(SWAMEDIKASI)
Diare dan Konstipasi
APOTEKER B
KELOMPOK 7
MELINDA FRANSISKA PELENG (N014192070)
NUR FATWA ARHAM (N014192072)
AHMAD ANGGARA SADEWA (N014192074)
NUR ALFILAILA (N014192075)
b. Faktor musim : variasi pola musim diare dapat terjadi menurut letak geografis. Di
Indonesia diare yang disebabkan oleh rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun dengan
peningkatan sepanjang musim kemarau, dan diare karena bakteri cenderung meningkat
pada musim hujan.
c. Faktor lingkungan meliputi kepadatan perumahan, kesediaan sarana air bersih (SAB),
pemanfaatan SAB, kualitas air bersih.
Tanda dan Gejala Diare
Gejala Diare Pada Balita :
Gejala Umum : Frekuensi buang air besar lebih dari 4
Mengeluarkan kotoran lembek dan sering
kali
merupakan gejala khas diare Bayi atau anak menjadi cengeng dan
Muntah, biasanya menyertai diare pada
gelisah. Suhu badannya pun meninggi.
gastroenteritis akut Tinja bayi encer, berlendir, atau berdarah.
Demam, dapat mendahului atau tidak Warna tinja kehijauan akibat bercampur
mendahului gejala diare dengan cairan empedu.
Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan Anusnya lecet.
kulit menurun, apatis bahkan gelisah Gangguan gizi akibat asupan makanan
yang kurang.
Gejala Spesifik : Muntah sebelum atau sesudah diare.
Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti Hipoglikemia (penurunan kadar gula
cucian beras dan berbau amis. darah).
Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah Dehidrasi.
Penyebab Diare
Penyebab diare secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi enam golongan yaitu:
1. Infeksi, Agen penyebab penyakit diare karena infeksi, dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu:
• Bakteri : Shigella, Salmonella, Eschericia coli (E. coli), Golongan vibrio, Bacilus cereus, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus,
Camphylo bacter, serta Aeromonas.
• Virus : Rotavirus, Norwalk dan Norwalk Like, serta Adenovirus. Penyebab utama diare pada balita adalah Rotavirus. Rotavirus diperkirakan
menyebabkan diare balita sebesar 20%-80% di dunia, serta merupakan penyebab utama kematian balita diare
• Parasit : Parasit yang dapat menyebabkan diare diantaranya:
• Protozoa seperti: Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli, Cryptosporidium.
• Cacing perut, seperti: Ascaris, Trichuris, Stongloides, dan Blastissistis huminis.
2. Malabsorpsi merupakan kegagalan usus dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat kemudian akan terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus, atau dapat diartikan dengan ketidakmampuan usus menyerap
zat-zat makanan tertentu sehingga menyebabkan diare.
3. Alergi Yaitu tubuh tidak tahan terhadap makanan tertentu, seperti alergi terhadap laktosa yang terkandung dalam susu sapi.
4. Keracunan Keracunan yang dapat menyebabkan diare dapat dibedakan menjadi dua yaitu keracunan dari bahan-bahan kimia, serta keracunan oleh
bahan yang dikandung dan diproduksi oleh mahluk hidup tertentu (seperti racun yang di hasilkan oleh jasad renik, algae, ikan, buah-buahan, sayur-
sayuran).
5. Immunodefisiensi dapat bersifat sementara (misalnya sesudah infeksi virus), atau bahkan berlangsung lama seperti pada penderita HIV / AIDS.
Penurunan daya tahan tubuh ini menyebabkan seseorang lebih mudah terserang penyakit termasuk penyakit diare.
6. Sebab-sebab Lain berasal dari faktor perilaku, yaitu tidak memberikan ASI, menggunakan botol susu, tidak menerapkan kebiasaan mencuci tangan,
penyimpanan makanan yang tidak higienis, dan faktor lingkungan, yaitu ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan jamban,
kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
Klasifikasi Diare
Berdasarkan jenisnya diare dibagi empat yaitu :
• Diare Akut : diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari 7 hari).
• Disentri : diare yang disertai darah dalam tinjanya
• Diare persisten : diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus.
• Diare dengan masalah lain : Anak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten) mungkin disertai dengan penyakit lain, seperti
demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.
Berdasarkan sudut pandang klinis praktis :
• Diare akut (termasuk kolera) : diare dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari
• Diare berdarah akut : disebut juga disentri, bahayanya adalah terjadinya kerusakan mukosa usus, sepsis dan gizi buruk serta dehidrasi.
• Diare persisten : diare dapat berlangsung selama 14 hari atau lebih
• Diare dengan malnutrisi berat : (marasmus atau kwashiorkor), bahaya utamanya adalah infeksi sistemik yang parah, dehidrasi, gagal
jantung dan kekurangan vitamin dan mineral.
Berdasarkan tingkat dehidrasi :
• Diare tanpa dehidrasi : buang air besar dengan kosistensi tinja cair/lembek serta frekuensi lebih sering dari biasanya
• Diare dengan dehidrasi ringan/sedang : diare yang disertai dua atau lebih tanda-tanda: gelisah, rewel/mudah marah, mata cekung,
haus, serta sangat lahap apabila deberikan minum, cubitan kulit perut kembali lambat.
• Diare dengan dehidrasi berat : diare yang disertai dua atau lebih tanda-tanda: letargis atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum
atau malas minum, cubitan kulit perut kembali sangat lambat.
Berdasarkan Mekanisme :
• Diare osmotik terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan osmolaritas
dalam lumen yang menarik air dari plasma sehingga terjadi diare.
• Diare sekretorik bila terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang
ataupun sekresi yang meningkat.
• Diare eksudatif, inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus halus maupun
usus besar. Inflamasi dan eksudasi dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau bersifat non infeksi
seperti gluten sensitive enteropathy, inflamatory bowel disease (IBD) atau akibat radiasi.
• Kelompok lain adalah akibat gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu tansit usus
menjadi lebih cepat. Hal ini terjadi pada keadaan tirotoksikosis, sindroma usus iritabel atau
diabetes melitus.
Kandungan Daging daun lidah buaya (Aloe vera) mengandung 96% air dan 4% terdiri dari bahan aktif seperti
minyak esensial, asam amino, mineral, vitamin, enzim, glikoprotein, asam aspartat, serin, glutamin,
treonin, urosin, fenilanin, histidin, dan leusin, serta mineral seperti magnesium kalium, natrium, seng,
besi, dan kromium
Cara pembuatan sediaan Isi lidah buaya diseduh dengan air hangat, ditambahkan satu sendok madu lalu dikonsumsi
Kandungan Handeuleum memiliki kandungan zat kimia berupa alkaloid non-toksik, flavonoid, glikosid, steroid, saponin, tanin,
calsium oksalat, asam format dan lemak.
Cara pembuatan sediaan Rebus 7 helai daun handeuleum dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah.
Aturan pakai/dosis Diminum di pagi hari
OBAT SEDIAAN JADI HERBAL
Nama Sediaan Laxing
Komposisi Cassiae sennae folium 100 mg, Aloe vera folium 33 mg, Foeniculi
vulgaris semen 20 mg
Bentuk sediaan Kapsul
Dosis/aturan pakai 1-2 kapsul per hari, diminum sebelum tidur.
Kategori obat Jamu
herbal