Universitas Hasanuddin
By Kelompok 2
Farmakoterapi Terapan B
MULUT
MULUT
• ANATOMI DAN
1 FISIOLOGI
RADANG
SARIAWAN BAU MULUT
GUSI
1 2 3
SARIAWAN
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput
lendir mulut (membran mukosa) berupa luka pada
mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Ada beberapa faktor penyebab munculnya
seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi
makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan
vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan,
kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi,
dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Gejala :
- Rasa sakit
- Panas pada mulut
- Rasa perih
SARIAWAN
JENIS SARIAWAN :
3. Stomatitis Herpetik
Disebabkan oleh virus herpes simplek dan
beralokasi di bagian belakang tenggorokan.
PENATALAKSANAAN SARIAWAN
Gejala :
napas berbau kurang sedap
BAU MULUT
JENIS BAU MULUT DIAGNOSIS BAU MULUT
berkumur-kumur
dengan air atau obat kumur
menjaga kebersihan
rongga mulut
RADANG GUSI
penggunaan
Menjaga kebersihan
antibakteri topical
mulut
flossing
menyikat gigi setiap
hari
SWAMEDIKASI PENYAKIT MULUT
OBAT SINTESIS
Obat Sariawan
Efisol® Tablet
Indikasi : Mengobati sariawan, infeksi tenggorokan, infeksi gusi, bau mulut akibat infeksi, serta infeksi
amandel
Dosis : 1 tablet tiap 3 jam. Setelah infeksi mereda tiap 4-5 jam
Kontraindikasi : Hipersenstivitas, ibu hamil, ibu menyusui
Forinfec Gargle®
Indikasi : Bau mulut dan nafas tidak segar.
Dosis : Kumurlah selama 30 detik, ulangi tiap 3-4 jam.
Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap yodium
Obat Radang gusi
Minosep gargle®
Indikasi : Mencegah gingivitis, sariawan, bau mulut, menghambat pembentukan plak, dan memelihara
kebersihan mulut
Dosis : 15 ml obat kumur saat pagi dan malam hari
Kontraindikasi : Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan Minosep gargle
Sanorine biru
Indikasi : Mencegah luka2 dalam mulut, Gingivitis/ radang gusi & penumpukan plak.
Dosis : 10 ml, kumur selama 1-2 menit. Digunakan 2 kali sehari secara teratur setelah menyikat gigi
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap komponen obat
Obat jadi Herbal
Kuldoni®
Komposisi : Daun Sogomanis 420mg, Thymi 280mg, Akar Manis 280mg, Bunga Seruni 280mg, Alang-
Alang 208mg.
Indikasi : Meredakan sariawan, panas dalam, tenggorokan kering, bau mulut.
Dosis : Dewasa 3 kali sehari 2 tablet. anak-anak 1/2 dosis dewasa (3 kali sehari 1 tablet).
Enkasari Lozenges®
Komposisi : Sari daun saga setara bubuk daun kering 75mg, sari daun sirih setara daun segar 450mg,
sari akar kayu manis setara bubuk akar kering 20mg dan menthol 10 mg
Indikasi : Sariawan dan gangguan tenggorokan
Dosis : Sehari gunakan tablet hisap 2-3 kali
per ml
refleks nasal
Penatalaksanaan Penyakit hidung
1 2 3
RINITIS ALERGI
Rinitis alergi atau yang disebut juga Pilek
Alergi merupakan suatupenyakit alergi hidung yang
gejalanya mirip dengan pilek yang disebabkan
infeksi. Rinitis alergi merupakan suatu penyakit
radang pada hidung karena penderita hipersensitif
terhadap zat allergen tertentu. Zat allergen adalah
zat yang sering ditemukan disekeliling kita yang
pada orang normal tidak menimbulkan gejala
Gejala
• Pilek atau hidung tersumbat.
• Bersin-bersin.
• Mata terasa gatal atau berair. • Muncul ruam pada kulit.
• Mata membengkak • Batuk-batuk.
• Gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan. • Sakit kepala. Terkadang menimbulkan
gangguan tidur, terutama pada rhinitis
alergi yang parah.
