ANALGETIK, ANTIPIRETIK
DAN SAKIT GIGI
Kelompok 5
APOTEKER KELAS B
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
LATAR BELAKANG
– Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Obat-obat ini digunakan untuk membantu meredakan
rasa nyeri, masyarakat sering menggunakannya misalnya ketika sakit kepala atau
sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung
analgesik atau pereda nyeri.
– Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau biasa dikenal
dengan obat penurun demam. Contoh obat yang masuk dalam golongan analgetik
dan antipiretik, yaitu salisilat, seperti aspirin, paracetamol, dan obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen,naproxen sodium dan ketoprofen (Tjay, 2007).
Tujuan
Gejala
- Nyeri akut bisa tajam atau kusam, terbakar, seperti kejutan, kesemutan, menembak,
memancar, berfluktuasi intensitas, bervariasi di lokasi, dan terjadi dalam hubungan
temporal dengan stimulus berbahaya yang jelas.
- Nyeri kronis dapat muncul dengan cara yang sama dan sering terjadi tanpa hubungan
temporal dengan stimulus berbahaya. Seiring waktu, presentasi nyeri kronis dapat
berubah (misalnya, tajam ke kusam, jelas menjadi kabur) (DiPiro, 2015).
Tanda-tanda
– Nyeri akut dapat menyebabkan hipertensi, takikardia, diaforesis, midriasis, dan
pucat. Tanda-tanda ini jarang muncul pada nyeri kronis.
– Pada nyeri akut, hasil pengobatan umumnya dapat diprediksi. Pada nyeri kronis,
kondisi komorbiditas sering hadir, dan hasil pengobatan sering tidak dapat
diprediksi.
– Nyeri neuropatik sering kronis, tidak dijelaskan dengan baik, dan tidak mudah
diobati dengan analgesik konvensional. Mungkin ada respon menyakitkan yang
berlebihan terhadap rangsangan yang tidak berbahaya (hiperalgesia) atau
respons yang menyakitkan terhadap rangsangan yang biasanya tidak berbahaya
(allodynia) (DiPiro, 2015).
PENATALAKSANAAN TERAPI
Farmakologi
Non-Farmakologi
Rehabilitasi fisik juga dapat mencakup peregangan dan penguatan, tetapi ini tidak
efektif kecuali digunakan sebagai bagian dari program latihan yang komprehensif.
Modalitas lain seperti cold pack disimpan peradangan pada fase akut dari cedera
dan panas untuk mengendurkan otot mungkin digunakan, tetapi tidak ada bukti
yang mendukung salah satu dari terapi ini. Manipulasi tulang belakang dan korset
punggung bawah telah menunjukkan beberapa keampuhan, tetapi modalitas fisik
lainnya seperti pijatan, ultrasonik, traksi, suntikan, akupunktur, atau lift sepatu
belum terbukti efektif.
PATOFISIOLOGI
DEMAM
Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen. Pirogen adalah zat yang
dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal
dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin
atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida
yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang
merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien.
Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, limfosit, dan neutrofil)
oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih
tersebut akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-α, dan
IFN). Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium hipotalamus untuk
membentuk prostaglandin (Dinarello & Gelfand, 2005).
Manifestasi Klinik
Tanda dan Gejala
- Hitung sel darah putih
Sebagian besar infeksi mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) (leukositosis) karena
mobilisasi granulosit dan / atau limfosit untuk menghancurkan mikroba yang menyerang. Nilai normal
untuk jumlah WBC adalah antara 4000 dan 10.000 sel/mm3.
- Nyeri peradangan
Nyeri dan peradangan dapat menyertai infeksi dan kadang-kadang dimanifestasikan oleh
pembengkakan, eritema, nyeri tekan, dan drainase bernanah. Sayangnya, tanda-tanda ini mungkin
terlihat hanya jika infeksi tersebut dangkal atau di tulang atau sendi. Manifestasi peradangan dengan
infeksi yang parah seperti meningitis, pneumonia, endokarditis, dan infeksi saluran kemih harus
dipastikan dengan memeriksa jaringan atau cairan.
PENATALAKSANAAN TERAPI
Farmakologi
– Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam (antipiretik) adalah
parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen. Parasetamol cepat bereaksi dalam
menurunkan panas sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja yang lama (Graneto,
2010).
– Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi dan beristirahat
yang cukup.
– Tidak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan pada saat menggigil.
Dosis sediaan oral; Tiap tablet mengandung Ibuprofen 200 mg dan Paracetamol
350 mg
Aturan Pakai: 1 tablet 3-4 kali sehari sesudah makan
Aturan Pakai: dewasa 1 tablet tiap 6-8 jam setelah makan. Maksimal 4
tablet perhari
Kontraindikasi:
1. Hipersensitif terhadap analgesik dan antireumatik. Hamil dan lakitasi.
Tekanan darah sistolik < 100mmHg. Bayi < 3 bulan atau bayi dengan BB<
5kg, pada bayi usia 3-11 bulan tidak boleh diberikan secara IV.
KONTRAINDIKASI
1. Pada penderita dengan riwayat alergi dengan asam asetil salisilat dan turunannya. Memiliki
EFEK SAMPING tukak peptik parah, pendarahan saluran cerna dan ulceratif kolitis.
1. Gangguan pencernaan seperti mual,
2. Kelainan darah seperti hemofilia, anemia hemolitik, tombositopenia dan diatesis hemoragik
muntah, iritasi dan perdarahan lambung
dan usus, kenaikan asam lambung dan (kelainan proses perdarahan).
tukak peptik. 3. Penderita polip yang berkaitan dengan asma.
2. Reaksi alergi yang biasanya ditandai 4. Ibu hamil terutama pada trimester ke-3, karena dapat meningkatkan risiko keguguran atau
dengan gatal, kemerahan, bengkak dan masalah saat persalinan.
kesulitan bernapas. 5. Sedang mendapatkan terapi antikoagulan. Gangguan fungsi hati dan ginjal berat.
3. Gangguan darah seperti perdarahan,
trombositopenia, anemia hemolitik dan
gangguan pembekuan darah.
Obat Herbal Analgetik dari Tanaman Berkhasiat
Cara pembuatan:
Nama Tanaman: Daun Sidaguri Rebus Daun Sidaguari selama 30
Jenis: Sida rhombifolia L. menit
Indikasi: Analgetik
Cara pembuatan:
Dosis infusa dengan dosis setara 25 g/50 kg BB secara peroral.
rebus jambu mede secukupnya dengan 2 gelas air sampai
menjadi 1 gelas.
Aturan Pakai:
Diminum 2-3 kali sehari
Obat Herbal Terstandar Analgetik
Produsen:
PT. Tempo Scan Pacifix Tbk Komposisi:
Bentuk Sediaan:
Tanacetum parthenium Herba Extract
25 Strip @ 4 Tablet (Feverfew Extract) 200 mg, Salix alba
Cortex Ekstrak (Willow Bark Extract)
Aturan Pakai:
1-2 tablet 3 kali sehari setelah 50 mg, Paulllina cupana Fructus
makan Ekstrak (Guarana Extract) 136 mg
Nomor Registrasi:
HT.18250077
2. KIRANTI®
Aturan Pakai:
Minum secara rutin 1-2 botol per hari, 3 hari sebelum, selama,
dan 3 hari sesudah haid
PEMBAHASAN
Analgesik ialah istilah yang digunakan untuk mewakili sekelompok obat yang digunakan sebagai pereda
nyeri. Analgesik termasuk obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti salisilat, obat narkotika seperti morfin
dan obat sintesis bersifat narkotik seperti tramadol. Analgesik bersifat narkotik sepert opioid dan opidium bisa
menekan sistem saraf pusat dan mengubah persepsi terhadap nyeri (noisepsi). Obat jenis ini lebih kuat dalam
mengurangi nyeri dibandingkan OAINS (Tozer, Adam. 2017) tapi dalam pengobatan swamedikasi obat-obat
narkotik tidak boleh dilakukan tanpa ada dari resep dari dokter.
