Anda di halaman 1dari 62

Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin

PENYAKIT MULUT, HIDUNG DAN


TELINGA
• KELOMPOK 2

• Zinta Dio N014192015


• Nur Ishlah N014192016
• Nurul Aksana Karim N014192017
• Triska maharani Manopo N014192021
• Nurwahida N014192023

By Kelompok 2
Farmakoterapi Terapan B
MULUT
MULUT
• ANATOMI DAN
1 FISIOLOGI

Mulut adalah rongga lonjong pada


permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas
dua bagian. Bagian luar yang sempit, atau
vestibula, yaitu ruang di antara gusi serta
gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian
dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di
sisi-sisinya oleh tulang maksilaris dan
semua gigi, dan di sebelah belakang
bersambung dengan awal faring.
Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Mulut

RADANG
SARIAWAN BAU MULUT
GUSI

1 2 3
SARIAWAN
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput
lendir mulut (membran mukosa) berupa luka pada
mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Ada beberapa faktor penyebab munculnya
seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi
makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan
vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan,
kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi,
dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Gejala :
- Rasa sakit
- Panas pada mulut
- Rasa perih
SARIAWAN
JENIS SARIAWAN :

1. Stomatitis apthous Reccurent (RAS)


adalah Stomatitis yang sifatnya berulang. DIAGNOSIS PENYAKIT
Tiga bentuk RAS diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik klinis, yaitu: Cara mendiagnosis yang paling utama adalah
 RAS minor dengan pemeriksaan fisik. Tes lainnya yang
 RAS Major bisa digunakan untuk mendiagnosis sariawan,
 Herpetiformis apthous stomatitis antara lain:
1. Apusan (swab)
2. Oral thrush 2. Kerokan atau swab
Merupakan sariawan yang discbabkan 3. Biopsi, atau pengangkatan sel atau
jamur Candida Albican, biasanya banyak jaringan untuk penelitian lebih lanjut.
dijumpai di lidah. 4. Tes darah.

3. Stomatitis Herpetik
Disebabkan oleh virus herpes simplek dan
beralokasi di bagian belakang tenggorokan.
PENATALAKSANAAN SARIAWAN

FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI

Konsumsi Vitamin C Hindari Makanan Panas dan Dingin

Obat Kumur Perbanyak Konsumsi Air Putih

Obat Kumur Antibiotika Konsumsi Buah

Steroid Topikal Olahraga


BAU MULUT
Bau mulut adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan suatu bau tak sedap
yang berasal dari rongga mulut. Bau mulut
terutama disebabkan oleh gas yang disebut volatile
sulfur compound, dihasilkan dari metabolisme
protein yang mengandung sulfur aminoacid oleh
bakteri rongga mulut. Volatile sulfur compound
sebagai substansi utama yang berpengaruh terhadap
bau mulut merupakan senyawa sulfur yang mudah
menguap serta berbau tidak sedap.

Gejala :
napas berbau kurang sedap
BAU MULUT
JENIS BAU MULUT DIAGNOSIS BAU MULUT

Faktor lokal 1. Halimeter Untuk mendeteksi tingkat sulfur


bau mulut dapat berasal dari lidah dan sulkus yang rendah.
gingiva, tongue coating, Necrotizing Ulcerative 2. Kromatografi Gas. Tes ini mengukur tiga
Gingivitis (NUG), keadaan dehidrasi, karies, senyawa sulfur yang mudah menguap,
gigi tiruan, merokok, dan penyembuhan luka seperti hidrogen, sulfida, metil merkaptan,
bedah atau ekstraksi dan dimetil sulfida.
. 3. Tes BANA. Tes ini untuk mengukur kadar
Fatktor ekstraoral enzim spesifik yang diproduksi oleh bakteri
yang dapat menimbulkan bau mulut antara lain penyebab halitosis.
berasal dari berbagai infeksi atau lesi traktus 4. Tes Beta-Galactosidase. Riset
respiratorius seperti bronkhitis, pneumonia, menemukan bahwa enzim beta-
bronkhiektasis, dan lain-lain serta bau yang galactosidase memiliki korelasi dengan
diekskresikan melalui paru-paru dari substansi bau mulut.
aromatik dalam aliran darah, seperti metabolit
dari makanan dan produk metabolisme sel.
PENATALAKSANAAN BAU MULUT