RINITIS ALERGI
DIAGNOSIS
Memeriksa hidung pasien untuk mencari kelainan yang dapat menjadi penyebab
kemunculan gejala. Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan gejalanya, dokter dapat
melakukan
1. Tes alergi kulit untuk memastikan jenis alergen yang menimbulkan rhinitis alergi
tersebut.Tes alergi kulit dilakukan dengan menusukkan alergen ke dalam kulit,
kemudian menunggu apakah timbul reaksi alergi atau tidak. Melalui tes ini, dapat
mengetahui jenis alergen yang memicu alergi tersebut. Dengan begitu, pasien bisa
menghindarinya di kemudian hari.
2. Tes darah (RAST) sebagai pemeriksaan penunjang. Tes darah dilakukan untuk
menganalisis antibodi yang memicu terjadinya reaksi alergi. Tes darah ini biasanya
dilakukan setelah tes alergi kulit untuk memastikan hasil dari tes alergi kulit.
3. Tes penunjang, seperti:
Pemindaian melalui foto Rontgen atau CT Scan Endoskopi hidung
PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI
Antihistamin Dekongestan
Menjauhkan binatang peliharaan dari area
yang sering digunakan terutama kamar
antikolinergik tidur
Anti leukotrien
intranasal
Menutup bantal dan kasur dengan
penutup hipoalergenik
mast cell stabilizer.
Menjaga kebersihan
SINUSITITS
Endoskopi Hidung
Sebuah tabung tipis dan fleksibel (endoskopi) dengan cahaya serat optik yang
dimasukkan melalui hidung untuk melihat struktur dan kondisi dalam hidung.
Studi Pencitraan
Penggunaan MRI atau CT scan bisa menunjukan struktur sinus dan area hidung secara
detail.
Kultur Hidung dan Sinus
Tes laboratorium umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis akut.
Tes Alergi
Jika pemicu munculnya sinusitis akut dicurigai karena alergi, dokter akan
merekomendasikan tes kulit alergi. Tes kulit aman dan cepat serta membantu untuk
menentukan alergen yang bertanggung jawab untuk flare-up hidung
PENATALAKSANAAN SINUSITIS
Bedah sinus
endoskopi fungsional
Pemberian antibiotika (BSEF/FESS)
dengan lama terapi 10-
14 hari
Penggunaan
antihistamin
Pemberian analgesik
dan dekongestan
EPISTAKSIS (MIMISAN)
Epistaksis adalah kondisi yang ditandai dengan
keluarnya darah melalui hidung (mimisan). Epistaksis
banyak dijumpai sehari-hari baik pada anak maupun
usia lanjut. Epistaksis seringkali merupakan gejala atau
manifestasi penyakit lain.
Epistaksis Posterior berasal dari pleksus
kisselbach diseptum bagian anterior atau dari arteri
etmoidalis anterior. Perdarahan pada septum arterior
biasanya ringan karena keadaan mukosa yang
hiperemis atau kebiasaan mengorek hidung dan
kebanyakan terjadi pada anak, seringkali berulang dan
dapat berhenti sendiri.
Gejala:
Ditemukan darah yang keluar melalui lubang hidung.
Gejala ini biasanya dapat diikuti dengan wajah pucat
serta tubuh lemas.
EPISTAKSIS (MIMISAN)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik epistaksis dimulai dengan penilaian kondisi umum pasien. Penting untuk
menilai tanda-tanda vital, jalan nafas dan kestabilan kardiopulmonal. Perhatikan adanya
tanda-tanda kegawatan akibat epistaksis. Tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan
antara lain: Tanda syok hipovolemik atau hemoragik, Penggunaan obat antikoagulan Tanda
gangguan fungsi hemostasis, terutama di kulit (contoh: hematoma, purpura)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pencitraan
Nasofaringoskopi
PENATALAKSANAAN SINUSITIS
Antihistamin
Cohistan® Sirup
Indikasi : Alergi pada saluran pernafasan, rhinitis, pengobatan darurat pada anafilaksis
Dosis : Dewasa : 3-4 x sehari 1 sendok makan. Anak usia 7-12 tahun 3-4 x sehari 1/2 sendok makan.
Anak usia 2-6 tahun : 3-4 x sehari 1 sendok teh. Bayi 3-4 x sehari 1/2 sendok teh. Sesudah
makan
Kontraindikasi : Porfiria, serangan asma akut
Histrine®
Indikasi : Rinitis kronik, rhinitis alergi seasonal, pruritus, urtikaria, idiopati kronis.
Dosis : Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun 1 kali sehari 1 tablet, Anak-anak > tahun : 0,25 mg/kgBB
diberikan 12-24 jam, sesudah dan atau sebelum makan.
