Anda di halaman 1dari 19

JURNAL FARMASETIKA DASAR

“SALEP”

5 Disusun oleh :

Kelompok : 2 (dua)
Anggota : Rahmad syandi Wakiden
Adelia tutut Mokad
10 ` Fitri suryaningish
Nur Tiara ivanka abas
Esterlita Rumayar
Priska laode
Asisten : 1. Rahmawanto Taidi S.Farm
15 2. M. Ali Akbar S.Farm

20
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
PRODI S1 FARMASI
25 2020
I. RESEP ASLI
30 Resep 1

Dr. Eman Rahim


SIK : 112/SIK/III/2013
Jl. Rambutan
Telp. (0435)812345
35 Gorontalo, 16 januari 2014

R/Chloramphenicolhum 150 mg
Miconazole 1 tubr
Lanolin q.s
Acid salicyl 0,5 %
40 LCD 3%

m.f ungt da in pot No. II


S u.e m.et.vesp

45 Pro : Fitri
Umur : 18 tahun
Resep II

Dr. Dede S.
50 SIK : 354/SIK/V/2013
Jl. Durian
Telp. (0435)812345
Gorontalo, 20 januari 2014

R/Hidrokortison cream 1 tube


55 Propylenglikol 1
Adepslanae 1
Vaselinum album 10
Acid salicyl 1%

m.f ungt da in pot No. I


60 S u.e td.d 1

Pro : Ny. ifa


Umur : 39 tahun
 Keterangan
65 R recipe ambillah
S signa tandai
m.f misce fac campur buat
Ungt unguentum salep
Da in
70 Pot potio obat minum cair
No. II numero duo jumlah dua
u.e usus externus pemakaian luar
m.et.Vesp mane et vespere pagi dan malam
No.I numero unus jumlah satu
75 Td.d I ter de die 3x sehari
qs quantum satis secukupnya
cream cremor krim

 Narasi resep
80 Resep I
Ambillah Chloramphenicolhum 150 mg, Miconazole 1, Lanolin qs, acid
salicyl 0,5 %, LCD 3%. Campur buat salep dalam pot sebanyak 2. Tandai pemakaian
luar pagi dan malam. Untuk fitri umur 18 tahun

85 Resep II
Ambillah Hidrokortison cream 1tube, propilenglikol 1, adepslanae 1,
vaselinum album 10, acid salicyl 1%. Campur buat salep dalam pot dengan jumlah 1.
Tandai pagi dan malam 3x sehari setiap 1. Untuk ny. Ifa umur 39 tahun.

90 II. KLINIS
II.I Farmakologi
a. Chloramphenicolhum
 Farmakokinetik
Chloramphenicol (CAP) adalah antibiotik spektrum luas yang
95 digunakan pada sapi, babi dan unggas dalam kisaran dosis 22-66 mg / kg
bb (ARRUGA, M.V, 1992).
 Farmakodinamik
Kloramfenikol tidak dapat dideteksi di sumsum tulang ketika
antibiotik diberikan baik dalam air minum atau oleh gavage, meskipun
100 itu terdeteksi dalam serum (Williams TC¸1998).
b. Miconazole
 Farmaokinetik
Miconazole dapat digunakan secara sistemik maupun topikal.
Miconazole oral tidak diserap seluruhnya dan tidak banyak dipengaruhi
105 oleh asupan makanan. Miconazole dimetabolisme di hati dan
diekskresikan melalui feses dan urin (Alomedika.com).

