Anda di halaman 1dari 35

ANALGETIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. NURI MUFIDATUL ULYA (1802050232)


2. NURUL SAFITRI (1802050210)
3. PAULA MAULIDINAH (1802050231)
4. PUTRI SEKAR ASIH (1802050220)
5. RAHSITA SHALVIA I. (1802050196)

KELAS 5B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
PENGERTIAN

NYERI
Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-
gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi dan kejang otot.

ANALGETIK
• Adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
• Analgetika pada umumnya diartikan sebagai obat yang efektif untuk
menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lainnya
misal nyeri pasca bedah, dismenore, pasca persalinan, dll.
Penyebab timbulnya rasa nyeri adalah adanya rangsangan pada ujung syaraf
akibat kerusakan jaringan tubuh yang terjadi karena:

1. Trauma

Akibat benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan lain-lain

2. Proses infeksi atau peradangan


MEKANISME NYERI

• Mekanisme Nyeri timbul karena adanya kemampuan sistem saraf


untuk merubah berbagai stimuli, seperti mekanikal, kemikal maupun
termal (panas), menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke sistem saraf
pusat.
• Potensial aksi sebagai input di SSP, khususnya di Kornu Dorsalis
medula spinalis diolah secara kompleks dan outputnya di salurkan ke
SSP yang lebih tinggi (Otak) sehingga timbul persepsi nyeri.
KLASIFIKASI NYERI
1. Nyeri Akut 2. Nyeri Kronis Non-Kanker

• Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri persisten yang dapat


• Nyeri akut dapat didefinisikan mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari, terjadi selama 3-6
sebagai pengalaman emosional, bulan atau bahkan lebih.
kognitif dan sensorik tidak • Nyeri kronis dapat disebabkan trauma, operasi, kondisi
menyenangkan akibat adanya malignan, dan berbagai kondisi penyakit kronis seperti
trauma jaringan. arthritis, neurophaty, fibromyalgia.
• Penyebab nyeri akut yang paling
sering yaitu trauma, operasi,
3. Nyeri Kronis Kanker
persalinan, penatalaksanaan medis
dan penyakit akut.
• Nyeri akut dapat berfungsi sebagai • Nyeri pada penyakit kanker disebut sebagai nyeri maligna.
proses fisiologis atau peringatan • Nyeri ini dapat disebabkan oleh penyakit itu sendiri seperti invasi
adanya potensi untuk terjadi cedera tumor pada jaringan, pembuluh darah atau saraf yang terkompresi
atau terinfiltrasi, kerusakan organ, infeksi serta inflamasi, penyebab
jaringan yang lebih parah. Nyeri ini
lainnya termasuk prosedur diagnostik atau pengobatan seperti biopsi,
memiliki durasi kurang dari 3 bulan nyeri paska operasi, toksisitas kemoterapi dan pengobatan radiasi.
TUJUAN PENATALAKSANAAN NYERI

• Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri.


• Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi
gejala nyeri kronis yang persisten.
• Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri.
• Meminimalkan reaksi yang tidak diinginkan atau intolerensi
terhadap terapi nyeri.
• Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan
kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
TINGKAT NYERI
PRINSIP PENATALAKSANAAN NYERI

Pengobatan nyeri harus dimulai dengan Analgetik yang Paling ringan sampai ke yang paling
kuat.

TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV

ANALGESIK NON Analgesik Opiat Analgesik Opiat


OPIAID : Analgesik AINS
Lemah + AINS + Kuat + AINS +
+ Ajuvan
AINS atau NSAID Ajuvan Ajuvan
ANALGESIK
ANTIPIRETIK

ANTI INFLAMSI
NON
NON STEROID
NARKOTIKA
(AINS)
ANALGESIK

NARKOTIKA/OPI OBAT PIRAI


AID ANALGESIK
ANALGESIK NON NARKOTIKA ATAU ANALGETIK PERIFER

• Golongan ini sering disebut dengan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid)
• Selain memiliki sifat analgesik, juga bersifat Antiinflamasi dan
Antipiretik.
• Tidak bersifat Aditif.
• Mengobati nyeri ringan sampai sedang.
• Efektif untuk nyeri pada sakit kepala, dismenore, nyeri pd inflamsi,
abrasi minor, nyeri otot, dan artritis ringan sampai sedang.
ANALGESIK NON NARKOTIKA ATAU ANALGETIK PERIFER

MEKANISME KERJA

• Golongan obat ini bekerja dengan cara


menghambat sintesa prostaglandin (PG).
• PG hanya berperan pada nyeri yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
inflamasi.
• PG menyebabkan sensitisasi reseptor
nyeri terhadap stimulasi mekanik dan
kimiawi.
ANALGESIK NON
NARKOTIKA ATAU
ANALGETIK PERIFER
ANALGESIK NON NARKOTIKA ATAU ANALGETIK PERIFER