Kontraindikasi : Hypersensitivitas, Laktasi
Dekongestan
Tremenza® Sirup
Indikasi : Dekongestan Hidung
Dosis : Dewasa 3-4 kali sehari 2 sendok takar, Anak 6-12 tahun 1 sendok takar 3 kali sehari. Anak
2-6 tahun, 1/2 sendok takar 3 kali sehari. Digunakan setelah makan..
Kontraindikasi : Hypersensitifitas, hypertensi berat, neonates..
Antibiotik
Amoxan Forte®
Indikasi : Infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit, dan jaringan lunak yang disebabkan oleh
organisme Gram Positif dan Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicilin
Dosis : Anak, 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25-45mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis.
Dewasa, 3 kali 500 mg atau 2 kali 875 mg.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap penicillin
Aclam forte®
Indikasi : Infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit, dan jaringan lunak yang disebabkan oleh
organisme Gram Positif dan Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicilin.
Dosis : Anak, 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25-45mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis.
Dewasa, 3 kali 500 mg atau 2 kali 875 mg.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap penicillin
Bactrim forte®
Indikasi : Infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, kolera, infeksi mikrobakteri
pertusis.
Dosis : Anak, 6-12 mg TMP/30-60 mg SMX/kg/hari terbagi dalam 2 dosis. Dewasa, 2x 2 tab dewasa.
Kontraindikasi : Gangguan berat fungsi ginjal atau hati, hipersensitif terhadap sulfonamide, diskrasia darah, wanita
hamil, dan menyusui, bayi berusia kurang dari 2 bulan.
Erysanbe®
Indikasi : Sebagai alternative untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan enteritis
kampilobakter, pneumonia, penyakit legionnaire, sifilis, urethritis non gonokokus, prostatitis
kronik, acne vulgaris, dan profilaksis difetri dan pertusis.
Dosis : Anak, 30 – 50 mg/kg/hari terbagi setiap 6 jam. Dewasa, 4 x 250-500 mg.
Kontraindikasi : Penyakit hati
Anbacim®
Indikasi : Infeksi saluran napas bawah, infeksi saluran kemih, infeksi jaringan lunak tulang dan sendi, infeksi
obstertik dan ginekologis, gonore, dan meningitis. Profilaksi pada infeksi abdomen, pelvis, ortopedik,
jantung, dan paru.
Dosis : 2 x 500 mg
Kontraindikasi : Alergi terhadap antibiotic golongan cefalosporin
Bicrolid®
Indikasi : Faringitis atau tonsillitis, sinusitis maksilaris akut, bronchitis kronis eksaserbasi akut, infeksi kulit.
Dosis : Anak, 15 mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis. Dewasa, 2 x 250 mg.
Kontraindikasi : Alergi terhadap klaritromisin
Azithromycin
Indikasi : Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka, infeksi saluran nafas atas (tonsillitis,
pharingitis), infeksi saluran nafas bawah (bronchitis, pneumonia)
Dosis : Anak, 10mg/kg pada hari kesatu, diikuti 5mg/kg selama 4 hari berikutnya. Dewasa, 1x500 mg,
kemudian 1x250 mg selama 4 hari.
Kontraindikasi : Penyakit hati
Levofloxacin
Indikasi : infeksi sinusitis maksilaris akut, eksaserbasi bakterial akut pada bronkitis kronik, pneumonia komunitas
(community-acquired pneumonia)
Dosis : Dewasa, 1x250-500 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap levofloksasin dan antimikroba golongan kuinolon, epilepsi, riwayat
gangguan tendon terkait pemberian florokuinolon, anak atau remaja, kehamilan, menyusui.
Obat jadi Herbal
Sambung nyowo®
Komposisi : Gynura procumbens
Indikasi : Mengatasi keluhan batuk dan sinusitis
Dosis : Pengobatan: 3x sehari dengan dosis 3-5 kapsul. Pencegahan: 2x sehari 2 kapsul
Cara penggunaan Sinus akan jadi lebih ringan dengan mengonsumsi ramuan ini tiga kali
dalam sehari.
