Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUMBER BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL

DISUSUN OLEH
Kelompok 2
IRMAYANTI (519011018)
MUHAMMAD AMAL MULKI (519011035)
RISMAWATI (5032201073)
RISWANDIRUM (50422011110)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PACASAKTI
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,kerana dengan

taufik dan hidaya-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

‘SUMBER BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL. Sholawat beserta salam semoga

selalu tercurah limpahan kepada baginda Nabi Muhammad SWT, yang telah membawa

kita dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang menerang.

Tujuan dibuatnya makalah ini diharapkan agar wawasan kita semakin dalam dan

memahami mata kulia” Obat Asli Indonesia”. Penyusun telah berusaha demi

keberhasilan dan kesempurnaan makalah ini. Namun kami merasa masi terlalu banyak

kekurangan Oleh karena itu,kami mohon kritikan dan saran yang membangun baik dari

dosen maupun rekan-rekan mahasiswa semoga dengan apa yang ada dalam Makalah ini

dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin..


DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………………………………………..i

Kata Pengantar……………………………………………………….........ii

Daftar isi…………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang…………………………………………………1

1.2. Rumusan Masalah………………………………………..........2

1.3. Tujuan…………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Obat tradisional ……………………………………3

2.1. Sumber bahan baku obat tradisional…………………………...5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………………………………….21

3.2. Kritik dan Saran………………………………………………..21

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia kaya akan kekayaan tradisi baik yang tradisi yang tertulis

maupun tradisi turun-temurun yang disampaikan secara lisan. Hal ini

menandakan bahwa masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal

ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari-hari mereka. Pengetahuan

tersebut antara lain perbintangan, arsitektur, pengobatan tradisional,

kesusasteraan, dan lain sebagainya.

Indonesia kaya akan pengetahuan mengenai pengobatan tradisional.

Hampir setiap suku bangsa di Indonesia memiliki khasanah pengetahuan dan

cara tersendiri mengenai pengobatan tradisional. Sebelum dituliskan ke dalam

naskah kuno, pengetahuan tersebut diturunkan secara turun-temurun melalui

tradisi lisan.

Menurut Djojosugito (1985), dalam masyarakat tradisional obat

tradisional dibagi menjadi 2 yaitu obat atau ramuan tradisional dan cara

pengobatan tradisional. Obat tradisional adalah obat yang turun-temurun

digunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit tertentu dan

dapat diperoleh secara bebas di alam.

Perkembangan obat tradisional dan pengobatan tradisional saat ini

berkembang pesat sekali khususnya obat tradisional yang berasal dari tumbuh

tumbuhan. Hal ini bisa kita lihat semakin banyaknya bentuk-bentuk sediaan

obat tradisional dalam bentuk kemasan yang sangat menarik konsumen.


Perkembangan ini membuat Pemerintah atau instansi terkait merasa

perlu membuat aturan perundang-undangan yang mengatur dan mengawasi

produksi dan peredaran produk-produk obat tradisional agar masyarakat

terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan khususnya masalah kesehatan.

Menurut UU Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dan

Sediaan Farmasi. Dalam Undang Undang ini yang dimaksud Sediaan Farmasi

adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.

Dalam Undang-undang ini juga disebutkan bahwa hakekat obat atau

pengertian obat adalah bahan atau campuran yang dipergunakan untuk

diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan atau menyembuhkan

penyakit, luka atau kelainan badaniah dan mental pada manusia atau hewan,

mempercantik badan atau bagian badan manusia.

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan

bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990, tentang Izin Usaha Industri Obat

Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.

Perkembangan selanjutnya obat tradisional kebanyakan berupa

campuran yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga dikenal dengan obat

herbal Khusus untuk Obat herbal ada 3 : Jamu, obat herbal terstandarisasi dan

fitofarmaka. Obat tradisional merupakan salah satu warisan nenek moyang

atau leluhur yang secara turun temurun dipergunakan dalam proses


mencegah, mengurangi, menghilangkan atau menyembuhkan penyakit, luka

dan mental pada manusia atau hewan. Sebagai warisan nenek moyang yang

dipergunakan secara turun temurun.