• Paracetamol • Asam Propionate


• Salisilat 1. Ibu profen
1. Aspirin 2. Fenoprofen
2. Mg. Salisilat 3. Ketoprofen
• Fenamat 4. Naproksen
1. Maklofenamat • Asam Pirolizin Karboksilat
2.Asam Mefenamat 1. Ketorolak
• Asam Asetat • Inhibitor Cox-2
1. Na Diklofenak 1. Celecoxib
• Antalgin 2. Voldecoxib
PARACETAMOL

• Sinonim : Asetaminofen

• Indikasi : terapi jangka pendek untuk demam


dan nyeri derajad ringan.

• Kontra indikasi : Penderita gangguan hati,


Hipersensitivitas

• Efek samping : Malaise, hepatotoksik

• Sediaan : Parasetamo IV 1000mg, sirup120


mg/5 ml, tablet 100 mg, 500 mg.

• Merk Dagang : IV: Paracetamol 1000 mg. Tab:


Panadol. Syrup: Sanmol dan Tempra
ASPIRIN

• Asam asetil salisilat/asetosal

• Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang, demam,


antiplatelet.

• Kontra indikasi : Anak dibawah 12 tahun, anak


menyusui, gangguan sal cerna, hemofilia

• Efek samping : Iritasi sal cerna

• Sediaan : asetosal tab 100 mg, 500 mg

• Merk Dagang: Ascardia, Aspilets.


ASAM MEFENAMAT

• Indikasi : nyeri ringan sampai sedang,


dismenore

• Kontra indikasi : hati-hati pada penderita usia


lanjut, radang usus besar.

• Efek samping : mengantuk, diare,


trobositopenia, anemia, kejang-kejang pada OD

• Sediaan : asam mefenamat kap/tab 250 mg, 500


mg.
• Merk Dagang: Tab: Mefinal, Ponstan dan
Novastan.
NA DIKLOFENAK
• Indikasi : nyeri dan radang pada penyakit
rematik, ggn otot skelet, gout, pasca bedah.

• Kontra indikasi : hati-hati pada pasien usia


lanjut, gagal ginjal, payah jantung, tukak
lambung.

• Efek samping : gangguan sal cerna ( mual,


muntah, diare, perdarahan tukak lambung)

• Sediaan : Kalium diklofenak (generik) tab 25


mg, 50 mg. Injeksi: 75 mg/3ml

• Merk Dagang : tab: Cataflam. Injeksi:


Diklofenac Injection.
ANTALGIN/METAMPIRON

• Indikasi : Meringankan rasa sakit, terutama


nyeri kolik dan sakit setelah operasi
• Kontra indikasi : Hipersensitivitas, wanita hamil
dan menyusui.
• Efek samping : reaksi hipersenssitifitas pada
kulit kemerahan, agranulositosis.
• Sediaan : Antalgin tablet/ kaplet: 500 mg,
injeksi: 250 mg/ml, 1000 mg/2 ml
• Merk dagang : Tab: Antalgin, Infalgin. Injeksi:
Antalgin
IBU PROFEN

• Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit


rematik dan gangguan otot skelet, nyeri ringan
sampai sedang, dismenore, pasca bedah.
• Kontra indikasi : Hati-hati pada pasien usia
lanjut, gagal ginjal, payah jantung, tukak
lambung.
• Efek samping : Gangguan sal cerna ( mual,
muntah, diare, perdarahan tukak lambung)
• Sediaan : Ibuprofen tab 200 mg, 400 mg, 600
mg.
• Merk dagang : Tab: Ibu profen, Syrup: Proris.
CELECOXIB

• Indikasi : Analgesik Osteoartitis dan Reumatik


pada orang dewasa
• Kontra indikasi : Hipersensitivitas
• Efek samping : Nyeri abdomen, diare, mual
muntah
• Sediaan : Celecoxib kaplet 100 mg, 200 mg
• Merk dagang : Celecoxib, Celebrex.
KETOROLAC

• Indikasi : Analgesik setelah operasi


• Kontra indikasi : Tukak lambung,
hipersensitifitas
• Efek samping : Mual, muntah
• Sediaan : Ketorolac tablet 10 mg, Injeksi: ampul
2 ml, 10 mg/ml, 30 mg/ml
• Merk dagang : Tab: Ketorolac. Injeksi: Trolac,
Ketoflam.
Nama Obat Efek Anti-Nyeri Efek Anti-Piretik Efek Anti-Inflamasi