Cara penggunaan Teteskan 1 atau 2 tetes jeruk nipis di hidung yang mimisan
TELINGA
TELINGA
ANATOMI TELINGA
OTITIS
EKSTERNA
OTITIS
MEDIA
1 SERUMEN
PROP
2
3
OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau
infeksi pada saluran pendengaran bagian luar (CAE),
daun telinga, atau keduanya. Penyakit inimerupakan
penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua
kelompok umur
2. Pemeriksaan Fisik
• Nyeri tekan tragus
• Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
• Discharge purulen
• Eczema dari daun telinga
• Adenopati Periauricular dan servikal
• Demam (jarang)
Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya,
termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang
mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII
(wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat
terpengaruh.
3. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Radiologi
PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA
OTITIS MEDIA
ADHESIVA
DIAGNOSIS OTITIS MEDIA
Diagnosis otitis media dapat dilihat dari gejala-gejala khas terutama dengan
melakukan pemeriksaan telinga.
1. Pemeriksaan fisik terdapat cairan yang keluar dari telinga,penurunan
pendengaran, rupture gendang telinga atau gendang telinga yang menyembul
keluar (bulging).
2. visualisasi membrane timpani. Pengujian dapat menggunakan otoskop
pneumatik dengan bola karet yang terpasang untuk menilai mobilitas membran
timpani. Metode lain untuk mendiagnosis otitis media adalah dengan
tympanometry, reflectometry atau tes pendengaran.
3. Dalam kasus yang lebih parah, seperti yang berhubungan dengan gangguan
pendengaran atau demam tinggi, audiometri, tympanogram, CT tulang temporal
dan MRI dapat digunakan untuk menilai komplikasi terkait seperti efusi mastoid
pembentukan abses subperiosteal, kerusakan tulang, vena thrombosis atau
meningitis
PENATALAKSANAAN OTITIS MEDIA
Pembrian Antibiotik
Phenol Glycerol
Indikasi : Sebagai antiseptik pada bagian luar dan tengah rongga telinga.
Dosis : Sehari 2 - 3 kali, 1 - 2 tetes pada telinga yang sakit
Kontraindikasi : Tidak boleh digunakan pada telinga yang luka
Vital®
Indikasi : Peradangan saluran telingabagian luar (otitis eksterna), infeksi bagian telinga tengah (otitis
media), radang telinga yang disetai dengan gejala telinga bengkak, telinga berdenging, telinga
gatal dan nyeri
Dosis : 2 tetes 3 kali sehari, diteteskan dalam rongga telinga
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap bahan aktif yang terkandung dan perforasi gendang telinga
Waxsol®
Indikasi : Serum minolitik (membantu melembutkan kotoran telinga).
Dosis : 2-3 tetes 3 kali sehari pada telinga yang terasa penuh akibat serumen prop
Kontraindikasi : Tidak digunakan untuk peradangan dan infeksi otitis eksterna dan otitis media akut
Forumen®
Indikasi : Membantu melunakkan dan membersihkan telinga
Dosis : Teteskan secukupnya pada telinga yang mau dibersihkan, tidak boleh lebih dari 2 malam
berturut-turut digunakan
Kontraindikasi : Perforasi membrane timpani atau inflamasi pada telinga.
Santadex®
Indikasi : Antiinfeksi, antiseptik, adstringens, antiiritasi, dan dapat melunakkan kotoran dalam telingayang
mengeras sehingga mudah dikeluarkan
Dosis : 2 tetes 3 kali sehari pada telinga yang sakit
Kontraindikasi :Otitis media akut
Obat jadi Herbal
Kuldoni®
Komposisi : Myristica fragrans H (daun pala) 15%, Gynadrapsis G.B (daun laba-laba)20%, Allium
sativum L (bawang putih) 15%, Laucas linifolis S (lenglengan) 15%, Pandanus
Amarilli folius (daun pandan)15%
Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dalam telinga, dapat mengurangi telinga berdengung,
dapat mengurangi rasa tuli ditelinga, dapat mengilangkan perasaan penuh pada
telinga.
Dosis : Diminum 2-3 kali sehari
Ace Max®
Komposisi : Ekstrak kulit manggis dan daun sirsak ditambah dengan apel, anggur, madu murni
sebagai pewarna, pengawet, dan pemanis alami
Indikasi : Antioksidan didalam kulit manggis berperan sebagai antibiotik dan antiradang yang
dijadikan sebagai bahan utamaobat herbal untuk infeksi telinga.
Dosis : Diminum 1 sendok makan tiap pagi dan malam (kocok dahulu sebelum diminum,
sisanya simpan dikulkas)
Obat Herbal