Anda di halaman 1dari 18

I.

RESEP ASLI
Resep 1

5 Dr. Eman Rahim


SIK : 112/SIK/III/2013
Jl. Rambutan
Telp. (0435)812345
Gorontalo, 16 januari 2014

10 R/Chloramphenicolhum 150 mg
Miconazole 1 tubr
Lanolin q.s
Acid salicyl 0,5 %
LCD 3%

15 m.f ungt da in pot No. II


S u.e m.et.vesp

Pro : Fitri
Umur : 18 tahun
20 Resep II

Dr. Dede S.
SIK : 354/SIK/V/2013
Jl. Durian
Telp. (0435)812345
25 Gorontalo, 20 januari 2014

R/Hidrokortison cream 1 tube


Propylenglikol 1
Adepslanae 1
30 Vaselinum album 10
Acid salicyl 1%

m.f ungt da in pot No. I


S u.e td.d 1

35 Pro : Ny. ifa


Umur : 39 tahun
 Keterangan
R recipe ambillah
S signa tandai
40 m.f misce fac campur buat
Ungt unguentum salep
Da in
Pot potio obat minum cair
No. II numero duo jumlah dua
45 u.e usus externus pemakaian luar
m.et.Vesp mane et vespere pagi dan malam
No.I numero unus jumlah satu
Td.d I ter de die 3x sehari
qs quantum satis secukupnya
50 cream cremor krim

 Narasi resep
Resep I
Ambillah Chloramphenicolhum 150 mg, Miconazole 1, Lanolin qs, acid
55 salicyl 0,5 %, LCD 3%. Campur buat salep dalam pot sebanyak 2. Tandai pemakaian
luar pagi dan malam. Untuk fitri umur 18 tahun

Resep II
Ambillah Hidrokortison cream 1tube, propilenglikol 1, adepslanae 1,
60 vaselinum album 10, acid salicyl 1%. Campur buat salep dalam pot dengan jumlah 1.
Tandai pagi dan malam 3x sehari setiap 1. Untuk ny. Ifa umur 39 tahun.

II. KLINIS
II.I Farmakologi
65 a. Chloramphenicolhum
 Farmakokinetik
Chloramphenicol (CAP) adalah antibiotik spektrum luas yang
digunakan pada sapi, babi dan unggas dalam kisaran dosis 22-66 mg / kg
bb (ARRUGA, M.V, 1992).
70  Farmakodinamik
Kloramfenikol tidak dapat dideteksi di sumsum tulang ketika
antibiotik diberikan baik dalam air minum atau oleh gavage, meskipun
itu terdeteksi dalam serum (Williams TC¸1998).
b. Miconazole
75  Farmaokinetik
Miconazole dapat digunakan secara sistemik maupun topikal.
Miconazole oral tidak diserap seluruhnya dan tidak banyak dipengaruhi
oleh asupan makanan. Miconazole dimetabolisme di hati dan
diekskresikan melalui feses dan urin (Alomedika.com).
80 Miconazole oral tidak diserap seluruhnya melalui traktus
gastrointestinal. Konsentrasi puncak plasma sebesar 1 mcg/mL dicapai
dalam 4 jam setelah konsumsi obat dengan dosis 1 gram. Konsentrasi
puncak saliva sebesar 15 mcg/mL dalam waktu 7 jam dan konsentrasi
puncak plasma sebesar 0,4mcg/mL dicapai pada penggunaan miconazole
85 buccal dengan dosis 50 mg. Adhesi buccal setelah penggunaan dosis
tunggal miconazole 50 mg bertahan hingga 15 jam (Alomedika.com).
Miconazole bekerja melalui inhibisi enzim sitokrom p450 14-α
demethylase yang akan menghambat sintesis ergosterol dari lanosterol.
Ergosterol merupakan komponen penting pada membran sel fungi,
90 sehingga hambatan sintesisnya akan menurunkan permeabilitas dinding
sel fungi yang selanjutnya menyebabkan kebocoran sel
(Alomedika.com).
c. Lanolin
Lanolin termasuk dalam emolien atau pelembap yang
95 digunakan untuk mencegah atau mengobati kulit yang kering ,
gatal, bersisik, kasar, atau iritasi kulit (misalnya,  ruam
popok  atau kulit yang terbakar akibat terapi radiasi). Obat ini
bekerja dengan membentuk lapisan berminyak di bagian atas
kulit untuk menahan agar air tetap berada di dalam kulit,
100 sehingga kulit tetap lembap.
d. Acid salicyl
 Farmakokinetik
Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek
metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor,
105 dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
 Farmakodinamik
Aspek farmakokinetik asam salisilat terdiri dari absorbsi,
distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.
e. LCD
110 Zat hidrat arang dan fenol. Dibuat melalui pemanasan dengan
kayu atau batu bara dengan suhu tinggi. Khasiatnya antara lain yaitu,
sebagai antiradang, antigatal, antibakteri dan antijamur.