Antalgin/ Metampiron   
Paracetamol   -
Ibuprofen   
Na-Diklofenak  - 
Asam Mefenamat  - 
Celecoxib   
Ketorolac  - 
CONTOH ANALGESIK
SEDIAAN TOPIKAL
1. Sediaan gel dan krim
COUNTERPAIN
Cara Pakai:
Oleskan pada bagian yang diinginkan.
Kegunaan Gunakan 1-3 kali per hari

Nyeri Otot, nyeri Sendi yang Komposisi:


berhubungan dengan tertarik atau Methyl salicylate 102 mg, Menthol 54.4
robeknya ligamen otot sendi, memar, mg, Eugenol 13.6 mg
sakit pada punggung bawah dan
cedera olahraga Kontra Indikasi
Hipersensitif

Efek samping
Iritasi dan kemerahan
2. Sediaan salep
BENZOKAIN

Digunakan dalam anestetik local. Meredakan nyeri yang


berhubungan dengan luka bernanah, luka tergores, dan permukaan
mukosa yang meradang.

Kerjanya hanya salama kontak pada mukosa, bersifat tidak


mengiritasi serta tidak toksik
NARKOTIKA/OPIAID
ANALGESIK
NARKOTIKA/OPIAID ANALGESIK

PENGERTIAN

obat yang berasal dari tanaman atau bukan


Opioid merupakan kelompok obat yang
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
memiliki sifat-sifat seperti opium atau
yang dapat menyebabkan penurunan atau
morfin. Golongan obat ini terutama
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
digunakan untuk menghilangkan rasa
mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri. Semua analgesic opiaid
nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
menimbulkan adiksi/ketergantungan.
NARKOTIKA/OPIAID ANALGESIK

Klasifikasi Opioid :

• Alkaloid alam : morfin, codein, pavaperin, dan tebanin


• Derivat semisintetis : heroin, dihidro morfin/morfinon, derivate
tebanin.
• Derivat sintetik : metadon, fentanyl, petidin, alfetanil, sufentanil, dan
remifentanil.

Antagonis morfin : nalorfin, nalokson, pentazosin.


PENGGOLONGAN NARKOTIKA

Golongan I Golongan II

narkotika yang hanya dapat narkotika yang berkhasiat Golongan III


digunakan untuk tujuan pengobatan digunakan sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan pilihan terakhir dan dapat narkotika yang berkhasiat pengobatan
dan tidak digunakan dalam digunakan dalam terapi dan/atau dan banyak digunakan dalam terapi
terapi, serta mempunyai potensi untuk tujuan pengembangan ilmu dan/atau tujuan pengembangan
sangat tinggi mengakibatkan pengetahuan serta mempunyai ilmu pengetahuan serta mempunyai
ketergantungan. Contohnya yaitu potensi tinggi mengakibatkan potensi ringan mengakibatkan
Tanaman Papaver Somniferum L, ketergantungan. Contohnya yaitu ketergantungan. Contohnya yaitu
Opium Mentah, Tanaman Ganja, Morfina, Opium, Petidina, Tebaina, Kodeina, Nikodikodina
Heroina. Tebakon.
Morfin

• Indikasi :Analgesik selama dan setelah


pembedahan, situasi lain.
• Kontra indikasi : Deprsi pernafasan akut,
alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
• Efek samping : Mual, muntah, konstipasi, adiksi
pada OD menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.
• Sediaan : Morfin HCl (generik) sirup 5 mg/5
ml, tablet 10 mg, 30 mg, 60 mg, injeksi 10
mg/ml, 20 mg/ml.
Kodein Fosfat

• Indikasi : nyeri ringan sampai sedang.

• Kontra indikasi : depresi pernafasan akut,


alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.

• Efek samping : mual, muntah, konstipasi, adiksi


pada OD menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.

• Sediaan : kodein fosfat (generik) tablet 10 mg,


15 mg, 20 mg.
Fentanil

• Indikasi : Nyeri kronik yang sukar diatasi pada


kanker.
• Kontra indikasi : deprsi pernafasan akut,
alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
• Efek samping : mual, muntah, konstipasi, adiksi
pada OD menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.
• Sediaan : dapat berupa injeksi atau cakram
transdermal (lama kerja panjang)
• Merk dagang : Fentanyl.
Petidin HCl

• Indikasi : nyeri sedang sampai berat, nyeri


pasca bedah
• Kontra indikasi : deprsi pernafasan akut,
alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
• Efek samping : mual, muntah, konstipasi, adiksi
pada OD menimbulkan keracunan dan dapat
menyebabkan kematian.
• Sediaan :petidin (generik) injeksi 50 mg/ml,
tablet 50 mg
Nalorfin, Nalokson

• Merupakan antagonis morfin.

• Bekerja dengan meniadakan semua khasiat


morfin.

• Bersifat analgesik.

• Digunakan pada kasus over dosis atau


intoksikasi analgetik opioid.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai