yaitu pasta yang bebas lemak. Jumlah serbuk ±
60%
contoh :
R/ Bentonit
Sulfur
ZnO
Talk
Ichtamol
Gliserin
Aqua
Definisi
• Krim adalah sediaan ½ padat yang merupakan
emulsi (campuran air dan minyak)
• Tipe krim ada 2 : minyak dalam air (m/a), dan air
dan minyak (a/m)
• Jadi, krim termasuk ke dalam salah satu golongan
salep ; yaitu salep yang mengandung air (baik
salep serap maupun salep tercuci air)
• Kandungan air dalam krim ini relatif banyak
KRIM (CREMORIS)
Formula
• Formula sediaan krim sama saja dengan formula
sediaan emulsi (lihat di materi ttg “EMULSI”)
• Hanya saja, sediaan krim bentuknya ½ padat,
disebabkan karena bahan2 fase minyaknya
berbentuk padat atau ½ padat
• contoh bahan minyak berbentuk padat : cera
alba, parafin padat, setil alkohol, asam stearat
• contoh bahan minyak berbentuk ½ padat :
vaselin, adeps lanae

Anda mungkin juga menyukai