115
f. Hidrokortison cream
 Farmakokinetik

5
hydrocortisone topikal adalah sebagai glukokortikoid potensi
ringan-sedang yang memberi efek antiinflamasi, imunosupresan,
120 antipruritik, dan vasokonstriksi.

 Farmakodinamik
Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek
metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor,
125 dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
g. Adepslanae
 Farmakokinetik
Resorpsi dari usus cepat dengan bioavaliabilitas 75-90 %,
ikatan obat dengan protein 50%, TI/2 plasma 3 jam dimeabolisme
130 dihari sebanyak 90% menjadi glukoronida aktif, ekskresi melalui
ginajl sekitar 10%. ( Edisi 5 2002, ISO Vol 47 )
 Farmakodinamik
Berkhasiat bersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter dan
staph. Aureus berdasarkan perintangan sintesa polipeptida kuman
135 dan bekerja bakterisid terhadap Str, Pneumonia, Neiss,
Meningitides, dan H, influenza. ( Edisi 5 2002, ISO Vol 47 )
h. Propylenglikol
Propilen gikol banyak digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral. Propilen
140 glikol digunakan dalam kosmetik sebagai emulsifier. Pemeriannya
cairan kental, jernih, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis.
Propilen glikol memiliki kelarutan dapat bercampur dengan air, etanol,
kloroform, eter, namun tidak dapat larut dalam eter, minyak tanah dan
minyak lemak (Kibbe, 2006).
145 i. Vaselinum album
Vaselinum album atau vaselin putih merupakan campuran
hidrokarbon setengah padat yang telah diputihkan diperoleh dari
minyak mineral. Pemerian vaselinum album masa seperti lemak, putih
atau kekuningan, pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan
150 tipis setelah didinginkan pada suhu 0o. Vaselinum album mempunyai
kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95%, namun larut
dalam kloroform dan eter (Depkes, 2014).
155

I.II Indikasi
1) Acid salicyl
160  Indikasi : Zat anti jerawat dan keratolitik yang lazim
diberikan secara topical (Ginayanti dan
Senandi 2019)
 Kontra indikasi : Dengan konsentrasi 1%-15% dapat
menimbulkan injury pada epidermis dalam
165 jangka waktu dua hingga 14 hari. Efloresensi
yang dapat muncul akibat pajanan asam salisilat
sendiri berupa eritema, edema, fisura disertai
dengan eksfoliasi eritema. (Andika dan Diana
2017)
170
2) Miconazole
 Indikasi : Dermatofitosis, tinea versikolor, candidiasis
Mukokutan (BasicPharmacology & Drugs
notes)
175  Kontra indikasi : Hipersensitif

3) Chlorophenicolum
 Indikasi : Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
gram positif dan negative yang sensitive
180 terhadap chloramphenicol.(BasicPharmacology
& Drugs notes)

 Kontra indikasi : Superinfeksi

185 4) LCD
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan

190 5) Vaselinum album


 Indikasi :-

10
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan
6) Propylenglikol
195  Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan

200 7) Lanolin
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan

205 8) Hidrokortison cream


 Indikasi : Anti inflamasi atau Anti Radang Akibat
penyakit kulit yang responsive terhadap kortikosteroid. (Puspita S.
2018)
 Kontra indikasi : Menyebabkan vasokonstraksi bila diterapkan
210 langsung ke kulit, kemungkinan dengan
menekan degranulasi sel mast dan juga
menurunkan permeabilitas kapiler dengan
mengurangi jumlah histamine yang dilepaskan
oleh basophil dan sel mast. (Katzung 2005)
215 9) Adepslanae
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan

220 III. BENTUK SEDIAAN


III.I. Hidrokortison Cream : Setengah Padat
III.II. Propyleglikol : Setengah Padat
III.III. Adepslanae : Setengah Padat
III.IV. Vaselinun album : Setengah Padat
225 III.V. Acid salicyl : Setengah Padat
III.VI. Chloramphenucolum : Setengah Padat
III.VII. Miconazole : Setengah Padat
III.VIII. Lanolin : Setengah Padat
III.IX. LCD : Setengah Padat
230
IV. INFORMASI OBAT
IV.I. Hidrokortison Cream (Gunawan, S., 2007))
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembab.
235 Cara Pemakaian : Pemakaian awal dapat bervariasi dari 20-240 mg per
hari, tergantung penyakit yang diobati.
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.II. Propyleglikol (Ditjen POM)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, jauhkan dari cahaya langsung
240 dan tempat yang lembab.
Cara Pemakaian : Digunakan 1-2 tetes pada mata sesuai kebutuhan
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.III. Adepslanae (Tjay, H., 2007)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya
245 atau ditempat sejuk.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.IV. Vaselinun album (Ditjen POM, 1995)
250 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya
atau ditempat sejuk.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Umur simpan 12 bulan
255 IV.V. Acid salicyl (Ditjen POM, 1979)
Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
260 tube.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.VI. Chloramphenucolum (Ansel, 2011)
265 Penyimpanan : Simpan ada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembab. Jangan disimpan
dikamar mandi. jangan dibekukan.
Cara Pemakaian : Untuk dosis salep ophtalmic, gunakan satu tetes setiap
3 jam, untuk dosis larutan (Obat tetes mata) ophtalmic
270 gunakan satu tetes setiap 1-4 jam
Jangka Waktu : Expired date 3 tahun s/d 5 tahun
IV.VII. Miconazole (Ditjen POM, 1979)
Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
275 karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
tube.
Cara Pemakaian : Digunakan dengan cara mengoleskan obat pada
daerah kulit yang infeksi.
280 Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.VIII. Lanolin (Tjay, H., 2007, Exipients 6th, 2009)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu
kamar terkendali.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
285 kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun

IV.IX. LCD (Ditjen POM, 1995)


Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
290 derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
tube.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
295 kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun

V. URAIAN BAHAN
V.I Resep 1
300 1.1. Chloramphenicolum (IAI, 2012; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi :Chloramphenicolum

15
- Nama lain :Chloramex, Alpharma, Kemicetine
- Rumus molekul :C11H12Cl2N2O5
- Rumus struktur :
305
- Pemerian :

Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang putih sampai


putih kelabu atau putih kekuningan; tidak berbau ; rasa pahit ; dalam
larutan asam lemah mantap

310 - Kelarutan
Larutan dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol
(95%) dan dalam 7 bagian  propilenglikol;sukar larut dalam kloroform
dan dalam eter
- Khasiat :
315 Antibiotik, antibakteri (gram positif, gram megatif, riketsia, klamidin),
infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 1440
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
1.2. Miconazole Cream (Tjay, H., 2007; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Miconazole cream
320 - Nama lain : Mikonazol, Doktarin, Gyno-Doktarin
- Rumus molekul :C18H14Cl4NO.HNO3
- Rumus struktur :

