PENYALAHGUNAAN ALPRAZOLAM
Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari banyak pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Alprazolam adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.
Alprazolam diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan
dalam pengobatan jangka pendek beberapa masalah tidur tertentu. Obat tersebut dapat
diresepkan oleh dokter untuk mengobati orang yang mengalami mania. Obat-obatan
ini dapat amat efektif saat digunakan untuk jangka pendek di bawah supervisi dokter.
Obat-obat tersebut tidak dapat mengganti obat-obat lain yang telah diresepkan oleh
dokter, seperti antipsikotik, antidepresan, dan penstabil suasana hati.
Alprazolam meningkatkan efek zat kimia alami dalam otak yang membuat
pengguna lebih tenang. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan
alprazolam selain merasa tenang atau mengantuk, adalah :
1
mengemudi atau mengoperasikan mesin saat menggunakan alprazolam. Jika
pengguna minum alprazolam secara teratur, maka perlu diberitahukan kepada dokter
sebelum mengurangi jumlah atau menghentikan penggunaannya. Pengguna yang
secara tiba-tiba berhenti mengonsumsi alprazolam, maka kemungkinan dapat
mengalami gejala ketgihan seperti kecemasan dan kebingungan kejang-kejang.
Penggunaan alprazolam pada ibu hamil atau menyusui juga harus dengan
sepengetahuan dokter.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alprazolam
Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan ini pada
SSP dengan efek utama: sediasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi/ansietas, relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang merupakan
kerja golongan ini pada jaringan perifer: vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis
terapi benzodiazepin tertentu secara lV, dan blokade neuromus-Xuiar yang hanya
terjadi pada pemberian dosis sangat tinggi.
3
o Untuk pasien lanjut usia, debil (lemah) dan gangguan fungsi hati berat:
0,25 mg, 2-3 kali sehari, ditingkatkan bertahap jika perlu.
Kontraindikasi
o Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepin.
o Glaukoma sudut sempit akut.
o Miastenia gravis, insufisiensi pulmonary akut, kondisi fobia dan obsesi
psikosis kronik.
o Anak dan bayi prematur.
Efek Samping
o Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, light-headedness,
bingung, halusinasi, pandangan kabur.
o Jarang terjadi: sakit kepala, insomnia, reaksi paradoksikal, tremor,
hipotensi, gangguan gastrointestinal, ruam, perubahan libido, menstruasi
tidak teratur, retensi urin, diskrasia darah dan ikterus.
Peringatan dan Perhatian
o Dapat terjadi ketergantungan, hindari pemakaian jangka panjang.
o Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi atau
kecemasan dengan depresi.
o Pasien penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit pernafasan, kelemahan otot
dan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, penderita kelainan
kepribadian yang nyata.
o Hati-hati pemakaian pada penderita insufisiensi pulmonary kronik.
o Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan
mesin.
o Wanita hamil dan menyusui
o Pemakaian pada anak di bawah usia 10 tahun tidak diketahui keamanannya
dengan pasti.
4
o Interaksi obat
o Efek ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol dan barbiturat.
o Ekskresi dihambat oleh simetidin.
Kemasan
o ALPRAZOLAM 0,25. Kotak, 10 strip @ 10 tablet.
o ALPRAZOLAM 0,5. Kotak, 10 strip @ 10 tablet.
o ALPRAZOLAM 1,0. Kotak, 10 strip @ 10 tablet.
Katergori Kehamilan : Kategori D
1. Efek
Jika kita menggunakan alprazolam kita menjadi sulit lepas dari obat ini karena
memang memiliki potensi ketergantungan yang besar jika dipakai lebih dari dua
minggu saja. Sulit lepas ini juga disebabkan karena efek putus zat obat ini sangat
tidak nyaman, ada yang langsung tiba-tiba stop dan merasakan kecemasan yang lebih
parah daripada sebelumnya.Maka dari itu penggunaan obat ini harus hati-hati dan
kalau bisa sesuai dengan indikasi saja. Belakangan karena potensi ketergantungan,
toleransi (makin besar pake makin lama) dan reaksi putus zat, obat ini sudah tidak
5
menjadi pilihan pertama lagi sebagai obat anticemas di Amerika Serikat, di sana lebih
cenderung menggunakan Antidepresan gol SSRI seperti Sertraline, Fluoxetine,
Paroxetine (Paxil).