5
Miconazole oral tidak diserap seluruhnya melalui traktus
gastrointestinal. Konsentrasi puncak plasma sebesar 1 mcg/mL dicapai
dalam 4 jam setelah konsumsi obat dengan dosis 1 gram. Konsentrasi
110 puncak saliva sebesar 15 mcg/mL dalam waktu 7 jam dan konsentrasi
puncak plasma sebesar 0,4mcg/mL dicapai pada penggunaan miconazole
buccal dengan dosis 50 mg. Adhesi buccal setelah penggunaan dosis
tunggal miconazole 50 mg bertahan hingga 15 jam (Alomedika.com).
Miconazole bekerja melalui inhibisi enzim sitokrom p450 14-α
115 demethylase yang akan menghambat sintesis ergosterol dari lanosterol.
Ergosterol merupakan komponen penting pada membran sel fungi,
sehingga hambatan sintesisnya akan menurunkan permeabilitas dinding
sel fungi yang selanjutnya menyebabkan kebocoran sel
(Alomedika.com).
120 c. Lanolin
Lanolin termasuk dalam emolien atau pelembap yang
digunakan untuk mencegah atau mengobati kulit yang kering ,
gatal, bersisik, kasar, atau iritasi kulit (misalnya,  ruam
popok  atau kulit yang terbakar akibat terapi radiasi). Obat ini
125 bekerja dengan membentuk lapisan berminyak di bagian atas
kulit untuk menahan agar air tetap berada di dalam kulit,
sehingga kulit tetap lembap.
d. Acid salicyl
 Farmakokinetik
130 Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek
metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor,
dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
 Farmakodinamik
Aspek farmakokinetik asam salisilat terdiri dari absorbsi,
135 distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.
e. LCD
Zat hidrat arang dan fenol. Dibuat melalui pemanasan dengan
kayu atau batu bara dengan suhu tinggi. Khasiatnya antara lain yaitu,
sebagai antiradang, antigatal, antibakteri dan antijamur.
140

f. Hidrokortison cream
 Farmakokinetik
145 hydrocortisone topikal adalah sebagai glukokortikoid potensi
ringan-sedang yang memberi efek antiinflamasi, imunosupresan,
antipruritik, dan vasokonstriksi.

 Farmakodinamik
150 Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek
metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor,
dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
g. Adepslanae
 Farmakokinetik
155 Resorpsi dari usus cepat dengan bioavaliabilitas 75-90 %,
ikatan obat dengan protein 50%, TI/2 plasma 3 jam dimeabolisme
dihari sebanyak 90% menjadi glukoronida aktif, ekskresi melalui
ginajl sekitar 10%. ( Edisi 5 2002, ISO Vol 47 )
 Farmakodinamik
160 Berkhasiat bersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter dan
staph. Aureus berdasarkan perintangan sintesa polipeptida kuman
dan bekerja bakterisid terhadap Str, Pneumonia, Neiss,
Meningitides, dan H, influenza. ( Edisi 5 2002, ISO Vol 47 )
h. Propylenglikol
165 Propilen gikol banyak digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral. Propilen
glikol digunakan dalam kosmetik sebagai emulsifier. Pemeriannya
cairan kental, jernih, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis.
Propilen glikol memiliki kelarutan dapat bercampur dengan air, etanol,
170 kloroform, eter, namun tidak dapat larut dalam eter, minyak tanah dan
minyak lemak (Kibbe, 2006).
i. Vaselinum album
Vaselinum album atau vaselin putih merupakan campuran
hidrokarbon setengah padat yang telah diputihkan diperoleh dari
175 minyak mineral. Pemerian vaselinum album masa seperti lemak, putih
atau kekuningan, pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan
tipis setelah didinginkan pada suhu 0o. Vaselinum album mempunyai
kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95%, namun larut
dalam kloroform dan eter (Depkes, 2014).
180

10
185 I.II Indikasi
1) Acid salicyl
 Indikasi : Zat anti jerawat dan keratolitik yang lazim
diberikan secara topical (Ginayanti dan
Senandi 2019)
190  Kontra indikasi : Dengan konsentrasi 1%-15% dapat
menimbulkan injury pada epidermis dalam
jangka waktu dua hingga 14 hari. Efloresensi
yang dapat muncul akibat pajanan asam salisilat
sendiri berupa eritema, edema, fisura disertai
195 dengan eksfoliasi eritema. (Andika dan Diana
2017)

2) Miconazole
 Indikasi : Dermatofitosis, tinea versikolor, candidiasis
200 Mukokutan (BasicPharmacology & Drugs
notes)
 Kontra indikasi : Hipersensitif

3) Chlorophenicolum
205  Indikasi : Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
gram positif dan negative yang sensitive
terhadap chloramphenicol.(BasicPharmacology
& Drugs notes)

210  Kontra indikasi : Superinfeksi

4) LCD
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
215  Kegunaan : Zat tambahan

5) Vaselinum album
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
220  Kegunaan : Zat tambahan
6) Propylenglikol
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
 Kegunaan : Zat tambahan