325 - Pemerian : hablur putih hingga kuning muda


- Kelarutan : larut dalam air
- Khasiat : Antifungi
- Penyimpanan : Dalam tube atau dalam wadah tertutup baik
1.3. Lanolin (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007; Excipients 6th, 2009)
330 - Nama resmi : Lanolin
- Nama lain : Adeps Lanae, Cera Lanae, Lanolina anhydrous
- Rumus molekul : C48H69NO
- Rumus struktur :

335
- Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas

340 - Kelarutan :
Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2 kali
beratnya, agak sukar larut dalam etanol panas; mudah larut dalam eter,
dan dalam kloroform
- Khasiat : Zat tambahan
345 - Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali

1.4. Acid Salisyl (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)


- Nama resmi : Acid Salicyl
350 - Nama lain : Asam salisilat, aspirin, asetosal
- Rumus molekul : C7H6O3
- Rumus struktur :

355
- Pemerian :
Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
360 - Kelarutan
Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam etanol
dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam
kloroform.
- Khasiat :Antiseptikum ekstern
365 - Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Resep 2

1.1. Hidrokortison Cream (Dirjen POM, 1979; Gunawan, S., 2007; IAI, 2012;
Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Hydrocortisonum Cream
370 - Nama lain : Hidrokortison, Dexametason, Predniso(10)n
- Rumus molekul :C21H30O5
- ARumus struktur :

20
375 - Pemerian :Serbuk hablur putih sampai praktis, putih tidak  berbau
- Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, dalam eter; agak sukar larut dalam aseton
dan dalam etanol; sukar larut dalam kloroform
- Khasiat : Antiinflamasi, antialergi, dan antipruritus
380 - Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat
1.2. Propylenglikol (Dirjen POM, 1979)
- Nama resmi : Propylenglikolum
- Nama latin : Propylenglikol
- Rumus molekul : C3H8O2
385 - Rumus struktur :

- Pemerian :
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,
390 menyerap air pada udara lembab
- Kelarutan :
Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan kloroform,
larut dalam eter dan beberapa minyak esensial tetapi tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak
395 - Khasiat : Pelarut, humektan
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
1.3. Adeps lanae (Ditjen POM, 1979; Tjay, H,2007).
- Nama resmi : Adeps lanae
- Nama lain : lanolin, lanolina anhydrous, cera lanolin
400 - Rumus molekul : C48H69NO2
- Rumus struktur :

- Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas


- Kelarutan :
405 Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2 kali
beratnya, agak sukar larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter
dan dalam kloroform
- Khasiat : Zat tambahan
- Penyimpanan :
410 Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali
1.4. Vaselinum album (Dirjen POM, 1979; Dirjen POM, 1995)
- Nama resmi :Vaselin album
- Nama lain : Vaselin putih, Soft paraffin, White pretoletum
- Rumus molekul : -
415 - Rumus struktur : -
- Pemerian :
Putih atau kekuningan, massa berminyak, transparan dalam lapisan
tipis setelah didinginkan pada suhu 0oC.
- Kelarutan :
420 Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin, atau panas dan
dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzene, karbon
disulfit, dalam kloform, larut dalam heksan dalam sebagian besar
minyak lemak dan minyak atsiri.
- Khasiat : Zat tambahan
425 - Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1.5. Acid Salisyl (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Acid Salicyl
- Nama lain : Asam salisilat, aspirin, asetosal
- Rumus molekul : C7H6O3
430 - Rumus struktur :

- Pemerian :
Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
435 putih, rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
- Kelarutan :
Sukar larut dalam air dan dalam benzene, mudah larut dalam etanol
dan dalam eter, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
440 kloroform.
- Khasiat : Antiseptikum ekstern
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

445
1.6 LCD (Liquor Carbonis Detergent)

Zat hidrat arang dan fenol. Dibuat melalui pemanasan dengan kayu atau
batu bara dengan suhu tinggi. Khasiatnya antara lain yaitu, sebagai antiradang,
450 antigatal, antibakteri dan antijamur