membersihkan lidah dengan sikat


gigi, sikat lidah atau skrap lidah

melakukan perawatan atau


pemeriksaan gigi dan gusi

Minum banyak air putih

berkumur-kumur
dengan air atau obat kumur

menjaga kebersihan
rongga mulut
RADANG GUSI

Gingivitis adalah akibat proses peradangan


gingiva yang disebabkan oleh faktor primer dan
faktor sekunder. Faktor primer gingivitis adalah
plak, sedangkan faktor sekunder dibagi menjadi 2,
yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal
diantaranya: kebersihan mulut yang buruk, sisa-sisa
makanan, akumulasi plak dan mikroorganisme,
sedangkan faktor sistemik, seperti: faktor genetik,
nutrisional, hormonal dan hematologi.
Gejala :
• Gusi bengkak,
• Gusi merah atau ungu
• Gusi yang menyakitkan saat disentuh
• Gusi berdarah atau pendarahan setelah menyikat dan /
atau flossing,
• Bau mulut
RADANG GUSI
JENIS RADANG GUSI
DIAGNOSIS RADANG GUSI
Gingivitis Akut
Diagnosis ditegakkan anamnesis dan
Gambaran klinis pada gingivitis akut
pemeriksaan gigi. Gingival indeks (GI) adalah
adalah pembengkakan yang berasal dari
derajat keparahan inflamasi gingiva secara
peradangan akut dan gingiva yang lunak.
klinis ditentukan dari skor indeks gingiva
Debris yang 12 berwarna keabu-abuan
dengan kriteria sebagai berikut: Indeks
dengan pembentukan membran yang terdiri
gingival Kondisi Gingiva, yaitu 1 – 1,0
dari bakteri, leukosit polimorfonuklear dan
Gingivitis Ringan, 1,1 – 2,0 Gingivitis Sedang,
degenarasi epitel fibrous.
dan 2,1 – 3,0 Gingivitis Parah.
Gingivitis Kronis
Gambaran gingivitis kronis adalah
pembengkakan lunak yang dapat membentuk
cekungan sewaktu ditekan yang terlihat
infiltrasi cairan dan eksudat pada peradangan.
Pada saat dilakukan probing terjadi
perdarahan dan permukaan gingiva tampak
kemerahan.
PENATALAKSANAAN SARIAWAN

penggunaan
Menjaga kebersihan
antibakteri topical
mulut

flossing
menyikat gigi setiap
hari
SWAMEDIKASI PENYAKIT MULUT
OBAT SINTESIS

Obat Sariawan

Efisol® Tablet
Indikasi : Mengobati sariawan, infeksi tenggorokan, infeksi gusi, bau mulut akibat infeksi, serta infeksi
amandel
Dosis : 1 tablet tiap 3 jam. Setelah infeksi mereda tiap 4-5 jam
Kontraindikasi : Hipersenstivitas, ibu hamil, ibu menyusui

Listerine antiseptic mouthwash®


Indikasi : Memperkuat gigi, mencegah flak dan radang gusi serta melawan kuman penyebab bau mulut
Dosis : sehari 2-3x (larutan obat kumur)
Kontraindikasi :Jangan digunakan oleh anak-anak <12 tahun dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Hanya
untuk kumur, jangan ditelan
Hexadol®
Indikasi : Mengatasi infeksi ringan pada mulut dan tenggorokan, seperti radang gusi, radang disekitar gigi,
sariawan, radang selaput lendir mulut
Dosis : Kumur 15 ml selama 30 detik pagi dan malam, atau oleskan pada luka dengan lidi kapas.
Kontraindikasi : Penderita hipersensitif terhadap bahan obat.

Obat Bau mulut

Betadine Obat Kumur®


Indikasi : Obat kumur antiseptik untuk rongga mulut seperti gusi bengkak, sakit tenggorokan,
sariawan, bau mulut dan napas tak segar.
Dosis : Kumur selama 30 detik, lakukan 3-5 kali per hari, atau sesuai kebutuhan.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Iodium, penderita penyakit thyroid, wanita hamil dan menyusui.

Forinfec Gargle®
Indikasi : Bau mulut dan nafas tidak segar.
Dosis : Kumurlah selama 30 detik, ulangi tiap 3-4 jam.
Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap yodium
Obat Radang gusi

Minosep gargle®
Indikasi : Mencegah gingivitis, sariawan, bau mulut, menghambat pembentukan plak, dan memelihara
kebersihan mulut
Dosis : 15 ml obat kumur saat pagi dan malam hari
Kontraindikasi : Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan Minosep gargle

Betadine Obat Kumur®


Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada mulut dan tenggorokan seperti tonsilitis, sakit
tenggorokan, post ekstraksi gigi dan kelainan periodontal
Dosis : sehari 2-3x 15 ml dikumur 1 menit lalu dibuang, jangan digunakna lebih dari 7 hari
Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

Sanorine biru
Indikasi : Mencegah luka2 dalam mulut, Gingivitis/ radang gusi & penumpukan plak.
Dosis : 10 ml, kumur selama 1-2 menit. Digunakan 2 kali sehari secara teratur setelah menyikat gigi
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap komponen obat
Obat jadi Herbal

Kuldoni®
Komposisi : Daun Sogomanis 420mg, Thymi 280mg, Akar Manis 280mg, Bunga Seruni 280mg, Alang-
Alang 208mg.
Indikasi : Meredakan sariawan, panas dalam, tenggorokan kering, bau mulut.
Dosis : Dewasa 3 kali sehari 2 tablet. anak-anak 1/2 dosis dewasa (3 kali sehari 1 tablet).

Enkasari Lozenges®
Komposisi : Sari daun saga setara bubuk daun kering 75mg, sari daun sirih setara daun segar 450mg,
sari akar kayu manis setara bubuk akar kering 20mg dan menthol 10 mg
Indikasi : Sariawan dan gangguan tenggorokan
Dosis : Sehari gunakan tablet hisap 2-3 kali

Listerine antiseptic mouthwash®


Komposisi : Mengandung ekstrak rhubarb (setara dengan antraquinone glicosides 0,003 gram) 0,05 gram, asam salisilat 0,01 gram

per ml

Indikasi : Sariawan dan gangguan tenggorokan


Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun gunakan 3-4 kali per hari, biarkan 15 menit
Obat Herbal

Nama Tanaman Daun Sirih (Piper betle L.)

Kandungan mengandung minyak atsiri seperti chovicol dan bettephenol


Indikasi Mengobati sariawan, bau mulut
Cara pembuatan Cairan kumur dibuat dari daun sirih muda sebanyak 6 gram dipanaskan
ke dalam 120 ml air panas pada suhu 90 0C selama 15 menit. Setelah
dingin kemudian dimasukkan ke dalam botol.
Cara penggunaan Sebanyak 100 ml digunakan untuk berkumur selama 1 menit sampai
takaran habis (2 kali kumur)

Nama Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.)


Kandungan Mengandung polifenol, karoten, flavonoid, dan tannin
Indikasi Mengobati sariawan, bau mulut, sakit gigi, dan radang gusi
Cara pembuatan Diambil 1 genggam daun jambu biji dan 1 potong kulit batang jambu biji
lalu direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih. Selanjutnya
disaring untuk diambil airnya.
Cara penggunaan Diminum 2 kali sehari. Untuk sebagai obat kumur, ramuan ditunggu dingin
lalu langsung digunakan untuk dikumur. Untuk sakit gigi, kunyah daun
jambu biji yang sudah dicuci
Obat Herbal

Nama Tanaman Belimbing (Averrhoa bilimbi L.)


Kandungan Mengandung flavonoid, tannin, steroid, dan saponin
Indikasi Mengobati sariawan, bau mulut, sakit gigi berlubang, batuk rejan, gusi
berdarah
Cara pembuatan Petik buah belimbing wuluh yang segar sebanyak 3 sampai 5 buah
langsung dari pohonnya. Kemudian, cuci buah belimbing wuluh dengan
air bersih, lalu peras buah belimbing wuluh yang telah dicuci sehingga
air perasan masuk ke dalam cangkir. Air belimbing wuluh yang sudah
terkumpul digunakan sebagai obat kumur.
Cara penggunaan Larutan obat kumur belimbing wuluh digunakan 2-3 kali sehari

Nama Tanaman Mourbey (Morus sp. )


Kandungan Pada daun murbei mengandung isoquersetin, scopoletin, scopolin,
morace-tin
Indikasi Mengobati karies gigi
Cara pembuatan Siapkan daun murbei segar sebanyak 15 gram, kemudian cuci sampai
bersih lalu rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Kemudian disaring
setelah dingin.
Cara penggunaan Diminum dua kali sehari, pada pagi dan sore hari
HIDUNG
HIDUNG
ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG

Bagian hidung dalam terdiri atas


struktur yang membentang dari nares
anterior hingga koana di posterior yang
memisahkan rongga hidung dari
nasofaring. Septum nasi membagi
tengah bagian hidung dalam menjadi
kavum nasi kanan dan kiri. Setiap
kavum nasi mempunyai 4 buah dinding
yaitu dinding medial, lateral, inferior
dan superior
ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG

fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air


conditioning), penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang
dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal

fungsi penghidu, karena terdapanya mukosa olfaktorius


(penciuman) dan reservoir udara untuk menampung
stimulus penghidu

fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara,


membantu proses berbicara dan mencegah hantaran
suara sendiri melalui konduksi tulang

fungsi statistik dan mekanik untuk meringankan


bebankepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung
panas

refleks nasal
Penatalaksanaan Penyakit hidung

RINITIS SINUSITIS EPISTAKSIS


ALERGI

1 2 3
RINITIS ALERGI
Rinitis alergi atau yang disebut juga Pilek
Alergi merupakan suatupenyakit alergi hidung yang
gejalanya mirip dengan pilek yang disebabkan
infeksi. Rinitis alergi merupakan suatu penyakit
radang pada hidung karena penderita hipersensitif
terhadap zat allergen tertentu. Zat allergen adalah
zat yang sering ditemukan disekeliling kita yang
pada orang normal tidak menimbulkan gejala

Gejala
• Pilek atau hidung tersumbat.
• Bersin-bersin.
• Mata terasa gatal atau berair. • Muncul ruam pada kulit.
• Mata membengkak • Batuk-batuk.
• Gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan. • Sakit kepala. Terkadang menimbulkan
gangguan tidur, terutama pada rhinitis
alergi yang parah.
RINITIS ALERGI
DIAGNOSIS

Memeriksa hidung pasien untuk mencari kelainan yang dapat menjadi penyebab
kemunculan gejala. Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan gejalanya, dokter dapat
melakukan
1. Tes alergi kulit untuk memastikan jenis alergen yang menimbulkan rhinitis alergi
tersebut.Tes alergi kulit dilakukan dengan menusukkan alergen ke dalam kulit,
kemudian menunggu apakah timbul reaksi alergi atau tidak. Melalui tes ini, dapat
mengetahui jenis alergen yang memicu alergi tersebut. Dengan begitu, pasien bisa
menghindarinya di kemudian hari.
2. Tes darah (RAST) sebagai pemeriksaan penunjang. Tes darah dilakukan untuk
menganalisis antibodi yang memicu terjadinya reaksi alergi. Tes darah ini biasanya
dilakukan setelah tes alergi kulit untuk memastikan hasil dari tes alergi kulit.
3. Tes penunjang, seperti:
Pemindaian melalui foto Rontgen atau CT Scan Endoskopi hidung
PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI

FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI

Menghindari aktivitas di luar ruangan


Kortikosteroid selama musim yang berhubungan dengan
serbuk sari

Antihistamin Dekongestan
Menjauhkan binatang peliharaan dari area
yang sering digunakan terutama kamar
antikolinergik tidur
Anti leukotrien
intranasal
Menutup bantal dan kasur dengan
penutup hipoalergenik
mast cell stabilizer.