Peradangan (dari bahasa Latin: inflammatory) adalah bagian dari respons biologis kompleks dari jaringan
tubuh terhadap rangsangan berbahaya, seperti patogen, sel yang rusak, atau iritan, dan merupakan respons
perlindungan yang melibatkan sel-sel kekebalan, pembuluh darah, dan mediator molekuler. Fungsi peradangan
adalah untuk menghilangkan penyebab awal cedera sel, membersihkan sel-sel nekrotik dan jaringan yang rusak
dari penghinaan asli dan proses inflamasi, dan memulai perbaikan jaringan (Ferrero-Miliani L, 2007).
Beberapa produk analgesik kombinasi telah terbukti memiliki sedikit manfaat kemanjuran bila
dibandingkan dengan dosis yang sama dari masing-masing komponen. Selain itu, analgesik kombinasi ini
sering dapat mengakibatkan efek samping yang signifikan, termasuk overdosis yang tidak disengaja, paling
sering disebabkan oleh kebingungan yang timbul dari beberapa komponen (dan seringkali non-akting) dari
kombinasi ini (Murnion B. 2012).
Penggunaan obat sintesis atau tradisional (herbal) merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
rasa nyeri. Tetapi, obat sintesis memiliki efek samping yang lebih merugikan untuk kesehatan dibandingkan
dengan obat tradisional. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat terpicu untuk menggunakan obat
tradisional kembali (Kuntorini, 2005). Sehingga beberapa produsen/perusahaan yang ada diindonesia
sengaja membuat beberapa obat herbal standar terstandar yang tersedia dialam guna untuk mengurangi
efek samping yang biasa terdapat pada obat sistetik, selain itu obat-obat herbal tersebut bisa juga
ditemukan dialam tanpa harus membeli di apotek atau di toko obat guna untuk mengurangi pengeluaran
biaya.
Pengobatan Antipiretik (Penurun Demam)
Kandungan : saponin,
flavonoid, polifenol, tannin
dan alkaloida
Kandungan : Senyawa-senyawa
Terpenoid, Acubin, L. asperuloside,
alizarin dan beberapa zat
antraquinon, Scopoletin, alkaloid
seperti Xeronine dan Proxeronine
PEMBAHASAN
1. Swamedikasi dengan obat sintetis
Parasetamol, merupakan derivate-asetanilida adalah metabolit dari fenasentin yang banyak digunakan sebagai antipiretik.
Reabsorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas, secara rektal lebih lambat. PP-nya ca 25%, plasma t 1/2 nya 1-4 jam . antara
kadar plasma dan efeknya tidak ada hubungan. Dalam hati zat ini diuraikan menjadi metabolit-metabolit toksis yang dieksresi
dengan kemih sebagai konyugat-glukuronida dan sulfat (Tjay,2007).
Ibu Profen merupakan golongan obat NSAID yang paling banyak digunakan, berkat efek sampingnya yang relatif ringan
dan status OTC-nya dikebanyakan negara. Zat ini merupakan campuran rasemis, dengan bentuk-dextro yang aktif. Selain
berefek sebagai analgetik dan antiinflamasi ibu profen juga dapat menurunkan demam/antipiretik. Reabsorpsinya dari usus
cepat dan baik (k.l 80%), reabsorpsi rektal lebih lambat. PP-nya 90-99%, plasma t ½ nya k.l 2 jam. Eksresinya berlangsung
terutama sebagai metabolit dan konyugat (Tjay,2007).
Asetosal adalah obat yang berkhasiat menurunkan demam selain itu asetosal berkhasiat juga untuk anti nyeri.
Reabsorpsinya cepat dan praktis lengkap, terutama dibagian pertama duodenum. Namun, karena bersifat asam, Sebagian zat
diserap pula dilambung. BA-nya lebih rendah akibat FPE dan hidrolisa selama reabsorpsi. Mula kerja obat cepat yakni 30 menit
dan bertahan 3-6 jam. Dalam hati zat ini akan segera dihidrolisa menjadi asam salisilat dengan PP-nya 90-95%, plasma t ½ nya
15-20 menit, masa paruh asam salisilat adalah 2-3 jam pada dosis 1-3g/hari (Tjay,2007).