VI. PERITUNGAN BAHAN


Resep 1
150 mg
Chloromphenicolum =
2
= 75 mg
455 = 0,075 g
10 g
Miconazole Cream =
2
=5g
Lanolin = Secukupnya
0,5 g
Acid Salicyl =
100
460 = 5 mg x 100 gr
= 50 mg
= 0,05 gr
LCD = 3% x 1000 mg
= 30mg x 10 gr
465 = 300 mg = 0,3 gr
Resep 2
Hidrokortison cream =1 tube
= 10 g
Propylenglikol =1g
470 = 1 ml
=20 tetes
Adeps lanae =1 g
Vaseline album =10 g
Acid salicyl =1%
1
475 = x 10
100
= 0,1 g

25
480
VII. ETIKET DAN COPY RESEP
ETIKET
dr. Eman Rahim
SIK:122/SIK/III/2013
Jl. Rambutan
Telp: (0450)324567
No.1 Gorontalo, 16/1/16

Nn. Fitri
Penggunaan pagi dan malam

OBAT LUAR
SEMOGA CEPAT SEMBUH

dr. Dede S
SIK:122/SIK/III/2013
Jl. Duria
Telp: (0450)324567
No.2 Gorontalo, 16/1/16

Ny. Ifa
Penggunaan pagi dan malam
Setiap 8 jam sekali

OBAT LUAR
SEMOGA CEPAT SEMBUH
485

490
495 COPY RESEP
APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula

Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Eman Rahim
Pro/umur : Nn. Fitri / 18 tahun
Tgl resep : 16/1/16

R/Chloramphenicolhum 150 mg
Miconazole 1 tubr
Lanolin q.s
Acid salicyl 0,5 %
LCD 3%

m.f ungt da in pot No. II


S u.e m.et.vesp
Det 1
Iter 2x
pcc

500

505

APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt

30
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula

Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Dede S
Pro/umur : Ny. Ifa / 39 tahun
Tgl resep : 16/1/16

R/Hidrokortison cream 1 tube


Propylenglikol 1
Adepslanae 1
Vaselinum album 10
Acid salicyl 1%

m.f ungt da in pot No. I


S u.e td.d 1
Det 1

pcc
510

515

520

525

VIII. DAFTAR PUSTAKA


530 Ansel, H.2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press

DITJEN POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

535 DITJEN POM.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Gunawan, S dkk.2007. Farmakologi Dan Terapi 5. Jakarta: Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.
540
Tjay,H dkk. 2006. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT Elexmedia Komputido

Williams TC¸1998. The myelotoxicity of chloramphenicol: in vitro and in vivo


studies: II: In vivo myelotoxicity in the B6C3F1 mouse.
545
ARRUGA, M.V., CATALAN, J. & MORENO, C. (1992). Effect of
chloramphenicolon sister chromatide exchange in bovine fibroblasts.
Res. Vet. Sci., 52: 256-259.Error! Hyperlink reference not valid.

550 Andika Y R, Diana M. 2017. Dermatitis Kontak Iritan Et Causa Asam Salisilat
Pada Lesi Post Herpes Zoster Thoracalis Sinistra. Volume 4 Nomor 1.
Fakultas kedokteran Universitas Lampung.

Ditjen POM 1979, Farmakope Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Departemen


555 Kesehatan Republik Indonesia

Ginayanti Hadusoebroto dan Senandi Budiman.2019. Penetapan Kadar Asam


Salisilat pada Krim Anti Jerawat yang Beredar di Kota Bandung
dengan Metode Spektrometri Ultra Violet. Kartika Kimia Jurnal
560
Katzung, Betram and Trevor Anthony.(2005) : Basic and Clinical Volume 06,
Nomor 01 (2019) Pharmacology, 13th Edition, Lange Medical Book,
SanFransisco.
565 Puspita S. 2018. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Krim Hidrokortison Generik dan
Generik Berlogo. Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2.

Tranggono, R. I. dan Fatma L. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan


Kosmetik. Jakarta : PT Gramedia.
570

35

Anda mungkin juga menyukai