225

7) Lanolin
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
230  Kegunaan : Zat tambahan

8) Hidrokortison cream
 Indikasi : Anti inflamasi atau Anti Radang Akibat
penyakit kulit yang responsive terhadap kortikosteroid. (Puspita S.
235 2018)
 Kontra indikasi : Menyebabkan vasokonstraksi bila diterapkan
langsung ke kulit, kemungkinan dengan
menekan degranulasi sel mast dan juga
menurunkan permeabilitas kapiler dengan
240 mengurangi jumlah histamine yang dilepaskan
oleh basophil dan sel mast. (Katzung 2005)
9) Adepslanae
 Indikasi :-
 Kontra indikasi :-
245  Kegunaan : Zat tambahan

III. BENTUK SEDIAAN


III.I. Hidrokortison Cream : Setengah Padat
III.II. Propyleglikol : Setengah Padat
250 III.III. Adepslanae : Setengah Padat
III.IV. Vaselinun album : Setengah Padat
III.V. Acid salicyl : Setengah Padat
III.VI. Chloramphenucolum : Setengah Padat
III.VII. Miconazole : Setengah Padat
255 III.VIII. Lanolin : Setengah Padat
III.IX. LCD : Setengah Padat

IV. INFORMASI OBAT


IV.I. Hidrokortison Cream (Gunawan, S., 2007))
260 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembab.
Cara Pemakaian : Pemakaian awal dapat bervariasi dari 20-240 mg per
hari, tergantung penyakit yang diobati.
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
265 IV.II. Propyleglikol (Ditjen POM)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembab.
Cara Pemakaian : Digunakan 1-2 tetes pada mata sesuai kebutuhan
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
270 IV.III. Adepslanae (Tjay, H., 2007)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya
atau ditempat sejuk.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
275 Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.IV. Vaselinun album (Ditjen POM, 1995)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya
atau ditempat sejuk.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
280 kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Umur simpan 12 bulan
IV.V. Acid salicyl (Ditjen POM, 1979)
Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
285 karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
tube.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
290 Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.VI. Chloramphenucolum (Ansel, 2011)

15
Penyimpanan : Simpan ada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembab. Jangan disimpan
dikamar mandi. jangan dibekukan.
295 Cara Pemakaian : Untuk dosis salep ophtalmic, gunakan satu tetes setiap
3 jam, untuk dosis larutan (Obat tetes mata) ophtalmic
gunakan satu tetes setiap 1-4 jam
Jangka Waktu : Expired date 3 tahun s/d 5 tahun
IV.VII. Miconazole (Ditjen POM, 1979)
300 Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
tube.
305 Cara Pemakaian : Digunakan dengan cara mengoleskan obat pada
daerah kulit yang infeksi.
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun
IV.VIII. Lanolin (Tjay, H., 2007, Exipients 6th, 2009)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu
310 kamar terkendali.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun

315 IV.IX. LCD (Ditjen POM, 1995)


Penyimpanan : Biasanya disimpan pada temperature dibawah 30
derajat celsius untuk mencegah sediaan melembek
karena dasar salepnya yang bersifat dapat mencair.
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
320 tube.
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat luar. Dioleskan pada bagian
kulit yang terkena infeksi
Jangka Waktu : Expired date 1 tahun s/d 3 tahun

325 V. URAIAN BAHAN


V.I Resep 1
1.1. Chloramphenicolum (IAI, 2012; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi :Chloramphenicolum
- Nama lain :Chloramex, Alpharma, Kemicetine
330 - Rumus molekul :C11H12Cl2N2O5
- Rumus struktur :

- Pemerian :

Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang putih sampai


335 putih kelabu atau putih kekuningan; tidak berbau ; rasa pahit ; dalam
larutan asam lemah mantap

- Kelarutan
Larutan dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol
(95%) dan dalam 7 bagian  propilenglikol;sukar larut dalam kloroform
340 dan dalam eter
- Khasiat :
Antibiotik, antibakteri (gram positif, gram megatif, riketsia, klamidin),
infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 1440
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
345 1.2. Miconazole Cream (Tjay, H., 2007; Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Miconazole cream
- Nama lain : Mikonazol, Doktarin, Gyno-Doktarin
- Rumus molekul :C18H14Cl4NO.HNO3
- Rumus struktur :

