Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FALSAFAH KEFARMASIAN

PERAN TENAGA KEFARMASIAN DI BERBAGAI TEMPAT

OLEH :

ALDA KHAIRUNNISA SYAHLA

051811133098

FARMASI B

DOSEN PEMBIMBING :
UMI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GASAL 2018 / 2019
PEKERJAAN TENAGA KEFARMASIAN DIBERBAGAI TEMPAT

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian, Tenaga kefarmasian dibedakan menjadi 2, yaitu Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian. Kedua tenaga kefarmasian ini nantinya akan
melakukan Pelayanan Kefarmasian, yaitu suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Sedangkan untuk sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian disebut dengan Fasilitas Kefarmasian, yang terdiri dari apotek,

instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama.

Berikut ini adalah, pekerjaan tenaga kefarmasian di Rumah Sakit, Apotek,


Industri, Puskesmas, dan BPOM.

A. Pekerjaan Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit :
1. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang
berlaku
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etik profesi.
3. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai
obat..
4. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan.
5. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan
biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan
pasien maupun fasilitas yang tersedia.
6. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan.
7. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda.
8. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
9. Menyelenggarakan kegitan pelayanan farmasi profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etik profesi
10. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk
meningkatkan mutu pelayanan farmasi
11. Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
12. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi
13. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
14. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan
formularium rumah sakit
15. Pengelolaan , Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
16. Pelayanan Farmasi Klinik
a. Pengkaijian dan pelayanan resep
b. Penelusuran riwayat penggunaan obat
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
d. Konseling
e. Pemantauan terapi obat (PTO)
f. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
17. Melaksanakan dispensing kesediaan steril
18. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan

B. Pekerjaan Tenaga Kefarmasian Di Apotek


Tugas, peran, dan tanggung jawab Apoteker menurut PP 51 tahun
2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pekerjaan kefarmasian

a. Pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,


b. Pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan  pendistribusi atau
penyaluranan obat.
c. Pengelolaan obat,
d. Pelayanan obat atas resep dokter.
e. Pelayanan informasi obat
f. Pengembangan obat,  bahan obat dan obat tradisional
2. Membuat dan memperbaharui SOP (Standard Operational Procedure)
baik di industri farmasi.

Standar pelayanan kefarmasian di apotek menurut KepMenKes RI No. 1027/


MENKES/ SK/IX/ 2004 :
1. Pelayanan resep (asuhan kefarmasian di apotek)
a. Skrining resep
- nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;
- nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan
paraf
- tanggal penulisan Resep.
b. Kesesuaian farmasetik 
- bentuk dan kekuatan sediaan;
- stabilitas dan
- kompatibilitas (ketercampuran Obat).
c. Pertimbangan klinik / efek samping 
- ketepatan indikasi dan dosis Obat
- aturan, cara dan lama penggunaan Obat;
- duplikasi dan/atau polifarmasi;
- reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping Obat, manifestasi
klinis lain);
- kontra indikasi; dan
- interaksi.
d. Penyiapan obat
- menyiapkan obat
- meracik obat
- memberikan etiket
- memasukan obat kewadah yang tepat
2. Promosi dan edukasi
3. Konseling
4. Pelayanan residensial (home care )
5. Pemantauan Terapi Obat
6. Monitoring Efek Samping Obat

C. Pekerjaan tenaga kefarmasian di Industri


Pada peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
1799/menkes/per/xii/2010 bab III tentang industri farmasi, dijelaskan peran
tenaga kefarmasian di Industri antara lain :
1. Pembuatan Obat dan/atau Bahan Obat
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Penelitian dan Pengembangan
4. Pendistribusian Obat
Selain itu, terdapat pekerjaan tenaga kefarmasian lainnya di industri yaitu :
1. Sebagai Penanggung Jawab Produksi
2. Sebagai Penanggung Jawab Pengawasan Mutu ( Quality Control )
3. Sebagai Penanggung Jawab Pemastian Mutu ( Quality Assurance )
4. Sebagai Tenaga Pemasaran
5. Berperan dalam Proses Registrasi Obat dan Desain Kemasan
6. Berperan dalam Riset dan Pengembangan Produk

D. Pekerjaan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2006,
disebutkan tugas Tenaga Kefarmasian di Puskesmas antara lain :
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
a. perencanaan kebutuhan;

b. permintaan;

c. penerimaan;

d. penyimpanan:
e. pendistribusian;
f. pengendalian;
g. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan
h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan.

2. Pelayanan farmasi klinik


3. Memberikan KIE kepada pasien
4. Merencanakan kebutuhan obat dan perbekalan kefarmasian
5. Mengelola pengeluaran / pendistribusian obat
6. Menyusun dan menyimpan arsip resep

E. Pekerjaan Tenaga Kefarmasian di BPOM


1. Menjaga Mutu Obat
2. Mengevaluasi sediaan farmasi, seperti obat dll
3. Melakukan audit komprehensif
4. Pengujian sampel
5. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
6. Monitoring Efek Samping Obat Tradisional (MESOT)
DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAN NOMOR 51 TAHUN 2009

PERATURAN MENTRI KESEHATAN NOMOR 74 TAHUN 2006

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1197/MENKES/SK/X/2004

KEPMENKES RI NO. 1027/ MENKES/ SK/IX/ 2004

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


1799/MENKES/PER/XII/2010 BAB III

http://www.academia.edu/7401348/BAB_II_PERANAN_FUNGSI_DAN_TUGA
S_APOTEKER

Anda mungkin juga menyukai