2. Swamedikasi dengan tanaman berkhasiat
Kencur (Kaempferia galanga) merupakan jenis tanaman yang memiliki batang semu yang sangat pendek jenis rimpang kencur mirip
dengan kunyit. Khasiat kencur sangat luar biasa, terutama bisa digunakan untuk beragam pengobatan, salah satunya untuk
menyembuhkan demam, influenza pada bayi dan masuk angin. Rimpang mengandung minyak atsiri yang tersusun dari monoterpenoid,
seskuiterpen, borneol, disamping itu juga terdapat golongan senyawa flavonoid (Hernani, 2011).
Bawang merah (Allium Cepa var. ascalonicum). Bawang merah mengandung asam glutamate yang merupakan natural essence
(penguat rasa alamiah), terdapat juga senyawa propil disulfide dan propil metal disulfide yang mudah menguap dan baluran bawang
merah keseluruh tubuh akan menyebabkan vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan perpindahan panas dari
tubuh ke kulit (Cahyaningrum, 2017). Bawang merah yang digerus akan melepaskan enzim alliinase yang berfungsi sebagai katalisator
untuk alliin yang akan bereaksi dengan senyawa lain misalnya kulit yang berfungsi menghancurkan bekuan darah (suryono, 2013).
Kandungan minyak atsiri dalam bawang merah juga dapat melancarkan peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi lancar.
Kandungan lain dari bawang merah yang dapat menurunkan suhu tubuh adalah florogusin, sikloaliin, metialiin, dan kaemferol. Gerusan
bawang merah dipermukaan kulit membuat pembuluh darah vena berubah ukuran yang diatur oleh hipotalamus anterior untuk
mengontrol pengeluaran panas, sehingga terjadi vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah dan hambatan produksi panas. Darah
didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan untuk meningkatkan pengeluaran panas. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan panas melalui kulit meningkat, pori-pori membesar, dan pengeluaran panas secara evaporasi (berkeringat) yang diharapkan
akan terjadi penurunan suhu tubuh mencapai keadaan normal kembali.
Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) (famili papilonaceae) merupakan tanaman yang memiliki
banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, namun tidak banyak masyarakat Indonesia yang
mengetahuinya. Daun tanaman dadap serep berkhasiat sebagai obat demam. Uji fitokimia dari berbagai
bagian pada tanaman ini juga dilaporkan memiliki kandungan saponin, flavonoida, polifenol, tannin, dan
alkaloida, dimana kandungan zat-zat tersebutlah yang membuat tanaman Dadap Serep memiliki fungsi
sebagai antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, serta antimalaria. Kandungan Dadap serep yang memiliki efek
antipiretik adalah alkaloid. Alkaloid berfungsi menghambat sintesa prostaglandin yang menghambat
terjadinya demam. Cara kerja alkaloid ini menyerupai aktivitas obat antipiretik sintesis. (Revisika, 2011).
Mengkudu (Marinda citrifolia, Linn) adalah termasuk jenis tanaman dari keluarga Rubiaceae. Menurut
beberapa sumber mengkudu merupakan salah satu jenis buahbuahan yang berasal dari Asia tenggara.
tanaman mengkudu mampu tumbuh didataran rendah hingga ketinggian mencapai 1500 m dari permukaan
laut, batang pohon mengkudu dapat mencapai 3-8 meter, memiliki bunga berbongol dan berwarna putih,
buah mengkudu merupakan buah majemuk yang masih muda berwarna hijau mengkilap serta memiliki
bintik-bintik atau totol-totol, dan saat sudah tua berwarna putih dan berbintik bintik hitam. Pada daun
mengkudu terdapat senyawa flavonoid yang berkhasiat untuk menurunkan demam. Caranya, panaskan daun
mengkudu di atas api beberapa saat, lalu oleskan minyak kelapa. Tempelkan pada perut atau dahi saat masih
hangat, lalu ulang beberapa kali (Lestari, 2016).