350

- Pemerian : hablur putih hingga kuning muda


- Kelarutan : larut dalam air
- Khasiat : Antifungi
355 - Penyimpanan : Dalam tube atau dalam wadah tertutup baik
1.3. Lanolin (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007; Excipients 6th, 2009)
- Nama resmi : Lanolin
- Nama lain : Adeps Lanae, Cera Lanae, Lanolina anhydrous
- Rumus molekul : C48H69NO
360 - Rumus struktur :

20
- Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas
365

- Kelarutan :
Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2 kali
beratnya, agak sukar larut dalam etanol panas; mudah larut dalam eter,
370 dan dalam kloroform
- Khasiat : Zat tambahan
- Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali

375 1.4. Acid Salisyl (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Acid Salicyl
- Nama lain : Asam salisilat, aspirin, asetosal
- Rumus molekul : C7H6O3
- Rumus struktur :
380

- Pemerian :
Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
385 putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
- Kelarutan
Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam etanol
dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam
390 kloroform.
- Khasiat :Antiseptikum ekstern
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Resep 2

1.1. Hidrokortison Cream (Dirjen POM, 1979; Gunawan, S., 2007; IAI, 2012;
395 Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Hydrocortisonum Cream
- Nama lain : Hidrokortison, Dexametason, Predniso(10)n
- Rumus molekul :C21H30O5
- ARumus struktur :
400

- Pemerian :Serbuk hablur putih sampai praktis, putih tidak  berbau


- Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, dalam eter; agak sukar larut dalam aseton
405 dan dalam etanol; sukar larut dalam kloroform
- Khasiat : Antiinflamasi, antialergi, dan antipruritus
- Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat
1.2. Propylenglikol (Dirjen POM, 1979)
- Nama resmi : Propylenglikolum
410 - Nama latin : Propylenglikol
- Rumus molekul : C3H8O2
- Rumus struktur :

415 - Pemerian :
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,
menyerap air pada udara lembab
- Kelarutan :
Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan kloroform,
420 larut dalam eter dan beberapa minyak esensial tetapi tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak
- Khasiat : Pelarut, humektan
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
1.3. Adeps lanae (Ditjen POM, 1979; Tjay, H,2007).
425 - Nama resmi : Adeps lanae
- Nama lain : lanolin, lanolina anhydrous, cera lanolin
- Rumus molekul : C48H69NO2
- Rumus struktur :

430 - Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas
- Kelarutan :
Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air kurang lebih 2 kali
beratnya, agak sukar larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter
dan dalam kloroform
435 - Khasiat : Zat tambahan
- Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terkendali
1.4. Vaselinum album (Dirjen POM, 1979; Dirjen POM, 1995)
- Nama resmi :Vaselin album
440 - Nama lain : Vaselin putih, Soft paraffin, White pretoletum
- Rumus molekul : -
- Rumus struktur : -
- Pemerian :
Putih atau kekuningan, massa berminyak, transparan dalam lapisan
445 tipis setelah didinginkan pada suhu 0oC.
- Kelarutan :
Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin, atau panas dan
dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzene, karbon
disulfit, dalam kloform, larut dalam heksan dalam sebagian besar
450 minyak lemak dan minyak atsiri.
- Khasiat : Zat tambahan
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1.5. Acid Salisyl (Dirjen POM, 1979; Tjay, H., 2007)
- Nama resmi : Acid Salicyl
455 - Nama lain : Asam salisilat, aspirin, asetosal
- Rumus molekul : C7H6O3
- Rumus struktur :

460 - Pemerian :
Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
putih, rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami.
- Kelarutan :
465 Sukar larut dalam air dan dalam benzene, mudah larut dalam etanol
dan dalam eter, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
kloroform.
- Khasiat : Antiseptikum ekstern
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
470

25
1.6 LCD (Liquor Carbonis Detergent)

475 Zat hidrat arang dan fenol. Dibuat melalui pemanasan dengan kayu atau
batu bara dengan suhu tinggi. Khasiatnya antara lain yaitu, sebagai antiradang,
antigatal, antibakteri dan antijamur