Menjaga kebersihan
SINUSITITS

Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa


sinus paranasal. Peradangan ini banyak dijumpai pada
anak dan dewasa yang biasanya didahului oleh infeksi
saluran napas atas.
Sinusitis disebabkan oleh patensi ostium-ostium
sinus dan lancarnya klierens Mukosiliar didalam KOM.
Mukus juga mengandung substansi antimikroba dan
zat-zat yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap bakteri yang masuk bersama udara
pernafasan.
Gejala :
• adanya keluaran dari hidung
• batuk di siang hari yang akan bertambah parah pada malam
hari yang bertahan selama 10-14 hari. Yang dimaksud
dengan gejala yang berat adalah di samping adanya sekret
yang purulen juga disertai demam (bisa sampai 39ºC) selama
3-4 hari.
SINUSITIS
DIAGNOSIS

 Endoskopi Hidung
Sebuah tabung tipis dan fleksibel (endoskopi) dengan cahaya serat optik yang
dimasukkan melalui hidung untuk melihat struktur dan kondisi dalam hidung.
 Studi Pencitraan
Penggunaan MRI atau CT scan bisa menunjukan struktur sinus dan area hidung secara
detail.
 Kultur Hidung dan Sinus
Tes laboratorium umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis akut.
 Tes Alergi
Jika pemicu munculnya sinusitis akut dicurigai karena alergi, dokter akan
merekomendasikan tes kulit alergi. Tes kulit aman dan cepat serta membantu untuk
menentukan alergen yang bertanggung jawab untuk flare-up hidung
PENATALAKSANAAN SINUSITIS

Bedah sinus
endoskopi fungsional
Pemberian antibiotika (BSEF/FESS)
dengan lama terapi 10-
14 hari

Penggunaan
antihistamin
Pemberian analgesik
dan dekongestan
EPISTAKSIS (MIMISAN)
Epistaksis adalah kondisi yang ditandai dengan
keluarnya darah melalui hidung (mimisan). Epistaksis
banyak dijumpai sehari-hari baik pada anak maupun
usia lanjut. Epistaksis seringkali merupakan gejala atau
manifestasi penyakit lain.
Epistaksis Posterior berasal dari pleksus
kisselbach diseptum bagian anterior atau dari arteri
etmoidalis anterior. Perdarahan pada septum arterior
biasanya ringan karena keadaan mukosa yang
hiperemis atau kebiasaan mengorek hidung dan
kebanyakan terjadi pada anak, seringkali berulang dan
dapat berhenti sendiri.

Gejala:
Ditemukan darah yang keluar melalui lubang hidung.
Gejala ini biasanya dapat diikuti dengan wajah pucat
serta tubuh lemas.
EPISTAKSIS (MIMISAN)
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik epistaksis dimulai dengan penilaian kondisi umum pasien. Penting untuk
menilai tanda-tanda vital, jalan nafas dan kestabilan kardiopulmonal. Perhatikan adanya
tanda-tanda kegawatan akibat epistaksis. Tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan
antara lain: Tanda syok hipovolemik atau hemoragik, Penggunaan obat antikoagulan Tanda
gangguan fungsi hemostasis, terutama di kulit (contoh: hematoma, purpura)

 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pencitraan
Nasofaringoskopi
PENATALAKSANAAN SINUSITIS

Perbaiki keadaan umum, cari sumber


perdarahan, hentikan perdarahan, cari
faktor penyebab untuk mencegah
berulangnya perdarahan.
Untuk melakukan penatalaksanaan
epistaksis maka perlukan alat-alat
pemeriksaan seperti lampu kepala,
speculum hidung dan alat penghisap

Untuk pasien anak harus dipangku, badan


dan tangan dipeluk, kepala dipegangi agar
tegak dan tidak bergerak-gerak.

Sumber perdarahan dicari untuk


membersihkan hidung dari darah dan
bekuan darah dengan bantuan alat
penghisap.
SWAMEDIKASI PENYAKIT HIDUNG
OBAT SINTESIS

Antihistamin

Cohistan® Sirup
Indikasi : Alergi pada saluran pernafasan, rhinitis, pengobatan darurat pada anafilaksis
Dosis : Dewasa : 3-4 x sehari 1 sendok makan. Anak usia 7-12 tahun 3-4 x sehari 1/2 sendok makan.
Anak usia 2-6 tahun : 3-4 x sehari 1 sendok teh. Bayi 3-4 x sehari 1/2 sendok teh. Sesudah
makan
Kontraindikasi : Porfiria, serangan asma akut

Histrine®
Indikasi : Rinitis kronik, rhinitis alergi seasonal, pruritus, urtikaria, idiopati kronis.
Dosis : Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun 1 kali sehari 1 tablet, Anak-anak > tahun : 0,25 mg/kgBB
diberikan 12-24 jam, sesudah dan atau sebelum makan.
Kontraindikasi : Hypersensitivitas, Laktasi
Dekongestan

Avamys® Semprot hidung


Indikasi : Asma ringan, bronkospasme akut, obstruksi saluran pernafasan reversible
Dosis : Dewasa dan diatas 12 tahun dosis awal 2 sprays sekali sehari. dosis pemeliharaan 1 spray sekali
sehari. anak 2-11 tahun 1 spray sekali sehari, dosis pemeliharaan spray sekali sehari.
Kontraindikasi : Hypersensitif, hipertensi, aretmia, glaucoma, psikoneurosis

Tremenza® Sirup
Indikasi : Dekongestan Hidung
Dosis : Dewasa 3-4 kali sehari 2 sendok takar, Anak 6-12 tahun 1 sendok takar 3 kali sehari. Anak
2-6 tahun, 1/2 sendok takar 3 kali sehari. Digunakan setelah makan..
Kontraindikasi : Hypersensitifitas, hypertensi berat, neonates..