2. Swamedikasi dengan sediaan jadi herbal
Jamu salesma produksi PT. Air mancur merupakan produk obat jadi herbal yang dikemas dalam bentuk
serbuk agar lebih praktis tinggal diseduh dengan air hangat dan karena kemasan yang ekonomis sehingga mudah
untuk dibawa keman-mana. Jamu salesma mengandung berbagai macam tanaman herbal berkhasiat salah
satunya kencur (Kaempferia galanga) yang telah dibahas pada bagian swamedikasi tanaman berkhasiat
Jamu sawanan produksi PT.Sidomuncul merupakan produk obat jadi herbal yang dikemas dalam bentuk
serbuk agar lebih praktis tinggal diseduh dengan air panas dan karena kemasan yang ekonomis sehingga mudah
untuk dibawa keman-mana. Jamu sawanan mengandung berbagai macam tanaman herbal berkhasiat penurun
demam salah satunya jahe (Zingiberis rhizome) Rimpang jahe mempunyai kandungan bahan aktif antara lain:
gingerol, zingerone, shogaol, minyak atsiri flavonoid. Bahan aktif yang dipercaya mempunyai efek terapeutik
adalah gingerol dan shogaol. Gingerol telah terbukti menghambat pembentukan prostaglandin. Penghambatan
biosintesis prostaglandin ini menghambat inflamasi dan demam. Aktivitas penghambatan ekstrak rimpang jahe
terhadap sintesa prostaglandin ternyata analog dengan aktivitas obat-obat antipiretik sintetis. Pada terapi herbal,
rimpang jahe diakui mempunyai efek menghangatkan, hal ini sebagai dasar dari aktivitas diaforetik, yang dapat
merangsang peningkatan pengeluaran panas dari tubuh sehingga akhirnya dapat menurunkan suhu tubuh dalam
keadaan demam. Jahe dan komponennya juga berefek menstimulasi reseptor-reseptor termoregulator ( Mills &
Bone, 2000).
Sirup Jamu Anvifus ® produksi CV. Ibu Sri merupakan produk obat jadi herbal yang dikemas dalam cair yakni sediaan
sirup agar lebih praktis tinggal dituang pada sendok takar dan diminum. Sirup Jamu Anvifus ® mengandung berbagai
macam tanaman herbal berkhasiat penurun demam salah satunya bangle (Zingiberis purpurei rhizome), golongan
senyawa flavonoid yang ada di dalam rimpang bangle yaitu flavonol, auron dan isoflavon. Mekanisme flavonoid sebagai
antipiretik yaitu dengan cara menekan TNF-α atau senyawa terkaitdan menghambat asam arakhidonat yang berakibat
pada pengurangan kadar protaglandin sehingga mengurangi terjadinya demam. Menurut Astarina et al. (2013), rimpang
bengle mengandung alkaloid. Mekanisme alkaloid sebagai antipiretik diduga yaitu dengan cara menghambat biosintesis
prostaglandin sehingga kadar prostaglandin di dalam hipotalamus berkurang dan suhu tubuh akan turun.
Kapsul herbal Sinuris® produksi PT. Sari sukharjo merupakan produk obat jadi herbal yang dikemas dalam padat
yakni sediaan kapsul agar lebih praktis tinggal diminum melalui mulut(peroral). Kapsul herbal Sinuris ® mengandung
berbagai macam tanaman herbal berkhasiat penurun demam salah satunya Hedyotis corymbose atau rumput Mutiara.
Hedyotis corymbose memiliki kandungan kimia asam ulenolat, asam ursolat, flavonoid, dan iridoit, efektif sebagai anti
demam (Andreanus,2015).
Pengobatan Sakit Gigi
2) Ibuprofen
Dosis yang digunakan
Dewasa : 200mg sampai 3 kali sehari
Selama 2 sampai 3 hari
Efek samping yang dapat timbul adalah mual, muntah, nyeri diperut, diare dan sembelit.
3) Asam mefenamat
Dosis yang digunakan
Dewasa : 500mg 3 kali sehari sesudah makan selama 2 sampai 3 hari
(Depkes, 2014)
Sedangkan obat herbal yang biasa digunakan untuk mengatasi sakit gigi adalah minyak
cengkeh.
KESIMPULAN