VI. PERITUNGAN BAHAN


Resep 1
150 mg
480 Chloromphenicolum =
2
= 75 mg
= 0,075 g
10 g
Miconazole Cream =
2
=5g
485 Lanolin = Secukupnya
0,5 g
Acid Salicyl =
100
= 5 mg x 100 gr
= 50 mg
= 0,05 gr
490 LCD = 3% x 1000 mg
= 30mg x 10 gr
= 300 mg = 0,3 gr
Resep 2
Hidrokortison cream =1 tube
495 = 10 g
Propylenglikol =1g
= 1 ml
=20 tetes
Adeps lanae =1 g
500 Vaseline album =10 g
Acid salicyl =1%
1
= x 10
100
= 0,1 g
505

VII. ETIKET DAN COPY RESEP


ETIKET
dr. Eman Rahim
SIK:122/SIK/III/2013
Jl. Rambutan
Telp: (0450)324567
No.1 Gorontalo, 16/1/16

Nn. Fitri
Penggunaan pagi dan malam

OBAT LUAR
SEMOGA CEPAT SEMBUH
510

dr. Dede S
SIK:122/SIK/III/2013
Jl. Duria
Telp: (0450)324567
No.2 Gorontalo, 16/1/16

Ny. Ifa
Penggunaan pagi dan malam
Setiap 8 jam sekali

OBAT LUAR
SEMOGA CEPAT SEMBUH

515

520

30
COPY RESEP
APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula

Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Eman Rahim
Pro/umur : Nn. Fitri / 18 tahun
Tgl resep : 16/1/16

R/Chloramphenicolhum 150 mg
Miconazole 1 tubr
Lanolin q.s
Acid salicyl 0,5 %
LCD 3%

m.f ungt da in pot No. II


S u.e m.et.vesp
Det 1
Iter 2x
pcc

525

530

535

APOTEK CARYANGGA
FITRI S.Farm., Apt
SIP: 1245/UDR/ 63
Jl. Pt. Pg. Tolangohula

Gorontalo, 16/1/2016
COPY RESEP
Dokter : dr. Dede S
Pro/umur : Ny. Ifa / 39 tahun
Tgl resep : 16/1/16

R/Hidrokortison cream 1 tube


Propylenglikol 1
Adepslanae 1
Vaselinum album 10
Acid salicyl 1%

m.f ungt da in pot No. I


S u.e td.d 1
Det 1

pcc

540

545

550

555 VIII. DAFTAR PUSTAKA


Ansel, H.2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press

DITJEN POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen


560 Kesehatan Republik Indonesia.

DITJEN POM.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

565 Gunawan, S dkk.2007. Farmakologi Dan Terapi 5. Jakarta: Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.

Tjay,H dkk. 2006. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT Elexmedia Komputido

570 Williams TC¸1998. The myelotoxicity of chloramphenicol: in vitro and in vivo


studies: II: In vivo myelotoxicity in the B6C3F1 mouse.

ARRUGA, M.V., CATALAN, J. & MORENO, C. (1992). Effect of


chloramphenicolon sister chromatide exchange in bovine fibroblasts.
575 Res. Vet. Sci., 52: 256-259.Error! Hyperlink reference not valid.

Andika Y R, Diana M. 2017. Dermatitis Kontak Iritan Et Causa Asam Salisilat


Pada Lesi Post Herpes Zoster Thoracalis Sinistra. Volume 4 Nomor 1.
Fakultas kedokteran Universitas Lampung.
580
Ditjen POM 1979, Farmakope Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia

Ginayanti Hadusoebroto dan Senandi Budiman.2019. Penetapan Kadar Asam


585 Salisilat pada Krim Anti Jerawat yang Beredar di Kota Bandung
dengan Metode Spektrometri Ultra Violet. Kartika Kimia Jurnal

Katzung, Betram and Trevor Anthony.(2005) : Basic and Clinical Volume 06,
Nomor 01 (2019) Pharmacology, 13th Edition, Lange Medical Book,
590 SanFransisco.

35
Puspita S. 2018. Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Krim Hidrokortison Generik dan
Generik Berlogo. Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2.

595 Tranggono, R. I. dan Fatma L. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan


Kosmetik. Jakarta : PT Gramedia.

600

Anda mungkin juga menyukai