Afrin Spray 0.05%


Indikasi : Melegakan Hidung Tersumbat, akibat flu, sinusitis dan mimisan.
Dosis : Dewasa dan anak-anak berusia di atas 6 tahun : 2 kali sehari 2-3 semprotan pada masing-masing
lubang hidung.
Kontraindikasi : Hipersensitif
Asamnex®
Indikasi : Perdarahan-perdarahan yang melibatkan peningkatan aktivitas seperti pada penyakit leukemia,
anemia hipoplastik, purpura, perdarahan selama / setelah operasi.
Dosis : 3 - 4 x 250 - 500 mg sehari
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap asam traneksamat

Antibiotik
Amoxan Forte®
Indikasi : Infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit, dan jaringan lunak yang disebabkan oleh
organisme Gram Positif dan Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicilin
Dosis : Anak, 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25-45mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis.
Dewasa, 3 kali 500 mg atau 2 kali 875 mg.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap penicillin

Aclam forte®
Indikasi : Infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit, dan jaringan lunak yang disebabkan oleh
organisme Gram Positif dan Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicilin.
Dosis : Anak, 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25-45mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis.
Dewasa, 3 kali 500 mg atau 2 kali 875 mg.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap penicillin
Bactrim forte®
Indikasi : Infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, kolera, infeksi mikrobakteri
pertusis.
Dosis : Anak, 6-12 mg TMP/30-60 mg SMX/kg/hari terbagi dalam 2 dosis. Dewasa, 2x 2 tab dewasa.
Kontraindikasi : Gangguan berat fungsi ginjal atau hati, hipersensitif terhadap sulfonamide, diskrasia darah, wanita
hamil, dan menyusui, bayi berusia kurang dari 2 bulan.

Erysanbe®
Indikasi : Sebagai alternative untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan enteritis
kampilobakter, pneumonia, penyakit legionnaire, sifilis, urethritis non gonokokus, prostatitis
kronik, acne vulgaris, dan profilaksis difetri dan pertusis.
Dosis : Anak, 30 – 50 mg/kg/hari terbagi setiap 6 jam. Dewasa, 4 x 250-500 mg.
Kontraindikasi : Penyakit hati

Anbacim®
Indikasi : Infeksi saluran napas bawah, infeksi saluran kemih, infeksi jaringan lunak tulang dan sendi, infeksi
obstertik dan ginekologis, gonore, dan meningitis. Profilaksi pada infeksi abdomen, pelvis, ortopedik,
jantung, dan paru.
Dosis : 2 x 500 mg
Kontraindikasi : Alergi terhadap antibiotic golongan cefalosporin
Bicrolid®
Indikasi : Faringitis atau tonsillitis, sinusitis maksilaris akut, bronchitis kronis eksaserbasi akut, infeksi kulit.
Dosis : Anak, 15 mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis. Dewasa, 2 x 250 mg.
Kontraindikasi : Alergi terhadap klaritromisin

Azithromycin
Indikasi : Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka, infeksi saluran nafas atas (tonsillitis,
pharingitis), infeksi saluran nafas bawah (bronchitis, pneumonia)
Dosis : Anak, 10mg/kg pada hari kesatu, diikuti 5mg/kg selama 4 hari berikutnya. Dewasa, 1x500 mg,
kemudian 1x250 mg selama 4 hari.
Kontraindikasi : Penyakit hati

Levofloxacin
Indikasi : infeksi sinusitis maksilaris akut, eksaserbasi bakterial akut pada bronkitis kronik, pneumonia komunitas
(community-acquired pneumonia)
Dosis : Dewasa, 1x250-500 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap levofloksasin dan antimikroba golongan kuinolon, epilepsi, riwayat
gangguan tendon terkait pemberian florokuinolon, anak atau remaja, kehamilan, menyusui.
Obat jadi Herbal

Sambung nyowo®
Komposisi : Gynura procumbens
Indikasi : Mengatasi keluhan batuk dan sinusitis
Dosis : Pengobatan: 3x sehari dengan dosis 3-5 kapsul. Pencegahan: 2x sehari 2 kapsul

QnC Jelly Gamat®


Komposisi : Ekstrak Gamat Emas Stichoupus Hermani, Maldepuratum & Curcuma Xantorriza.
Indikasi : Rinitis Alergi, Sinusitis, Flu, Pilek dan Batuk Berkepanjangan
Dosis : Bayi 0-5 tahun : 2x1 sdt / hari Anak anak : 2x1 sdm / hari Dewasa : 3x2-3 sdm

Cakar Ayam (Jamu)


Komposisi : Sellaginellae doerdelinii herba (Ekstrak cakar ayam)
Indikasi : Membantu mengobati batuk, sakit tenggorokan, radang paru dan infeksi saluran
pernapasan Membantu mengatasi hepatitis akut, pengerasan hati
Dosis : Untuk pengobatan : 3 x 3-5 kapsul sehari sampai sembuh (Optimum 6 botol) Untuk
pencegahan : 2 x 2 kapsul sehari
Obat Herbal

Nama Tanaman Jahe (Zingiber officinale)

Kandungan Mengandung phenolic aktif, seperti shogaol dan gingerol.


Indikasi Mengobati sinusitis
Cara pembuatan Seduh jahe dengan air panas dan diamkan selama kurang lebih 10 menit,
Saring dan minum. Bisa menambahkan sedikit madu untuk perasa manis.