Di samping mudah didapatkan dengan potensi alam yang ada di

Indonesia sangat mendukung juga obat tradisional menjadi alternatif sebagian

masyarakat untuk menghindari pengobatan modern atau masyarakat mengenal

pengobatan secara medis. Walaupun demikian penggunaan obat tradisional

perlu campur tangan para tenaga medis, untuk menentukan khasiat atau

dampaknya serta efek dari obat tradisional tersebut. Bahkan saat ini obat

tradisional perlu dilakukan uji klinis, agar diketahui sumber dan persyaratan,

proses produksi, serta standardisasi dalam penggunaan obat tradisional.

Olehnya itu berdasarkan latar belakang di atas, berikut rumusan masalah dan

tujuan rumusan masalah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Obat tradisional ?

2. Apa saja sumber bahan baku obat tradisional dan bagaimana

persyaratannya?

C. Tujuan Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan obat tradisisonal

2. Untuk mengetahui apa saja sumber bahan baku obat tradisional dan

persyaratannya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral

maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah,

mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau

menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau

khasiatnya bisa kita dapatkan.

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,

turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,

atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat

bagi kesehatan dan saat ini penggunaannya cukup gencar dilakukan karena

lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.

Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut

beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih

bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang banyak digunakan

atau dimanfaatkan di masyarakat adalah akar, rimpang, batang, buah, daun

dan bunga.

Seperti akar alang-alang dipergunakan untuk obat penurun panas.

Rimpang temulawak dan rimpang kunyit banyak dipergunakan untuk obat

hepatitis. Batang kina dipergunakan untuk obat malaria. Kulit batang kayu
manis banyak dipergunakan untuk obat tekanan darah tinggi. Buah mengkudu

banyak dipergunakan untuk obat kanker.

dijelaskan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang

berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)

atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan

untuk pengobatan.

Jamu merupakan obat tradisional, dan penggunaanya harus memenuhi

kriteria, aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, klaim khasiat

dibuktikan berdasarkan data empiris, memenuhi persyaratan mutu yang

berlaku, dan jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: ” Secara

tradisional digunakan”.

B. Sumber Bahan Baku Obat Tradisional

Kehadiran obat tradisional yang digunakan masyarakat saat ini terus

mengalami peningkatan alasannya karena memiliki efek samping yang minim,

juga mudah didapatkan, olehnya itu sumber bahan obat tradisional harus jelas.

Dalam artikel dijelaskan Indonesia merupakan negara dengan sumber

bahan baku obat tradisional terbesar hal ini terlihat dengan berjuta ragam

tanaman obat yang berpotensi dikembangkan untuk menambah nilai industri

obat berbahan herbal (Jamu, Obat Herbal Terstandar/OHT, dan Fitofarmaka)

yang jauh lebih besar dibanding negara lain.

Sebagai negara yang memiliki tidak kurang dari 30.000 spesies

tumbuhan maupun sumber daya laut, tentunya tidak aneh jika Indonesia dapat
menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia. Namun faktanya,

sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki khasiat obat

belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal.

Bahkan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyebutkan potensi

yang dimiliki Indonesia harus dikawal agar dapat dikembangkan oleh para

peneliti, sehingga dapat memenuhi permintaan akan obat tradisional dan

suplemen kesehatan dari bahan alam yang semakin meningkat.

Kata Penny, untuk dapat bersaing di kancah global, Indonesia perlu

memberikan fasilitas ruang gerak terhadap peneliti tanaman berkhasiat obat

agar menghasilkan obat herbal yang bermutu dan berdaya saing. Penelitian di

bidang obat herbal telah banyak dilakukan, baik di Institusi pendidikan seperti

sekolah menengah dan perguruan tinggi maupun institusi peneliti lainnya,

namun hanya sebatas pemenuhan kurikulum tanpa pengembangan hasil

penelitian lebih lanjut.

Tahun 2019 lalu, sudah berjalan 8 penelitian yang terdiri dari 5 uji pra

klinik dan 3 uji klinik. Selain itu terdapat 19 riset obat herbal yang sedang

didampingi Badan POM hingga produk mendapat izin edar. Tak hanya itu,

Indonesia juga telah memiliki 23 produk fitofarmaka yang berasal dari bahan

alam baik tumbuhan maupun hewan. Fitofarmaka merupakan obat tradisional

yang telah memiliki bukti ilmiah melalui proses uji klinik.

Meskipun Indonesia memiliki banyak potensi sumber bahan baku obat,

agar dapat digunakan sesuai dengan regulasi tentu perlu adanya persyaratan
penggunaan obat tradisional .Sesuai peraturan kepala badan pengawas obat

dan makanan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2014 Tentang Persyaratan

mutu obat tradisional diantaranya obat tradisional adalah bahan atau ramuan

bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan

sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun

telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma

yang berlaku di masyarakat. Bahan Baku adalah semua bahan awal baik yang

berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah,

yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional.

Dalam rangka peningkatan potensi pengembangan BBO

(BBO/BBOT), Indonesia perlu mempertimbangkan sumber kekayaan alam

yang berupa minyak bumi, sumber daya hayati dan keanekaragaman species di

indonesia, serta potensi sumber daya manusia (SDA). Oleh karena itu bahan

baku potensi untuk perkembangan adalah bahan baku obat (BBO/BBOT)

Yang Banyak di gunakan di indonesia,harga terjangkau dengan kualitas yang

baik,berbasiskan SDA di indonesia hal tersebut di sampaikan oleh Prof. Dr.

Berna Elya,M.Si., Apt(guru besar fakultas Farmasi Universitas Indonesia)

Berdasarkan keputusan kepala BPOM NO. HK.00.05.4.2411 tahun

2004 tentang ketentuan pokok pengelompokkan dan penandaan obat bahan

alam indonesia, obat tradisional indonesia dapat di kelompokkan menjadi

jamu, Obat herbal standar (OHT) dan Fitofarmaka. Industri jamu dan obat

herbal sangat bergantung pada bahan baku alam dan kondisi alam indonesia,

masi tersedia luas untuk pengadaan bahan baku pembuat obat


tradisional.budidaya tanaman obat di indonesia mulai berkembangseiring

dengan peningkatan pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan berbagai

penyakit secara tradisional.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia merupakan negara dengan sumber bahan baku obat

tradisional terbesar hal ini terlihat dengan berjuta ragam tanaman obat yang

berpotensi dikembangkan untuk menambah nilai industri obat berbahan herbal

(Jamu, Obat Herbal Terstandar/OHT, dan Fitofarmaka) yang jauh lebih besar

dibanding negara lain.

Sebagai negara yang memiliki tidak kurang dari 30.000 spesies

tumbuhan maupun sumber daya laut, tentunya tidak aneh jika Indonesia dapat

menjadi pengekspor produk obat herbal terbesar di dunia. Namun faktanya,

sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki khasiat obat

belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal.

B. Kritik/Saran

Dalam penyusunan makalah penulis menyadari masih jauh dari kata

sempurna olehnya kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca agar

makalah lebih lengkap.


DAFTAR PUSTAKA

https://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-mengenal-kembali-jenis-obat-tradisional-

pada-masa- pandemik-covid-19/

https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/531/Potensi-Obat-Herbal-

Indonesia.html

https://www.google.com/search?

q=hal+yang+bukan+merupakan+persyaratan+obat+tradisional+rajangan+adalah&

prmd

Anda mungkin juga menyukai