Selain itu ESO yang ditimbulkan SSP: depresi, mengantuk, disartria (gangguan
berbicara), lelah, sakit kepala, hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan ingatan,
sedasi; Metabolisme-endokrin: penurunan libido, gangguan menstruasi; Saluran
cerna: peningkatan atau penurunan selera makan, penurunan salivasi,
penurunan/peningkatan berat badan, mulut kering (xerostomia).Adapun efek yang
biasanya terjadi apabila mengonsumsi alprazolam adalah:
Perasaan depresi, pikiran ingin bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, perilaku
berisiko yang tidak biasa, berkurangnya pantangan, tidak takut bahaya
Kebingungan, hiperaktif, mudah marah, dan halusinasi
Merasa seperti Anda akan pingsan
Kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali
Nyeri dada, jantung berdebar, atau rasa berkibar di dada
Gerakan otot yang tidak terkendali, tremor, kejang
Penyakit kuning (kulit atau mata)
6
Perubahan nafsu makan atau berat badan, kehilangan minat pada seks
Masalah memori
2. Mekanisme
Kegunaan obat ini terutama untuk Anti-anxietas dan anti panik. Pada saat
keadaan cemas dan panik terjadi penurunan sensitivitas terhadap reseptor 5HT1A,
5HT2A/2C, meningkatnya sensitivitas discharge dari reseptor adrenergic pada saraf
pusat, terutama reseptor alfa-2 katekolamin, meningkatnya aktivitas locus coereleus
yang mengakibatkan teraktivasinya aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (biasanya
berespons abnormal terhadap klonidin pada pasien dengan panic disorder),
meningkatnya aktivitas metabolic sehingga terjadi peningkatan laktat (biasanya
sodium laktat yang kemudian diubah menjadi CO2 (hiperseansitivitas batang otak
terhadap CO2), menurunnya sensitivitas reseptor GABA-A sehingga menyebabkan
efek eksitatorik melalui amigdala dari thalamus melalui nucleus intraamygdaloid
circuitries, model neuroanatomik memprediksikan panic attack dimediasi oleh fear
network pada otak yang melibatkan amygdale, hypothalamus, dan pusat batang otak.
Sehingga, terapi yang diberikan pada kecemasan yaitu anxiolitik atau antianxietas
yang bekerja pada reseptor GABA dengan memperkuat aksi inhibitor GABA-
ergic neuron sehingga hiperaktivitas mereda.
7
Berikut farmakokinetik dari alprazolam.
Absorpsi
Mudah diserap setelah pemberian tablet konvensional oral atau oral disintegrasi
atau larutan oral, dengan konsentrasi plasma puncak dicapai dalam waktu 1-2 jam.
Ketika tablet oral disintegrasi diminum dengan air, konsentrasi plasma puncak terjadi
15 menit lebih cepat daripada ketika diminum tanpa air, tetapi konsentrasi puncak
yang sebenarnya dan AUC tidak terpengaruh. Kecepatan penyerapan tablet extended-
release lebih lambat dibandingkan dengan tablet konvensional, sehingga konsentrasi
plasma relatif konstan selama 5-11 jam setelah dosis. Bioavailabilitas absolut tablet
extended-release adalah 90%; bioavailabilitas setara dengan tablet konvensional.
Kecepatan Absorpsi untuk tablet extended-release lebih cepat setelah malam hari
dibandingkan pemberian pagi.
Distribusi
Alprazolam secara luas didistribusikan ke jaringan tubuh dan menyeberangi
barrier darah-otak (sawar darah otak). Alprazolam umumnya melewati plasenta dan
mendistribusikan ke susu (ASI); karena kesamaannya dengan benzodiazepin lainnya,
alprazolam dianggap melewati plasenta dan mendistribusikan ke ASI. Protein Plasma
Binding Sekitar 80%, terutama untuk albumin.
Metabolisme
Ekstensif dimetabolisme di hati oleh CYP3A4 menjadi metabolit yang tidak
aktif atau berpotensi lebih rendah dari alprazolam.
Eksresi
Alprazolam dan metabolit diekskresikan terutama dalam urin. Waktu paruh
sekitar 11-12,5 jam untuk sediaan immediate-release; sekitar 11-16 jam untuk tablet
extended-release.
8
2.4 Penanganan atau antisipasi penyalahgunaan dari Alprazolam
9
Untuk mengantisipasi penyalahgunaan obat-obat medis :
1. Apotek dan toko obat perlu mewaspadai terhadap pembelian obat obatan medis
seperti alprazolam dalam jumlah yang tidak wajar
2. Apoteker perlu menjadi font liner atau petugas gardu terdepan dalam meberi
layanan, agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan konsumen,
sehingga dapat segera mengantisipasi dan mengambil sikap terhadap hal hal
yang tidak wajar terkait dengan pembelian obat obatan medis di apotek.
3. Orang tua di harapkan rajin mengontrol kamar tidurm lemari pakaian / buku,
laci,putra-putrinya untuk mengetahui barang barang yang tersimpan di
dalamnya.
4. Jika masyarakt menemukan oknum pengedar pil dekstro / obat obatan lain yang
bertujuan untuk disalahgunakan, diharapkan segera melapor pada pihak
keamanan, karena pil dekstro atau obat obatan lainwalaupun dapat dibeli secara
bebas tapi sebenarnya obat obatan tersebut hanya boleh di jual di apotek atau
obat berizin
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional (BNN). 2010. Sejarah BNN. (Diakses pada 30/11/2019:
http://www.bnn.go.id/read/page/8005/sejarah-bnn)
Syarif, Amir. 2001. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Gaya Baru: Jakarta
12