Cara penggunaan Sinus akan jadi lebih ringan dengan mengonsumsi ramuan ini tiga kali
dalam sehari.

Nama Tanaman Kunyit (Curcuma longa)

Kandungan Kandungan rimpang kunyit adalah minyak asiri, kurkumin, dimetoksin


kurkumin, arabinosa, luktosa, glukosa, pati, tanin.
Indikasi Mengobati Sinusitis
Cara pembuatan Masukkan rimpang kunyit ke dalam sepanci air mendidih. Masak selama
kurang lebih 10 menit sambil diaduk. Saring ramuan dan tuang dalam
cangkir.
Cara penggunaan Minum ramuan ini setiap pagi setelah sarapan. Konsumsi selama 3 hari
dan rasakan perbedaannya.
Nama Tanaman Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)
Kandungan Mengandung senyawa diterpene, lactone, dan flavonoid. Empat senyawa
lakton
Indikasi Mengobati sinusitis
Cara pembuatan Siapkan daun sambiloto secukupnya, lalu keringkan hingga didapatkan
sekitar 10-20 gram daun sambiloto kering. Kemudian, rdaebus un
sambiloto kering ini. Cara lain adalah dengan menghaluskan daun
sambiloto kering tersebut lalu menyeduhnya dengan air panas.
Cara penggunaan Air sambiloto yang diperoleh dapat diminum 3 hingga 4 kali sehari.

Nama Tanaman Nanas (Ananas comosus)

Kandungan Mengandung senyawa bromelain


Indikasi Mengobati sinusitis
Cara pembuatan Untuk membuat air nanas, bisa langsung memasukkan potongan nanas
ke dalam air minum. Setelah diminum airnya, buah nanas juga dapat
langsung dikonsumsi.
Cara penggunaan Minum pada pagi hari selama 3-4 hari hingga gejala sinusitis berkurang.
Nama Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
Kandungan Mengandung senyawa allicin
Indikasi Mengobati sinusitis
Cara pembuatan Kupas kulit bawang putih dan bawang merah. Setelah itu, potong bawang
bombay dan lobak menjadi potongan kecil. Kemudian, rebus ketiga
bahan dalam panci selama lima belas menit. Setelah 15 menit, saring
cairannya. Tambahkan jus lemon dan madu ke dalamnya dan jus bawang
siap diminum.
Cara penggunaan Minum selama 3-4 hari hingga gejala sinusitis berkurang.

Nama Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var. aggregatum)

Kandungan BioFlavonoid, Vitamin C


Indikasi Pelebaran Pembuluh darah Kapiler
Cara pembuatan Potong Bawang merah Tipis-tipis

Cara penggunaan Tempelkan Dibawah hidung yang mengalami mimisan.


Nama Tanaman Daun Ketumbar (Sativii Folium)

Kandungan Polifenol, Flavonoid


Indikasi Mengatasi mimisan
Cara pembuatan Haluskan daun ketumbar dengan blender

Cara penggunaan Oleskan halusan daun ketumbar dihidung yang mimisan

Nama Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

Kandungan Vitamin C, Flavonoid


Indikasi Mengatasi Mimisan dengan pelebaran Pembuluh darah
Cara pembuatan Potong jeruk nipis dan Peras

Cara penggunaan Teteskan 1 atau 2 tetes jeruk nipis di hidung yang mimisan
TELINGA
TELINGA
ANATOMI TELINGA

Telinga luar yang terdiri dari daun telinga


yang tersusun dari tulang rawan elastin dan kulit
yang berfungsi menangkap energi bunyi yang
nantinya dialirkan ke liang telinga dan
menggetarkan membran timpani. Telinga tengah
terdiri dari tulang-tulang pendengaran yaitu maleus,
inkus, dan stapes. Koklea merupakan telinga
dalam, didalamnya terdapat cairan perilimfa dan
endolimfa yang pada akhirnya gerakan perilimfa
akan diterima oleh sel-sel rambut yang merupakan
Telinga merupakan sebuah organ yang
organ corti yang pada akhirnya disampaikan pada mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
saraf-saraf pusat pendengaran. Fungsi banyak berperan dalam keseimbangan dan
keseimbangan diambil alih oleh telinga dalam, yang posisi tubuh. Secara anatomi telinga
prosesnya bergantung pada orientasi tubuh dibedakan atas telinga luar, telinga tengah,
seseorang terhadap lingkungan disekitarnya dan telinga dalam. Membran timpani
memisahkan antara telinga luar dan telinga
tengah
Penatalaksanaan Penyakit hidung

OTITIS
EKSTERNA
OTITIS
MEDIA
1 SERUMEN
PROP
2
3
OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau
infeksi pada saluran pendengaran bagian luar (CAE),
daun telinga, atau keduanya. Penyakit inimerupakan
penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua
kelompok umur

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk


serumen, akan dibersihkan dan dikeluarkan dari
gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud
(pembersih kapas telinga) dapat mengganggu
mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel
Gejala : o Deskuamasi. kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar
o Otalgia. o Tinnitus. gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh
o Gatal-gatal o Discharge dan adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang
o Rasa penuh otore. telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan
o Pendengaran o Demam air yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi
berkurang atau atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan
hilang. gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik
bagi pertumbuhan bakteri dan jamur
JENIS OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna akut : Otitis eksterna kronik
a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna
bisul) yang berlangsung lama dan ditandai oleh
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya
bermula dari folikel rambut di liang telinga yang sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit.
disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan
menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar.
b. Otitis eksterna difus
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3
dalam liang telinga akibat infeksi bakteri.
Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas.

a. Otitis Eksterna Ringan.


b. Otitis Eksterna Sedang
c. Otitis Eksterna Komplikas
d. Otitis Eksterna Kronik
DIAGNOSIS OTITIS EKSTERNA
1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik
• Nyeri tekan tragus
• Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
• Discharge purulen
• Eczema dari daun telinga
• Adenopati Periauricular dan servikal
• Demam (jarang)
Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya,
termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang
mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII
(wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat
terpengaruh.

3. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Radiologi
PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA

membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal dengan irigasi atau


dengan menggunakan kuret plastik lembut

Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH


dan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid
(untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik, dan atau agen antijamur.

Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan


penggunaan agen acidifying dan kortikosteroid.

Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi,


diabetes, adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi infeksi di
luar saluran telinga.

Dalam kasus pasien dengan tympanostomy atau diketahui adanya


perforasi, persiapan non-ototoxic topical (misalnya, fluorokuinolon, dengan
atau tanpa steroid).
OTITIS MEDIA
Otitis media merupakan peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga, tuba eustachius
(saluran yang menghubungkan telinga tengah dan
rongga mulut)
Otitis media diawali dengan infeksi pada
saluran nafas seperti radang tenggorokan atau
pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat
saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran
Eustachius , akan dapat menyebabkan infeksi
disaluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan
disekitar saluran, tersumbatnya saluran dan
datangnya sel-sel darah putiih untuk melawan
bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri Gejala :  Gelisah,
dengan mengorbankan diri mereka sendiri, sebagai  Rasa nyeri  Sulit tidur
hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah.  Suhu tubuh naik  Diare
Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran  Batuk pilek  Kejang.
Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan
sel-sel di telinga tengah berkumpul dibelakang
gendang telinga (membrane timpani)
JENIS OTITIS MEDIA
OTITIS MEDIA

OTITIS MEDIA OTITIS MEDIA OTITIS MEDIA


AKUT SUB AKUT KRONIS OTITIS MEDIA
SUPURATIF
AKUT/OTITS MEDIA
AKUT
OTITIS MEDIA
RISIKO RESIKO SUPURATIF
TIPE AMAN TTIPE BAHAYA
RENDAH TINGGI
OTITIS MEDIA
SUPURATIF KRONIK

OTITIS MEDIA SEROSA


Pembagian otitis media berdasarkan gejalanya dapat AKUT
dilihat di skema berikut OTITIS MEDIA
OTITIS MEDIA
NONSUPURATIF
OTITIS MEDIA SEROSA
KRONIK
OTITIS MEDIA
SPESIFIK

OTITIS MEDIA
ADHESIVA
DIAGNOSIS OTITIS MEDIA

Diagnosis otitis media dapat dilihat dari gejala-gejala khas terutama dengan
melakukan pemeriksaan telinga.
1. Pemeriksaan fisik terdapat cairan yang keluar dari telinga,penurunan
pendengaran, rupture gendang telinga atau gendang telinga yang menyembul
keluar (bulging).
2. visualisasi membrane timpani. Pengujian dapat menggunakan otoskop
 pneumatik dengan bola karet yang terpasang untuk menilai mobilitas membran
timpani. Metode lain untuk mendiagnosis otitis media adalah dengan
tympanometry, reflectometry atau tes pendengaran.
3. Dalam kasus yang lebih parah, seperti yang berhubungan dengan gangguan
pendengaran atau demam tinggi, audiometri, tympanogram, CT tulang temporal
dan MRI dapat digunakan untuk menilai komplikasi terkait seperti efusi mastoid
pembentukan abses subperiosteal, kerusakan tulang, vena thrombosis atau
meningitis
PENATALAKSANAAN OTITIS MEDIA

Pembrian Antibiotik

Terdapat beberapa tindakan pembedahan


yang dapat menangani otitis media seperti
miringotomi dengan insersi tuba timpani,
sintesis dan adenoidektomi.
SERUMEN PROP
Serumen adalah suatu campuran dari
produksi kelenjar sebasea dan sekresi apokrin dari
kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel
deskuamasi dibagian kartilaginosa kanalis akustikus
eksternus kemudian bercampur dengan secret
berminyak kelenjar sebasea dari bagian atas folikel
rambut membentuk serumen dan membentuk
lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus
bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi
untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan
yang mempunyai sifat antibakteri.
Gejala :
• Telinga terasa penuh Produksi serumen yang berlebihan (produksi
• Gangguan pendengaran serumen yang berlebihan dan terlalu keras
• Gatal-gatal menyebabkan serumen menumpuk dan mengeras
• Rasa nyeri timbul apabila serumen sehingga membentuk blok disaluran telinga),
keras membantu dan menekan dinding Produksi serumen terlalu keras/kadar air kurang,
liang telinga gangguan bentuk liang telinga
DIAGNOSIS SERUMEN PROP

Diagnosis penyakit Serumen Prop

Diagnos serumen prop dapat ditegakkan jika

timbul gejala berupa otalgia, tinnitus, vertigo, oklusi

total atau saat pemeriksaan fisik telinga terdapat

akumulasi serumen yang mengganggu visualisasi

saluran telinga atau membrane timpani.


PENATALAKSANAAN SERUMEN PROP

Pengeluaran serumen yang mengental dengan


spatula telinga

Perlunakkan serumen dengan zat kimia dengan


produk seperti debrox atau dengan karbogliserin
10%.

Pemakaiaan obat seruminolitik akan mengencerkan


serumen secara fisikokimia lebih disukai dari pada
secara mekanis

Solution Aqueous (10% sodium bicarbonate, 3%


hydrogen peroksida,2% asam asetat).

Meneteskan cairan khusus telinga yang mengandung


minyak zaitun, minyak almond, baby oil beberapa hari
sekali agar kotoran melunak dan keluar dengan
sendirinya dari telinga.
SWAMEDIKASI PENYAKIT TELINGA
OBAT SINTESIS

Phenol Glycerol
Indikasi : Sebagai antiseptik pada bagian luar dan tengah rongga telinga.
Dosis : Sehari 2 - 3 kali, 1 - 2 tetes pada telinga yang sakit
Kontraindikasi : Tidak boleh digunakan pada telinga yang luka

Vital®
Indikasi : Peradangan saluran telingabagian luar (otitis eksterna), infeksi bagian telinga tengah (otitis
media), radang telinga yang disetai dengan gejala telinga bengkak, telinga berdenging, telinga
gatal dan nyeri
Dosis : 2 tetes 3 kali sehari, diteteskan dalam rongga telinga
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap bahan aktif yang terkandung dan perforasi gendang telinga
Waxsol®
Indikasi : Serum minolitik (membantu melembutkan kotoran telinga).
Dosis : 2-3 tetes 3 kali sehari pada telinga yang terasa penuh akibat serumen prop
Kontraindikasi : Tidak digunakan untuk peradangan dan infeksi otitis eksterna dan otitis media akut

Forumen®
Indikasi : Membantu melunakkan dan membersihkan telinga
Dosis : Teteskan secukupnya pada telinga yang mau dibersihkan, tidak boleh lebih dari 2 malam
berturut-turut digunakan
Kontraindikasi : Perforasi membrane timpani atau inflamasi pada telinga.

Santadex®
Indikasi : Antiinfeksi, antiseptik, adstringens, antiiritasi, dan dapat melunakkan kotoran dalam telingayang
mengeras sehingga mudah dikeluarkan
Dosis : 2 tetes 3 kali sehari pada telinga yang sakit
Kontraindikasi :Otitis media akut
Obat jadi Herbal

Kuldoni®
Komposisi : Myristica fragrans H (daun pala) 15%, Gynadrapsis G.B (daun laba-laba)20%, Allium
sativum L (bawang putih) 15%, Laucas linifolis S (lenglengan) 15%, Pandanus
Amarilli folius (daun pandan)15%
Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dalam telinga, dapat mengurangi telinga berdengung,
dapat mengurangi rasa tuli ditelinga, dapat mengilangkan perasaan penuh pada
telinga.
Dosis : Diminum 2-3 kali sehari

Ace Max®
Komposisi : Ekstrak kulit manggis dan daun sirsak ditambah dengan apel, anggur, madu murni
sebagai pewarna, pengawet, dan pemanis alami
Indikasi : Antioksidan didalam kulit manggis berperan sebagai antibiotik dan antiradang yang
dijadikan sebagai bahan utamaobat herbal untuk infeksi telinga.
Dosis : Diminum 1 sendok makan tiap pagi dan malam (kocok dahulu sebelum diminum,
sisanya simpan dikulkas)
Obat Herbal

Nama Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)


Kandungan karbohidrat, protein, serat, mangan, vitamin C, kalsium, serta selenium.
Bawang putih juga mengandung antioksidan seperti flavonoid,
oligosakarida, serta asam amino.
Indikasi Bawang putih mengandung antibiotik alami dan antimikroba yang dapat
membantu melawan infeksi.
Cara pembuatan Rendam bawang putih yang telah dihancurkan ke dalam minyak zaitun
atau minyak wijen hangat. Setelah disaring
Cara penggunaan dioleskan ke dalam lubang atau saluran telinga.

Tea Tree Oil (melaleuca alternifolia)


Nama Tanaman
Mengandung flavonoid, dan tannin
Kandungan
Memiliki sifat antibakteri untuk mengatasi infeksi pada telinga
Indikasi
Campur beberapa minyak pohon teh dengan 1 sdm minyak zaitun
Cara pembuatan
Dengan menggunakan pipet, teteskan dengan secukupnya. Biarkan tetap
Cara penggunaan
selama satu menit atau lebih, dan kemudian balikkan telinga/ miringkan
kesisi lain untuk mengeluarkannya
Nama Tanaman Kembang Teleng (Clitoria ternatea L.)
Kandungan Mengandung saponin, falavonoid, alkaloid, triterpenoid, Ca-oksalat
Indikasi Antiinfalamasi dan analgetik
Cara pembuatan Menggunakan 7 lembar daun, daun dicuci bersih dan
dilumatkan/dihaluskan menggunakan blender. Kemudian disaring, air
perasannya ditambahkan garam untuk menghangatkan telinga ketika
dioleskan kesekitar telinga yang sakit
Cara penggunaan Pemberian dosis diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari

Tempuyung (Sonchus arvensis L.)


Nama Tanaman
mengandung flavanoid, p-laktuserol,dan manitol
Kandungan
Meredakan nyeri pada telinga yang sakit dan mengobati pendengaran
Indikasi
yang berkurang (tuli)
Menggunakan 5 daun, herba daun tempuyung segar dicuci bersih lalu
Cara pembuatan
dibilas dengan air mendidih, giling sampai halus, lalu diperas dengan kain
bersih
Diteteskan pada telinga yang sakit dan tuli. Lakukan 3-4 kali sehari
Cara penggunaan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai